Buku Pedoman Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja
Buku Pedoman Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
ii
BUKU PEDOMAN
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA REMAJA
DI MASA PANDEMI
Penulis:
Noor Chandiq Kurniawan, S.Kep., Ns.
Dr. M. Fatkhul Mubin, M.Kep., Ns. Sp. Kep. J.
Dr. Amin Samiasih, S.Kp., M.Si. Med.
Anny Rosiana M., M.Kep., Ns. Sp. Kep. J.
Dr. Ali Rosidi, M.Si.
Dr. Ernawati, S.Kp., M.Kes.
ISBN : 978-623-96524-6-3
Editor :
Indanah, M.Kep., Ns. Sp. Kep. An.
Desain sampul:
Noor Chandiq Kurniawan, S.Kep., Ns.
Tata Letak
Noor Chandiq Kurniawan, S.Kep., Ns.
Penerbit :
MU Press
Redaksi :
Jl. Ganesha I purwosari Kudus 59316
Telp/Fax. (0291) 437218/442993
Email: mupress@stikesmuhkudus.ac.id
Distributor Tunggal :
Mu Press
Jl. Ganesha I purwosari Kudus 59316
Telp/Fax. (0291) 437218/442993
Email: mupress@stikesmuhkudus.ac.id
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
iii
PRAKATA
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
iv
DAFTAR ISI
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
v
BAB IV DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA DI MASA PANDEMI
DESKRIPSI SINGKAT ........................................................... 38
TUJUAN................................................................................. 39
SASARAN.............................................................................. 40
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA REMAJA DENGAN SDQ
(Strengths & Difficulties Questionnaire) .................................. 40
Deteksi Masalah Emosional Pada Remaja ...................... 42
Deteksi Masalah Perilaku Pada Remaja.......................... 43
Deteksi Masalah Hiperaktif Pada Remaja ....................... 43
Deteksi Masalah Teman Sebaya Pada Remaja .............. 44
Deteksi Prososial Pada Remaja ...................................... 45
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR .............................. 50
EVALUASI ............................................................................ 52
REFERENSI .......................................................................... 53
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
vi
BAB Petunjuk
Penggunaan
01 Modul
Kemampuan kader kesehatan dalam deteksi dini
gangguan jiwa pada remaja dengan menggunakan buku
pedoman sebagai upaya dalam screnning gangguan
jiwa dan penemuan kasus gangguan jiwa remaja di
masyarakat diharapkan menjadi pedoman bagi perawat/
tenaga kesehatan serta dapat memberdayakan kader
kesehatan jiwa berbasis kemitraan yang tepat.
A. DESKRIPSI MODUL
BUKU PEDOMAN
1
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
Buku pedoman deteksi dini gangguan jiwa remaja ini
merupakan salah satu strategi implementasi
kemampuan kader kesehatan jiwa yaitu melakukan
deteksi dini gangguan jiwa sehingga dapat
meningkatkan peran serta masyarakat terutama kader
kesehatan sesuai dengan tujuan dari Comunity Mental
Health Nursing (CMHN).
B. MATERI MODUL
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
2
5. Deteksi masalah perilaku pada remaja
6. Deteksi masalah hiperaktif pada remaja
7. Deteksi masalah teman sebaya pada remaja
8. Deteksi prososial pada remaja
9. Evaluasi kader kesehatan dalam melakukan
deteksi dini gangguan jiwa
C. TUJUAN MODUL
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
3
D. PETUNJUK MODUL
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
4
Tabel 1.1 Panduan Implementasi Modul
BAB Materi Tujuan Bahan Kajian Waktu Metode
Pertemuan ke-1
1 Konsep Meningkatkan 1. Mitos & Fakta 2 x 45 Ceramah,
dasar pengetahuan Gangguan menit Brainstor-
gangguan tentang Jiwa ming
jiwa gangguan 2. Definisi dialog
remaja jiwa remaja Gangguan kritis, dan
Jiwa refleksi
3. Penyebab
Gangguan
Jiwa
4. Gangguan
Jiwa Pada
Remaja
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
5
NO Materi Tujuan Bahan Kajian Waktu Metode
Pertemuan ke-2
1 Deteksi dini Meningkatkan 1. Definisi 1 x 45 Testimoni,
gangguan kemampuan SDQ menit praktik
jiwa remaja kader 2. Cara simulasi,
dengan SDQ kesehatan membaca diskusi
mengenai SDQ
deteksi dini 3. Aspek atau
gangguan dimensi
jiwa dengan dalam SDQ
cara SDQ
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
6
BAB Pengetahuan
Praktis Gangguan
02 Jiwa Remaja
A. DESKRIPSI SINGKAT
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
7
secara fisik dan sosial dan membatasi diri untuk
menggunakan kesempatan berbaur dengan lingkungan
masyarakat. (1) (2)
B. TUJUAN
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
8
2. Definisi gangguan jiwa
3. Penyebab gangguan jiwa
4. Gangguan jiwa pada remaja
C. SASARAN
D. URAIAN MATERI
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
9
1. Mitos dan Fakta tentang Gangguan Jiwa
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
10
Tabel 2.1 Mitos dan fakta tentang gangguan jiwa
Mitos Fakta
Gangguan Jiwa adalah Hal ini jelas keliru. Satu dari lima orang
Kondisi yang Jarang Amerika mengalami masalah kesehatan jiwa.
Terjadi Lalu, 1 dari 10 orang dewasa muda pun
mengalami periode depresi.
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
11
Pekerjaan penuh tantangan, masalah
keluarga, dan pengalaman menjadi korban
kekerasan memang bisa membuat seseorang
lebih rentan. Namun, tidak berarti pasti
mengalami gangguan jiwa.
Gangguan Jiwa Serupa dengan mitos sebelumnya, gangguan
Berhubungan dengan jiwa sering kali dikaitkan dengan ranah
Kurang Iman atau Ibadah keimanan seseorang.
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
12
Hanya Penderita yang Ada anggapan, mereka yang memiliki banyak
Tidak Punya Kerabat yang kerabat atau kawan tidak akan mengalami
Butuh Terapi gangguan jiwa. Lalu, gangguan jiwa hanya
akan dialami mereka yang kesepian atau
sebatang kara.
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
13
peningkatan resiko kematian, rasa nyeri, disability, atau
an important loss of freedom (kehilangan kebebasan).
(4)
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
14
(psikogenik). Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal,
akan tetapi beberapa penyebab sekaligus dari berbagai
unsur itu saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi
bersamaan, lalu timbulah gangguan badan ataupun
jiwa. Berikut ini meruakan penyebab gangguan jiwa
sebagai berikut :
a. Faktor keturunan.
Contoh pada mongoloism
atau sindromadown (suatu
macam retardasi mental
dengan mata sipit, muka
datar, telinga kecil, jari-jari
pendek dan lain-lain) terdapat
trisoma (yaitu tiga buah, bukan dua) pada pasangan
kromosoma No.21. Sindromaturner (dengan ciri khas:
tubuh pendek, leher melebar, infatilismesexual) ternyata
berhubungan dengan jumlah kromosom seks yang
abnormal gangguan yang berhubungan dengan
kromosom seks.
b. Cacat kongenital
Cacat kongenital atau sejak lahir dapat mempengaruhi
perkembangan jiwa anak, terlebih yang berat, seperti
retardasi mental yang berat. Akan tetapi umumnya
pengaruh cacat ini pada timbulnya gangguan jiwa
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
15
terutama tergantung pada individu itu, bagaimana ia
menilai dan menyesuaikan diri terhadap keadaan
hidupnya yang cacat atau berubah itu. Orang tua dapat
mempersulit penyesuaian ini dengan perlindungan yang
berlebihan (proteksi berlebihan). Penolakan atau
tuntutan yang sudah ada di luar kemampuan anak.
c. Perkembangan psikologik yang salah.
1) Ketidakmatangan atau fiksasi, yaitu individu gagal
berkembang lebih lanjut ke fase berikutnya.
2) "tempat-tempat lemah" yang ditinggalkan oleh
pengalaman yang traumatik sebagai kepekaaan
terhadap jenis stres tertentu.
3) Disorsi, yaitu bila individu mengembangkan sikap
atau pola reaksi yang tidak sesuai atau gagal
mencapai integrasi kepribadian yang normal.
d. Deprivasi dini
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
16
e. Pola keluarga yang petagonik
f. Masa remaja.
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
17
dihadapi dengan pertumbuhan yang cepat, perubahan-
perubahan Tubuh dan pematangan seksual. Pada
waktu yang sama status sosialnya juga mengalami
perubahan, bila dahulu ia sangat tergantung pada orang
tuanya atau orang lain, sekarang ia hanya belajar berdiri
sendiri dan bertanggung jawab. Kebebasan yang lebih
membawa yang lebih besar pula.
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
18
h. Stress
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
19
dikutip dari Congress research service bahwa usia
remaja dikelompokkan dalam rentan usia 10-24 tahun
karena masa pubertas banyak dialami beberapa remaja
pada usia 10 tahun. (6)
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
20
Remaja adalah salah satu peristiwa paling dinamis dari
pertumbuhan dan perkembangan Manusia, kedua
setelah masa bayi dalam hal kecepatan atau laju
perubahan perkembangan yang terjadi didalam otak.
Remaja mengalami perkembangan otak yang khas
selama masa transisi dari masa kanak-kanak menuju
dewasa yang juga menjelaskan mengapa kadang
Remaja berkata dan bertindak sesuai dengan keinginan
mereka.
Perkembangan sosial
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
21
Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikoseksual
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
22
menielaskan psikologis murni pertama untuk masalah
fisik dan penyakit mental. Freud menyatakan bahwa
motif dan keinginan bawah sadar, ketakutan dan
kecemasan mendorong tindakan kita. Ketika ingatan
atau pikiran yang mengganggu mulai menemukan
jalannya ke dalam kesadaran kita. kita mengembangkan
pertahanan untuk melindungi kita dari kenyataan yang
menyakitkan ini.
E. RANGKUMAN
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
23
F. REFERENSI
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
24
BAB Kader
Kesehatan
03 Jiwa
A. DESKRIPSI SINGKAT
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
25
B. TUJUAN
C. SASARAN
D. URAIAN MATERI
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
26
dalam upaya deteksi dini gangguan jiwa antara lain
sebagai berikut :
Kader kesehatan
merupakan sekelompok
orang yang berasal dari
masyarakat yang dipilih
oleh masyarakat sendiri
dan dilatih oleh petugas
kesehatan guna menangani segala bentuk masalah-
masalah kesehatan baik dialami individu, keluarga
maupun masyarakat sehingga marnpu menjalin kerja
sama dengan berkolaborasi dan koordinasi dengan
pelayanan pcmberian kesehatan. (1)
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
27
2. Tujuan Kader Kesehatan Jiwa
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
28
Selain itu, Pendidikan kesehatan tentang upaya
pencegahan covid-19 pada orang gangguan jiwa
melalui kader kesehatan jiwa diberikan kepada para
kader kesehatan jiwa dalam proses pengembangan
kognitif, sehingga jika diberikan pendidikan kesehatan,
kader kesehatan jiwa akan memiliki pengetahuan
tentang upaya pencegahan covid-19 bagi pasien
gangguan jiwa. (2)
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
29
b. Menggerakkan keluarga sehat untuk mengikuti
penyuluhan sehat jiwa sesuai dengan usia anak.
c. Menggerakkan keluarga yang beresiko untuk
mengikuti penyuluhan risiko gangguan jiwa
d. Menggerakkan keluarga pasien gangguan jiwa
untuk penyuluhan tentang cara merawat pasien
e. Menggerakkan pasien jiwa untuk mengikuti
kegiatan TAK dan rehabilitasi
f. Melakukan kunjungan rumah ke keluarga pasien
gangguan jiwa yang telah mandiri
g. Merujuk
h. Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan
4. Peran Kader Kesehatan Jiwa
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
30
1) Pencegahan Primer
2) Pencegahan Sekunder
3) Pencegahan Tersier
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
31
c) Merujuk klien ke agen kesehatan professional.
1) Kemampuan intelektual
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
32
a) Kecerdasan angka yaitu kemampuan melakukan
perhitungan dengan cepat dan tepat.
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
33
2) Kemampuan fisik
a) Faktor kekuatan
b) Faktor fleksibilitas
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
34
c) Faktor Lainya
G. RANGKUMAN
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
35
H. REFERENSI
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
36
10. Widiyawati W. Keperawatan Jiwa. I ed. Ariyanto A, editor.
Malang: Literasi Nusantara; 2020.
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
37
DESKRIPSI SINGKAT
BAB Deteksi Dini
Gangguan Jiwa Di
04 Masa Pandemi
A. DESKRIPSI SINGKAT
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
38
preventive (pencegahan) sejaka wal terhadap indikasi-
indikasi akan terjadinya gangguan mental dan kejiwaan.
Karena manusia hidup itu memiliki tanggung jawab yang
besar terhadap relasi dalam berhubungan, baik yang
berkaitan individu dengan Tuhannya, individu dengan
dirinya sendiri, keluarganya, lingkungannya sosialnya
dan lingkungan alam sekitarnya. Hal ini mustahil bisa
dilakukan apabila tidak didukung oleh kondisi diri yang
sehat, yakni sehat jasmani(fisiologis) dan sehat ruhani
(mental-spiritual) atau psikologis.
B. TUJUAN
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
39
C. SASARAN
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
40
subskala conduct problem, subskala hyperactivity-
inattention, dan subskala peer problem. Sedangkan
subskala yang kelima termasuk dalam kelompok
subskala kekuatan, yaitu subskala prosocial. Masing-
masing subskala SDQ terdiri dari lima aitem. Masing-
masing aitem diskor dalam kriteria tiga poin yaitu 0=tidak
benar, 1=agak benar, 2=sangat benar. Skor dari
masing-masing subskala dapat dihitung dengan
menjumlahkan skor dari masing-masing aitem yang
relevan pada subskala tersebut. Skor tertinggi dari
masing-masing subskala adalah 10 dan skor terendah
adalah 0.
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
41
Aspek atau dimensi dari SDQ ini adalah :
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
42
2. Deteksi masalah perilaku pada remaja
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
43
c. Berlari, memanjat tidak pada tempatnya, pada
usia dewasa lebih ditunjukkan dengan sikap
gelisah.
d. Kesulitan dalam menikmati kegiatan atau
permainan yang tenang dan membawa relaksasi.
e. Berkeinginan untuk selalu bergerak aktif.
f. Cerewet, suka berbicara yang terkadang tidak
sesuai dengan konteks
4. deteksi masalah teman sebaya pada remaja
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
44
e. rata-rata (mereka yang termasuk kelompok yang
biasa-biasa saja).
5. deteksi prososial pada remaja
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
45
Berikut ini Formulir/Kuesioner SDQ :
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
46
E. CARA INTERPRETASI FORMULIR SDQ
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
47
ITEM 22:Mencuri dari rumah, sekolah, atau tempat lain (saya 0 1 2
mengambil Item yang bukan Milikku)
Skala hiperaktif
ITEM 2:Gelisah, terlalu aktif… (Saya gelisah…) 0 1 2
ITEM 10:Terus-menerus gelisah atau menggeliat (saya terus- 0 1 2
menerus gelisah….)
ITEM 15:Mudah teralihkan, konsentrasi mengembara (saya 0 1 2
mudah teralihkan)
ITEM 21:Memikirkan sesuatu sebelum bertindak (saya 2 1 0
berpikir sebelum melakukan sesuatu)
ITEM 25:Melihat tugas sampai akhir… (Saya menyelesaikan 2 1 0
pekerjaan yang saya lakukan)
Skala masalah teman sebaya
ITEM 6:Agak soliter, cenderung bermain sendiri (biasanya 0 1 2
saya sendiri)
ITEM 11:Memiliki setidaknya satu teman baik (saya punya 2 1 0
satu teman yang salah atau lebih)
ITEM 14:Umumnya disukai oleh anak-anak lain (Orang lain 2 1 0
seusia saya umumnya seperti saya)
ITEM 19:Ditindas atau diganggu oleh anak-anak lain… (Anak- 0 1 2
anak lain atau muda orang memilih saya)
ITEM 23:Menjadi lebih baik dengan orang dewasa daripada 0 1 2
dengan anak-anak lain (saya menjadi lebih baik dengan orang
dewasa dibandingkan dengan orang seusia saya)
Skala prososial
ITEM 1:Memperhatikan perasaan orang lain (saya mencoba 0 1 2
bersikap baik kepada orang lain rakyat)
ITEM 4:Berbagi dengan mudah dengan anak-anak lain… 0 1 2
(Saya biasanya berbagi dengan orang lain)
ITEM 9:Bermanfaat jika seseorang terluka… (Saya membantu 0 1 2
jika seseorang terluka…)
ITEM 17:Baik kepada anak yang lebih kecil (Saya baik 0 1 2
kepada anak yang lebih kecil)
ITEM 20:Sering menjadi sukarelawan untuk membantu orang 0 1 2
lain… (Saya sering menjadi sukarelawan untuk membantu
orang lain)
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
48
Meskipun skor SDQ dapat digunakan sebagai variabel
kontinu, terkadang lebih mudah untuk mengkategorikan
skor. Banding awal yang disajikan untuk skor SDQ
adalah 'normal', 'borderline' dan 'abnormal'. Banding ini
didefinisikan berdasarkan survei Inggris berbasis
populasi, mencoba untuk memilih titik potong sehingga
80% anak mendapat skor 'normal', 10% 'batas' dan 10%
'abnormal'.
Tabel 2 : Mengkategorikan skor SDQ untuk usia 11-17
tahun (tidak divalidasi untuk 18+)
Kategorisasi 3
Normal Borderli Abnormal
ne
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
49
F. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA MENGGUNAKAN
STRENGTH AND DIFFICULTIES QUESTIONNAIRE (SDQ)
PADA ANAK USIA 11-17 TAHUN
No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:
Standar Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh :
Prosedur
Operasional
Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa merupakan upaya
penemuan kasus gangguan jiwa secara dini oleh tenaga
kesehatan yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan
pelayanan dasar lainnya di Puskesmas maupun jaringannya.
Untuk deteksi pada kelompok usia remaja menggunakan
Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) yaitu sebuah
PENGERTIAN instrumen skrining perilaku singkat untuk anak dan remaja (3-
17 tahun) yang memberikan gambaran singkat dari perilaku
yang berfokus pada kekuatan dan juga kesulitan mereka
Alat ukur atau skala yang terdiri dari 25 item dengan lima aspek
mengenai kekuatan dan kelemahan remaja yang akan diukur
yaitu gejala emosional, masalah perilaku, hiperaktivitas,
masalah teman sebaya dan prososial.
1. Mengetahui masalah yang berhubungan dengan
emosional dan perilaku pada anak-anak dan remaja,
TUJUAN
2. Mengetahui tingkat kesiapan belajar pada anak
3. Mengetahui kesehatan mental anak
KEBIJAKAN
1. PERSIAPAN ALAT
a. Masker
b. Alat Tulis
c. Lembar Kuesioner
d. Handsanitizer/Cuci Tangan
2. FASE ORIENTASI
PROSEDUR a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur
d. Menanyakan Kesediaan klien
e. Cuci tangan
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
50
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA MENGGUNAKAN
STRENGTH AND DIFFICULTIES QUESTIONNAIRE (SDQ)
PADA ANAK USIA 11-17 TAHUN
No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:
3. FASE KERJA
a. Kader Kesehatan mengatur posisi duduk klien
berhadapan dengan kader sesuai dengan protokol
kesehatan
Posisi duduk sesuai dengan komunikasi terapeutik
yaitu berhadapan dan saling memandang. Atur
posisi duduk senyaman mungkin.
b. Memberikan lembar kuesioner dan alat tulis kepada
klien
c. Menjelaskan tata cara pengisian kuesioner dari awal
sampai akhir
d. Memperhatikan pengisian kuesioner oleh klien
e. Menjawab pertanyaan yang diajukan klien apabila
mengalami kesulitan dalam pengisian
f. Memastikan seluruh kuesioner terisi dengan baik
g. Memberikan skoring atau nilai dari hasil kuesioner
Meliputi masalah emosional, masalah perilaku,
hiperaktivitas, masalah teman sebaya dan
prososial.
h. Menjelaskan nilai atau hasil kuesioner kepada klien
4. FASE TERMINASI
a. Evaluasi klien
b. Rencana tindak lanjut klien
c. Berpamitan
d. Cuci tangan
e. Dokumentasi
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
51
G. RANGKUMAN
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
52
H. REFERENSI
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
53
10. Widiyawati W. Keperawatan Jiwa. I ed. Ariyanto A, editor.
Malang: Literasi Nusantara; 2020.
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
54
BIBLIOGRAPHY
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
55
BUKU PEDOMAN
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Remaja di Masa Pandemi
56