Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM MIKROBIOMA PERTANIAN


ACARA 1
GAYUT BIAKAN MIKROBA TANAMAN

Disusun oleh:
Nama : Ahmad Jodi Radityo

NIM : 22/502959/PN/17970

Kelompok : 3 (tiga)

Asisten Koreksi : Daniella Atteke Cantika Putri

DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
GAYUT BIAKAN MIKROBIOMA TANAMAN
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Mikrobioma atau microbiome dalam Bahasa inggris tersusun atas dua kata, yaitu
micro dan biome. Micro memiliki arti ekosistem yang dapat dilihat secara kasat
mata dan biome yaitu eksosistem yang tersusun atas tumbuhan dan hewan.
Mikrobioma juga dapat diartikan atau didefinisikan dalam arti ekologi sebagai
komunitas mikroorganisme komensal, simbiosis, dan pathogen dalam tubuh,
ruang, atau lingkungan lainnya dengan sifat dan fungsi yang berbeda dan
interaksinya dengan lingkungannya sehingga menghasilkan pembentukan relung
tertentu (Berg et al., 2020).

Studi mikrobioma tanaman dapat dilakukan dengan pendekatan gayut


biakan atau culture dependent yaitu pembiakan pada media dan pendekatan tak
gayut biakan atau independent culture yaitu tanpa harus membiakannya pada
media. Pendekatan gayut biakan memiliki kelebihan yaitu bisa mendapakan stok
isolate mikrobiota yang dapat digunakan untuk merekayasa komunitas mikrobiota
tanaman dalam mendukung pertumbuhan dan produktivitas tanaman tetapi
memerlukan waktu analisis yang lebih lana. Sedangkan tak gayut biakan
memiliki kelebihan yaitu waktu analisis lebih cepat dan menghasilkan gambaran
ekologi microbiota yang lebih lengkap.

Mikrobioma dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu endofitik,filosfer, dan


endosfer. Mikrobioma bekerjasama dengan bergantung pada lingkungan
tumbuhnya. Seperti pada rhizosfer (permukaan akar), filosfer (permukaan daun),
dan endosfer (internal bagian tumbuhan).Pada studi ini menggunakan 2 medium
yaitu medium nutrient agar (NA) dan medium pikovskaya.

I.2 Tujuan
Melakukan studi analisis mikrobioma tanaman dengan melakukan
pengamatan proses gayut biakan melalui media Nutrien Agar dan Pikovskaya.
II. METODOLOGI

II.1 Alat dan Bahan

Pada Acara 1 Praktikum Mikrobioma dengan judul “Gayut Biakan


Mikrobioma Tanaman” digunakan beberapa alat antara lain adalah cawan petri,
mikropipet, timbangan, pembakar bunsen, spiritus, dan tabung reaksi. Untuk
bahan yang digunakan adalah microtip, medium Nutrien agar (NA), akuades
steril, medium Pikovskaya, dan tanah rhizosfer.

II.2 Cara Kerja

Langkah yang digunakan pada praktikum “Gayut Biakan Mikrobioma Tanaman”


adalah sebagai berikut :

Sebanyak 20 gram tanah


dilarutkan dengan akuades steril
Disiapkan 20 gram tanah dengan perbandingan 1/10 pada
rhizosfer. tabung erlenmeyer.Kemudian
digojog atau dikocok hingga
larut merata selama 10 menit.

Dilakukan pengambilan air Setelah campuran larut,pembakar


sampel pada tabung reaksi Bunsen dinyalakan. Tanah yang
menggunakan microtip yang sudah dilarutkan diambil
telah dipasang mikropipet menggunakan mikropipet
kemudian dituang ke dalam kemudian dicampurkan ke dalam
cawan petri. akuades steril pada 4 tabung
reaksi.

Langkah ini diulang sampai Diberikan nama pada setiap


seluruh cawan petri terisi tabung reaksi dengan format
pengenceran ke−n
pengenceran 10

Media dimasukkan ke cawan


petri. Kemudian digerakkan
Dilakukan masa inkubasi
membentuk angka delapan
selama 24 sampai 48 jam.
dengan tujuan supaya tercampur
merata. Kemudian dilakukan
pembungkusan dengan plastic
wrap
III. TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobioma atau microbiome dalam Bahasa inggris tersusun atas dua kata, yaitu
micro dan biome. Micro memiliki arti ekosistem yang dapat dilihat secara kasat
mata dan biome yaitu eksosistem yang tersusun atas tumbuhan dan hewan.
Mikrobioma juga dapat diartikan atau didefinisikan dalam arti ekologi sebagai
komunitas mikroorganisme komensal, simbiosis, dan pathogen dalam tubuh,
ruang, atau lingkungan lainnya dengan sifat dan fungsi yang berbeda dan
interaksinya dengan lingkungannya sehingga menghasilkan pembentukan relung
tertentu (Berg et al., 2020).
Pada praktikum kali ini digunakan sampel berupa tanah area rhizosfer.
Tanah rhizosfer adalah tanah yang berada di sekitar akar. Lebih tepatnya rhizosfer
adalah lapisan tanah yang menyelimuti permukaan akar tanaman yang masih
dipengaruhi oleh aktivitas akar. Akar adalah habitat yang baik untuk pertumbuhan
mikroba. Hubungan antara aktivitas mikroba dengan akar akan menghasilkan
nutrient yang baik bagi keduanya. Ketebalan lapisan rhizosfer setiap tanaman
berbeda-beda. Rhizosfer merupakan habitat yang sangat baik bagi pertumbuhan
mikroba oleh karena akar tanaman menyediakan berbagai bahan organik yang
umumnya menstimulir pertumbuhan mikroba ((Yani Suryani dan Opik
Taupiqurrahman,2021) .

Keadaan mikrobioma pada suatu tumbuhan dapat dipelajari dengan dua


metode yaitu dengan pendekatan gayut biakan dan pendekatan gayut tak biakan.
Pendekatan gayut biakan dapat dilakukan pada medium Nutrien agar (NA),
Pikovskaya dan medium lainnya. Pendekatan gayut biakan memiliki kelebihan
yaitu bisa mendapakan stok isolate mikrobiota yang dapat digunakan untuk
merekayasa komunitas mikrobiota tanaman dalam mendukung pertumbuhan dan
produktivitas tanaman tetapi memerlukan waktu analisis yang lebih lana.
Sedangkan tak gayut biakan memiliki kelebihan yaitu waktu analisis lebih cepat
dan menghasilkan gambaran ekologi microbiota yang lebih lengkap.
Mikroba memiliki peran sebagai produsen, konsumen, dan redusen di
alam. Jasad produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik
dengan bantuan energi sinar matahari. Mikroba yang berperan sebagai produsen
adalah alga dan bakteri fotosintetikDi dalam mikrobiologi pertanian, sarjana-
sarjana seperti Schlosing dan Muntz (Prancis, 1873), Hellrieger dan Wilfarth
(Jerman, 1887), Winogradsky (Rusia, 1889), Beyerinck (Belanda, 1890)
menemukan bakteri-bakteri yang dapat Menyusun nitrat dari amoniak dari
persenyawaan-N yang organik. Penemuan-penemuan itu penting bagi kemajuan
dalam pertanian
DAFTAR PUSTAKA

Berg, G., Rybakova, D., Fischer, D., Cernava, T., Vergès, M. C. C., Charles, T., ...
& Schloter, M. (2020). Microbiome definition re-visited: old concepts
and new challenges. Microbiome, 8(1), 1-22.
Antwis, R. E., Harrison, X. A., & Cox, M. J. (Eds.). (2020). Microbiomes of soils,
plants and animals: an integrated approach. Cambridge University
Press.
Compant, S., Samad, A., Faist, H., & Sessitsch, A. (2019). A review on the plant
microbiome: ecology, functions, and emerging trends in microbial
application. Journal of advanced research, 19, 29-37.
Microbiome-Host Interactions. (2021). United States: CRC Press.
Microbiome in Plant Health and Disease: Challenges and
Opportunities. (2019). Germany: Springer Singapore.
Nafady, N. A., Hassan, E. A., Abd-Alla, M. H., & Bagy, M. M. K. (2018).
Effectiveness of eco-friendly arbuscular mycorrhizal fungi biofertilizer
and bacterial feather hydrolysate in promoting growth of Vicia faba in
sandy soil. Biocatalysis and agricultural biotechnology, 16, 140-147.
Suryani, Y., & Taupiqurrahman, O. (2021). Mikrobiolohi dasar.
Sarhan, M. S., Hamza, M. A., Youssef, H. H., Patz, S., Becker, M., ElSawey,
H., ... & Hegazi, N. A. (2019). Culturomics of the plant prokaryotic
microbiome and the dawn of plant-based culture media–a
review. Journal of Advanced Research, 19, 15-27.
Smalla, K., Berg, G. (2015). The plant microbiome and its importance for plant
and human health. Switzerland: Frontiers E-books.
Putra, S. F., Fitri, R., & Fadilah, M. (2022, May). Pembuatan Media Tumbuh
Bakteri Berbasis Lokal Material. In Prosiding Seminar Nasional Biologi
(Vol. 1, No. 2, pp. 1043-1050).

Anda mungkin juga menyukai