Anda di halaman 1dari 3

Artikel Omnibus Law Cipta Kerja

Di susun oleh :

Akmal Nur Aldiansyah (19103035)


Nuzulfio Barizcky (19103121)

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2020
Omnibus Law Cipta Kerja

Setelah secara resmi Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja diajukan


oleh pemerintah kepada DPR tepatnya pada tanggal 13 febuari 2020, maka
sejak itu pula muncul reaksi dari masyarakat atas Rancangan Undang-Undang
tersebut.

RUU Cipta kerja terdapat sebelas bidang yang dimuat di batang tubuh RUU
cipta kerja
Antara lain Pertama, bidang penyederhanaan izin. Kedua, bidang persyaratan
investasi.
Ketiga, bidang ketenaga kerjaan. Keempat, bidang kemudahan,
pemberdayaan, dan
Perlindungan bagi UMK-M dan koperasi. Kelima, bidang kemudahan
berusaha.
Keenam, bidang dukungan riset dan inovasi. Ketujuh bidang administrasi
pemerintah.
Kedelapan, bidang penerapan sanksi. Kesembilan, bidang pertahanan.
Kesepuluh, bidang
Investasi pemerintah dan percepatan strategi nasional. Kesebelas, bidang
kawasan ekonomi.

Politik yang digunakan Omnibus law cipta kerja yaitu politik hukum.

Bahwa pada hakikatnya semua pembentukan peraturan perundang-undangan


tidak bisa lepas dari politik hukum, hal tersebut dikarenakan politik hukum
merupakan arah,bentuk,maupun isi hukum yang di buat. Kemudian setiap
pembentuk peraturan perundang- undangan dalam prinsip politik hukum
dapat dibatalkan apabila bertentangan dengan landasan ideal(Pancasila)
maupun landasan konstitusional (Undang-Undang Dasar 1945).

Oleh karena itu betapa pentingnya memahami politik hukum sehingga


Undang-Undang dapat dibatalkan apabila bertentangan dengan kerangka
tersebut. Setiap Undang-Undang memiliki politik hukum masing-masing
tanpa terkecuali politik hukum dalam RUU cipta kerja.
Taktik yang di gunakan yaitu taktik lobi atau negosiasi.

Negosiasi tentang pencabutan RUU Cipta kerja juga dinilai merugikan


pekerja karena
dalam prosesnya, penyusunan Omnibus Ciptaker tidak terbuka dan tidak
transparan. Seharusnya para serikat pekerja dilibatkan dalam proses
penyusunan sejak awal, karena anggota merekalah yang akan terdampak
langsung oleh RUU tersebut.

Tujuan Omnibus law yaitu

Berdasarkan pasal 3 RUU Cipta Lapangan Kerja, dikatakan bahwa tujuan dari
dibuatnya RUU Cipta Lapangan Kerja untuk menciptakan lapangan kerja
yang seluas-luasnya bagi rakyat indonesia secara merata. Pertama,
kemudahan perlindungan dan pemberdayaan UMKM serta perkoperasian.
Kedua, Peningkatan ekosistem investasi. Ketiga, kemudahan berusaha.
Keempat, peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja dan. Kelima,
investasi pemerintah pusat dan percepatan proyek strategis nasional.

Anda mungkin juga menyukai