Makalah Kel.6 Mnaj - Perk.moderen 123
Makalah Kel.6 Mnaj - Perk.moderen 123
“LAYOUT PERKANTORAN“
(Dosen pengampuh : Pak Mamang Kasim S.Pd,.M,Pd)
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Sapril ( 911420062)
S1 PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan nikmat
iman dan kesehatan,sehingga kami diberikan kesempatan yang laur biasa ini yaitu
dalam bentuk maupun isinya yang sederhana sehingga kami dapat menyelesaikan
Shalawat serta salam kita hanturkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedomannya hidup yaitu Al-Qur’an serta sunnah untuk
didalam penulisanan makalah ini ,maka dari kami mengharapkan sebuah kritk dan saran
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.3.Mempersiapkan LayOut…………………………………………………….
3.2. Saran………………………………………………………………………..
Dalam dunia perkantoran, LayOut merupakan salah satu hal yang penting karena
dapat mempengarungi kedinamisan suatu tempat dan produktivitas sebuah organisasi. Oleh
sebab itu LayOut direncanakan dengan desain yang sedemikianrupa sehingga tempat kerja
menjadi nyaman dan efisien bagi pegawai kantor.
Selain LayOut sebagai penjelasan ruang secara efektif, LayOut juga mampu
memberi kepuasan kepada pegawai. LayOut pun mampu menjelaskan suatu proses
penentuan kebutuhan akan ruang dan juga penggunaan ruang secara terperinci, sehingga
membuat kerja berlangsung secara efektif dan efisien.
Dalam LayOut terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Tahap perencanaan
2. Konsep kantor terbuka
3. Mempersiapkan LayOut
4. Peralat an dan Furniture Perkantoran, dan
5. Desain kantor masa depan
Dimana pada setiap tahap itu menjadi susunan yang saling berkaitan satu sama lain.
LayOut kantor yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif
b. Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai
c. Memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan
d. Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
e. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai
f. Mengantisipasi pengembangan organisasi dimasa depan dengan melakukan
perencanaan LayOut yang fleksibel
Gustafsson (2002) menyarankan bahwa dalam perencanaan LayOut organisasi
seharusnya memperhatikan tren pekerjaan di masa depan, yaitu:
1. Pekerjaan berbasis Tim (work-based teams).
2. Tellecomunicating
3. Hoteling
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui beberapa faktor yang penting sebelum membuat sebuah layout
yang baik.
2. Untuk mengetahui penataan kantor yang efisien dan menggunakan konsep terbuka
untuk mendapatkan berbagai kelebihan dari segi kenyamanan.
3. Untuk membuat sebuah ruang kantor yang sesuai dengan keinginan para pegawai.
4. Sebagai pelengkap sebuah kantor agar dapat menjadi kantor yang sesuai dengan
kebutuhan pegawai.
5. Karena untuk mengetahui penerapan desain yang efektif berdasarkan tingkat
interaksi dan otonomi yang dimiliki pegawai.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa area khusus yang harus diperhatikan dalam merencanakan layout
perkantoran, yaiu :
1. Reception Area
Area ini sangat berpengaruh dalam memberikan kesan pertama pada organisasi atau
perusahaan dan sedikit banyak akan mempengaruhi kerja perusahaan.
2. Ruang Konferensi
Ruang ini semakin dibutuhkan karena penggunaan tim kerja yang semakin meningkat
sehingga membutuhkan tempat diskusi atau rapat yang representative.
3. Ruang Komputer
Perawatan ruang ini harus diperhatikan secara cermat karena harus benar-benar terlindung
dari bahaya kebakaran dan menjaga agar hardware ataupun software aman dan dapat
bermanfaat sebagaimana mestinya.
4. Ruang Persuratan
Ruang ini merupakan pusat komunikasi, terutama jika perusahaan masih menggunakan
dokumen dalam bentuk kertas.
5. Ruang Penggandaan
Ruang ini sebaiknya diletakan di tempat yang bisa di akses oleh mayoritas pengguna
layanan ini.
6. Area Pusat Penyimpanan
Sebaiknya ruangan ini diletakan di pusat aktivitas kantor sehingga semua anggota
organisasi mudah untuk mengaksesnya.
2.2. Konsep Kantor Terbuka.
1. Templates
Terdiri atas skala kecil dari furnitur dan peralatan kantor yang biasanya terbuat dari plastik
atau kertas.
2. Cutouts
Terdapat dari kertas maupun plastik yang dilekatkan, juga merupakan versi skala kecil dari
furnitur dan peralatan kantor.
3. Plastik Models
Versi kecil dari furnitur dan peralatan kantor yang berupa model tiga dimensi yang dapat
diletakkan di lantai perencanaan.
4. Magnetic Board
Terdiri dari model yang bermagnet dan biasa diletakkan di lantai perencanaan
Berikut adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih peralatan kantor yang
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: pertimbangan peralatan,penjual dan perawatan. Dalam
buku ini dibahas pertimbangan yang pertama diantaranya :
4. Spesifikasi Peralatan
Untuk beberapa peralatan,spesifikasi harus ditentukan terlebih dahulu,karena akan
menyangkut penempatan peralatan di ruangan,jumlah listrik yang
dibutuhkan,pemasanganya,dan struktur yang dibutuhkan.
5. Biaya Peralatan
Biaya peralatan mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengembangan investasi
perusahaan.
Di masa transformasi teknologi yang semakin pesat seperti saat ini, gaya kerja
pegawai adminstasi di kantor pun berubah. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat dua
karakteristik pekerjaan yang akan mempengaruhi LayOut sebuah kantor (Steelcase, 2000),
yaitu:
10. Otonomi: mengacu pada seberapa banyak pegawai bebas dalam memutuskan
dimana dan kapan akan bekerja.
11. Interaksi: dalam penyelesaian pekerjaan diperlukan hubungan dengan pegawai
yang baik.
Gustaffson (2002) menyarankan ba33hwa dalam perencanaan LayOut organisasi
seharusnya memperhatikan tren pekerjaan dimasa depan, yaitu:
1. Pekerjaan berbasis tim (work-based team). Dewasa ini penggunaan tim menjadi
andalan organisasi dalam beradaptasi dengan lingkungan yang berubah secara
dinamis. Dengan karakter utama yang dinamis,kantor berkonsep terbuka dan
pengoptimalan penggunaan ruang rapat harus dipertimbangkan oleh organisasi
dalam perencanaan LayOut.
2. Telecommunicating. Meningkatnya tren pegawai yang melaksanakan
pekerjaannya di rumah atau di tempat yang bukan kantor “formal”. Walaupun
kebutuhan akan ruangan kantor dapat diminimalisir,namun perlu dipertimbangkan
dimana pegawai yang dimaksud pada saat akan menghabiskan waktunya di kantor
karena atasan sedang mengajak rapat miingguan atau bulanan. Jadi ruangan
bersama yang dapat dibagi dengan telecommuter harus tetap disediakan.
3. Hoteling. Semakin banyaknya pegawai yang tiap hari berada di lapangan
(terutama divisi penjuaan) membutuhkan ruangan kantor yang optimal,karena
hanya pada saat tertentu mereka datang dan membutuhkan ruangan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tanaka (2002),diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Pegawai yang mempunyai level interaksi dan otonomi yang tinggi akan
melakukan berbagai macam pekerjaan. Umumnya pekerjaan yang berhubungan
dengan komputer dan interaksi dengan kolega akan terjadi pada saat yang sama.
Untuk itu tempat kerja harus sesuai dengan tipe tersebut, disatu sisi membutuhkan
konsentrasi tinggi dan orang lain bisa berkomunikasi dengan pihak lain secara
mudah. Penggunaan movable works unit sangat cocok dengan pekerjaan tersebut.