Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni Peran adalah Seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu
yang bukan dirinya sendiri, sehingga sejalan dengan lakon, naskah atau konsep yang
ingin dibawakannya. Istilah “Peran” atau “Akting” berasal dari bahasa Inggris.
Dalam bahasa Inggris, istilah acting ini berasal dari kata “to act” yang berarti
bertindak, berbuat, melakukan atau berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. Dari kata
“to act” tersebut lahirlah istilah actor untuk istilah pemeran pria dan actrees sebagai
sebutan untuk pemeran wanita.
Intinya, terdapat berbagai gaya akting atau seni peran yang digunakan dalam
berakting. Setiap gaya seni peran tersebut memiliki keunggulan masing-masing, terutama
jika dikaitkan dengan jenis kebutuhan akting, seperti akting untuk teater atau film. Pada
teori seni peran ini ada banyak pakar ahli dalam bidang ini yang berpendapat. Tentunya
ada banyak perbedaan-perbedaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian seni peran?
2. Apa pengertian seni peran menurut para ahli?
3. Bagaimana teori seni peran?
4. Bagaimana tips memainkan seni peran?
5. Apa saja teknik dalam seni peran?
6. Apa saja gaya seni peran dan unsur seni peran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian seni peran.
2. Untuk mengetahui pengertian seni peran menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui teori seni peran.
4. Untuk mengetahui bagaimana tips memainkan seni peran?
5. Untuk mengetahui apa saja teknik daam seni peran?
6. Untuk mengetahui apa saja gaya seni peran dan unsur seni peran?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Peran


Seni Peran adalah seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu
yang bukan dirinya sendiri, sehingga sejalan dengan lakon, naskah atau konsep yang
ingin dibawakannya.
Tindakan berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya tersebut tentunya akan
dilakukan berdasarkan tokoh yang dibutuhkan dalam lakon. Lakon atau naskah yang
dibawakan juga akan memberikan kebutuhan Seni Peran yang berbeda. Selanjutnya,
naskah juga akan menyesuaikan terhadap jenis seni teater yang dibawakan.
Dalam sejarah (histories), peran sebuah konsep yang berawal dari kalangan yang
mempunyai keterkaitan dengan drama atau teater yang hidup subur sejak
zaman Yunani Kuno atau Romawi. Maksud dari hal demikian, dapat diartikan bahwa
peran berarti karakter yang disandang atau dibawakan oleh seorang actor dalam
sebuah pentas dengan lakon tertentu
Inti dari pengrtian di atas terdapat berbagai seni peran yang digunakan dalam
berakting. Setiap gaya seni peran tersebut memiliki keunggulan masing-masing,
terutama jika dikaitkan dengan jenis kebutuhan akting, seperti akting untuk teater atau
film. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pemaparan mengenai berbagai gaya seni
peran.
B. Pengertian Seni Peran Menurut Para Ahli
1. Menurut Abu Ahmad
Menurut Abu Ahmadi (1982) bahwa pengertian peran adalah suatu
kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap
dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi
sosialnya.
2. Menurut Soerjono Soekanto 
Menurut Soerjono Soekanto (2002:243), bahwa pengertian peran
merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang

2
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia
menjalankan suatu peranan. 
3. Menurut Nye 
Menurut Nye, 1976 dalam (Andarmoyo, 2012) bahwa pengertian
Peran didefinisikan sebagai suatu set perilaku yang kurang lebih memiliki
sifat homogen, yang diartikan dan diharapkan secara normative dari
seseorang okupan dalam situasi sosial tertentu. 
4. Menurut Fadli
Menurut Fadli (dalam Kozier Barbara, 2008) yang menjelaskan
bahwa definisi peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain agar dapat sesuai dengan kedudukan terhadap suatu sistem. 
5. Menurut Gerungan 
Menurut Gerungan (1998:135) bahwa pengertian peran dalam
perspektif atau pandangan ilmu psikologi sosial didefinisikan dengan suatu
perilaku atau tindakan yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang
memiliki suatu status di dalam kelompok tertentu (Gerungan, 1998: 135).
6. Menurut Kamus Oxford Dictionary 
Menurut kamus Oxford Dictionary bahwa pengertian peran adalah
“Actor’s part;one’s task of function“. Artinya dalam kamus ini bahwa
pengertian peran adalah aktor; tugas seseorang atau fungsi. 
C. Teori Seni Peran
Berdasarkan teori peran (Role Theory) adalah suatu teori yang perpaduan macam-
macam teori, orientasi, dan juga disiplin ilmu. Arti dari Istilah “peran” diambil dari
dunia teater. 
Aspek yang mendasari sehingga disebutkan dalam teater, dikarenakan seseorang
aktor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai
tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu (Cohen, 1992: 25).
Konflik peran terjadi dapat terjadi ketika seseorang dengan tuntutan yang
bertentangan melakukan peran yang berbeda. 
Pada umumnya dapat penanganan konflik peran dapat dilakukan dengan
memutuskan secara sadar atau tidak, akan peran yang ditimbulkan konsekuensi

3
terburuk. Ketika hal itu diabaikan kemudian memperlakukan peran itu lebih dari yang
lain.
D. Tips Memainkan Seni Peran
Bagi Anda yang ingin terjun dan mendalami dunia seni peran, maka ada beberapa
tips yang harus Anda perhatikan, diantaranya adalah :
1. Tampil berani dan percaya diri
Skill yang harus dimiliki oleh setiap pemain peran yaitu berani dan percaya
diri. Percaya diri yang dimaksud tidak ragu dan sadar akan kelebihan yang
dimiliki sehingga mampu memberikan penampilan terbaik dengan rendah diri.
2. Ramah dan update informasi
Dalam seni peran setiap pemain saling bertemu dan bermain bersama
sehingga penting untuk bersikap ramah demi menjalin hubungan baik. Selain itu,
mereka juga diwajibkan peka dan sadar dengan berita terkini sehingga tidak
ketinggalan informasi.
Pentingnya informasi tersebut tidak lain untuk menunjang karakter dalam
naskah yang dimainkan. Sikap yang ramah dan informasi yang cukup membantu
kelancaran komunikasi dengan beberapa unsur lainnya.
3. Tidak takut gagal
Seni peran kadang sulit diprediksi karena tidak semua hasil yang ditampilkan
sesuai dengan ekspektasi. Oleh sebab itu, bak pemain maupun kru harus berani
mengambil resiko jika sewaktu-waktu banyak target yang tidak sesuai dan
melakukan pengambilan ulang.
4. Pekerja keras
Akting tidak hanya melibatkan antar pemain saja namun juga beberapa kru
atau anggota yang turut bekerja di belakangnya. Dengan demikian setiap pekerja
seni baik di depan dan belakang layar harus siap dengan jadwal latihan serta
latihan yang padat.
5. Memilih tokoh yang tepat saat casting
Agar karakter dan pesan yang dimainkan bisa disampaikan dengan baik,
sudah sepatutnya dimainkan oleh aktor dan aktris yang baik pula. Sehingga ketika

4
pemilihan peran atau casting harus dilakukan dengan benar jangan sampai lakon
yang dimainkan tidak realistis bahkan overacting.
E. Teknik Dalam Seni Peran
Berbicara mengenai teknik, untuk memerankan sebuah tokoh memang tidaklah
mudah apalagi bagi mereka yang belum berpengalaman. Mereka bisa belajar dengan
memperhatikan beberapa bentuk teknik dalam seni peran berikut ini :
1. Teknik mengolah tubuh
Teknik mengolah tubuh merupakan strategi umum yang dilakukan dalam akting
karena dapat memberikan pengaruh pada pemain yang cukup besar. Latihan
mengolah tubuh ini dapat meningkatkan stamina, reflek dan kelenturan anggota
badan. Olah tubuh adalah pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan
agar tubuh kalian memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks
tubuh. Dalam hal ini jelas, kalian harus memakai pakaian latihan (olah raga).
a. Stamina / Kekuatan Tubuh
kekuatan tubuh adalah pelatihan pada tubuh agar kalian memiliki
ketahanan fisik dan pernapasan yang sehat.
b. Streching/Peregangan
Peregangan adalah pengolahan atau latihan pada bagian otot-otot tubuh
agar lentur dan mempunyai daya gerak refleks.
c. Keseimbangan tubuh
Pelatihan keseimbangan tubuh membekali kalian agar dilatih kemampuan otak
dalam menguasai tubuhnya.
2. Olah Suara
a. Teknik mengolah vokal atau suara
Tujuan mengolah vokal dan suara ini adalah memperjelas artikulasi serta
intonasi pemain sehingga dapat membentuk karakter yang sempurna. Teknik ini
sangat penting apalagi dalam pementasan atau drama musikal yang banyak
mengandalkan kualitas vokal.
b. Teknik mengolah rasa dan pikiran
Mengolah rasa dapat membantu pemain membentuk penghayatan sehingga
turut merasakan apa yang dirasakan pada karakter dalam cerita tersebut.

5
Sedangkan mengolah pikiran membantu pemain untuk berimajinasi dan
menghayati karakter.
c. Teknik pemahaman ruang
Teknik dalam seni peran yang tidak kalah penting yaitu memahami ruang.
Maksudnya, dalam bermain peran penting untuk mengetahui kebutuhan ruang
atas adegan atau gerakan agar tidak terjadi blocking. Jika tidak dipahami dengan
baik maka penonton hanya melihat punggung pemain alih-alih ekspresi dan atau
gerakan pemain.
F. Gaya Seni Peran
Dalam memainkan sebuah peran atau akting, menurut Sembung (1992:33) seni
peran dalam teater tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis. Diantaranya adalah
1. Gaya Realistik
Gaya realistik adalah bentuk peran yang menekankan kemiripan dengan tokoh
aslinya. Jadi dalam memerankan gaya ini seorang tersebut harus bisa mendalami karakter
agar bisa menampilkan kesan mirip seperti tokoh aslinya dalam kehidupannya sehari-
haru. Misalnya saja seperti memerankan tokoh Habibie, tokoh pewayangan ataupun
tokoh yang harus terlihat seperti aslinya.
2. Gaya Komikal
Gaya komikal adalah bentuk peran yang harus menampilkan sisi kelucuan atau
kejenakaannya baik dari ucapan, tingkah laku ataupun perwujudan karakternya.
Biasanya gaya ini akan dihadirkan pada tokoh pelawak yang menjadi pembuka
sebuah penampilan ataupun adegan.
3. Gaya Agung
Gaya agung adalah bentuk peran yang biasa dibawakan pada pertunjukan cerita
kolosal berbau kerajaan. Adapun lakon yang biasa dihadirkan biasanya tidak terpaku
pada naskah, jadi para pemain bebas berimprovisasi untuk misalnya menirukan gaya
tokoh dalam kerajaan, dan lain sebagainya.
G. Unsur Seni Peran
Dalam seni peran, terdapat beberapa unsur penting yang dapat menunjang
pementasan. Adapun bagian-bagian dari unsur seni peran tersebut adalah :
1. Naskah atau lakon

6
Naskah atau lakon merupakan unsur paling penting dalam seni peran, bahkan bisa
dikatakan naskah adalah sebagai penentu sebuah cerita.
Selain itu naskah ini juga berperan sebagai penghubung antara para pemain
dengan alur cerita sehingga tercipta sebuah karya seni yang layak untuk
dipertontonkan.
2. Penokohan
Penokohan merupakan unsur yang berkaitan dengan karakteristik yang akan
dimainkan oleh para pemeran. Adapun pembagian karakteristik tersebut tidak bisa
diberikan secara asal namun harus memperhatikan kemampuan dari masing-masing
pemain.
Beberapa jenis penokohan yang biasa dihadirkan dalam sebuah pertunjukan
antara lain:
a. Antagonis (peran jahat)
b. Protagonis (peran baik)
c. Foil (peran yang berpihak pada lawan)
d. Deutragonis (peran yang berpihak pada tokoh utama)
e. Tetragonis (peran yang netral)
f. Utility (peran pembantu)
g. Raisonneur (narator)
h. Confident (peran yang memihak dan penyimpan rahasia tokoh utama)

7
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Seni Peran adalah seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu
yang bukan dirinya sendiri, sehingga sejalan dengan lakon, naskah atau konsep yang
ingin dibawakannya. Berdasarkan teori peran (Role Theory) adalah suatu teori yang
perpaduan macam-macam teori, orientasi, dan juga disiplin ilmu. Arti dari Istilah
“peran” diambil dari dunia teater. 
Tips Memainkan Seni Peran diantaranya: Tampil berani dan percaya diri, Ramah
dan update informasi, Tidak takut gagal, Pekerja keras, Memilih tokoh yang tepat saat
casting, Teknik Dalam Seni Peran. Dalam seni peran ada teknik-teknik tertentu
seperti: Teknik mengolah tubuh, Teknik mengolah vokal atau suara, Teknik mengolah
rasa dan pikiran, Teknik pemahaman ruang.
Gaya Seni Peran dalam memainkan sebuah peran atau akting, menurut Sembung
(1992:33) seni peran dalam teater tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis.
Diantaranya adalah Gaya Realistik, Gaya realistic, Gaya Komikal, dan Gaya Agung.
B. Saran
Jika ditinjau ulang, tentu didalam makalah ini tidak akan lepas dari koreksi para
pembaca. Karena kami menyadari apa yang kami sajikan ini sangatlah jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca agar nantinya makalah ini akan menjadi lebih sempurna dan baik
untuk dikonsumsi otak kita.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sembung Willy F (1992). Topeng Banjet Karawang Dewasa ini Sebuah Tinjauan


Deskriptif. Bandung: Laporan Penelitian STSI.

Rendra. (2013). Seni Drama untuk Remaja. Bandung: Pustaka Jaya.

Arayana S.B. (2005). Teknik Seni peran . Bandung: Diktat Bahan Pembelajaran Program
Teater ISBI.

Anda mungkin juga menyukai