Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

“Herpes Zoster”

UPTD PUSKESMAS KUTA UTARA

Pembimbing
dr. I Gusti Ayu Ari Kusuma Dewi

Oleh
dr. Putu Arie Buana Permana Putra, S.Ked

DALAM RANGKA MENJALANI PROGRAM INTERNSIP


UPTD PUSKESMAS KUTA UTARA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Kasus ini dengan judul “Herpes Zoster”. Dimana penyusunan laporan kasus ini

merupakan salah satu syarat dalam mengikuti program internsip di UPTD Puskesmas

Kuta Utara.

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada para dokter

pendamping yang menjadi tutor atau fasilitator yang membimbing saya selama

melaksanakan tugas ini, dan juga semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan laporan kasus ini sehingga saya dapat menyelesaikannya dengan hasil

yang memuaskan bagi saya.

Dalam penyusunan laporan kasus ini saya menyadari bahwa masih banyak

kekurangannya sehingga saya mohon saran dan kritik yang tentunya bersifat

membangun dalam menyempurnakan laporan kasus ini.

Badung, 2 Agustus 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 4
1.2. Tujuan................................................................................................... 5
1.3. Manfaat................................................................................................. 5
BAB II ILUSTRASI KASUS
2.1. Identitas Pasien..................................................................................... 6
2.2. Anamnesis............................................................................................. 6
2.3. Pemeriksaan Fisik................................................................................. 7
2.4. Pemeriksaan Penunjang........................................................................ 9
2.5. Resume................................................................................................. 9
2.6. Diagnosis Kerja.................................................................................... 9
2.7. Diagnosis Banding................................................................................ 9
2.8. Usulan Pemeriksaan.............................................................................. 10
2.9. Penatalaksanaan.................................................................................... 10
2.10. Prognosis............................................................................................... 10
BAB III KESIMPULAN................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Herpes zoster merupakan peradangan pada kulit yang bersifat akut dan
setempat dengan ditandai adanya rasa nyeri radikuler unilateral serta
timbulnya lesi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut
spinal maupun ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis. Infeksi
ini merupakan reaktivasi virus varisela zoster yang merupakan infeksi
endogen yang menetap dalam bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus.
Herpes zoster terjadi secara sporadic sepanjang tahun tanpa mengenal
musim. Hal ini bergantung pada tingkat prevalensi varisela, dimana belum ada
bukti yang pasti apakah kontak langsung dengan orang lain yang memiliki
varisela atau herpes dapat menyebabkan terjadinya herpes zoster. salah satu
faktor risiko yang kuat adalah usia lebih tua. Ada peningkatan insiden dari
herpes zoster pada anak-anak normal yang terkena chicken pox ketika berusia
kurang dari 2 tahun. Faktor risiko utama adalah disfungsi dari imun selular.
Pasien imunosupresif memiliki risiko 20 sampai 100 kali lebih besar
mengalami herpes zoster dibandingkan individu imunokompeten pada usia
yang sama. Kondisi immunosupresif yang berhubungan dengan risiko tinggi
dari hepes zoster yaitu “Human Immunodeficency Virus” (HIV), transplantasi
sumsum tulang, leukimia dan limfoma, penggunaan kemoterapi pada kanker,
dan penggunaan kortikosteroid.
Gejala yang timbul biasanya ditandai dengan rasa sakit yang berat dan
pruritus selama beberapa hari sebelum berkembang menjadi erupsi kulit dari
esikel berkelompok dengan dasar eritematosa. Gejala prodromal seperti nyeri,
distesia, parestesia, nyeri tekan intermiten atau terus menerus, nyeri dapat
dangkal atau dalam terlokalisir, beberapa dermatome atau difus. Nyeri
prodromal mayoritas muncul pada usia diatas 60 tahun dengan durasi kira-kira
2-3 hari, namun dapat lebih lama.

4
1.2. Tujuan
A. Untuk memahami kriteria Diagnosis & Diagnosis Banding dari Herpes
Zoster
B. Untuk memahami pemeriksaan fisik dan penunjang yang diperlukan
untuk mendiagnosis Herpes Zoster
C. Untuk mengetahui Penatalaksanaan & Prognosis dari Herpes Zooster.

1.3. Manfaat
Laporan ini dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman dokter
internsip mengenai kasus Herpes Zoster yang merupakan salah satu SKDI
yang harus dicapai sebagai seorang dokter.

5
BAB II
ILUSTRASI KASUS
2.1. Identitas Pasien
 Nama : Ni Wayan Winyani
 Usia : 60 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Hindu
 Alamat : Abiansemal
 Status : Menikah
 Pekerjaan :-

2.2. Anamnesis
A. Keluhan Utama : Gelembung berisi air yang
bergerombol
di punggung
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Umum UPTD Puskesmas Kuta Utara
dengan keluhan muncul gelembung berisi air yang bergerombol pada
punggu kiri bawah sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan
nyeri (+), rasa panas (+), perih (+) dan gatal (+) pada daerah lesi.
Gelembung dirasakan semakin bertambah besar dan banyak, diatas
kulit yang berwarna kemerahan. Pasien mengatakan rasa nyeri
dirasakan hanya terjadi pada daerah punggung belakang kiri bawah
saja. Keluhan tidak dirasakan pada bagian tubuh lainnya. Pasien
sempat mengobati lesi yang muncul dengan obat yang dibeli di apotek,
tetapi tidak ada perubahan. Pasien juga mengatakan sempat merasa
demam (+) pada hari pertama saja. Keluhan yang sama pada keluarga
disangkal.

6
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Jantung (-), Hipertensi (-), Asma (-), DM (-), Tinea Korporis
(+), Tinea Kruris (+).

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Penyakit Jantung (-), Hipertensi (-), Asma (-), DM (-),
Penyakit yang sama (-)

E. Riwayat Pengobatan
Pagoda Cream

F. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi.

G. Riwayat Sosial
Merokok (-), Alkohol (-)

2.3. Pemeriksaan Fisik


A. Keadaan Umum : Baik
B. Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)
C. Tanda Vital
- Tekanan Darah : 125/65 mmHg
- Nadi : 89 x/menit
- Pernapasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,7 0C (aksila)
- Berat Badan : 60 kg
- Tinggi Badan : 165 cm

7
- IMT : 22.05 kg/m2

D. Status Generalis dan Dermatologis


Status Generalis
- Kepala : Normocephali, rambut warna hitam, lebat,
distribusi merata, kerontokan rambut (-)
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
refleks pupil (+/+)
- THT : Dalam batas normal
- Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP normal,
deviasi trakea (-)
- Thoraks
Cor (Jantung) : S1S2 tunggal regular, murmur (-),
gallop (-)
Pulmo (Paru-Paru) : vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
- Abdomen : BU (+) Normal, distensi (-)
- Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT
<2
detik.

Status Dermatologis

8
- Regio : Regio lumbar sinistra (setinggi L1-L2)
- Effloresensi : Terdapat vesikel (+) dengan ukuran 0,5-1 cm,
bergerombol dengan dasar eritema, berbatas tegas, unilateral,
tepi tidak aktif, erosi (-), krusta (+), sesuai peta dermatom.
-

2.4. Pemeriksaan Penunjang


Laboratorium : -

2.5. Resume
Pasien datang ke Poli Umum UPTD Puskesmas Kuta Utara dengan
keluhan muncul gelembung berisi air yang bergerombol pada punggu kiri
bawah sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri (+), rasa panas
(+), perih (+) dan gatal (+) pada daerah lesi. Gelembung dirasakan semakin
bertambah besar dan banyak, diatas kulit yang berwarna kemerahan. Pasien
mengatakan rasa nyeri dirasakan hanya terjadi pada daerah punggung
belakang kiri bawah saja. Pasien juga mengatakan sempat merasa demam (+)
pada hari pertama saja. Pasien sempat mengobati dengan salep pagoda tetapi
tidak ada perubahan.
Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan UKK vesikel (+) dengan
ukuran 0,5-1 cm, bergerombol dengan dasar eritema, berbatas tegas,
unilateral, tepi tidak aktif, krusta (+), sesuai peta dermatom..

9
2.6. Diagnosis Banding
- Herpes Zoster
- Herpes Simplex

2.7. Diagnosis Banding


Herpes Zoster

2.8. Usulan Pemeriksaan


-

2.9. Penatalaksanaan
Non Farmakologis
- Jaga luka tetap bersih dan kering
- Hindari menggaruk atau menggosok pada daerah lesi agar tidak terjadi
luka/peradangan
- Minum obat teratur sesuai anjuran dokter dan kontrol rutin tiap obat
habis
Farmakologis
- Acyclovir 5x800 mg
- Acyclovir cream 2 tube
- Vitamin B-Complex 1x1 tab
- Paracetamol 3x500 mg

2.10. Prognosis
 Ad vitam : dubia ad bonam
 Ad fungtional : dubia ad bonam
 Ad sanationam : dubia ad bonam

10
11
BAB IV
SIMPULAN
4.1 Simpulan
Telah dilaporkan pasien perempuan usia 60 tahun datang dengan keluhan
muncul gelembung berisi air yang bergerombol pada punggu kiri bawah sejak 2
hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri (+) pada daerah lesi saja, rasa
panas (+), perih (+) dan gatal (+) pada daerah lesi. Gelembung dirasakan
semakin bertambah besar dan banyak, diatas kulit yang berwarna kemerahan.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, keluhan pasien
mengarah ke Herpes Zoster. Pasien diberikan terapi antivirus tablet dan cream,
antinyeri, dan vitamin untuk mengatasi keluhan. Penting bagi pasien untuk
mengkonsumsi obat sesuai anjuran dan kontrol setiap 3 hari sekali agar
memberikan efek terapi yang maksimal.

12
DAFTAR PUSTAKA
Linuwih, S., Bramono, K., Indriatmi, W. 2015. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Edisi Ketujuh. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI
Mandal BK, dkk. 2008. Lecture Notes: Penyakit Infeksi. 6th ed. Jakarta: Erlangga
Medical Series. p. 115-119.
Maurtiastutik, D., Ervianti, E., Agusni, I., Suyoso, S. 2018. Atlas Penyakit Kulit &
Kelamin Edisi 2. SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNAIR. Surabaya;
Airlangga University Press
Schalock C.P., Hsu T.S., Arndt K.A. 2011. Viral Infection of the Skin. In:
Lippincott’s Primary Care Dermatology. Philadelphia: Walter Kluwer Health.
p. 148-151.
Wolff, K., Goldsmith, LA., Katz, SI., Gilehrest, BA., Paller AS., Leffel DJ. 2008.
Varicella and Herpes Zoster In: Fitzpatrick. Dermatology in General Medicine.
7 thed. New York: McGraw Hill Company. p. 1885-1898.

13

Anda mungkin juga menyukai