Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari


hal-hal yang berkaitan dengan alam. Ilmu pengetahuan ini meliputi biologi, fisika,
dan kimia. IPA dihasilkan dari suatu sikap ilmiah sehingga menghasilkan suatu
produk ilmiah yang erat kaitannya dengan gejala-gejala alam. Setiap pembelajaran
IPA memiliki pembahasan yang berkaitan dengan alam, baik yang menyangkut
benda hidup, tak hidup, struktur kimia, ataupun teori-teori yang berkaitan dengan
aktivitas sehari-hari. Fisika adalah ilmu tentang zat dan energi, seperti panas,
cahaya, dan bunyi. Fisika juga dapat dikatakan sebagai sebuah proses dan suatu
produk. Proses artinya prosedur untuk menemukan fisika (fakta, konsep, prinsip,
teori, atau hukum) yang dilakukan melalui langkah-langkah ilmiah. Berbeda
dengan biologi yang mempelajari kehidupan dan organisme hidup dan kimia yang
mempelajari mengenai unsur-unsur kimia dan sifat-sifatnya, fisika mempelajari
gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang dan waktu. Banyak materi
yang dapat dipelajari dalam fisika, tentunya memiliki kemungkinan besar yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah gaya.
Gaya adalah suatu tarikan dan dorongan yang diberikan kepada suatu benda
sehingga benda mengalami perubahan posisi atau kedudukan (bergerak) serta
berubah bentuk. Selain itu, gaya juga dapat diartikan sebagai suatu tarikan atau
dorongan yang dikerahkan oleh sebuah benda terhadap benda lain. Gaya memilki
banyak cabang, salah satunya adalah gaya gesek. Gesekan adalah suatu peristiwa
yang terjadi akibat adanya kontak antara dua buah permukaan benda satu sama
lain. Akibat gesekan ini, maka muncul gaya gesek yang melawan gerak benda
atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Benda – benda yang dimaksud
disini, tidak harus berbentuk padat, melainan dapat pula berbentuk cair ataupun
gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis
dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya
stokes.

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

1.2 Tujuan Percobaan

1.2.1 Tujuan Instruksi Umum (TIU)


1. Mahasiswa dapat memahami konsep gaya gesek .
2. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan gaya gesek.
12.2 Tujuan Instruktur Khusus (TIK)
1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan koefisien gesek statis dan
koefisien.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan kaitan antara koefisien gesek dari
berbagai macam benda.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan kaitan antara koefisien gesek kinetis
dengan percepatan gerak benda dan percepatan gravitasi.

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gaya Gesek

Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara
dua permukaan benda dengan arah yang berlawanan terhadap kecenderungan arah
gerak benda. Gaya gesekan adalah gaya yang bekerja pada benda dan arahnya
selalu melawan arah gerak benda. Gaya gesek hanya akan bekerja pada benda jika
ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut. Gaya gesek terjadi jika dua buah
benda bergesekan, yaitu permukaan kedua benda yang lain. Benda yang satu
melakukan gaya terhadap benda yang kedua sejajar dengan permukaan singgung
dan dengan arah berlawanan terhadap gerak benda yang lain. Gaya-gaya gesekan
selalu melawan gerak benda. Bahkan meskipun tidak ada gerak relatif antara dua
benda yang bersinggungan, gaya gesekan dapat juga terjadi (Sunaryono, 2013).
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan
yang saling bersentuhan. Permukaan yang sangat halus akan menyebabkan gesek
menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan
tetapi tidak lagi demikian. Kontruksi mikro ataupun nano pada permukaan benda
menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak dapat lagi
membasahi.
Gaya gesek selalu bekerja pada permukaan benda padat yang saling
bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat
licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika sebuah benda
bergerak, tonjolan-tonjolan miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Pada
tingkat atom, sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat
dekat dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat
membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu di antara dua permukaan benda yang
bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika anda mendorong sebuah
buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan
akhirnya berhenti. Hal ini disebabkan karena terjadi pembentukan dan pelepasan
ikatan tersebut. Jika permukaan suatu benda bergesekan dengan permukaan benda
lain, masing-masing benda tersebut mengerjakan gaya gesek antara satu dengan
GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

yang lain. Gaya gesek pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan
arah gerakan benda tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat
menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat kita lihat pada kendaraan
bermotor, mesin kendaraan bermotor harus di berikan oli sebagai pelumas agar
gesekan yang terjadi pada komponen komponen mesin berkurang dan membuat
awet penggunaan barang bermotor tersebut, dapat juga kita lihat pada ban
kendaraan, ban kendaraan yang terus bergesekan dengan aspal dapat
menyebabkan aus pada ban tersebut yang tentu saja akan berpengaruh pada
keselamatan pengendara itu sendiri (Giancoli, 2017).
Permukaan sebuah benda meluncur diatas permukaan beda lain masing-
masing benda akan saling melakukan gaya gesekan, sejajar dengan permukaan.
Gaya gesekan terhadap tiap benda berlawanan arahnya dengan arah gerakannya
relative terhadap benda lawannya. Jadi jika sebuah balok meluncur dari kiri ke
anan diatas permukaan sebuah meja. Suatu gaya gesek ke kiri akan bekerja
terhadap meja. Gaya gesekan juga ada yang bekerja dalam keadaan tidak terjadi
gerakan relatif. Suatu gaya horizontal terhadap sebuah peti berat yang terletak
dilantai mungkin saja tidak cukup besar untuk menggerakkan peti itu. Karena
gaya tersebut terimbangi oleh suatu gaya gesekan yang besarnya sama dengan
berlawanan arah, yang dikerjakan oleh lantai terhadap peti. Gaya gesek yang
terjadi jika permukaan benda yang bersentuhan ketika benda belum bergerak
disebut gaya gesek statis (fs). Gaya gesek statis maksimum sama dengan gaya
terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika benda telah bergerak,
gaya gesek yang terjadi antara 2 benda tersebut berkurang. Gaya gesek yang
bekerja bekerja pada saat benda bergerak adalah gaya gesek kinetik (fk). Ketika
sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesek yang bekerja
berlawanan arah terhadap gerak benda. Hasil eksperimen menunjukkan benda
yang kering tanpa pelumas, besar gaya geseknya sebanding dengan gaya.Selain
dari itu, besar gaya gesek juga tergantung pada berat ringannya benda yang
bergesekan. Menarik/mendorong kursi lebih mudah daripada menarik/mendorong
meja. Hal tersebut menunjukkan bahwa besar gaya gesek pada benda yang ringan
lebih kecil dari pada besar gaya gesekan pada benda yang lebih berat. Selain
terjadi antara dua permukaan benda padat yang bersentuhan, gaya gesek ini juga

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

dapat terjadi antara benda padat dengan zat alir (benda cair atau gas) atau juga
antara lapisan-lapisan zat alir itu sendiri. Besar gaya gesek pada suatu benda padat
yang bergerak di dalam zat alir (cair/gas) itu tergantung pada laju benda serta luas
penampang (penampang lintang) yang berpapasan dengan zat alir. Semakin besar
laju pada suatu benda dalam zat alir, maka semakin besar gaya gesekannya.
Demikian juga pada luas permukaan, semakin luas permukaan suatu benda yang
berpapasan dengan zat alir, maka semakin besar gaya geseknya.
Gaya gesek memang terkadang banyak membawa dampak negatif atau
kerugian, namun tentu saja kita sebagai manusia memerlukan yang namanya gaya
gesek pada kehidupan sehari hari, contoh paling umumnya adalah untuk berjalan,
tanpa kita sadari untuk berjalan kita menghasilkan gaya gesek yang cukup besar,
apabila tidak kita akan terpeleset dan jatuh.

2.2 Macam Macam Gaya Gesek

1. Gaya Gesek Statis


Gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan, ketika
benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik. Dapat dikatakan bahwa
gaya gesek merupakan gaya yang timbul sejak benda diberi gaya hingga sesaat
sebelum benda mulai bergerak. Lambang dari gaya gesek ini adalah fs. Ketika
benda telah bergerak, gaya gesek antara dua permukaan akan berkurang sehingga
diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap ( Lohat,
2015 ).
Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan fs, gaya gesek
dinotasikan dengan Fw (friction of weight) dan gaya normal dinotasikan dengan
Fn (friction of normal). Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang
diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum
antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek
statis dikalikan gaya normal.
Rumus :
Fs = µs x N ……………………………………………………….(3.2.1)

Keterangan: fs= besar gaya gesek statis (N), µs= koefisien gesek statis (N),
N= gaya normal (N)

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

2. Gaya Gesek Kinetik


Gaya gesek kinetik adalah gaya yang bekerja pada dua permukaan benda
yang bersentuhan ketika benda tersebut bergerak. Gaya gesek kinetik memiliki
lambing fk. Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya
gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda. ( Lohat, 2013 ).
Rumus

Fk = µk x N ……………………………………………………….(3.2.2)
Keterangan: fk= besaran gaya gesek kinetis (N), µk= koefisien gesek kinetis
(N), N= gaya normal
Gaya gesek ini memiliki beberapa sifat atau juga karakteristik yang
membedakannya dengan jenis gaya-gaya lain. Berikut adalah sifat-sifat gaya
gesek dengan secara umum yang sudah kami rangkum :
1. Berlawanan Arah
Arah gaya gesek ini selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda.
Apabila benda bergerak ke kanan, maka arah gaya gesek ini ke kiri. Jika pada
benda bergerak ke bawah, arah gaya gesek itu ke atas begitupun seterusnya.
2. Besar Gaya Tergantung Tingkat Kekasaran
Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek
itu dipengaruhi oleh tingkat kekasaran pada permukaan benda yang
bersinggungan. Semakin kasar permukaan suatau benda,maka semakin besar
juga gaya gesek dan sebaliknya.
3. Besar Gaya dipengaruhi Luas Bidang
Untuk benda yang bergerak di udara (ex. gerak jatuh bebas), besarnya
gaya gesek yang dialami benda itu dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda.
Semakin luas suatu permukaan sentuh, semakin akan besar juga gaya geseknya
begitu juga sebaliknya.

2.3 Koefisien Gaya Gesek

Koefisien gesekan timbul Karena adanya perpaduan antara dua permukaan,


oleh karena itu dalam melukis vektor gaya gesekan selalu ada permukaan yang
bertemu. Koefisien gesekan dibedakan menjadi dua jenis yaitu koefisien gesek
statis dan koefisien gesek kinetis. Koefisien gesek satis adalah koefisien gesek
GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

antara dua permukaan diam, sedangkan koefisien gesek kinetis adalah koefisien
gesekan yang terjadi pada benda-benda yang beradu dimana benda satu bergerak
relatif terhadap benda lainnya. Bila ditinjau dari sifat geraknya maka
kemungkinan harga koefisien statis (µs) adalah µs. Apabila ditinjau dari sebuah
benda pada bidang miring. Ketika sebuah objek bergerak di atas sebuah
permukaan bidang, atau dalam sebuah medium yang kental seperti udara atau air,
ada sebuah hambatan yang menghambat gerakan benda tersebut karena objek
berinteraksi dengan massa di sekitarnya. Inilah yang disebut dengan gaya gesek.
Gaya gesek sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena gaya gesek,
kita dapat berjalan atau berlari, serta menjalankan kendaraan sesuai keberaturan
yang ada.
2.3.1 Koefisien Gesek Statis
Coba bayangkan saat anda bekerja di taman di rumah anda dan telah
memenuhi sebuah tempat sampah dengan kotoran pekarangan anda. Kemudian
anda berusaha mendorong tempat sampah sepanjang halaman beton anda, yang
pada hakikatnya merupakan permukaan dalam kehidupan nyata, bukan
permukaan ideal yang tidak memiliki gaya gesek. Jika kita mengaplikasikan gaya
horizontal ke arah kanan terhadap tempat sampah, maka tempat sampah akan
tetap dalam kondisi stasioner jika gaya yang diberikan tidak cukup besar. Gaya
yang melawan gaya dorong yang kita berikan dan menjaga tempat sampah agar
tidak bergerak disebut gaya gesek statis.
Tingkat besarnya gaya gesek statis antara dua permukaan yang saling
melakukan kontak ditentukan dari persamaan :
FS = ...
μS.N ..........................................................................................(3.2.3)

Keterangan: FS = Gaya gesek statis(N), μS = Koefisien gesek statis.


Konstanta tanpa dimensi miu s ini disebut dengan koefisien gesek statis dan
n merupakan gaya normal yang bekerja pada benda akibat kontak antara benda
tersebut dengan permukaan.
2.3.2 Koefisien Gesek Kinetis
Jika diperbesar, maka tempat sampah akan dapat bergeser. Saat tempat
benda berada pada ambang dimana dia hendak bergeser, gaya gesek yang terjadi
pada benda merupakan gaya gesek maksimum. Karena gaya dorong yang

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

diberikan pada tempat sampah lebih besar dari gaya gesek maksimum yang
diberikan oleh permukaan, maka kemudian benda dapat bergerak dan meluncur
dipercepat kearah kanan. Ketika benda sedang dalam kondisi bergerak, gesekan
yang bekerja pada benda adalah kurang dari gaya gesek maksimum. Kita
menyebut gaya gesek dari sebuah objek yang bergerak sebagai gaya gesek kinetis.
Arah gaya gesek kinetis sendiri selalu berlawanan dengan arah gerak benda.
Adapun besaran dari gaya gesek kinetis yang bekerja antara dua permukaan
sendiri dapat ditemukan dengan persamaan:

FK = μ..K.N ..........................................................................................(3.2.4)
keterangan: Fk: Gaya gesek kinetis, μK: Koefisien gesek kinetis.
Dimana konstanta tanpa dimensi miu k ini disebut dengan koefisien gesek
kinetis dan n merupakan gaya normal yang bekerja pada benda akibat kontak
antara benda tersebut dengan permukaan (serway, 2012).

2.4 Bidang Miring

Pemisahan gaya adalah besaran vector yang memiliki besar dan arah dalam
pelukisan gaya harus diperhatikan arahnya. Sebuah bidang miring menurunkan
gaya yang dibutuhkan untuk menaikkan benda ketempat tinggi dan menambah
jarak pemberian gaya yang harus diberikan keposisi tujuan bidang miring
besarnya digunakan pada alat pemotong dan sering menggunakan bidang miring
dalam bentuk baji, baji gerak maju diukur menjadi gerakan yang tegak lurus
terhadap wajah. Sekrup pada dasarnya adalah bidang miring yang dibungkus di
sekitar tabung dalam sebuah bidang miring. Gaya lurus dibidang horizontal
diubah menjadi gaya vertikal ketika sekrup kayu diputar ulir sekrup mendorong
kayu sebuah gaya reaksi dan kayu mendorong kembali ulir itu dengan cara ulir
sekrup bergerak turun meskipun kekuatan pemutar sekrup pada bidang horizontal.
Berdasarkan hasil praktikum hubungan antara sudut dengan kecepatan laju gerak
benda terletak pada sudut yang ditentukan. Semakin besar sudut maka semakin
kecepatan bidang miring akan semakin tinggi. Adapun faktor–faktornya adalah
kecepatan relatif, gaya gesek maksimum tergantung pada luas permukaan dan
gaya normal.

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

2.5 Hukum Newton

Hukum Newton yang kedua menjelaskan bagaimana keadaan gerak benda


dapat berubah. Hukum ini mengatakan bahwa keadaan gerak pada benda hanya
dapat berubah jika pada benda tersebut dikenakan sebuah gaya. Gaya yang
bekerja pada benda akan memberi dampak langsung pada perubahan keadaan
gerak benda tersebut. Adanya kesebandingan antara besar perubahaan keadaan
gerak dengan besar gaya yang diaplikasikan pada benda tersebut
(Mikrajuddin, 2016).

Berikut adalah tiga (3) hukum Newton :


2.5.1 Hukum Newton 1
“Setiap benda akan tetap diam atau bergerakdalam suatu garis lurus kecuali
ada gaya yang bekerja padanya.”
Hukum I Newton disebut juga hukum kelembaman (inersia), yaitu sifat
mempertahankan keadaannya baik tetap diam atau tetap dalam keadaan bergerak
beraturan. Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya. Benda yang sudah
bergerak dengan kecepatan tertentu, akan tetap bergerak dengan kecepatan itu jika
tidak ada gangguan (gaya).
ΣF.. = 0 …….....................................................................................(3.2.5)

2.5.2 Hukum Newton 2


“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda sebanding dan searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan
massa benda.”
.. . a
∑F = m ........................................................................................(3.2.6)
Keterangan: F= resultan gaya yang bekerja pada benda (N), m= massa
benda (kg), a= percepatan (m/s2)
2.5.3 Hukum Newton 3
“Setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.”

F aksi = -F reaksi ... …................................................................................(3.2.7)

Keterangan: F= aksi, -F= reaksi

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Gesek

Faktor yang mempengaruhi gaya gesek adalah kekuatan permukaan suatu


benda. Gaya gesek ini timbul karena ada permukaan benda yang bersentuhan
besar kecilnya suatu gaya gesek dipengaruhi oleh kasar kecilnya suatu perukaan
benda–benda yang bergesekan. Gesekan menyebabkan mesin cepat akan rusak
karena gas dan gesekan dapat menyebabkan memanjat suatu tali. Akibat
permukaan yang tidak rata tersebut akan saling menumbuk antara dua benda yang
bergesekan yang dapat menghasilkan gaya gesek antara suatu benda dengan
peluncurnya. Hal ini membuat sebagian energi benda hilang menjadi panas atau
bentuk lain dan seakan-akan muncul sebuah gaya yang memperlambat benda.
Contohnya gabus dan kaca keduanya tidak terlalu kasar, namun karena struktur
mikroskopisnya, terjadi gaya gesek yang besar antar kedua keduanya sehingga
gabus sering digunakan untuk sumbat (Elida, 2015).

2.7 Mekanika Kontak

Secara sederhana mekanika kontak (contact mechanics) mempelajari


tentang kontak yang terjadi antar benda, yang merupakan bagian dari ilmu
tribologi. Mekanika kontak mempelajari tentang tegangan dan deformasi yang
ditimbulkan saat dua permukaan solid saling bersentuhan satu sama lain pada satu
titik atau lebih, dimana gerakan kedua benda atau lebih dibatasi oleh suatu
constraint. Kontak yang terjadi antara dua benda dapat berupa titik, garis ataupun
permukaan. Jika kontak yang terjadi diteruskan dan dikenai suatu beban kontak,
maka kontak yang awalnya berupa titik dapat berubah menjadi bentuk ataupun
permukaan yang lain tergantung besar tegangan yang terjadi (Yanto,2010).
Hampir setiap permukaan dapat dipastikan menerima beban kontak, dimana
tegangan paling besar terdapat pada area titik atau permukaan tertentu. Jenis
konfigurasi pembebanan pada batas elastis dinamakan Hertzian Contact. Kita
dapat melihat titik atau garis kontak pada permukaan lengkung saat kontak
keduanya mempunyai gerakan memutar. Kondisi ini akan muncul seperti halnya
roda bertemu dengan suatu permukaan dan bagian yang saling kontak pada roda

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

gigi transmisi dan kontak yang terjadi pada screw conveyor dengan bahan yang di
angkut.
2.7.1 Kontak statis
Kontak statis bermula ketika beban dikenakan pada benda. Dalam skala
mikro, surface yang merupakan sekumpulan dari asperiti-asperiti akan mengalami
deformasi. Daerah kontak akan bertambah banyak seiring dengan meningkatnya
jumlah asperiti yang saling kontak karena peningkatan beban. Akibat selanjutnya
adalah muncul fenomena deformasi. Deformasi yang terjadi karena beban vertikal
yang didefinisikan jackson et al dapat berupa elastis, elastis plastis atau plastis.
2.7.2 Kontak dinamis

Kontak ini terjadi karena adanya beban tangensial sehingga gerakan luncur bisa
terjadi. Sedangkan pada kontak statis hanya ada gaya normal saja. Beberapa
peneliti mengkombinasikan antara kedua beban tersebut. Kerena pada
kenyataannya gerakan sliding yang merupakan awal terjadinya gesekan, bermula
resistansi terhadap gerakan yang berlangsung ketika sebuahpermukaan bergulir
terhadap permukaan yang lain. Terminologi gesekan rolling umumnya terbatas
pada benda dengan bentuk yang mendekati sempurna dengan tingkat kekasaran
permukaan yang relatif kecil. Pada material yang keras, koefisien gerak rolling
antara sebuah silinder dan benda bulat atau dengan benda datar adalah bekisar
antara 10-5 sampai 5x10-3.

2.8 Penerapan Gaya Gesek dalam Kehidupan sehari hari

Dalam kehidupan sehari hari banyak sekali dijumpai contoh gaya gesek
suatu benda yang kita amati bergesekan antara dua benda yang diamati, agar kita
dapat memahami apa saja contoh gaya gesek dalam kehidupan sehari hari, seperti
pada ban mobil yang melaju di jalur beraspal bisa dikendalikan dengan baik
karena saat dioperasikan akan terjadi gaya gesekan antara permukaan aspal dan
juga ban.
Adapun penerapan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, seperti olahraga
terjun payung akan memanfaatkan gaya gesekan antara parasut dengan udara
sehingga bisa mendarat dengan lebih baik. Ketika Anda berjalan dengan alas kaki
seperti sepatu, pada permukaan lantai dan permukaan sepatu mengalami gaya

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

gesekan sehingga telapak kaki tidak l dengan begitu anda tidak akan tergelincir
saat melewati lantai. Saat mendorong lemari atau kursi maka akan terjadi gaya
gesekan antara permukaan lantai dengan permukaan benda sehingga memudahkan
anda untuk memindahkan lokasi benda tersebut sesuai dengan keinginan. Gesekan
antara karet rem dengan pelek membuat laju sepeda, motor, akan semakin lambat
ketika direm. Gesekan antara udara dengan kendaraan saat kita mengendarai
kendaraan maka akan terjadi gesekan antara kendaraan yang kita kendarai dengan
udara. Gaya yang terjadi tersebut tentunya akan mempengaruhi kelajuan
kendaraan. Jika gaya gesek yang dihasilkan besar, maka akan memperlambat laju
kendaran tersebut. Untuk dapat mempercepat kendaraan maka dibutuhkan kinerja
mesin yang ekstra dan bahan-bahan bakar yang lebih banyak. Gesekan pada
komponen mesin kendaraan, saat mesin bekerja terjadi proses pembakaran yang
menyebabkan mesin melakukan gerakan mekanik. Dalam gerakan ini, terjadi
gesekan antar komponen mesin. Gesekan yang terjadi antar komponen mesinpada
kendaraan akan menyebabkan mesin cepat panas, aus, dan membuat penggunaan
bahan bakar menjadi borosuntuk mengatasi ini, diperlukan pelumas, seperti oli
yang bertujuan untuk mengurngi gaya gesek yang terjadi antar mesin kendaaraan
sehingga mesin tidak mudah panas dan aus. Gesekan pada korek api, salah satu
alat yang dapat menghasilkan api adalah korek api. Untuk menghaslkan korek api,
perlu dilakukan gesekan antara pentol korek api dengan setrip samping kotak
korek api. Geekan yang dilakukan akan menyebabkan suhu pentol korek naik.
Suhu panas tersebut menyebabkan bahan kimia pada pentol korek dengan setrip
akan bereaksi. Suhu panas yang terus mengalami kenaikan akan menyebabkan
korek api terbakar. Gesekan antara amplas dan kayu, amplas merupakan alat yang
digunakan untuk menghaluskan dipermukaan benda-benda yang kasar. Amplas
memiliki permukaan yang kasar sehingga ketika menggunakan amplas yang
digosokkan benda permukaannya kasar menghasilkan gaya gesek yang membuat
permukaan benda yang akan bergesekan dengan amplas akan menjadi halus.

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

GAYA GESEK

Anda mungkin juga menyukai