Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN STATUS KLINIS MAGANG S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

NAMA MAHASISWA : Muhammad Ikbal Muharrom


N.I.M. : 1910301165
TEMPAT PRAKTIK : RS PKU Muhammadiyah Gombong Kebumen
PEMBIMBING : Imam Setyawan, Ftr.

Tanggal Pembuatan Laporan : 16 November 2022


Kondisi/kasus : Stroke Non Hemorrage
KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama : Tn. Hasan
Umur : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gombong, Kebumen
No. CM : 04-25-261

DATA DATA MEDIS RUMAH SAKIT


(Diagnosis medis, catatan klinis, medika mentosa, hasil lab, foto ronsen, dll)
SEGI FISIOTERAPI
1. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

KELUHAN UTAMA DAN RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien rujukan dari bangsal diantar menuju poli rehab medik dengan keluhan
hemiparase pada tangan dan kaki bagian dextra. Awal kejadian pasien merasa lemas setelah
pulang bekerja dan pingsan, kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh keluarga dan dirawat
sudah 5 hari yang lalu. pasien di diagnose terkena Stroke non hemorage.

RIWAYAT KELUARGA DAN STATUS SOSIAL


Pasien bekerja sebagai wiraswasta

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


- Pasien tidak memiliki Riwayat hipertensi
- Pasien tidak memiliki gula darah tinggi
- Pasien memiliki kolesterol yang cukup tinggi

PEMERIKSAAN OBYEKTIF
a. PEMERIKSAAN TANDA VITAL
Tekanan darah : 100/84 mmHg
Respiratory rate : 20x / menit
Denyut nadi : 85x / menit
Suhu : 36,4 C
b. INSPEKSI/OBSERVASI
Statis
a. Pasien tampak lesu dan lemas
b. Pasien datang dengan bed bangsal bersama perawat
c. Pasien tidak tampak atrofi

Dinamis
a. Pasien datang dengan bed bangsal bersama perawat
b. Pasien tampak kesulitan menggerakkan dan mengontrol tangan & kaki dextra,
terutama saat mika-miki
c. tangan dan kaki kanan lemas untuk digerakan sendiri oleh pasien

c. PALPASI
a. Tidak terdapat oedema
b. Tidak terdapat perubahan suhu lokal
c. Tidak terdapat atrofi otot
d. Tidak terdapat nyeri tekan

d. AUSKULTASI
Tidak dilakukan

e. PERKUSI
Tidak dilakukan

f. JOINT TEST
Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
Isometric Melawan
Regio Gerakan Active Movement Passive Movement
Tahanan

Shoulder Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Fleksi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan

Ekstensi Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


ROM, nyeri (-) Hard Endfeel tahanan

Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu


ROM, nyeri (-) Hard Endfeel melawan tahanan
Sinistra : Full Full ROM, nyeri Mampu melawan
ROM, nyeri (-) (-),soft Endfeel tahanan
Abduksi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri Tidak mampu
ROM, nyeri (-) (-),soft Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri Mampu melawan


ROM, nyeri (-) (-),soft Endfeel tahanan
Adduksi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri Tidak mampu
ROM, nyeri (-) (-),soft Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri Mampu melawan


ROM, nyeri (-) (-),soft Endfeel tahanan
Fleksi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri Tidak mampu
ROM, nyeri (-) (-),soft Endfeel melawan tahanan
Elbow
Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan
ROM, nyeri (-) Hard Endfeel tahanan
Ekstensi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) Hard Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri Mampu melawan


Palmar ROM, nyeri (-) (-),soft Endfeel tahanan
Fleksi Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


Dorso ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Fleksi Dextra : tidak Full Tidak full ROM, nyeri Tidak mampu
ROM, nyeri (-) (-), springy Endfeel melawan tahanan
Wrist
Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan
Ulnar ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Deviasi Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


Radial ROM, nyeri (-) Hard Endfeel tahanan
Deviasi Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) Hard Endfeel melawan tahanan

Hip Fleksi Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan
ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan

Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu


ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan
Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan
ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Ekstensi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Abduksi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Adduksi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


ROM, nyeri (-) Hard Endfeel tahanan
Ekstensi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) Hard Endfeel melawan tahanan
Knee
Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan
ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Fleksi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) Soft Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


ROM, nyeri (-) hard Endfeel tahanan
Dorso
Ankle Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) hard Endfeel melawan tahanan

Sinistra : = Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Plantar
Ankle Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan
Ankle
Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan
ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Inversi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan

Sinistra : Full Full ROM, nyeri (-), Mampu melawan


ROM, nyeri (-) soft Endfeel tahanan
Eversi
Dextra : tidak Full Full ROM, nyeri (-), Tidak mampu
ROM, nyeri (-) soft Endfeel melawan tahanan
g. MUSCLE TEST
Nilai MMT
Regio
Sinistra Dextra

Shoulder Fleksi & Ekstensi 5 1

Shoulder Abduksi & Adduksi 5 1

Elbow 5 2

Wrist 5 2

Wrist Ulnar & Radial Deviasi 5 2

Hip 5 2

Hip Abbduksi & Adduksi 5 2

Knee 5 2

Ankle 5 2

Ankle Inversi & Eversi 5 2

h. NEUROLOGICAL TEST
Pemeriksaan Refleks Tendon
a. Tendon Biceps Dextra : Normal
b. Tendon Biceps Sinistra : Normal
c. Tendon Triceps Dextra : Normal
d. Tendon Triceps Sinistra : Normal
e. Tendon Patella Dextra : Normal
f. Tendon Patella Sinistra : Normal
g. Tendon Achilles Dextra : Normal
h. Tendon Achilles Sinistra : Normal

Pemeriksan Sensibilitas
Regio Nilai Sensibilitas
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8/T1
Dextra + + + + + + + +
Sinistra + + + + + + + +
Nilai Sensibilitas
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12
Dextra + + + + + + + + + + + +
Sinistra + + + + + + + + + + + +
Nilai Sensibilitas
L1 L2 L3 L4 L5 S1 S2 S3
Dextra + + + + + + + +
Sinistra + + + + + + + +

Pemeriksaan Refleks Patologis


a. Pemeriksaan Babinski : Normal
b. Pemeriksaan Catdock : Normal

i. KEMAMPUAN FUNGSIONAL
- NIHSS ( National Institute of Health Stroke Scale)

No. Kategori Skala Skor


0 : Compos mentis
1 : Somnolen, dapat berespon
terhadap stimulasi suara
1a Tingkat kesadaran 0
2 : Stupor, dapat berespon terhadap
stimulasi nyeri
3 : Koma, tidak ada respons
0 : Benar semua
1 : 1 benar, terdapat dysarthria
1b Menjawab pertanyaan (bulan,usia) 0
2 : salah semua, terdapat afasia,
stupor, koma
0 : Mampu melakukan semua
Mengikuti perintah (buka-tutup
perintah
mata, mengepalkan dan
1c 1 : Melakukan 1 perintah 1
meregangkan telapak tangan non-
2 : Tidak mampu melakukan
parese)
perintah
2 Gaze: Gerakan mata konjugat 0 : Normal 1
(conjugate eye movement) 1 : Parese gaze parsial pada 1 atau
mengikuti gerakan jari tangan 2 mata, terdapat abnormal gaze
pemeriksa namun tidak ditemukan forced
deviation atau parese gaze total
2 : Forced deviation, atau parese
gaze total dan tidak dapat diatasi
dengan maneuver okulosefalik atau
doll’s eye
0 : Normal
1 : Hemianopia parsial
Visus: Lapang pandang melalui tes
3 2 : Hemianopia komplit 1
konfontrasi
3 : Hemianopia bilateral atau
homonym
0 : Normal
1 : Parese minot (sulcus nasolabial
rata, asimetri saat senyum)
Parese wajah: angkat alis, unjuk
2 : Parese parsial (parese total atau
4 gigi, dan memejamkan mata denagn 1
near-total pada wajah bagian
rapat
bawah)
3 : Parese total unilateral atau
bilateral (tidak ada gerakan)
0 : Tidak ada drift, lengan dapat
diangkat 90o , selama minimal 10
detik penuh
1 : Drift, lengan dapat diangkat
90o namun turun sebelum 10 detik,
atau terangkat tidak penuh 90o
tanpa mengenai tempat tidur
2 : Ada upaya melawan gravitasi,
Motorik ekstrimitas superior:
5 lengan tidak dapat diangkat atau 4
dekstra dan sinistra
dipertahankan dalam posisi 90o ,
jatuh mengenai tempat tidur
3 : Tidak ada upaya melawan
gravitasi, tidak mampu
mengangkat sama sekali, hanya
gerakan menggeser (flicker or
trace of contraction)
4 : Tidak ada gerakan sama sekali
6 Motorik ekstrimitas inferior: dekstra 0 : Tidak ada drift, tungkai dapat 4
dan sinistra diangkat 30o , selama minimal 5
detik penuh
1 : Drift, tungkai dapat diangkat
30o namun turun sebelum 5 detik,
atau terangkat tidak penuh 30
derjat tanpa mengenai tempat tidur
2 : Ada upaya melawan gravitasi,
tungkai tidak dapat diangkat atau
dipertahankan dalam posisi 30o ,
jatuh mengenai tempat tidur
3 : Tidak ada upaya melawan
gravitasi, tidak mampu
mengangkat sama sekali, hanya
gerakan menggeser (flicker or
trace of contraction)
4 : Tidak ada gerakan sama sekali
0 : Tidak ada ataksia
1 : Ataksia pada satu ektrimitas
7 Ataksia ekstrimitas 1
2 : Ataksia pada 2 atau lebih
ekstrimitas
0 : Normal
1 : Defisit sensorik ringan sedang,
sensasi disentuh atau nyeri
8 Sensorik berkurang 0
2 : Defisit sensorik berat, tidak ada
sensasi disentuh atau nyeri di
wajah, lengan atau tungkai
0 : Tidak ada neglect
1 : Tidak ada atensi pada salah satu
Pengabaian & Inatensi modalitas stimulasi berikut: visual,
9 (Extinction/Neglect) – Double taktil, auditori, spasial, atau 1
simultaneous testing inatensi personal
2 : Tidak ada atensi pada lebih dari
sati modalitas stimulasi
10 Fungsi Bahasa: menyebutkan nama 0 : Normal 0
benda, deskripsi benda 1 : Afasia ringan-sedang, dapat
berkomunikasi namun terbatas.
Masih dapat mengenali benda
namun kesulitan dalam memahami
dan menghasilkan percakapan
2 : Afasia berat, seluruh
komunikasi melalui ekspresi yang
terfragmentasi, dikirakira dan
respon pasien tidak dapat dipahami
3 : Mutism, afasia global, tidak ada
fungsi bahasa yang terlihat
0 : Normal
1 : Dysarthria ringan-sedang,
pasien pelo setidaknya pada
11 Dysarthria beberapa kata namun masih dapat 1
dimengerti
2 : Dysarthria berat, bicara sangat
pelo, namun tidak termasuk afasia

Keterangan / interpretasi :
Skor < 5 : defisit neurologis ringan
Skor 6 – 14 : defisit neurologis sedang
Skor 15 – 24 : defisit neurologis berat
Skor ≥ 25 : defisit neurologis sangat berat

j. PEMERIKSAAN SPESIFIK
1. VAS : untuk nyeri
Nama Test Hasil Keterangan
Visual Analogue Scale Nilai nyeri Saat test pasien terkadang
ringan (2) merasakan nyeri gerak kearah
fleksi pada otot biceps dextra

Range of Motion : untuk ingkup gerak sendi


Nilai ROM
Regio Normal ROM
Sinistra Dextra

Shoulder Ekstensi& S = 50o - 0o - 170o S = 0 o - 0o - 0o S = 50o - 0o - 170o


Fleksi
Shoulder Abduksi & F = 170o - 0o - 75o F = 0 o - 0o - 0o F = 170o - 0o - 75o
Adduksi
Elbow Ekstensi S = 0o - 0o - 150o S = 0o - 0o - 50o S = 0o - 0o - 150o
/Fleksi
Wrist Dorsal/Palmar S = 50o - 0o - 60o S = 10o - 0o - 10o S = 50o - 0o - 60o
Wrist Radial & Ulnar F = 20o - 0o - 30o F = 10o - 0o - 10o F = 20o - 0o - 30o
Deviasi
Hip Ekstensi/ S = 15o - 0o - 125o S = 0o - 0o - 45o S = 15o - 0o - 125o
Fleksi
Hip Abduksi & F = 45o - 0o - 15o F = 15o - 0o - 0o F = 45o - 0o - 15o
Adduksi
Knee Ekstensi/Fleksi S = 0o - 0o - 135o S = 0o - 0o - 80o S = 0o - 0o - 130o

Ankle Plantar/Dorsal
S = 20o - 0o - 35o S = 10o - 0o - 10o S = 20o - 0o - 35o
Fleksi

Ankle Eversi &


R = 30o - 0o - 20o R = 0 o - 0o - 0o R = 30o - 0o - 20o
Inversi

Pemeriksaan tingkat kesadaran / GCS


Eye 4 (membuka mata dengan spontan)
Verbal 5 (berorientasi baik ketika menjawab pertanyaan)
Motori 6 (dapat mengikuti gerakan sesuai perintah)
k
Compos Mentis (15)

k. UNDERLYING PROCESS
Penyumbatan pembuluh darah bagian
otak

kolesterol
Ischemic, kematian sel-
sel neuron diotak

Hipotesis

Stroke Non Hemorage

Joint Test Muscle Test Neurological Specific Test


Test
Goneometer MMT
Sensibilitas VAS GCS Tandem
gait/Romberg
Penurunan ROM Penurunan
Kekuatan Normal Nyeri gerak CM
Otot Positif

Kelemahan lengan & kaki dextra Keterbatasan LGS dan Abnormal posture tone

Electrical Infrared - Pasif exc Latihan Correction


Stimulation - Hold Relax Exc gerakan Posture
- Active exc koordinasi &
keseimbangan
10 menit
intensity 4.0,
pulse auto, 10
menit
Peningkatan
Meningkatkan lingkup gerak sendi,
metabolisme sel
Stimulasi saraf Optimalisasi kemampuan ADL
pada otot yang
mengalami
kelemahan

Peningkatan kemampuan ADL


DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment
Body Structure Body Function

s110 Structure of brain b122 Global psychosocial functions

s7202 Muscles of shoulder region b280 Sensation of pain

s75022 Muscles of ankle and foot b730 Muscle power functions

b735 Muscle tone functions

b760 Control of voluntary movement


functions

b770 Gait pattern functions

Functional Limitation
a. d4501 : walking long distance
b. d540 Dressing
c. Walking and moving (d450-d469)

Disability/Participation restriction
a. d2303 : managing one’s own activity level

PROGRAM FISIOTERAPI
Tujuan Fisioterapi
Tujuan Jangka Pendek Tujuan Jangka Panjang

- Meningkatkan ROM yang Menjaga dan meningkatkan gerak dan


mengalami keterbatasan fungsi pasien, agar pasien dapat
- Meningkatkan kekuatan otot yang bergerak dan beraktivitas dengan
mengalami penurunan optimal
- mencegah atrofi otot
- mencegah kontraktur
- mencegah decubitus
Intervensi Fisioterapi

- Infrared (15 menit untuk area lengan kanan dan kaki kanan, dengan jarak 35-45
cm).

- Pasif & Active Asisted Exercise dilakukan disemua regio persendian yang
mengalami kelemahan dan menjaga fisiologis otot baik sisi kanan maupun sisi kiri

- Stretching & Strenghtening (10 detik tahanan x 3 set ).


Gerakan : Seluruh gerakan pada region AGA dan AGB, terutama optimalisasi
stretching pada gerakan shoulder, elbow, wrist, phalang, hip, knee, ankle.
Latihan strengthening dilakukan secara bertahap dari Gerakan isomterik, tahanan
minimal hingga maksimal

- Electrical Stimulation
Pulse width 300 ms, frekuensi 40 Hz, dengan rectangular wave pulsed
currents, masing – masing 6 hari/minggu, amplitudo arus disesuaikan untuk
mendapatkan jangkauan maksimum ekstensi pergelangan tangan dan jari tanpa
rasa tidak nyaman

Efek NMES pada pengurangan spastisitas mungkin terkait dengan


beberapa mekanisme, yaitu kontraksi listrik otot paresis oleh NMES dapat
menyebabkan penghambatan timbal balik (reciprocal inhibition) otot antagonis
spastis melalui stimulasi spinal interneuron, yang juga dapat menurunkan
rangsangan kortikal dari otot antagonis spastik. NMES juga dapat mempengaruhi
rangsangan motoneuron alfa dan memicu reorganisasi sensorimotor, yang
karenanya berkontribusi pada penguatan otot yang paresis. Stimulasi intens dalam
NMES diperkirakan mengirim sinyal aferen yang relatif lebih besar ke korda
spinalis dan otak, yang berpotensi meningkatkan aktivasi arus yang terus-menerus
di spinal neuron dan respons otak.8 Selain itu, NMES juga dianggap sebagai
aktivasi plastisitas otak melalui peningkatan input aferen yang mana
penggunaannya bergantung pada intensitas yang diberikan untuk menginduksi
reorganisasi motor cortex yang rusak.

Metode PNF
Metode PNF dengan teknik Rhytmical Initation pada AGA dan AGB
bertujuan membantu mengurangi spastisitas untuk menginhibisi stretch reflek
yang terjadi, dimana gerakan harus ritmis dan pelan

Penggunaan teknik PNF berupa slow reversal Tujuan dari teknik ini adalah
untuk memperbaiki mobilisasi, menaikkan tingkat rileksasi, memperbesar
kekuatan otot kontraksi, belajar gerakan, perbaikan koordinasi, meingkatkan daya
tahan (Wahyuddin dan Arief, 2008).

Pattern pnf
1. Fleksi –abduksi –eksternal rotasi
a. Posisi awal: Shoulder ekstensi –adduksi – internal rotasi, lengan atas diatas hip
dalam posisi pronasi dan palmar fleksi.
b. Pegangan: Kedua tangan berada diatas distal, bagian distal tangan memegang
dengan empat jari menggunakan pega-ngan lumbrikal pada metacarpal II dan ibu
jari pada metacarpal V. Bagian proksimal tangan dengan lumbrikal memegang sisi
dorsal lengan bawah.
c. Posisi akhir: Lingkup gerak sendi dapat dilaksanakan secara penuh dengan
posisi akhir dorsi fleksi tangan, ekster-nal rotasi dan fleksi shoulder.

2. Fleksi-adduksi –eksternal rotasi


a. Posisi awal: Posisi tangan dalam keadaan terulur ke arah dorsal ekstensi dan
bahu retro fleksi, scapula sedikit bergerak ke arah anterior.
b. Pegangan: Bagian distal tangan yang berlawanan memegang dengan ceng-
kraman lumbrikal ke arah dorsal fleksi pergelangan tangan pasien bagian
proksimal pada permukaan palmar lengan bawah.
c. Gerakan: Kedua lengan fisioterapis memberikan fasilitasi gerakan ke arah yang
berbeda.
d. Posisi akhir: Lengan terulur ke arah radial fleksi
3. Ekstensi – adduksi –internal rotasi
a. Posisi awal: Shoulder adduksi, lengan diatas kepala
b. Pegangan: Bagian distal tangan meme-gang dengan cengkraman lumbrical
memakai empat jari proksimal metacar-pal V proksimal permukaan dorsal dari
ibu jari metacarpal II. Bagian proksimal dengan lumbrikal pada bagian eksten-sor
lengan bawah
c. Posisi akhir: Lingkup gerak sendi dalam posisi ekstensi pergelangan tangan dan
adduksi shoulder secukupnya.

4. Extremitas Bawah
d1 : fleksi – adduksi - eksternal rotas-dorsi fleksi-inversi-ekstensi toe
d1 : ekstensi – abduksi – internal rotasi – plantar fleksi – eversi – fleksi toe

d2 : fleksi – abduksi – internal rotasi – dorsi fleksi– eversi – ekstensi toe


d2 : ekstensi – adduksi – eksternal rotasi – plantar fleksi – inversi – fleski toe

Latihan ini dilakukan sebanyak 8x pengulangan dan 3 set


- Latihan keseimbangan dan berjalan, bisa menggunakan Romberg test untuk
keseimbangan statis dan tandem gait untuk keseimbangan dinamis

RENCANA EVALUASI
- Menambah ROM pada regio yang mengalami keterbatsan
- Meningkatkan kekuatan otot regio dextra AGA dan AGB
- Penggunaan Form Kemampuan Fungsional dengan NIHSS dan Indeks
Barthel

No Tanggal Terapi Hasil Terapi Evaluasi &


Planning
1. 16 November ROM dari AGA & AGB dextra Lanjutkan
2022 belum ada peningkatan, kekuatan Intervensi
otot AGA & AGB Belum
meningkat.
2. 18 November LGS AGA & AGB meningkat, dan lanjutkan
2022 kekuatan otot AGA & AGB mulai intervensi
meningkat
3. 21 November LGS meningkat dan kekuatan otot lanjutkan
2022 meningkat, pasien sudah mulai intervensi
diajarkan untuk melakukan
aktivitas ringan seperti memgang
objek kecil

PROGNOSIS
1. Quo ad vitam : Bonam
2. Quo ad sanam : Bonam
3. Quo ad funcionam : Bonam
4. Quo ad cosmeticam : Bonam

EDUKASI
1. Pasien diharapkan melakukan Latihan yang sudah direkomendasikan oleh
terapis di bangsal atau nanti ketika pulang ke rumah secara rutin
2. Menjaga pola makan dan hidup sehat
3. Sementara pasien tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas berat.

Gombong, 16 November 2022


Pembimbing

Clinical educator

Anda mungkin juga menyukai