Anda di halaman 1dari 28

Tanggal : NAMA : Ny.

SA L/P
Pengkajian 14 April 2020
UMUR : 25 Tahun
Kegawatdaruratan Jam : 20.30 Wita NO RM: 1 2 5 6 0 1
Psikiatri
Rujukan  Ya, dari  RS ................................................ 
Puskesmas ...........................................
 Dr .................................................  Lainnya ................................................
Dx Rujukan ..................................................................................................................................

 Tidak  Datang sendiri ( √ ) Diantar oleh : Keluarga


Alamat : Br. Jelekungkang, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Agama Datang jam:
Bangli, Bali Hindu 20.30 Wita

Dilayani
jam:
20.30 Wita
Keadaan waktu datang: pasien datang dengan keadaan menangis dengan sesekali
memukul kepala sendiri sambil berkata “saya orang yang tidak berguna, kamu TB : 165 Cm , BB : 55
memang benar” Kg

Alergi : Tidak ada Alcohol : ya (√ )tidak


Drug abuse : ya (√ )
tidak
Perokok :  ya (√ ) tidak
Kategori triase : Intensif I ( √ ) Intensif II Intensif III (Menggunakan skala RUFA)
ANAMNESA STATUS MENTAL
APPEARANCE (Penampilan)
1. Postur : ( √ ) Bungkuk  Tegak/ Tegap  Lain-lain: ........................
2. Kerapian : ( √ ) Rambut kusut  Berhias tidak sesuai  Personal hygiene kurang  Rapi
3. Cara berpakaian :  Penggunaan acsesoris yang tidak sesuai  Pakaian kotor  Tidak sesuai
( √ ) Sesuai
4. Status nutrisi :  Kurus  Obesitas ( √ ) Baik
5. Tanda penggunaan obat/ alcohol:  Kemerahan pada wajah  Pupil dilatasi/ midriasis 
Tanda / Bekas penggunaan napza ( √ ) Tidak ada tanda/bekas penggunaan narkoba
6. Selalu bawa senjata:  Iya ( √ ) Tidak
BEHAVIOUR (Perilaku)
1. Motorik :  Agresif  Agitasi ( √ ) Gelisah  Selalu ingin berjalan  Mondar-mandir
 Pasif  Tenang
2. Pergerakan abnormal: ( √ ) Tremor  Dyskinesia  Stereotipi  Ataksia  Tic  Lain-
lain ......................
3. Respon pada situasi tertentu:  Kejam ( √ ) Mencederai diri sendiri / orang lain
 Marah/ bermusuhan terhadap orang lain  Curiga  Tidak kooperatif  Ketakutan
 Kooperatif  Terbuka  Bersemangat
COGNITIF
1. Orientasi pasien terhadap:
• Orang ( √ ) Baik  Tidak
• Waktu  Baik (√) Tidak
• Tempat ( √ ) Baik  Tidak
2. Interaksi selama wawancara:  Bermusuhan  Agresif secara lisan  Tidak kooperatif /
tidak komunikatif Curiga ( √ ) Tidak ada kontak mata Defensif  Mudah tersinggung
 Kooperatif / Komunikatif
3. Memory: ( √ ) Baik  Tidak
4. Kemampuan membuat keputusan:  Baik ( √ ) Tidak
5. Kemampuan menilai: Baik ( √ ) Tidak
SPEECH (Pembicaraan)
1. Kecepatan :  Cepat  Tidak bisa disela  Lambat ( √ ) Sedang
2. Nada :  Marah  Keras  Diam  Berbisik ( √ ) Sedang
3. Kualitas :  Membentak  Menggerutu  Membisu  Pasif ( √ ) Komunikatif
THOUGHT (Pola Pikir)
1. Proses Pikir :  Non realistik  Asosiasi longgar  Inkoheren  Sircumtantial  Flight
of idea ( √ ) Blocking  Koheren  Realistik  Lain-lain .........
2. Isi Pikir : Paranoid Waham  Pikiran bunuh diri  Pikiran tentang pembunuhan
( √ ) Pikiran rendah diri Fantasi  Pesimisme  Fobia  Isolasi sosial
 Lain-lain ................
AFFECT
( √ ) Cemas  Murung  Labil  Tidak sesuai  Datar  Tumpul  Ambivalensi
 Sesuai
MOOD (Suasana Hati)
 Marah  Depresi ( √ ) Cemas/ketakutan  Eforia  Gembira
PERSEPTIONS (Persepsi)
( √ ) Halusinasi pendengaran ( √ ) Mengikuti halusinasi  Menolak Halusinasi
 Ilusi
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum:
Baik
2. Tanda-tanda vital:
Tensi : 130/80 MmHg Suhu : 36,5°C Nadi : 84x/menit Respirasi : 22x/menit
3. Keluhan fisik:
Tidak ada
4. Pemeriksaan fisik:
Kepala ( √ ) Normal
 Abnormal.......................................................................................................................
Mata ( √ ) Normal
 Abnormal.......................................................................................................................
THT ( √ ) Normal
 Abnormal ......................................................................................................................
Leher ( √ ) Normal
 Abnormal.......................................................................................................................
Dada ( √ ) Normal
 Abnormal.......................................................................................................................
Perut ( √ ) Normal
 Abnormal.......................................................................................................................
Punggung ( √ ) Normal
 Abnormal ......................................................................................................................
Extermitas ( √ ) Normal
 Abnormal.......................................................................................................................

DIAGNOSA KEPERAWATAN:
 Perilaku kekerasan pada diri sendiri  Perilaku kekerasan pada orang lain  Resiko bunuh diri
 Mutilasi diri ( √ ) Gangguan persepsi sensori : Halusinasi  Gangguan proses pikir  Gangguan
konsep diri (HDR)  Isolasi sosial / Kerusakan Interaksisosial  Kerusakan komunikasi verbal
 Defisit perawatan diri

DIAGNOSA MEDIS: Skizofrenia


TERAPI :
- Risperidone 2 x 2 mg
- Chlorpromazine 2 x 25 mg
- Trihexyphenidyl 2 x 2 mg

A. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

Perilaku Kekerasan
akibat
Gangguan persepsi core problem
sensori : Halusinasi

Isolasi Sosial penyebab

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi Auditori/Pendengaran)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Perencanaan
No Waktu
keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Gangguan 19-02- TUM: Setelah dilakukan
Persepsi 2018 tindakan 1x15 menit
Pasien dapat 1.1 Bina hubungan saling
Sensori dalam 2x pertemuan
22.30 mengontrol percaya dengan pasien
Pendengaran diharapkan interaksi
halusinasinya.
WITA pasien : A. Beri salam
A. Mau menerima B. Perkenalkan diri,
kehadiran perawat Hubungan saling percaya
TUK 1: tanyakan nama serta
di sampingnya nama panggilan yang merupakan dasar untuk
Pasien dapat membina
disukai kelancaran hubungan
hubungan saling B. Menyatakan mau
percaya dengan perawat menerima bantuan C. Jelaskan tujuan interaksi selanjutnya.
perawat interaksi
C. Tidak D. Yakinkan pasien
menunjukkan dalam keadaan aman
tanda-tanda curiga dan perawat siap
menolong dan
mendampingi
E. Yakinkan bahwa
kerahasiaan pasien
akan tetap terjaga
F. Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
G. Perhatikan kebutuhan
dasar dan beri
bantuan untuk
memenuhinya
TUK 2: Setelah dilakukan 2.1 Adakan kontak sering dan 2.1 Meningkatkan BHSP
Pasien dapat mengenali tindakan 1x15 menit singkat. pasien dan perawat
halusinasinya dalam 2x pertemuan
2.2 Observasi tingkah laku 2.2 Mengetahui tingkah laku
diharapkan pasien dapat
pasien terkait dengan pasien terkait dengan
menyebutkan waktu, isi,
halusinasinya: bicara dan halusinasinya
frekuensi, respon
tertawa tanpa stimulus,
timbulnya halusinasi.
memandang kekiri atau
kekanan atau kedepan
seolah-olah ada teman
bicara.
2.3 Bantu pasien mengenali 2.3 Agar pasien mengenali
halusinasinya halusinasi yang
dialaminya.
A. Jika menemukan yang
sedang halusinasi,
tanyakan apakah ada
sesuatu yang dilihat
B. Jika pasien menjawab
ada, lanjutkan sesuatu
seperti apa yang
dilihat
C. Katakan bahwa
perawat percaya
pasien
D. Katakan bahwa pasien
ada juga yang seperti
pasien 2.4 Mendiskusikan dengan
pasien tentang
2.4 Diskusikan dengan pasien halusinasinya
A. Situasi yang
menimbulkan atau
tidak menimbulkan
halusinasinya
B. Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
(pagi, siang, sore, dan
malam atau jika
sendiri, jengkel atau
sedih)
2.5 Mendiskusikan dengan
2.5 Diskusikan dengan pasien pasien bagaimana reaksi
apa yang dirasakan jika yang ditimbulkan dari
terjadi halusinasi (marah halusinasi yang dialaminya
atau takut, sedih, senang)
beri kesempatan untuk
mengungkapkannya
TUK 3: Setelah dilakukan 3.1 Identifikasi bersama 3.1 Pasien dapat
tindakan 1x15 menit pasien cara tindakan yang mengantisipasi jika
Pasien dapat
dalam 2x pertemuan dilakukan jika terjadi terjadi halusinasi.
mengontrol
diharapkan pasien dapat halusinasi (tidur, marah,
halusinasinya
menyebutkan tindakan menyibukkan diri, dll)
yang bisa dilakukan 3.2 Agar pasien mengetahui
3.2 Diskusikan manfaat cara
untuk mengendalikan manfaat dari mengontrol
yang dilakukan pasien,
halusinasi : halusinasinya.
jika bermanfaat beri
A. Pasien dapat pujian
menyebutkan cara
3.3 Diskusikan cara baru 3.3 Agar pasien tidak jenuh
baru
untuk mengontrol dan dalam mengontrol dan
B. Pasien dapat memutus halusinasi : memutus halusinasinya
memilih cara
A. Menghardik dengan
mengatasi
mengatakan “saya tidak
halusinasinya
mau mendengar kamu”
seperti yang sudah
(pada saat halusinasi
didiskusikan
terjadi)
dengan pasien
B. Menemui orang lain
(perawat/teman/-
anggota keluarga)
untuk bercakap-cakap
atau mengatakan
halusinasi yang
didengar
C. Membuat jadwal
kegiatan sehari-hari
agar halusinasi tidak
muncul
D. Minta
keluarga/teman/perawat 3.4 Membantu pasien dalam
jika nampak bicara memilih dan melatih cara
sendiri memutus halusinasi

3.4 Bantu pasien memilih dan


melatih cara memutus
halusinasi secara bertahap
TUK 4 : Setelah dilakukan 4.1 Diskusikan dengan pasien 4.1 Agar pasien dan keluarga
tindakan 1x15 menit dan keluarga tentang dosis, mengetahui manfaat dari
Pasien dapat
dalam 2x pertemuan frekuensi manfaat obat. pemberian obat
memanfaatkan obat
diharapkan pasien dan 4.2 Anjurkan pasien minta 4.2 Agar melatih kemandirian
dengan baik
keluarga dapat sendiri obat pada perawat pasien
menyebutkan manfaat, dan merasakan manfaatnya
dosis, dan efek samping 4.3 Anjurkan pasien berbicara 4.3 Agar pasien lebih
obat dengan kriteria dengan dokter tentang mengetahui tujuan dari
hasil : manfaat dan efek samping pemberian obat tersebut
obat yang dirasakan
A. Pasien dapat
4.4 Diskusikan akibat berhenti
mendemonstrasikan
minum obat tanpa
4.4 Agar pasien menjadi lebih
penggunaan obat
konsultasi taat dalam mengkonsumsi
secara benar
obat dan tidak terjadi
B. Pasien dapat putus obat
informasi tentang 4.5 Bantu pasien menggunakan 4.5 Agar meminimalisir
efek samping obat obat dengan prinsip benar terjadinya kesalahan
dalam pemberian obat
C. Pasien dapat
memahami akibat
berhenti minum
obat
D. Pasien dapat
menyebutkan
prinsip 5 benar
penggunaan obat

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/TGL/ DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON PARAF
JAM KEPERAWATAN
Selasa, Gangguan Persepsi TUK 1
14 April 2020 Sensori : Halusinasi Klien Membina Hubungan
Pukul 21.00 – 21.15 Saling Percaya
Pukul 23.00 – 23.15
WITA TUK 2
Klien Dapat Mengenal
Halusinasi

Fase Orientasi
“Selamat sore bu. Perkenalkan, “saya bu SA”
saya mahasiswa jurusan
keperawatan dari Poltekkes
Denpasar yang akan merawat
bapak nama saya Reni, nama
ibu siapa ?”

“Ibu senang di panggil siapa?” “Panggil bu S. saja”

“Selama 3 hari kedepan saya


yang bertugas untuk
mengunjungi dan memberikan
perawatan selama ibu dirumah
sakit”
“Ibu, umurnya berapa ya?.” “25 tahun mungkin”

“Ibu aslinya darimana? “saya asli dari banjar


Pekerjaannya apa?” Jelekungkang, Bangli, saya
belum kerja”

“Bagaimana perasaan Ibu hari “sedih dan takut”


ini?”

“Baiklah bagaimana kalau “Iya”


sekarang kita berbincang –
bincang mengenai perasaan
yang ibu alami dan rasakan
sekarang”

“Ibu mau cerita-cerita berapa “Iya boleh”


lama ? bagaimana kalau 15
menit dari jam 21.00 sampai
21.15 WITA?”

“Bagaimana jika mengobrolnya “Iya disini saja”


disini saja”

Fase Kerja
“Ibu, sekarang kita akan
membicarakan tentang
perasaan yang ibu alami selama
ini nggih dan Ibu bisa mengerti
tentang apa yang Ibu alami
selama ini”
“Apakah Ibu pernah merasa “Iya pernah”
bingung?” “saya bingung karena saat
saya sedang sendiri ada yang
berbicara di telinga saya awal
pertama kali muncul saya
mengira itu suara orang dari
luar, tetapi ketika saya cek
tidak ada orang, saya tidak
ingat kapan munculnya, tetapi
kata ibu saya, sudah seminggu
saya berbicara dan menangis
sendiri tanpa sebab, orang lain
tidak mendengar suara
seseorang yang berbicara
dengan saya”

“Suara yang seperti apa ibu “suara seorang lelaki yang


dengar?” mengatakan saya tidak
berguna dan menyuruh saya
untuk memukul diri saya
sendiri”
“Kapan dan dimana suara itu “setiap saya sedang sendiri di
ibu dengar?” kamar”

“Apakah jika ibu sedang “pada awalnya tidak, tetapi


mengobrol dengan keluarga ibu kemarin suara lelaki itu
mendengar suara lelaki terdengar ketika ibu saya
tersebut” berbicara dengan saya,
suaranya samar, tetapi jika
saya sendiri suara sangat
jelas”

“Apa yang ibu lakukan ketika “saya mengikuti apa yang


mendengar suara tersebut ?” suara itu katakana dengan
memukul kepala dan telinga
saya agar suara itu hilang.”

“jika suara itu datang lagi “iya, karena dengan saya


apakah ibu akan memukul memukul kepala dan telinga
kepala dan telinga ibu lagi?” saya, suara itu akan hilang”

“jadi begini bu, ibu sebenarnya “tapi suara lelaki itu sangat
hanya berhalusinasi saat nyata dik. Suara itu berbicara
mendengar suara lelaki itu. di telinga saya.”
Sebenarnya suara itu tidak ada.
Ibu harus tahu apa penyebab
Ibu mendengar suara lelaki itu
dan ibu harus bisa tidak
menghiraukan suara-suara
tersebut. Nanti saya ajarkan
cara mengontrol halusinasi
tersebut nggih bu?”

“nggih bu, tidak ada apa-apa “Iya dik”


sebenarnya itu.”

Fase Terminasi:

“Sesuai janji kita tadi, kita


sudah mengobrol 15 menit,
sekarang sudah pukul 21.00
WITA, untuk saat ini kita
akhiri dulu ya pak. Karena ibu
harus beristirahat nggih”

“Setelah kita mengobrol tadi, “Saya merasa masih takut


bagaimana perasaan ibu?” dengan suara lelaki itu”

“Bagaimana kalau besok kita “Iya, baiklah dik”


bertemu lagi membicarakan
mengenai pengenalan tentang
halusinasi dan cara mengontrol
halusinasi ibu nggih?”

“Bagaimana kalau besok pagi “iya.”


lagi nggih jam 8 pagi, ditempat
ini lagi. Kira-kira waktunya 15
menit juga.”

“Ibu dapat beristirahat “iya dik.”


sekarang.”

Rabu, 15 April 2020 Gangguan Persepsi TUK 1


Pukul 08.00 - 08.15 Sensori : Halusinasi Klien Membina Hubungan
Pukul 15.00 - 15.15 Saling Percaya
WITA TUK 2
Klien Dapat Mengenal
Halusinasi
TUK 3
Klien dapat mengontrol
halusinasinya.

Fase Orientasi
“Selamat pagi bu. Apakah ibu “Selamat pagi, reni kan ?”
masih ingat dengan saya ?

“iya bu, bagaimana tidur “Tidak dik, suara lelaki itu


kemarin malam apakah kadang – kadang terdengar”
nyenyak?”

“Bagaimana perasaan ibu hari “saya masih merasa sedikit


ini?” takut.”

“Sesuai janji kita kemarin, “Iya saya bersedia dik.”


sekarang kita akan mengobrol
mengenai cara ibu mengenali
halusinasi dan cara mengontrol
halusinasi ibu nggih, apakah
bapak bersedia?”

“ Ibu mau ngobrol dimana?” “Disini saja”

“Baik, kita mengobrol disini. “Iyaa dik.”


Kita ngobrol selama 15 menit
nggih?”

Fase Kerja
“Ibu, sekarang kita akan “Iya”
membicarakan mengenai cara
Ibu mengenali halusinasi dan
cara mengontrol halusinasi.”
“Ibu masih mendengar suara- “Masih dik, tadi pagi juga
suara lelaki tersebut?” saya terbangun mendengar
suara lelaki itu”

“Apa yang dikatakan suara itu “Suara itu berkata bahwa saya
bu?” orang yang tidak berguna dan
menyuruh saya untuk memukul
kepala saya”

“Berapa lama suara itu muncul “Kadang 3-5 kali dalam


bu?” sehari, kadang berkali-kali.”

“Kira-kira karena apa ibu “Karena saya memang orang


mendengar suara tersebut?” yang tidak berguna, saya
belum mendapat pekerjaan dan
saya memikirkan itu terus
sendirian di dalam kamar,
pada saat itulah suara itu
muncul.”

“Nah bu, ibu ini sedang “Iya dik, saya merasa takut
mengalami halusinasi dan menjadi tidak nyaman”
pendengaran. Suara itu
sebenarnya tidak nyata hanya
perasaan ibu saja, karena ibu
terlalu memikirkan masalah ibu
Itu semua suara palsu.”

“Ibu tidak usah takut, itu semua “Iyaa, itu suara palsu ya.”
hanya suara yang tidak nyata,
palsu. Nanti saya akan
mengajarkan cara bapak untuk
mengontrol halusinasi bapak
ya.”

“Nah, cara mengontrol Pasien nampak memperhatikan


halusinasi yang pertama adalah penjelasan dan mulai
dengan cara menghardik. mengikuti dengan menutup
Caranya tutup kedua telinga telinganya dan berkata
menggunakan tangan dan “Pergi! Pergi! Kamu tidak
katakan “pergi! Pergi! Kamu nyata kamu suara palsu!
tidak nyata, kamu suara palsu, Pergi!”
pergi!” bisa ibu lakukan? Mari
saya tuntun.

“Ya bagus sekali ibu, coba Pasien menutup kedua


diulang sekali lagi.” telinganya
“Pergi! Pergi! Kamu tidak
nyata, kamu suara palsu,
pergi!”
“Ya bagus sekali bu, jadi jika “iya dik.”
ibu mendengar suara itu
lakukan cara ini ya bu. Jadi ibu
jangan merasa takut.”

“selain dengan cara “Iyaa”


menghardik ibu bisa mencari
teman atau memanggil perawat
untuk diajak mengobrol supaya
suara palsu itu tidak datang
kembali.”

“Tetapi jika suara itu ibu “Iya dik”


dengar lagi lakukan seperti apa
yang saya berikan tadi dengan
cara menghardik”

“Mengobrollah seperti yang


kita lakukan sekarang, ibu bisa “baik dik”
memanggil perawat untuk
menceritakan perasaan ibu agar
suara palsu itu tidak terdengar
lagi.”
“Nah itu tadi cara mengontrol “Masih, Pergi! Pergi! Kamu
halusinasi ya pak.” suara palsu, kamu tidak nyata.
“Bisa bapak ulang bagaimana Lalu saya akan mengobrol
cara mengontrol halusinasi dengan teman atau
seperti yang saya jelaskan menceritakan perasaan saya
tadi?” dengan perawat atau dengan
reni.”

“Wah bagus sekali, ibu masih “Iya.”


mengingatnya ya. Ingat terus ya
bu.”

Fase Terminasi:
“Sesuai janji kita tadi, kita “Iya.”
sudah mengobrol selama 15
menit, untuk saat ini kita akhiri
dulu ya pak.

“Setelah kita mengobrol tadi, “Merasa lebih baikan dan


bagaimana perasaan ibu?” senang.”

“Bagaimana kalau besok pagi “Iya kalau ngobrol saya mau.”


kita mengobrol lagi
membicarakan tentang
memanfaatkan obat dengan
baik.?”

Kamis, Gangguan Persepsi TUK 1


16 April 2020 Sensori : Halusinasi Klien Membina Hubungan
08.30 – 08.45 Saling Percaya
WITA TUK 4
Klien dapat memanfaatkan
obat dengan baik

Fase Orientasi
“Selamat pagi bu. Apakah ibu “Selamat pagi, masih Reni
masih ingat dengan saya ?” ya.”

“Wah, bagus ibu masih “Iyaa”


mengingat nama saya
terimakasih bu.”

“Ibu sudah makan?” “Sudah,”

“Yaa bagus ya ibu sudah “iya bersedia.”


makan. Sesuai janji kita tadi,
sekarang kita akan mengobrol
mengenai manfaat obat ya,
apakah ibu bersedia?”
“ Ibu mau ngobrol dimana?” “disini saja”

“Baik, kita mengobrol disini “Iyaa


saja. Kita mngobrol selama 15
menit nggih?”

Fase Kerja
“Ibu, sekarang kita akan “iya dik.”
membicarakan tentang manfaat
obat untuk menangani
halusinasi ibu ya.”
“Ibu diberi obat berapa kali “2 kali, pagi sama malam. 3
sehari? berapa diberikan obat warna putih ketiganya.”
bu?”

“Ibu tahu apa manfaat ibu “Tidak tahu.”


diberikan obat?”

“Obat yang diberikan ke ibu “Oh begitu, saya rajin minum


setiap hari ini adalah untuk obat habis makan langsung
mengontrol halusinasi ibu. minum obat.”
Obat ibu ini bermanfaat untuk
merilekskan otot ibu supaya
tidak kaku, dan mengatasi
masalah pada otak nggih. Jadi
ibu harus rajin minum obat dan
tidak boleh putus obat. Karena
obat yang diberikan ini sangat
bermanfaat untuk kesembuhan
ibu.”

“iya bagus bu ya, supaya ibu “Iyaa.”


lebih sehat dan bersemangat.”

“Apakah ibu bisa mengulang “Obat yang saya minum


penjelasan saya tadi?” adalah obat untuk membuat
saya rileks dan membuat saya
merasa lebih nyaman dan
sehat.

Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu “merasa lebih enakan.”
setelah berbincang-bincang
mengenai manfaat obat ?”

“Sesuai janji kita tadi, kita “iya dik”


sudah mengobrol selama 15
menit, untuk saat ini kita akhiri
dulu ya bu. Karena ibu harus
beristirahat.”
E. EVALUASI KEPERAWATAN
WAKTU DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
Selasa, Halusinasi TUK 1 : S : “Tiyang bu S”
14 April 2020 Pendengaran/ Klien dapat membina
“saya merasa sedih dan takut”
Audiori hubungan saling percaya
“Saya dari Banjar Jelekungkang, Bangli, saya tidak
dengan perawat
bekerja”

“Iya saya bersedia dik.”

“Iya dik, akan saya coba”

“Iya terimakasih”

O: Pasien kooperatif dalam berdiskusi, wajah pasien tampak


tegang saat berbicara pasien terkadang gagap dan lambat
namun pasien mampu menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan perawat dengan jawaban yang cukup jelas,
pasien juga dapat mengutarakan persaan maupun masalah
yang dialami dengan benar dan jelas.

A : TUK 1 tercapai

P: Pertahankan BHSP, lanjutkan tindakan keperawatan untuk


mencapai TUK 2

Selasa, Halusinasi TUK 2 : S :


14 April 2020 Pendengaran/ Klien dapat mengenal “saya bingung karena saat saya sedang sendiri ada yang
Audiori halusinasi berbicara di telinga saya awal pertama kali muncul saya
mengira itu suara orang dari luar, tetapi ketika saya cek
tidak ada orang, saya tidak ingat kapan munculnya, tetapi
kata ibu saya, sudah seminggu saya berbicara dan
menangis sendiri tanpa sebab, orang lain tidak mendengar
suara seseorang yang berbicara dengan saya”

“suara seorang lelaki yang mengatakan saya tidak


berguna dan menyuruh saya untuk memukul diri saya
sendiri”

“setiap saya sedang sendiri di kamar”

“pada awalnya tidak, tetapi kemarin suara lelaki itu


terdengar ketika ibu saya berbicara dengan saya, suaranya
samar, tetapi jika saya sendiri suara sangat jelas”

“saya mengikuti apa yang suara itu katakan dengan


memukul kepala dan telinga saya agar suara itu hilang.”

“iya, karena dengan saya memukul kepala dan telinga


saya, suara itu akan hilang”

“tapi suara lelaki itu sangat nyata dik. Suara itu berbicara
di telinga saya.”

“Kadang 3-5 kali dalam sehari, kadang berkali-kali.”

“Karena saya memang orang yang tidak berguna, saya


belum mendapat pekerjaan dan saya memikirkan itu terus
sendirian di dalam kamar, pada saat itulah suara itu
muncul.”
“Saya merasa masih takut dengan suara lelaki itu dan
tidak tahu harus melakukan apa”

O: Pasien kooperatif dalam berdiskusi, pasien nampak dapat


menjelaskan kapan halusinasinya muncul dan hal apa
yang ia lakukan ketika halusinasinya muncul

A : TUK 2 tercapai

P: Pertahankan BHSP, lanjutkan tindakan keperawatan buntuk


mencapai TUK 3

Rabu, Halusinasi TUK 3 : S : Pasien nampak memperhatikan penjelasan dan mulai


mengikuti dengan menutup telinganya dan berkata
15 April 2020 Pendengaran/ Klien dapat mengontrol
“Pergi! Pergi! Kamu tidak nyata kamu suara palsu!
Audiori halusinasinya. Pergi!”

Pasien menutup kedua telinganya


“Pergi! Pergi! Kamu tidak nyata, kamu suara palsu,
pergi!”

O: Pasien kooperatif dalam mengikuti intruksi dari perawat


untuk melakukan cara untuk mengontrol halusinasi
denganc cara menghardik

A : TUK 3 tercapai

P: Pertahankan BHSP, lanjutkan tindakan keperawatan untuk


mencapai TUK 4
Kamis, Halusinasi TUK 4 : S : “2 kali, pagi sama malam. 3 warna putih ketiganya.”
16 April 2020 Pendengaran/ Klien dapat memanfaatkan
“Oh begitu, saya rajin minum obat habis makan langsung
Audiori obat dengan baik. minum obat.”

“Obat yang saya minum adalah obat untuk membuat saya


rileks dan membuat saya merasa lebih nyaman dan
sehat.”

O: Pasien kooperatif dalam mengenal jenis dan pemanfaat


obat

A : TUK 4 tercapai

P : Pertahankan BHSP

Anda mungkin juga menyukai