Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1

PRINSIP DAN PENDEKATAN DALAM KURIKULUM MERDEKA


(Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum Matematika)

Dosen Pembimbing :
Dr. Ruhban Masykur, M. Pd

Disusun oleh :
Alifya Pratiwi : 2011050307
Annisa Jamil Syarifah : 2011050313
Dede Adriyan : 2011050330
Feni Baruni : 2011050294
Fitria Lutfiatul Aziza : 2011050382
Khairunnisa Dwi Prastica : 2011050334
Revita Putri Anggraini : 2011050308
Sindi Alfiana Harahap : 2011050369
Yoga Wardhana : 2011050305

Semester/Kelas : VI/D

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik meskipun masih terdapat beberapa kendala dalam
pembuatannya, tapi kami bisa melaluinya sehingga makalah mengenai “Prinsip dan Pendekatan
dalam Kurikulum Merdeka” ini dapat terselesaikan tepat waktu. Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi Amanah dari dosen pengampu mata kuliah yakni Bapak Dr.
Ruhban Masykur, M. Pd. pada mata kuliah Telaah Kurikulum Matematika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Kami ucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing dan juga teman-teman yang telah berdiskusi dalam pembuatan
makalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, kami
berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik.
Selain itu, kami juga berharap para pembaca menemukan pengetahuan baru dari makalah ini.
Walaupun tidak sepenuhnya bagus, kami berharap ada manfaat yang dapat diperoleh bagi
pembaca.

Bandar Lampung, 26 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................................... 2
BAB II ISI ................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian MBKM (Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka) ................................................. 3
2.2 Pengertian Kurikulum Merdeka ............................................................................................. 3
2.3 Prinsip-Prinsip Kurikulum Merdeka ...................................................................................... 4
2.4 Pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka....................................................... 4
BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................. 7
3.2 Kritik & Saran ........................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnya perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang
sangat pesat, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan para
pelajar atau peserta didik untuk menyongsong perubahan, kemajuan dan perkembangan zaman,
untuk dituntut mampu melaksanakan, dan merancang proses pembelajaran yang kreatif dan
inovatif, supaya dapat meraih capaian dan tujuan pembelajaran yang mencakup aspek sikap
pengetahuan dan keterampilan secara optimal dan tentunya juga relevan. Di era revolusi industry
4.0 terdapat tantangan tersendiri sekaligus menjadi peluan bagi Lembaga Pendidikan untuk
menjadi titik prasyarat untuk bisa lebih maju dan berkembang. Lembaga Pendidikan harus
mempunyai daya inovasi dan juga dapat memberlakukan sebuah kolaborasi, jika sebuah
Lembaga Pendidikan tidak mampu untuk berkolaborasi dan berinovasi, maka akan tertinggal
jauh ditelah waktu begitu pula sebaliknya. Menjadi seorang pelajar bukanlah suatu hal yang
mudah layaknya membalikkan telapak tangan. Lembaga Pendidikan harus mampu
menyelaraskan dan menyeimbangkan system Pendidikan dengan perkembangan zaman dan
system Pendidikan diharapkan mampu mewujudkan peserta didik memiliki daya keterampilan
yang mampu berpikir secara kritis dalam memecahkan masalah serta memili keterampilan dalam
berkomunikasi dan berkolaborasi yang kreatif dan inovatif.
Konsep Merdeka Belajar yang merupakan sebuah tawaran dalam merekonstruksi system
Pendidikan nasional, dengan tata ulang system Pendidikan dalam rangka menyongsong
kemajuan perubahan dan kemajuan bangsa yang menyesuaikan perubahan zaman. Dengan
asanya pengembalian hakikat dari Pendidikan yang sebenarnya adalah Pendidikan untuk
memanusiakan manusia dan Pendidikan yang membebaskan aktivitas belajar yang semula adalah
aktivitas alami anak yang dirampas menjadi agenda orang dewasa yang dipaksakan pada peserta
didik. Pendidik diharuskan dimana dan kapan waktunya belajar, tanpa peduli apa yang sedang
dialami anak. Pendidik mendikte materi dan tujuan apa yang harus dipelajari peserta didik, meski
tidak relevan di dalam kehidupan peserta didik. Bahkan Ki Hajar Dewantara menekankan
beberapa kali tentang kemerdekaan belajar. “… kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap
caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu dipelopori, atau disuruh mengakui buah pikiran
orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan
menggunakan pikirannya sendiri…” (buku peringatan Taman Siswa 30 Tahun 1922-1952).
Kemerdekaan belajar merupakan perkara yang subtansial, menjadi prasyarat terpenuhinya
sebuah capaian-capaian belajar, tanpa kemerdekaan belajar, peserta didik tidak bisa gemar
belajar.
Konsep Merdeka Belajar antara pendidik dan peserta didik merupakan subjek di dalam
system pembelajaran yang berarti guru bukan dijadikan lagi sebagai sumber kebenaran oleh
siswa, namun pendidik dan peserta didik berkolaborasi menjadi penggerak dan mencari
kebenaran dan posisi peserta didik di ruang kelas juga bukan untuk menanam atau
menyeragamkan kebenaran untuk menurut pada guru, namun tinggal menggali sebuah
kebenaran, daya piker dan kritisnya peserta didik melihat perkembangan dunia dan fenomena
yang terjadi. Adanya petualang dan berkembangnya internet, teknologi informasi menjadi sebuah
momentum kemerdekaan belajar. Adaptasi system Pendidikan di era revolusi industry 4.0
memulai stimulasi dengan proses literasi baru. Di era ini memiliki pengalaman yang luas dengan
sunia digital atau visual saat ini tugas seorang lembaag Pendidikan bisa memimpin,
mengarahkan dan menggali daya kritis dan potensi peserta didiknya di dalam proses
pembelajaran untuk membangun sebuah ekosistem Pendidikan yang memfasilitasi tumbuh
berkembangnya karakter kemandirian, inovasi, keahlian dan kenyamanan peserta didik, maka
Merdeka belajar diharapkan dapat membentuk sumber dara yang berkualitas dan unggul untuk
menuntaskan peluang Pendidikan pada era industry revolusi 4.0.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa pengertian MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) ?
3. Apa pengertian Kurikulum Merdeka?
4. Apa saja prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka?
5. Apa saja pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka?

1.3 Tujuan Masalah


2. Untuk mengetahui pengertian MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
3. Untuk mengetahui pengertian Kurikulum Merdeka.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.
Untuk mengetahui pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)


Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang dicanangkan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk
menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Perencanaan pada konsep
kampus merdeka ini pada dasarnya hanya perlu untuk mengubah peraturan menteri saja.
Konsep kampus yang merdeka rencananya akan segera dilangsungkan untuk mendapatkan
kualitas pembelajaran yang lebih berkualitas.
Dalam penerapannya, lewat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),
mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk 1 semester (setara dengan 20 sks) menempuh
pembelajaran luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester
(setara dengan 40 sks) menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan
tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang
berbeda.
Jadi, mahasiswa nantinya secara tidak langsung akan diajak untuk belajar hidup di
lingkungan masyarakat. Pada dasarnya kebijakan tersebut bertujuan untuk dapat mengenalkan
adanya dunia kerja pada mahasiswa sejak dini. Sehingga mahasiswa akan jauh lebih siap kerja
setelah nantinya lulus dari sebuah perguruan tinggi yang tersedia.
Perencanaan kampus merdeka menjadi sebuah upaya untuk memberikan kesempatan bagi
mahasiswa dalam menentukan mata kuliah yang nantinya akan diambil. MBKM bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan
relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai sebagai pemimpin masa depan
bangsa yang unggul dan berkepribadian.

2.2 Pengertian Kurikulum Merdeka


Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam
dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai
perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik.
Kurikulum Merdeka biasanya mengasah minat serta bakar anak sejak dini dengan focus
pada materi esensial, pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Kurikulum ini pun telah
diuji coba di 2.500 sekolah penggerak. Tidak hanya itu, kurikulum ini juga dikenalkan di sekolah
lain. Berdasarkan data Kemendikbud Ristek, hingga kini sudah ada 143.265 sekolah yang
menggunakan kurikulum baru ini.
Kurikulum ini diberlakukan sebagai pilihan tambahan lebih dulu selama tahun 2022/2024
sebagai pemulihan pembelajaran pasca pandemic. Kedepannya, mulai tahun 2024 diharapkan
Kurikulum Medeka sudah diterapkan secara nasional. Jadi, untuk sekarang ini, sekolah bisa
menerapkan kurikulum ini secara bertahap sesuai dengan kesiapannya masing-masing. Jika
masih belum siap, maka sekolah tersebut diperbolehkan menggunakan kurikulum sebelumnya.

2.3 Prinsip-Prinsip Kurikulum Merdeka


Kurikulum Merdeka menawarkan struktur kurikulm yang lebih fleksibel dan berfokus pada
materi esensial sehingga memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengajar sesuai kebutuhan
dan karakteristik siswa. Kurikulum Merdeka juga mempunyai sejumlah keunggulan
dibandingkan kurikulum sebelumnya, yaitu lebih sederhana dan mendalami; lebih merdeka; dan
lebih relevan dan interaktif.
Sejalan dengan konsepan tersebut, maka kegiatan belajar mengajar di satuan Pendidikan
yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka harus memperhatikan prinsip-prinsip yang
tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulm Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik
secara holistic.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan,
dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Prinsip-prinsip di atas hendaknya diterapkan baik dalam kegiatan belajar mengajar di satuan
Pendidikan. Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan dan peserta didik dengan tetap
memperhatikan lima prinsip tersebut.

2.4 Pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka


Berikut ini ada beberapa pendekatan yang cocok diterapkan dalam Kurikulum Merdeka,
diantaranya :
1. Pendekatan STEM
Pendekatan STEM diyakini sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang dapat
diimplementasikan melalui penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (PJBL),
sehingga perlu adanya peningkatan kompetensi Pendidikan dan tenaga Pendidikan di bidang
sains mendukung upaya pemerintah dalam optimalisasi implementasi Kurikulum Merdeka
melalui integrasi STEM dalam pembelajaran sains. Salah satu bentuk dukungan tersebut
adalah dengan melatih guru sains untuk memahami dan menguasai pembelajaran sains
berbasis STEM dan mengembangkan bahan ajar sains sesuai Kurikulum Merdeka berbasis
STEM, selanjtunya pengembangan bahan ajar berbasis STEM, dilakukan secara bertahap
dan disesuaikan Kurikulum Merdeka.
2. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan yag sangat cocok diterapkan
pada Kurikulum Merdeka, dimana dalam pendekatan ini guru sebagai fasilisator dakan
memberikan gambaran materi pelajaran yang kemudian dihubungkan dengan kejadian yang
terjadi di dunia nyata atau lingkungan sekitar. Tujuannya adalah untuk mendorong siswa
agar bisa menemukan suatu hubungan antara pengetahuan dalam materi pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini memerlukan daya pikir yang kritis dari siswa
sehingga secara tidak langsung dapat membantu menemukan potensi diri mereka.
3. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan ini dapat mendukung pencapaian perwujudan profil pelajar Pancasila yang
sejalan dengan tujuan Pendidikan Indonesia melalui Kurikulum Merdeka. Dimana guru
tidak akan mengajarkan siswa untuk menyelesaikan soal benar-salah, melainkan mendorong
siswa untuk berpikir kritis untuk memecahkan sebuah masalah. Dimana menciptakan siswa
yang berpikir kritis merupakan salah satu dimensi dan karakteristik pembelajaran dengan
prosil pelajar Pancasila dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
4. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pada pendekatan ini, guru menekankan kepada siswa untuk mempergunakan seluruh
pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan suatu permasalahan.
Biasanya dalam pendekatan ini siswa harus bisa menggunakan logikanya untuk menemukan
sebab akibat dari suatu masalah, menganalisisnya, membuat hipotesa hingga mendapatkan
kesimpulan.
5. Pendekatan Saintifik
Pendekatan ini mengacu pada kurikulum pembelajaran yang berlaku di sekolah.
Pendekatan saintifik yang disebutkan dalam kurikulum 2013 lalu menggunakan lima
langkah yaitu mengamati, bertanya, mengumpulkan data, melakukan asosiasi dan
mengomunikasikannya.
6. Pendekatan Proses
Pendekatan Proses dimana guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengamati
penemuan ataupun penyusunan kebebasan kepada siswa untuk mengamati penemuan
ataupun penyusunan konsep tertentu. Siswa akan melakukan percobaan atau ilustrasi
kemudian Menyusun hipotesa.
Dengan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran yang tepat, diharapkan siswa dapat
menemukan dan melatih potensi yang dimilikinya secara optimal. Tujuannya agar siswa bisa
meraih prestasi terbaiknya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari beberapa uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
sebagai berikut :
1. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang dicanangkan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk
menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Perencanaan pada konsep
kampus merdeka ini pada dasarnya hanya perlu untuk mengubah peraturan menteri saja.
Konsep kampus yang merdeka rencananya akan segera dilangsungkan untuk mendapatkan
kualitas pembelajaran yang lebih berkualitas.
2. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam
dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai
perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik.
3. Kurikulum Merdeka harus memperhatikan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Keputusan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulm Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
4. Pendekatan STEM, Pendekatan Kontekstual, Pendekatan Konstruktivisme, Pendekatan
Pemecahan Masalah, Pendekatan Saintifik, dan Pendekatan Proses.

3.2 Kritik dan Saran


Kami sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sebagaimana layaknya suatu
karya ilmiah. Oleh karena itu, semoga pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun, dan juga diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA

Chofifah, N. (2020). Makalah Merdeka Belajar dan Implikasinya. Merdeka Belajar. diakses dari
https://www.academia.edu/44423004/Makalah_Merdeka_Belajar_dan_Implikasinya
Apa Itu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)?. (2021). diakses 26 February 2023, dari
https://sevima.com/apa-itu-merdeka-belajar-kampus-merdeka/
Apa Itu Kurikulum Merdeka? Mari Kenali Lebih Dalam. (2022). diakses 26 February 2023, dari
https://bpkpenabur.or.id/news/blog/apa-itu-kurikulum-merdeka-mari-kenali-lebih-
dalam#:~:text=Kurikulum%20Merdeka%20ialah%20kurikulum%20yang,juga%20dikenalkan%20
di%20sekolah%20lain.
SMP, A. (2022). Lima Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. diakses 26 February 2023, dari
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/lima-prinsip-pembelajaran-dalam-kurikulum-merdeka/
Tanisa, R. (2022). 5 Macam Pendekatan Pembelajaran yang Cocok Diterapkan dalam Kurikulum
Merdeka - Laman 2 dari 2 - NaikPangkat.com. diakses 26 February 2023, dari
https://naikpangkat.com/5-macam-pendekatan-pembelajaran-yang-cocok-diterapkan-dalam-
kurikulum-merdeka/2/

Anda mungkin juga menyukai