Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Made Adelia Yuda Pratiwi

No/NIM : 12/ 2002622010193


Kelas : Akuntansi B Malam

”Pandangan Terhadap Artikel “Jatuh Hati kepada Juru Taman, Ki Hajar”

Pandangan saya sebelum membaca artikel dari “Jatuh Hati kepada Juru Taman, Ki
Hajar” yang dibuat oleh Ibu Ida Ayu Eka Yuniasri. Seperti yang saya ketahui dan saya kenal
sehari-hari guru merupakan orang yang harus di gugu dan ditiru,dalam arti orang yang memiliki
charisma atau wibawa hingga perlu untuk di tiru dan di teladani. Ada hal yang cara gurunya
dalam hal mengajar itu tidak disukai oleh siswa-siswinya dalam bidang yang tidak menjelaskan
materi membuat siswa-siswinya menjadi malas untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru yang dapat juga menimbulkan rasa tidak nyaman untuk berada didalam kelas karena
metode yang dibuat oleh guru yang menjadi siswa-siswinya menjadi cepat bosan, karena dari
metode yang diberi guru atau cara mengajar guru yang cenderung hanya memberikan tugas saja
atau catatan saja atau juga didalam metode ini atau cara mengajarnya menggunakan metode
ceramah itu dan ditugaskannya itu hanya untuk mencatat materi saja yang diberi guru tersebut.
Adapun juga masalah dalam pembelajaran yaitu Kebanyakan seorang guru yang saya temui
disaat guru mengajar lalu memberikan tugas,lalu guru tersebut keasikan bermain hp sehingga dia
tidak memperhatikan dampak dari sikapnya yang menjadi panutan siswa-siswinya, dia tidak
perduli dengan siswa-siswinya yang sedang mengerjakan tugas mata pelajaran yang di
berikannya disaat gurunya tidak fokus untuk mengajar disaat itulah siswa-siswinya didalam kelas
itu ribut,saling mengejek bahkan ada juga yang tidak mau membuat tugas tersebut sehingga
pencapaian hasil nilai ujiannya tidak efektif, nah sedangkan kalau sudah seperti ini cara mengajar
guru berarti proses dalam pengajaran dan dalam suatu mata pelajaran itu jelas tidak akan efektif
dampaknya kepada siswa-siswinya hilang semangat belajar,menurunnya nilai yang di peroleh
siswa-siswinya,karakternya pun akan berpengaruh kepada siswa-siswi maka guru tersebut tidak
dapat membangkitkan semangat siswa-siswi untuk belajar, karena terbukti membosankan.
Pandangan saya sesudah membaca artikel dari “Jatuh Hati kepada Juru Taman, Ki
Hajar” yang dibuat oleh Ibu Ida Ayu Eka Yuniasri. Ternyata apa yang saya pikirkan sebelum
saya membaca artikel ini bahwa guru itu sangatlah buruk tapi sesudah saya membaca artikel ini
ternyata guru itu sangatlah baik dan patut ditiru, dari berbagai didikannya yang kadang membuat
risih ataupun bosan tapi dari didikan seorang guru itulah akan menjadi panutan terhadap siswa-
siswi maupun generasi muda kedepannya agar bisa menjadi orang yang sukses kedepannya.
Profesi sebagai seorang guru adalah profesi yang kompleks dan menantang. Di samping itu harus
kompeten dan menguasai bidang ilmu pengetahuan yang digeluti, guru juga dituntut harus
mampu kreatif, inovatif, serta inspiratif ketika mengajar di kelas. Dan dapat juga dipahami
bahwa pentingnya pendidikan bagi manusia serta berbagai hal penting bagaimana menjadi guru
sejati yang inspiratif, kreatif, dan inovatif. Kiat-kiat sukses membentuk diri menjadi guru
professional yang dapat bisa merubah siswa-siswi atau generasi muda ini menjadi lebih baik
ataupun lebih maju dalam melakukan hal apapun dari tuntutan seorang guru itu bisa dapat
merubah sikap maupun pikiran seorang siswa-siswi atau generasi muda itu yang akan tamat
ataupun menganggur nantinya dari motivasi seorang gurulah anak didiknya bisa mendapatkan
jalan pekerjaan ataupun Pendidikan yang akan dilanjutinya jadi lebih bagus. Dan ada pun
seorang guru akan berusaha menemukan cara-cara baru untuk menemukan potensi diri dan
potensi unik dari siswanya sehingga mampu menyampaikan bahan ajar yang mudah dipahami
oleh siswa-siswinya.
Sekian pandangan dari saya terhadap artikel “Jatuh Hati kepada Juru Taman, Ki Hajar” ,
berikut ini adalah kenangan saya dimasalalu yang benar menyenangkan saat itu dan banyak
kesan yang saya dapat pada kenangan di foto ini.

(Salah satu foto pada saat saya masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak)

(Salah satu foto pada saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar)

(Salah satu foto pada saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama)
(Salah satu foto pada saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas)

Anda mungkin juga menyukai