4 Langkah Waris Ebook
4 Langkah Waris Ebook
MENGHITUNG WARISAN
1
4 LANGKAH PRAKTIS
MENGHITUNG WARISAN
PENULIS
Muhammad Mujianto
PENERBIT
FAHIMNA PUBLISHING
CETAKAN PERTAMA
Dzul Qa’idah 1443H/Juni 2022M
ALAMAT PENERBIT
http://kitabfahimna.blogspot.com
metodefahimna@gmail.com
HP PEMESANAN: 0895-3528-86439
2
PENGANTAR PENYUSUN
بسم اهلل الرمحن الرحيم
احلمد هلل رب العاملني والصالة والسالم على أشرف األنبياء واملرسلني وعلى آله وأصحابه أمجعني
أما بعد
Buku tentang ilmu waris telah cukup banyak ditulis. Artikel tentang
hitung waris pun banyak dijumpai di internet. Kajian dan pelatihan
ilmu waris juga sudah banyak diselenggarakan.
3
oleh para ulama. Buku ini tidak membahas dalil-dalil yang
melatarbelakangi munculnya kaidah hitung warisan.
Sebab, untuk pelajar pemula, cara belajar yang efektif saat mengkaji
ilmu waris adalah dengan terlebih dahulu belajar cara berhitung.
Bukan mengkaji dalil-dalil.
Materi buku ini secara umum merujuk ke buku saya yang sudah lebih
dahulu terbit berjudul PANDUAN MEMAHAMI ILMU WARIS
BERDASARKAN SYARIAT ISLAM. Pembahasannya lebih
diringkas dan ada beberapa penambahan penjelasan yang belum ada
di buku sebelumnya. Untuk mendapatkan contoh yang lebih banyak
dan penjelasan lebih rinci, pembaca bisa merujuk ke buku
sebelumnya.
وصلى اهلل وسلم على نبينا حممد وعلى آله وأصحابه أمجعني
4
DAFTAR ISI
PENGANTAR PENYUSUN
DAFTAR ISI
BAGIAN 1
LANGKAH 1
MEMASTIKAN RUKUN, SYARAT,
& PENGHALANG BAGI WARIS
BAGIAN 2
LANGKAH 2
MENENTUKAN AHLI WARIS
BAGIAN 3
LANGKAH 3
MENCORET AHLI WARIS YANG TERHIJAB
1. Hijab (29)
BAGIAN 4
LANGKAH 4
MENENTUKAN BAGIAN AHLI WARIS
5
2. Bagian 1/4 (40)
3. Bagian 1/8 (42)
4. Bagian 2/3 (43)
5. Bagian 1/3 (50)
6. Bagian 1/6 (53)
BAGIAN 5
LATIHAN PEMANTAPAN
BAGIAN 6
JAWABAN LATIHAN PEMANTAPAN
PENUTUP
LAMPIRAN
1. Teknis Bagi Waris (81)
2. Kasus Khusus (85)
3. Tabel Hijab Hirman (88)
4. Tabel Ahli Waris & Bagiannya (93)
SELESAI
6
LANGKAH 1
MEMASTIKAN RUKUN, SYARAT,
& PENGHALANG BAGI WARIS
7
8
BAB 1
RUKUN, SYARAT, & PENGHALANG
BAGI WARIS
9
3. Diketahui adanya hubungan sebab pewarisan, seperti hubungan
nasab atau pernikahan.
2. Pembunuhan
Orang yang membunuh muwarrits tidak berhak mendapatkan
harta warisan dari muwarrits yang dibunuhnya.
3. Perbedaan agama
Orang Muslim tidak mewarisi orang kafir, dan orang kafir
tidak mewarisi orang Muslim.
10
LANGKAH 2
MENENTUKAN AHLI WARIS
11
12
BAB 1
MENGENAL AHLI WARIS
Tidak semua kerabat muwarrits otomatis menjadi Ahli Waris.
Adapun kerabat muwarrits yang menjadi Ahli Waris adalah sebagai
berikut:
13
6. Saudari kandung
7. Saudari seayah
8. Saudari seibu
9. Istri
10. Perempuan yang membebaskan mayit dari perbudakan
CATATAN:
Jika semua ahli waris ada, maka yang mendapatkan warisan hanya 5
kelompok:
1. Suami/Istri
2. Anak laki
3. Anak wanita
4. Ayah
5. Ibu
14
BAB 2
PENGELOMPOKAN AHLI WARIS
BERDASARKAN POSISI
Agar lebih mudah dihafal, ahli waris bisa dikelompokan berdasarkan
posisi mereka masing-masing ditinjau dari posisi si mayit.
15
CATATAN:
1. Kalau disebut -misalnya- furu’ (saja), maka maksudnya: Anak
(laki/perempuan) dan cucu (laki/perempuan).
2. Namun, kalau disebut furu’ laki-laki, maka maksudnya: Anak
laki-laki dan cucu laki-laki.
16
BAB 3
PENGELOMPOKAN AHLI WARIS
BERDASARKAN BAGIANNYA
Berdasarkan bagian yang didapat dari harta warisan, ahli waris dibagi
menjadi dua kelompok:
17
>>> BAGIAN 1/6 (ADA 7)
Ibu Nenek Cucu Perempuan
Saudari Seayah Ayah Kakek
Saudara/i Seibu (1)
>>> ASHOBAH
Ahli waris yang mendapatkan harta warisan sisa setelah harta
diberikan kepada ashabul furudh. Mereka adalah:
CONTOH:
Fulanah wafat meninggalkan: suami dan 1 anak laki. Harta warisnya
sebanyak Rp. 4.000.000,-
18
CATATAN:
1. Ada ahli waris yang kadang mendapat bagian tertentu &
kadang mendapatkan bagian sisa, yaitu: anak perempuan,
cucu perempuan, saudari (kandung & seayah), ayah dan
kakek.
2. Ada ahli waris yang kadang mendapat bagian tertentu
sekaligus bagian sisa, yaitu: ayah dan kakek.
19
BAB 4
URUTAN ASHOBAH
Jika masih ada sisa harta warisan setelah diberikan kepada ashabul
furudh, maka harta sisa diberikan kepada ashobah dengan urutan
pembagian:
1. Anak laki.
2. Cucu laki dari anak laki.
3. Ayah.
4. Kakek.
5. Saudara kandung.
6. Saudara seayah.
7. Anak laki saudara kandung.
8. Anak laki saudara seayah.
9. Paman kandung.
10. Paman seayah.
11. Anak laki paman kandung.
12. Anak laki paman seayah.
13. Tuan yang memerdekakan muwarrits dari perbudakan.
20
CONTOH:
1. Fulan wafat meninggalkan: istri dan 1 anak laki. Harta warisnya
sebanyak Rp. 8.000.000,-
21
BAB 5
PENGELOMPOKAN ASHOBAH
ASHOBAH adalah ahli waris yang mendapatkan bagian sisa setelah
harta warisan dibagikan kepada ashabul furudh.
1. Anak laki.
2. Cucu laki dari anak laki.
3. Ayah.
4. Kakek.
5. Saudara kandung.
6. Saudara seayah.
7. Anak laki saudara kandung.
8. Anak laki saudara seayah.
9. Paman kandung.
10. Paman seayah.
11. Anak laki paman kandung.
12. Anak laki paman seayah.
13. Tuan yang memerdekakan.
22
CATATAN:
Bagian laki-laki dan perempuan = 2:1
CONTOH:
1. Fulanah wafat meninggalkan: suami, 1 anak perempuan, dan
kakek.
AHLI WARIS BAGIAN
Suami 1/4 3/12 3 / 12
Anak perempuan 1/2 6/12 6 / 12
Kakek 1/6 + SISA 2/12 + 1/12 3 / 12
JUMLAH 1 12/12 12 / 12
CATATAN:
1. Perbandingan bagian laki-laki dengan bagian perempuan
adalah 2:1. Jadi setiap anak laki-laki dapat bagian 2 kali lipat
bagian anak perempuan.
23
2. Angka 1 & 2 dalam kurung adalah poin yang didapat oleh
ahli waris yang harus berbagi saat mengambil jatah warisan.
Pada kasus di atas, anak laki mendapatkan poin 2, sedangkan
anak perempuan mendapatkan poin 1.
CONTOH:
1. Fulanah wafat meninggalkan: suami, 1 anak perempuan, dan 1
saudari kandung.
24
3. Fulanah wafat meninggalkan: suami, 1 anak perempuan, 1 cucu
perempuan, dan 1 saudari seayah.
CATATAN:
Untuk langkah ke-2 ini yang paling penting adalah:
• Mengenal siapa saja yang termasuk ahli waris
• Mengenal siapa saja yang termasuk ashabul furudh dan
ashobah (beserta urutannya).
25
26
LANGKAH 3
MENCORET AHLI WARIS YANG TERHIJAB
27
28
BAB 1
HIJAB
Dalam ilmu waris, yang dimaksud dengan hijab adalah penghalang
dari mendapatkan harta warisan, baik sebagian maupun seluruhnya.
• HIJAB KE BAWAH
Anak laki menghijab cucu (laki-laki/perempuan)
• HIJAB KE ATAS
1. Ayah menghijab kakek dan nenek (dari jalur ayah)
2. Ibu menghijab nenek (dari jalur ayah dan ibu)
• HIJAB KE SAMPING
1. Furu’ (laki dan perempuan) dan ushul laki-laki menghijab
saudar/i seibu.
2. Furu’ laki-laki dan ushul laki-laki menghijab semua ahli waris
posisi samping (kanan & kiri) dan tuan yang memerdekakan
budak.
29
• HIJAB DI SAMPING
1. Saudara kandung menghijab saudara/i seayah dan yang
posisinya berada di bawah saudara seayah dalam urutan
ashobah.
2. Saudara seayah menghijab ahli waris yang posisinya berada
di bawahnya dalam urutan ashobah.
3. Selanjutnya, hijab mengikuti urutan ashobah.
CATATAN:
1. Ahli waris yang tidak bisa terhijab dan tidak bisa menghijab
adalah: Suami dan istri.
2. Ahli waris yang tidak bisa terhijab, namun bisa menghijab
adalah: Ayah, ibu, dan anak.
3. Ahli waris urutan bawah (dalam urutan ashobah) terhijab oleh
ahli waris di atasnya. Misalnya, paman kandung terhijab oleh
anak laki saudara seayah dan yang di atasnya.
4. Ahli waris perempuan yang bisa menghijab hirman:
• Ibu menghijab nenek.
• Anak perempuan yang sudah mendapatkan 2/3 menghijab
cucu perempuan.
• Saudari kandung yang sudah mendapatkan 2/3 menghijab
saudari seayah.
• Saudari kandung yang menjadi ashobah ma’a ghoirihi
menghijab saudara/i seayah (dan orang-orang yang berada
di posisi bawahnya berdasarkan urutan ashobah).
• Saudari seayah yang menjadi ashobah ma’a ghoirihi
menghijab anak laki saudara kandung (dan orang-orang
yang berada di posisi bawahnya berdasarkan urutan
ashobah).
30
CONTOH:
Fulan wafat meninggalkan: anak laki, cucu laki dan perempuan (dari
jalur anak laki), saudara dan saudari kandung, ibu, nenek dari jalur
ibu, dan nenek dari jalur ayah.
CATATAN:
Tabel ahli waris yang menghijab dan yang terhijab bisa dilihat di
bagian lampiran.
31
32
LANGKAH 4
MENENTUKAN BAGIAN AHLI WARIS
33
34
BAB 1
BAGIAN 1/2
Anak Perempuan (1) Cucu Perempuan (1) Saudari Kandung (1)
Saudari Seayah (1) Suami
CONTOH:
35
>>> CUCU PEREMPUAN DARI ANAK LAKI DAN
SETERUSNYA KEBAWAH DARI GARIS KETURUNAN LAKI-
LAKI
NO SYARAT
Apabila tidak ada cucu
Apabila ada cucu perempuan lain,
1 perempuan lain (dari anak
maka mendapatkan 2/3.
laki).
Apabila tidak ada cucu Kalau ada cucu laki, maka
2
laki (dari anak laki). menjadi ashobah bighoirihi.
Kalau ada anak perempuan mayit,
Apabila tidak ada anak maka bagian cucu perempuan bisa
3
perempuan si mayit. berkurang, bahkan bisa tidak dapat
bagian.
4 Apabila tidak terhijab hirman
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Cucu Perempuan 1/2
Saudara kandung SISA
36
>>>SAUDARI KANDUNG
NO SYARAT
Apabila tidak ada saudari Apabila ada saudari kandung lain,
1
kandung yang lain. maka mendapatkan 2/3.
Apabila tidak ada saudara Kalau ada saudara kandung, maka
2
kandung. menjadi ashobah bighoirihi.
3 Apabila tidak terhijab hirman
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Saudari kandung 1/2
Paman SISA
37
>>>SAUDARI SEAYAH
NO SYARAT
Apabila tidak ada saudari Apabila ada saudari seayah lain,
1
seayah yang lain. maka mendapatkan 2/3.
Apabila tidak ada saudara Kalau ada saudara seayah, maka
2
seayah. menjadi ashobah bighoirihi.
3 Apabila tidak terhijab hirman
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Saudari seayah 1/2
Paman SISA
>>>SUAMI
NO SYARAT
Apabila tidak ada furu’
1 Kalau ada furu’, maka dapat 1/4.
(anak/cucu).
38
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Suami 1/2
Saudari kandung 1/2
39
BAB 2
BAGIAN 1/4
Suami Istri
>>>SUAMI
NO SYARAT
1 Apabila terdapat furu’ Kalau tidak ada furu’, maka
(anak/cucu) dapat 1/2
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Suami 1/4
Anak perempuan 1/2
Paman SISA
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Istri 1/4
Saudara kandung SISA
40
AHLI WARIS BAGIAN
Istri 1 (1)
Istri 2 (1) 1/4
Istri 3 (1)
Saudara kandung SISA
41
BAB 3
BAGIAN 1/8
Istri
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Istri 1 (1)
1/8
Istri 2 (1)
Anak perempuan 1/2
Saudara kandung SISA
42
BAB 4
BAGIAN 2/3
Anak perempuan (1>) Cucu perempuan (1>)
Saudari kandung (1>) Saudari seayah (1>)
>>>ANAK PEREMPUAN
NO SYARAT
Apabila tidak ada anak Kalau ada anak laki, maka
1
laki. menjadi ashobah bighoirihi.
Apabila ada anak
Kalau sendirian, maka
2 perempuan lain
mendapatkan 1/2.
bersamanya.
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Anak pr 1 (1)
2/3
Anak pr 2 (1)
Saudara Kandung SISA
43
>>> CUCU PEREMPUAN DARI ANAK LAKI DAN
SETERUSNYA KE BAWAH DARI GARIS KETURUNAN LAKI-
LAKI
NO SYARAT
Apabila ada cucu
Apabila sendirian, maka
1 perempuan lain (dari anak
mendapatkan 1/2.
laki bersamanya).
Apabila tidak ada cucu Kalau ada cucu laki, maka
2
laki dari anak laki. menjadi ashobah bighoirihi.
Kalau ada anak perempuan mayit,
Apabila tidak ada anak maka bagian cucu perempuan bisa
3
perempuan si mayit. berkurang bahkan bisa tidak dapat
bagian.
4 Apabila tidak terhijab hirman
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Cucu pr 1 (1)
2/3
Cucu pr 2 (1)
Saudara Kandung SISA
44
CATATAN:
1. Jatah ahli waris perempuan jalur ke bawah adalah 2/3.
2. Jika anak perempuan sudah mengambil 1/2 (berarti anak
perempuan seorang diri), maka cucu perempuan mendapatkan
bagian sisa sebesar 1/6 (2/3-1/2).
3. Jika anak perempuan sudah mendapatkan bagian 2/3, maka
cucu perempuan tidak lagi mendapatkan bagian.
CONTOH:
KASUS 1
AHLI WARIS BAGIAN
Anak perempuan 1/2
Saudara kandung SISA
Cucu perempuan 1/6
KASUS 2
AHLI WARIS BAGIAN
Anak perempuan 1
2/3
Anak perempuan 2
Saudara kandung SISA
Cucu perempuan TERHALANG/GUGUR
45
Cucu perempuan
SISA
Cucu laki
>>>SAUDARI KANDUNG
NO SYARAT
Apabila ada saudari
Apabila tidak ada saudari kandung
1 kandung yang lain
lain, maka mendapatkan 1/2.
bersamanya.
Apabila tidak ada saudara Kalau ada saudara kandung, maka
2
kandung. menjadi ashobah bighoirihi.
3 Apabila tidak terhijab hirman
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Saudari kandung 1 (1)
2/3
Saudari kandung 2 (1)
Paman SISA
46
>>>SAUDARI SEAYAH
NO SYARAT
Apabila ada saudari Apabila tidak ada saudari seayah
1
seayah yang lain. lain, maka mendapatkan 1/2.
Apabila tidak ada saudara Kalau ada saudara seayah, maka
2
seayah. menjadi ashobah bighoirihi.
Kalau ada saudari kandung, maka
Apabila tidak ada saudari bagian saudari seayah bisa
3
kandung berkurang bahkan bisa tidak dapat
bagian.
4 Apabila tidak terhijab hirman.
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Saudari seayah 1 (1)
2/3
Saudari seayah 2 (1)
Paman SISA
47
CATATAN:
1. Jatah ahli waris perempuan jalur ke samping kanan adalah
2/3.
2. Jika saudari kandung sudah mengambil 1/2 (berarti saudari
kandung seorang diri), maka saudari seayah mendapatkan
bagian sisa sebesar 1/6 (2/3-1/2).
3. Jika saudari kandung sudah mendapatkan bagian 2/3 (berarti
saudari kandung lebih dari 1), maka saudari seayah tidak lagi
mendapatkan bagian.
4. Jika saudari kandung bersama furu’ wanita (dan dia tidak
terhijab), maka saudari kandung mendapatkan sisa (menjadi
ashobah ma’al ghoir), dan dia bisa menghijab saudara/i
seayah dan yang berada di bawah saudara seayah dalam
urutan ashobah. Lihat kembali pembahasan ashobah ma’al
ghoir.
5. Jika saudari seayah bersama furu’ wanita (dan dia tidak
terhijab), maka saudari seayah mendapatkan sisa (menjadi
ashobah ma’al ghoir), dan dia bisa menghijab anak laki dari
saudara kandung dan yang berada di bawahnya dalam urutan
ashobah. Lihat kembali pembahasan ashobah ma’al ghoir.
CONTOH:
KASUS 1
AHLI WARIS BAGIAN
Saudari kandung 1/2
Paman SISA
Saudari seayah 1/6
KASUS 2
AHLI WARIS BAGIAN
Saudari kandung 1 (1)
2/3
Saudari kandung 2 (1)
48
Paman SISA
Saudari seayah TERHALANG
KASUS 3
AHLI WARIS BAGIAN
Anak wanita 1/2
Saudari kandung SISA (AM)
Saudari seayah TERHALANG
KASUS 4
AHLI WARIS BAGIAN
Anak wanita 1/2
Saudari seayah SISA
Anak laki saudara kandung TERHALANG
49
BAB 5
BAGIAN 1/3
Ibu Saudara/i Seibu (1>)
>>>IBU
NO SYARAT
Apabila tidak ada furu’
1 Jika ada furu’, maka dapat 1/6.
(anak/cucu).
Apabila si mayit tidak
memiliki sejumlah saudara/i
Jika ada saudara lebih dari
2 (lebih dari satu), baik
satu, maka dapat 1/6.
saudara/i kandung, seayah
atau seibu.
Apabila tidak termasuk
Dalam kasus Umariyyatain,
dalam permasalahan
3 ibu dapat 1/3 dari sisa (bukan
Umariyyatain. Akan datang
dari keseluruhan harta waris).
penjelasannya nanti.
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Ibu 1/3
Saudara kandung SISA
50
CATATAN TAMBAHAN:
KASUS UMARIYYATAIN ada pada dua keadaan:
• Kasus 1: Suami, Ibu, dan Ayah
• Kasus 2: Istri, Ibu, dan Ayah
Pada kasus ini, ibu mendapatkan bagian 1/3 dari sisa. Berarti ayah
mendapatkan 2/3 dari sisa.
CONTOH:
1. Fulanah wafat meninggalkan: suami, ibu, dan ayah.
AHLI WARIS BAGIAN
Suami 1/2 1/2 (3/6)
Ibu 1/3 X SISA (1/2) 1/6
Ayah 2/3 X SISA (1/2) 2/6
51
>>>SAUDARA/I SEIBU (TIDAK DIBEDAKAN BAGIAN LAKI-
LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PEROLEHAN WARIS &
TIDAK BERASHOBAH)
NO SYARAT
1 Apabila satu orang, maka
Apabila lebih dari satu.
mendapatkan 1/6.
2 Apabila tidak terhijab hirman
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Saudari kandung 1/2
Saudara seibu (1)
1/3
Saudari seibu (1)
Paman SISA
52
BAB 6
BAGIAN 1/6
Ibu Nenek Cucu perempuan
Saudari seayah Ayah Kakek
Saudara/i seibu (1)
>>>IBU
NO SYARAT
Kalau tidak ada furu’ (dan
Apabila terdapat furu’
1 sejumlah saudara/i), maka dapat
(anak/cucu).
1/3
Apabila si mayit mempunyai
Kalau saudara/i hanya satu (dan
2 sejumlah saudara/i (kandung,
tidak ada furu’), maka dapat 1/3
seayah atau seibu).
Atau kedua-duanya ada
semua, yaitu adanya furu’ Kalau tidak ada furu’ dan tidak
3 (anak/cucu) dan sejumlah ada saudara/i (atau ada hanya
saudara/i (kandung, seayah 1), maka dapat 1/3
dan seibu).
Jika tidak termasuk kasus ‘UMARIYYATAIN (Sudah
4
dijelaskan)
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Ibu 1/6
Anak laki SISA
53
AHLI WARIS BAGIAN
Ibu 1/6
Saudara kandung 1
SISA
Saudara kandung 2
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Istri 1/8
Anak pr 1/2
Nenek 1
1/6
Nenek 2
Paman SISA
54
>>>CUCU PEREMPUAN DARI ANAK LAKI DAN
SETERUSNYA KE BAWAH DARI GARIS KETURUNAN LAKI-
LAKI
SYARAT
Apabila ada cucu laki-laki,
1 Apabila tidak ada cucu laki-laki.
maka jadi ashobah.
Apabila ada anak perempuan
Apabila terdapat anak lebih dari satu, maka cucu
perempuan si mayit seorang perempuan sudah tidak
2
(yang mendapat bagian 1/2 dari mendapat bagian, karena
harta waris). bagian 2/3 sudah diambil anak
perempuan.
3 Apabila tidak terhijab hirman.
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Suami 1/4
Anak perempuan 1/2
Cucu perempuan 1/6
Saudara Kandung SISA
55
>>>SAUDARI PEREMPUAN SEAYAH
SYARAT
Apabila tidak ada saudara laki- Apabila ada saudara laki-laki
1
laki yang seayah. seayah, maka jadi ashobah.
Apabila ada saudari kandung
Apabila bersama dengan lebih dari satu, maka saudari
seorang saudari kandung si perempuan seayah sudah tidak
2
mayit (yang mendapatkan mendapat bagian, karena
bagian 1/2 dari harta waris). bagian 2/3 sudah diambil
saudari kandung.
3 Apabila tidak terhijab hirman
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Istri 1/4
Saudari kandung 1/2
Saudari seayah 1/6
Paman SISA
56
>>>AYAH
NO BAGIAN SYARAT
Jika ada furu’ laki-laki (baik laki-laki saja atau
1 1/6
bersama perempuan)
Jika ada furu perempuan saja (tidak bersama
2 1 / 6 + SISA
laki-laki)
3 SISA Jika tidak ada furu’
4 2 / 3 X SISA Pada kasus ‘UMARIYYATAIN.
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Suami 1/4
Ayah 1/6
Anak Laki SISA
57
>>>KAKEK
NO BAGIAN SYARAT
Jika ada furu’ laki-laki (baik laki-laki saja atau
1 1/6
bersama perempuan)
Jika ada furu perempuan saja (tidak bersama
2 1 / 6 + SISA
laki-laki)
3 SISA Jika tidak ada furu’
4 Apabila tidak terhijab hirman
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Suami 1/4
Kakek 1/6
Anak laki SISA
58
>>>SAUDARA LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN SEIBU (TIDAK
DIBEDAKAN BAGIAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
DALAM PEROLEHAN WARIS & TIDAK BERASHOBAH)
SYARAT
Apabila lebih dari satu, maka
1 Apabila sendirian.
dapat 1/3.
Apabila tidak terhijab (oleh ushul laki-laki saja dan furu laki-
2
laki dan perempuan)
CONTOH:
AHLI WARIS BAGIAN
Ibu 1/6
Saudari seibu 1/6
Saudara kandung SISA
CATATAN
Tabel daftar ahli waris dan bagiannya bisa dilihat di bagian lampiran.
59
CONTOH HITUNG WARIS
1. Fulan wafat meninggalkan: 2 istri, ayah, ibu, nenek jalur ayah, 1
anak laki, 1 anak perempuan, dan 1 saudari kandung. Harta
peninggalan Rp. 72 JUTA.
CATATAN:
1. Antar istri pembagiannya satu banding satu (1:1). Masing-
masing istri dapat 1 poin (angka dalam kurung).
2. Antar laki dan anak perempuan pembagiannya dua banding
satu (2:1). Anak laki dapat 2 poin (angka dalam kurung), dan
anak perempuan dapat 1 poin (angka dalam kurung).
60
2. Fulanah wafat meninggalkan: suami, 3 anak perempuan, 1 saudara
kandung, dan 1 saudari kandung. Harta peninggalan Rp. 36 JUTA.
CATATAN:
1. Antar anak perempuan pembagiannya satu banding satu (1:1).
Masing-masing anak perempuan dapat 1 poin (angka dalam
kurung).
2. Saudara kandung dan saudari kandung pembagiannya dua
banding satu (2:1). Saudara kandung dapat 2 poin (angka
dalam kurung), dan saudari kandung dapat 1 poin (angka
dalam kurung).
61
3. Fulan wafat meninggalkan: 3 istri, kakek, nenek jalur ayah, nenek
jalur ibu, 3 anak laki, dan 2 anak perempuan. Harta peninggalan Rp.
192 JUTA.
62
LATIHAN PEMANTAPAN
63
BUKU-BUKU TERBITAN
FAHIMNA PUBLISHING
BISA DIDOWNLOAD DI
https://t.me/kumpulanbukufahimna
-----oOo-----
SHOPEE
https://shopee.co.id/fahimna_publishing
TOKOPEDIA
https://tokopedia.com/tokofahimna
64
BAB 1
LATIHAN PEMANTAPAN 1
Perhatikan contoh kasus berikut!
Fulan punya hutang sebesar Rp. 2 JUTA, dan sebelum wafat pernah
berwasiat untuk menyumbangkan uangnya sebesar Rp. 2 JUTA
kepada pondok pesantren yang ada di kampungnya.
PERTANYAAN:
1. Siapa saja yang bukan termasuk ahli waris Fulan?
2. Siapa saja ahli waris yang terhijab? Sebutkan penghijabnya!
3. Berapa rupiah bagian masing-masing ahli waris!
65
BAB 2
LATIHAN PEMANTAPAN 2
Perhatikan contoh kasus berikut!
PERTANYAAN:
1. Siapa saja yang bukan termasuk ahli waris Fulanah?
2. Siapa saja ahli waris yang terhijab? Sebutkan penghijabnya!
3. Berapa ekor kambing bagian masing-masing ahli waris!
66
BAB 3
LATIHAN PEMANTAPAN 3
Perhatikan contoh kasus berikut!
PERTANYAAN:
1. Siapa saja yang bukan termasuk ahli waris Fulan? Sebutkan
namanya!
2. Siapa saja ahli waris yang terhijab? Sebutkan penghijabnya!
3. Berapa rupiah bagian masing-masing ahli waris!
67
68
KUNCI JAWABAN LATIHAN PEMANTAPAN
69
70
BAB 1
JAWABAN LATIHAN PEMANTAPAN 1
Fulan punya hutang sebesar Rp. 2 JUTA, dan sebelum wafat pernah
berwasiat untuk menyumbangkan uangnya sebesar Rp. 2 JUTA
kepada pondok pesantren yang ada di kampungnya.
PERTANYAAN:
1. Siapa saja yang bukan termasuk ahli waris Fulan?
71
HARTA WARIS: Rp. 20 JUTA – (Rp. 2 JUTA + Rp. 2 JUTA)= Rp.
16 JUTA.
72
BAB 2
JAWABAN LATIHAN PEMANTAPAN 2
Perhatikan contoh kasus berikut!
PERTANYAAN:
1. Siapa saja yang bukan termasuk ahli waris Fulanah?
• Anak laki saudari kandung
• Cucu laki dari jalur anak perempuan
73
AHLI WARIS BAGIAN
Suami 1/4 3/12 1/4 1/4 12/48 12 EKOR
Anak pr 1 (1) 1/4 X 8/12 1/6 8/48 8 EKOR
Anak pr 2 (1) 1/4 X 8/12 1/6 8/48 8 EKOR
2/3 8/12
Anak pr 3 (1) 1/4 X 8/12 1/6 8/48 8 EKOR
Anak pr 4 (1) 1/4 X 8/12 1/6 8/48 8 EKOR
Saudara knd (2) 2/4 X 1/12 2/48 2/48 2 EKOR
Saudari knd 1 (1) SISA 1/12 1/4 X 1/12 1/48 1/48 1 EKOR
Saudari knd 2 (1) 1/4 X 1/12 1/48 1/48 1 EKOR
JUMLAH 1 12/12 1 1 48/48 48 EKOR
74
BAB 3
JAWABAN LATIHAN PEMANTAPAN 3
Perhatikan contoh kasus berikut!
PERTANYAAN:
1. Siapa saja yang bukan termasuk ahli waris Fulan?
Tidak ada. Semua termasuk ahli waris.
75
AHLI WARIS BAGIAN
Ibu 1/6 1/6 1/6 1/6 10 JUTA
Saudara knd (2) 2/3 X 3/6 2/6 20 JUTA
SISA 3/6
Saudari knd (1) 1/3 X 3/6 1/6 10 JUTA
Saudara seibu (1) 1/2 X 2/6 1/6 10 JUTA
1/3 2/6
Saudari seibu (1) 1/2 X 2/6 1/6 10 JUTA
JUMLAH 1 6/6 6/6 6/6 60 JUTA
76
PENUTUP
Inilah sedikit pembahasan tentang cara menghitung warisan. Semoga
yang sedikit ini bermanfaat. Insya Allah, buku ini akan dibahas di
CHANEL TELEGRAM & YOUTUBE METODE FAHIMNA.
Wassalam.
77
BUKU-BUKU TERBITAN
FAHIMNA PUBLISHING
BISA DIDOWNLOAD DI
https://t.me/kumpulanbukufahimna
-----oOo-----
SHOPEE
https://shopee.co.id/fahimna_publishing
TOKOPEDIA
https://tokopedia.com/tokofahimna
78
LAMPIRAN
79
80
LAMPIRAN 1
TEKNIS BAGI WARIS
Fulan wafat meninggalkan:
• Istri
• Seorang anak laki
• Seorang anak perempuan
• Ayah
• Ibu
• Kakek (dari jalur ayah)
• Nenek (dari jalur ayah)
• Paman dari jalur ayah
• Paman dari jalur ibu
• Bibi dari jalur ayah
JAWABAN:
>>> LANGKAH 1: MEMASTIKAN RUKUN, SYARAT, &
PENGHALANG BAGI WARIS
81
• Menunaikan segala hal yang berkaitan dengan harta Si Fulan,
seperti: biaya pengurusan jenazah, pembayaran hutang (jika
ada), dan pelaksanaan wasiat (jika ada).
82
>>> LANGKAH 4: MENENTUKAN BAGIAN AHLI WARIS
Berdasarkan informasi di atas, maka pembagiannya adalah sebagai
berikut:
-----oOoOoOo-----
CATATAN:
• Harta peninggalan yang berupa uang bisa langsung dibagi-
bagi berdasarkan bagian masing-masing ahli waris.
• Harta peninggalan yang bukan termasuk barang berharga
(seperti: sisir, dompet, sepatu, sendal, dll.) bisa dibagi-bagi
antar ahli waris atau dihadiahkan kepada orang lain sesuai
keridhoan para ahli waris.
• Harta peninggalan yang berupa barang berharga bisa dijual
terlebih dahulu atau dibagi bedasarkan bagian masing-masing
ahli waris.
• Jika ada ahli waris tidak mau menerima bagian warisan, maka
perhitungan bagian waris harus dilaksanakan terlebih dahulu,
agar semua ahli waris mengetahui bagiannya masing-masing.
83
Baru setelah itu diserahkan kepada masing-masing ahli waris,
apakah mau diambil atau diberikan kepada yang lain.
• Jika terjadi konflik dalam pembagian warisan, maka coba
diselesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu. Jika tidak
bisa, masalahnya bisa diajukan kepada instansi pemerintah
yang biasa menangani masalah warisan, seperti pengadilan
agama.
84
LAMPIRAN 2
KASUS KHUSUS
Jika pembilang lebih besar dari penyebut, maka ini menunjukkan ada
ahli waris yang belum mendapatkan bagian harta waris, padahal
mereka mendapatkan bagian tertentu (bukan sisa).
CONTOH:
Fulanah wafat meninggalkan: suami, 1 saudari kandung, dan 1
saudari seibu.
PERHATIKAN!!!
85
Oleh karena itu, solusinya adalah dengan menaikkan angka penyebut
agar sama dengan pembilang.
BAGIAN BAGIAN
AHLI WARIS
(Hitungan Awal) (Setelah Dinaikan Penyebut)
Suami 3/6 3/7
Saudari kandung 3/6 3/7
Saudari seibu 1/6 1/7
JUMLAH 7/6 7/7
CONTOH:
Fulanah wafat meninggalkan: 1 anak perempuan dan 1 cucu
perempuan.
86
PERHATIKAN!!!
CATATAN:
Masih ada kasus khusus lainnya yang bisa dibaca di buku
PANDUAN MEMAHAMI ILMU WARIS BERDASARKAN
SYARIAT ISLAM.
87
LAMPIRAN 3
TABEL HIJAB HIRMAN
KELOMPOK LAKI-LAKI
NO YANG TERHIJAB YANG MENGHIJAB
1 Cucu dari anak laki Anak laki
2 Kakek dari ayah Ayah
• Anak laki
• Cucu dari anak laki
3 Saudara kandung • Ayah
• Kakek (menurut sebagian
pendapat)
• Anak laki
• Cucu dari anak laki
• Ayah
• Kakek (menurut sebagian
4 Saudara seayah
pendapat)
• Saudara kandung
• Saudari kandung yang
menjadi ashabah ma’al ghair.
• Anak (laki & perempuan)
• Cucu (laki & perempuan) dari
5 Saudara seibu anak laki
• Ayah
• Kakek
• Anak laki
• Cucu laki dari anak laki
Anak laki dari saudara • Ayah
6
kandung • Kakek dari ayah
• Saudara kandung
• Saudara seayah
88
• Saudari kandung dan saudari
seayah jika keduanya menjadi
ashabah ma’al ghair.
• Anak laki
• Cucu laki dari anak laki
• Ayah
• Kakek dari ayah
Anak laki saudara • Saudara kandung
7
seayah • Saudara seayah
• Anak laki saudara kandung
• Saudari kandung dan saudari
seayah jika keduanya menjadi
ashabah ma’al ghair.
• Anak laki
• Cucu laki dari anak laki
• Ayah
• Kakek dari ayah
• Saudara kandung
8 Paman kandung • Saudara seayah
• Anak laki saudara kandung
• Anak laki saudara seayah
• Saudari kandung dan saudari
seayah jika keduanya menjadi
ashabah ma’al ghair.
• Anak laki
• Cucu laki dari anak laki
• Ayah
• Kakek dari ayah
9 Paman seayah • Saudara kandung
• Saudara seayah
• Anak laki saudara kandung
• Anak laki saudara seayah
• Paman kandung
89
• Saudari kandung dan saudari
seayah jika keduanya menjadi
ashabah ma’al ghair.
• Anak laki
• Cucu laki dari anak laki
• Ayah
• Kakek dari ayah
• Saudara kandung
• Saudara seayah
Anak laki dari paman
10 • Anak laki saudara kandung
kandung
• Anak laki saudara seayah
• Paman kandung
• Paman seayah
• Saudari kandung dan saudari
seayah jika keduanya menjadi
ashabah ma’al ghair.
• Anak laki
• Cucu laki dari anak laki
• Ayah
• Kakek dari ayah
• Saudara kandung
• Saudara seayah
Anak laki dari paman • Anak laki saudara kandung
11
seayah • Anak laki saudara seayah
• Paman kandung
• Paman seayah
• Anak laki paman kandung
• Saudari kandung dan saudari
seayah jika keduanya menjadi
ashabah ma’al ghair.
Lelaki yang
Semua keluarga mayit yang menjadi
12 membebaskan mayit
ashabah
dari perbudakan
90
KELOMPOK WANITA
NO YANG TERHIJAB YANG MENGHIJAB
• Anak laki
• 2 orang anak perempuan (atau
Cucu perempuan dari lebih) jika cucu perempuan
1
anak laki dari anak laki tidak
dibersamai oleh cucu laki dari
anak laki
• Ayah
2 Nenek 1 (Ibunya ayah)
• Ibu
3 Nenek 2 (Ibunya Ibu) • Ibu
• Anak laki
• Cucu laki dari anak llaki
4 Saudari kandung • Ayah
• Kakek (menurut sebagian
pendapat
• Anak laki
• Cucu laki dari anak laki
• Ayah
• Kakek (menurut sebagian
pendapat)
• Saudara kandung
5 Saudari seayah
• Saudari kandung yang
menjadi ashabah ma’al ghair
• 2 Saudari kandung (atau
lebih) jika saudari seayah
tidak dibersamai oleh saudara
seayah
• Anak (laki & perempuan)
• Cucu (laki & perempuan) dari
6 Saudari seibu
anak laki
• Ayah
91
• Kakek
Wanita yang
Semua keluarga mayit yang menjadi
7 membebaskan mayit
ashabah
dari perbudakan
92
LAMPIRAN 4
TABEL AHLI WARIS & BAGIANNYA
>>> POSISI TENGAH
NO AHLI WARIS BAGIAN SYARAT
1/2 Jika tidak ada furu’
1 SUAMI
1/4 Jika ada furu’
1/4 Jika tidak ada furu’
2 ISTRI
1/8 Jika ada furu’
93
1/3X
Pada kasus ‘Umariyyatain.
SISA
• Jika tidak terhijab
• Jika ada furu’ laki (tanpa
1/6
furu’ perempuan atau
bersama furu’ perempuan.
KAKEK • Jika tidak terhijab
3
(Jalur ayah) 1/6+ • Jika ada furu’ perempuan
SISA saja (tanpa furu’ laki-
laki).
• Jika tidak terhijab
SISA
• Jika tidak ada furu’.
NENEK
4 (Jalur ayah & 1/6 Jika tidak terhijab
ibu)
94
• Jika sendirian.
• Jika tidak ada anak
perempuan.
• Jika tidak ada cucu laki.
• Jika tidak terhijab.
• Jika lebih dari 1.
2/3 • Jika tidak ada anak
perempuan.
• Jika tidak ada cucu laki.
• Jika tidak terhijab.
• Jika ada anak perempuan
1/6
PEREMPUAN 1 orang.
• Jika tidak ada cucu laki.
• Jika tidak terhijab.
• Jika ada cucu laki yang
sederajat, atau yang
SISA berada di bawah
derajatnya (jika
diperlukan). [Cucu laki :
Cucu perempuan = 2 : 1]
Jika ada anak perempuan lebih
GUGUR dari 1, dan tidak ada cucu laki
bersamanya.
95
kandung.
• Jika tidak terhijab.
• Jika lebih dari 1.
2/3
• Jika tidak ada saudara
kandung.
SISA Jika ada saudara kandung
(AB) (Saudara : Saudari = 2 : 1)
SISA
Jika bersama furu’ wanita.
(AM)
SAUDARA
3 SISA Jika tidak terhijab.
SEAYAH
• Jika tidak terhijab.
• Jika sendirian.
• Jika tidak ada saudari
1/2
kandung.
• Jika tidak ada saudara
seayah.
• Jika tidak terhijab.
• Jika lebih dari 1.
• Jika tidak ada saudari
2/3
SAUDARI kandung.
4 • Jika tidak ada saudara
SEAYAH
seayah.
• Jika tidak terhijab.
• Jika ada saudari kandung
1/6 1 orang.
• Jika tidak ada saudara
seayah.
• Jika tidak terhijab.
SISA
• Jika ada saudara seayah
(AB)
(Saudara : Saudari = 2 :
96
1)
• Jika tidak terhijab.
SISA
• Jika bersama furu’
(AM)
wanita.
Jika ada saudari kandung lebih
GUGUR dari 1, dan tidak ada saudara
seayah bersamanya.
ANAK LAKI
5 SAUDARA SISA Jika tidak terhijab
KANDUNG
ANAK LAKI
6 SAUDARA SISA Jika tidak terhijab
SEAYAH
PAMAN
7 SISA Jika tidak terhijab
KANDUNG
PAMAN
8 SISA Jika tidak terhijab
SEAYAH
ANAK
9 PAMAN SISA Jika tidak terhijab
KANDUNG
ANAK
10 PAMAN SISA Jika tidak terhijab
SEAYAH
97
• Jika tidak terhijab
• Jika hanya ada salah
1/6
satu (saudara atau
saudari saja)
CATATAN:
1. AB adalah singkatan dari ASHOBAH BIL GHOIR
2. AM adalah singkatan dari ASHOBAH MA’AL GHOIR
98
KUMPULAN AUDIO PENJELASAN BUKU
TERBITAN FAHIMNA PUBLISHING VIA TELEGRAM
-----oOo-----
LANGKAH 1
5. BELAJAR SOAL-JAWAB
>>> KLIK: https://t.me/percakapanfahimna
LANGKAH 2
4. KOSAKATA PERCAKAPAN
>>> BELUM ADA REKAMAN
99
LANGKAH 3
LANGKAH 4
SEMANGAT BELAJAR
100
101
BUKU-BUKU TERBITAN
FAHIMNA PUBLISHING
BISA DIDOWNLOAD DI
https://t.me/kumpulanbukufahimna
-----oOo-----
SHOPEE
https://shopee.co.id/fahimna_publishing
TOKOPEDIA
https://tokopedia.com/tokofahimna
102