Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Perspektif Islam Terhadap Isu-Isu Kontemporer”

Disusun oleh :

Kelompok 9
1. Adien Octavianing R. P (160321100077)
2. Maudy Fitria H (220311100042)
3. Puan Pramesti Sayidina M (220311100043)
4. Risma Indah Sari (220311100044)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2023
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Tuhan YME. yang telah
memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada
umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Produksi
Tanaman dengan Sistem Surjan Tumpangsari Padi Jagung Kedelai Pada Varietas Yang
Berbeda Di Lahan Tadah Hujan sebagai permasalahannya dan juga untuk teman-teman
guna sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang bermanfaat bagi kita
semua.

Makalah ini saya susun dengan segala kemampuan saya dengan semaksimal
mungkin. Namun kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna
dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu saya sebagai penyusun
makalah ini, mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini
terutama Dosen Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman yang kami harapkan sebagai
bahan koreksi untuk kami.

Bangkalan,08 April 2023

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4

1.3 Tujuan.............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5

2.1 Definisi Sistem Surjan Tumpangsari dan Lahan Tadah Hujan................................5

2.2 Manfaat Sistem Surjan Tumpangsari..........................................................................5

2.3 Komoditas Yang Ditanam.............................................................................................5

2.3.1 Padi............................................................................................................................5

2.3.2 Jagung........................................................................................................................6

2.3.3 Kedelai.......................................................................................................................6

2.4 Pengaruh Penanaman Sistem Surjan Tumpangsari...................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................8

3.2 Saran................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pertanian merupakan salah satu sektor terpenting di Indonesia yang mendukung
kegiatan perekonomian negara. Pasokan barang pertanian mempengaruhi stabilitas ekonomi
negara. Saat ini sektor pertanian menghadapi banyak tantangan untuk menopang kehidupan
masyarakat. Menurut Statistics Finland (BPS), lahan pertanian saat ini semakin banyak
dikonsumsi oleh aktivitas ekonomi manusia, terutama oleh aktivitas pemukiman,
infrastruktur (jalan, bendungan, dll) atau industri. Luas lahan pertanian yang tergolong sempit
sangat membatasi kebebasan gerak petani untuk mencapai hasil produksi pertanian yang
sebesar-besarnya. Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk memenuhi permintaan pasar
dan memperbaiki lahan pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani adalah sistem
tanam campuran. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan lahan sempit dan meningkatkan
produktivitas pertanian serta meningkatkan pendapatan. Pemilihan kombinasi tanaman dapat
didasarkan pada perbedaan sistem perakaran tanaman, kebutuhan tanaman akan unsur hara
dan sinar matahari, atau cara pengendalian hama dan penyakit (Suwandi et al. 2003).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang mempengaruhi produktifitas pertanian pada lahan tadah hujan?
2. Bagaimana cara meningkatkan produktifitas pertanian pada lahan tadah hujan?
3. Ap aitu Sistem Surjan tumpangsari?

1.3 Tujuan
Menggunakan sistem surjan tumpangsari dalam meningkatkan pertumbuhan dan
diusahakan meningkatkan pendapatan petani di lahan tadah hujan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hijrah, Jihad dan Radikalisme


Hijrah adalalah

Jihad menurut bahasa berasal dari kata jahada, artinya tenaga, usaha atau


kekuatan. Menurut istilah jihad artinya bersungguh-sungguh mencurahkan segenap fikiran,
kekuatan, dan kemampuan untuk mencapai tujuan. Dalam benak sebagian orang, Ketika
disebut kata jihad , maka secara otomatis, mengidentikkan dengan perang melawan musuh.
Tetapi benarkah pemahaman kita tentang jihad seperti ini. Pengertian atau
pemaknaan jihad yang tidak tepat pada akhirnya akan berakibat menurunkan makna (moral)
sebenarnya dari jihad itu sendiri. Jihad adalah usaha dengan segala daya untuk mencapai
kebaikan; upaya membela agama dengan mengorbankan harta dan nyawa; perang suci
melawan orang kafir untuk mempertahankan agama Islam; berjihad berjuang atau berperang
di jalan Allah. Jihad merupakan suatu ajaran yang pokok dari Islam dalam rangka untuk
mempraktekkan prinsip amar ma`ruf dan nahi munkar guna menjadikan fungsi khalifah dari
manusia menjadi realita. Jihad mendapat perhatian penting dalam Islam, sehingga Allah-pun
menjanjikan balasan yang besar kepada orang-orang yang berjihad di jalan-Nya. Jadi,
pengartian Jihad sangatlah kondisional dimana pemahaman substansi dari jihad (atau
lebih lagi dalam usaha pengartian jihad yang paling baik) tidaklah terlepas dari usaha-
usaha ijtihad manusia dalam membaca kondisi dan mendialogkan antara wahyu Alquran dan
kehidupan nyata ini. Perlu ada jihad motivasi diri untuk mendapat inspirasi dari pesan-pesan
Al-Quran untuk memahami fenomena-fenomena alam seperti gempa, banjir dan gempa
kemanusiaan yang meresahkan pola kehidupan sosial kemasyarakatan (Hamzah,2018).

Jihad terambil dari kata al-juhdu artinya kekuatan dan kemampuan. Ada yang
berpendapat kata al juhdu bisa dibaca al jahdu yang berarti kesulitan dan kesukaran
Jadi al-juhdu atau al-jahdu Berarti pengerahan kekuatandan kemampuan untuk sesuatu yang
lain dengan segala kesulitan dan kesukarannya. Kata jihad merupakan masdar dari jahada
seperti dalam kalimat, “Jahada fulanul aduwwuhu” yang artinya, Fulan melawan musuhnya
dengan mengerahkan usaha, atau masing-masing mengeluarkan usaha dan kekuatan untuk
menolak lawan-lawannya. Jihad berarti aksi diantara dua belah pihak, dengan mengerahkan
5
usaha. Usaha yang keras dan sungguh-sungguh untuk memperoleh kemenangan. Pengertian
etimologi yang di atas mencakup pula didalamnya makna al-Qital (perang bersenjata).
Mengajak (dengan lisan) dalam mengemukakan bantahan dengan kata-kata dan argumentasi
terhadap orang-orang kafir dan para penantangnya. Dari pengertian etimologi yang menjadi
dasar pijakan seperti yang telah diuraikan diatas, membawa pengertian tentang jihad yang
berarti ialah usaha keras dalam mengerahkan seluruh kemampuan dan kekuatan
baik dalam perang, berbicara dengan lisan atau bentuk usaha apapun yang
dilakukan dalam rangka menggerakan dan memuliakan kalimah Allah dan agama-Nya.
Tentang makna jihad baik dari segi bahasa (etimologi) maupun terminologinya, membawa
kita kepada pemahaman dan semakin menyadari akan adanya hukum alam atau sunatullah
tentang permusuhan dan dominasi sebagian manusia terhadap sebagian yang lain, karena
adanya perbedaan diantara mereka, dan segala hal yang diakibatkan oleh perbedaan, apakah
itu berupa permusuhan maupun peperangan yang berlangsung antara kebaikan dan
keburukan, hak dan batil, Islam dan kufur, sunah dan bid’ah, jalan lurus dan menyimpang dan
bentuk-bentuk pertentangan lainnya diantara manusia, diakibatkan diantara mereka.
Pertentangan tersebut akan terus berlangsung dan berkecamuk dibelahan dunia ini sebagai
ketetapan sunnah Allaah dan sebagai orang-orang yang memperjuangkan dan menyerahkan
kepada kebaikan, kebenaran, jalan-jalan yang lurus, sunnah Nabi dan nilai-nilai keislaman
lainnya, akan selalu menemui dan menerima kesukaran, kesulitan dan cobaan-cobaan lainnya
yang tak pernah berhenti, demikian pula orang-orang yang sabar memegang teguh agamanya,
dan terhadap orang yang tetap meniti kepada jalan yang lurus (Hilal, 2018).

Radikalisme berasal dari bahasa Latin radix yang berarti "akar“. Radikalisme


merupakan paham yang menghendaki adanya perubahan dan perombakan besar untuk
mencapai kemajuan. Dalam perspektif ilmu sosial, radikalisme erat kaitannya dengan sikap
atau posisi yang mendambakan perubahan terhadap status quo dengan jalan
menghancurkan status quo secara total dan menggantinya dengan sesuatu yang baru yang
sama sekali berbeda. Radikalisme merupakan respon terhadap kondisi yang sedang
berlangsung. Respon tersebut muncul dalam bentuk evaluasi, penolakan atau bahkan
perlawanan. Masalah-masalah yang ditolak dapat berupa asumsi, ide, Lembaga atau nilai-
nilai yang dapat bertanggung jawab terhadap keberlangsungan keadaan yang ditolak. Secara
sederhana radikalisme adalah pemikiran atau sikap yang ditandai oleh empat hal yang
sekaligus menjadi karakteristiknya, yaitu: pertama, sikap tidak toleran dan tidak mau
menghargai pendapat atau keyakinan orang lain. Kedua, sikap fanatic yaitu selalu merasa

6
benar sendiri dan menganggap orang lain salah. Ketiga, sikap eksklusif yaitu membedakan
diri dari kebiasaan orang kebanyakan. Keempat, sikap revolusioner yaitu cenderung
menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan. Radikalisme dalam agama ibarat pisau
bermata dua, dimana di satu sisi makna positif dari radikalisme adalah spirit menuju
perubahan ke arah lebih baik yang lazim disebut ishlah (perbaikan)
atau tajdid  (pembaharuan). Dengan begitu radikalisme bukan sinonim ektrimitas atau
kekerasan, radikalisme akan sangat bermakna apabila dijalankan melalui pemahaman agama
yang menyeluruh dan diaplikasikan untuk ranah pribadi. Namun di sisi
lain, radikalisme akan menjadi berbahaya jika sampai pada tataran ghuluw (melampaui
batas) dan ifrath (keterlaluan) ketika dipaksakan pada pemeluk agama lain (Laisa, 2014).
Radikalisme agama Islam bisa dikatakan sebagai perilaku keagamaan yang menghendaki
perubahan secara drastis dengan mengambil karakter keras yang bertujuan untuk
merealisasikan tujuan-tujuan tertentu di tinjau dari naluri. Dan apabila di tinjau dari perilaku
yaitu tidak mau tunduk pada pemerintahan yang sah. Adapun karakter atau ciri-ciri
radikalisme dalam Islam dalam pandangan Nash Hamid Abu Zayd sebagai berikut : Pertama,
menyatukan antara agama dan pemikiran. Jarak pemisahan antara agama dengan hasil
pemahaman terhadap agama tidak bisa dipisahkan dengan jelas. Kedua, teologisasi fenomena
sosial dan alam. Hukum kausalitas tidak digunakan lagi. Semua kejadian yang ada di bumi ini
dikembalikan kepada Tuhan selaku pencipta alam. Ketiga, interdependensi (ketergantungan)
antara salaf dan tradisi (turats). Hasil ijtihad ulama terdahulu sudah dipandang cukup dan
tugas sekarang hanya dalam konteks prakteknya saja. Keempat, fanatisme pendapat dan
menolak dialog. Kelima, mengingkari dimensi historis. Semua kejadian di masa lalu bukan
ciptaan dari interaksi sosial namun sudah menjadi kehendak Tuhan bahwa sejarah itu berubah
(Thoyyib, 2018).

2.2 Implementasi Hijrah dan Jihad Dalam Multikonteks


Keuntungan yang anda dapatkan jika anda melakukan penanaman di antara tanaman
adalah (a) Resiko kerugian berkurang karena penanaman menutupi pengeluaran yang lain
dalam penghasilan. (b) Dapat memaksimalkan negara kecil untuk mendapatkan lebih banyak
potensi. (c) Unsur hara tanaman sangat besar manfaatnya karena dapat diserap dengan baik
oleh tanaman di suatu daerah dan tidak terbuang sia-sia. d) Pengurangan biaya/biaya
pertanian. (e) Untuk meminimalkan pertumbuhan dan pendakian gulma. (f) membantu
pemanfaatan lahan secara optimal. 
Selain keuntungan tumpang sari atau tanam ganda tersebut, masih banyak keuntungan
lainnya, misalnya untuk hama tanaman yang tidak suka berinteraksi sehingga mengurangi
kemungkinan diserang oleh hama yang merasukinya. berguna, dapat juga digunakan untuk
melindungi tanaman utama, misalnya terhadap angin. Ini juga dapat mencegah hama
menyerang tanaman utama dengan menanam tanaman penutup di tepi bedengan, yang
7
membuat batang jagung terlihat kokoh dan menjaga buah bebas dari hama.  

2.3 Latar Belakang, Bentuk dan Dampak Radikalisme


2.3.1 Latar Belakang Radikalisme
Padi merupakan biota terpenting di sawah karena merupakan makanan pokok.
Tumbuhan yang menghasilkan makanan pokok bagi hampir separuh penduduk dunia
merupakan tumbuhan yang unik. Tanaman padi dapat hidup di dua ekosistem,
yaitu ekosistem darat dan perairan. Padi dapat hidup baik di ladang maupun di darat
(tanpa genangan air), jadi dikenal dua spesies, tergantung di mana ia tumbuh
beras yaitu beras irlandia dan beras gogo (Sudirman dan Iwan, 2009). Beberapa varietas padi
lokal memiliki karakteristik yang dapat dikembangkan untuk membentuk varietas unggul.
Untuk mengetahui sifat-sifat ini, mereka harus dicirikan. Karakterisasi adalah kegiatan yang
bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri penting yang mempunyai nilai ekonomis atau
merupakan ciri-ciri dari varietas yang bersangkutan. Karakterisasi penting dilakukan sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan informasi tentang sifat tanaman, dan setelah
karakterisasi perlu menghasilkan deskripsi yang akan digunakan untuk memberikan
informasi tentang sifat plasma nutfah yang nantinya dapat berguna dalam reproduksi tanaman
padi lokal (Wulandari, 2011).

2.3.2 Bentuk Radikalisme


Jagung (Zea mays) merupakan suatu tanaman yang berasal dari evolusi tanaman liar,
yaitu Balsas Teosinte (Zea mays subsp. Parviglumis). Jagung merupakan tanaman yang
menduduki peringkat ketiga tanaman pangan sedunia setelah gandum dan padi (Sembiring
et.al., 2013). Menurut Ramayana et al (2021), jagung merupakan salah satu komoditas
utama tanaman pangan yang memiliki peranan penting dan strategis dalam peningkatan
perekonomian Indonesia. Komoditas ini mempunyai fungsi multiguna, sebagai bahan baku
utama industri pangan dan industri pakan, dan bahkan banyak negara sudah memanfaatkan
jagung sebagai bahan baku bioenergi (Sulaiman et. al., 2018).

2.3.3 Dampak Radikalisme


Kedelai merupakan bahan makanan yang sangat populer dikalangan masyarakat,
hampir setiap hari banyak masyarakat yang mengkonsumsi makanan olahan dari kedelai,
seperti:Tempe, buncis atau buncis dan lain-lain. Kandungan protein yang tinggi pada kedelai
dan kandungan gizi lengkap lainnya. Kedelai merupakan sumber protein yang paling murah
dari segi harga, sehingga sebagian besar kebutuhan protein nabati dapat dipenuhi dari olahan
kedelai. Kedelai tidak bisa dimakan langsung karena mengandung tripsin inhibitor. Jika biji
kedelai direbus, efek tripsin inhibitor dapat dinetralkan. Kedelai dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, antara lain untuk pangan manusia, pakan ternak dan bahan industri
(Cahyadi, 2007). 

2.4 Strategi Penanggulangan Radikalisme Umat Beragama


Berikut adalah data pertumbuhan dan hasil padi pola tumpangsari pajale
(padi,jagung dan kedelai). Data-data Berikut merupakan data yang diambil dari penelitian
Eko Srihartono dkk , Pada tahun 2022.

8
Tabel menunjukkan bahwa variabel tinggi tanaman padi pada 69 hst dan 80 hst di
Turima Pajale ara. 2 (Pasangan 42:NK212:Dega1) memiliki tinggi pertumbuhan tertinggi
dibandingkan dengan sampel lainnya dan sedang jumlah sisi dan jumlah sayap cenderung
paling tinggi, meskipun tidak berbeda dengan pola Pajale-1 (Inpari43:P36:
Dega1). Pada variabel resultan pajale turima Gambar 4 (Bagendit:P36:Dega1) memanen
gabah kering (GKP) dan jerami paling tinggi dibanding model lainnya, meskipun tidak
berbeda dengan pola turima pajale 2 (Inpari).42:NK212:Dega1).
Parameter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung juga meliputi tinggi
tanaman,Jumlah daun, diameter batang, jumlah tongkol, jagung pipilan kering dan
produktivitas hijauan. Data parameter Jagung yang ditumpangsarikan dengan kedelai dan
beras-kedelai dianalisis dengan ANOVA Uji coba yang diperpanjang juga dilakukan dengan
dukungan RAKL untuk menanam kombinasi terbaik dengan jagung dengan percobaan
kontras tambahan yang membandingkan pengolahan kedelai dan jagung yang
ditumpangsarikan padi-kedelai. 

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Model Surjan Turiman Padi Jagung Kedelai (Turiman Pajale 2) (Inpari
42:NK212:Dega1) merupakan model terbaik dalam usahatani padi jagung dan kedelai di
lahan tadah hujan hal ini ditunjukkan pertumbuhan yang optimum, produktivitas padi
7,373 ton/ha, jagung 6,718 ton/ha, kedelai 1,091 ton/ha yang paling tinggi dibandingkan
model lainnya sehingga secara ekonomi layak untuk dikembangkan.

3.2 Saran
Setelah penulis mencoba sedikit menguraikan hal-hal mengenai tentang Sistem
Surjan Tumpangsari Padi Jagung Kedelai Pada Varietas Yang Berbeda Di Lahan Tadah
Hujan, penulis berharap semoga dapat diterima dan dipahami oleh pembaca. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang apa saja yang
terdapat di dalam makalah tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2019). Manfaat Sistem Tumpangsari.


http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84080/MANFAAT SISTEM-
TUMPANG-SARI-/.di akses 27 November 2019
Andrianto. 2014. Pengantar Ilmu Pertanian Agraris, Agrobisnis,Agroindustri, dan
Agroteknologi.Global Pustaka Utama. Yokyakarta.
Cahyadi, W. (2008). Analisis & Aspek Kesehatan: Bahan Tambahan Pangan (Edisi Kedua).
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Eko Srihartanto., Ahmad Y. A., Damasus R. (2022). Inovasi Teknologi Sistem Surjan
Tumpangsari Padi Jagung Kedelai Pada Varietas Yang Berbeda Di Lahan Tadah
Hujan. In Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Agribisnis (Vol. 6, No. 1, pp.
203-213).
Jumin. 2010. Dasar – Dasar Agronomi. Rajawali Pers. Jakarta.
Pertanian dan Kehutanan, 20(1), 35-46.
Ramayana, S., Idris, S. D., Rusdiansyah, R., & Madjid, K. F. (2021). PERTUMBUHAN
DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) TERHADAP PEMBERIAN
BEBERAPA KOMPOSISI PUPUK MAJEMUK PADA LAHAN PASCA
TAMBANG BATUBARA. Agrifor: Jurnal Ilmu
Rochaeni, S. 2014. Pembangunan Pertanian Indonesia. Graha Ilmu. Yokyakarta.
Ruminta, 2016. Analisis Penurunan Produksi Tanaman Padi Akibat Perubahan Iklim di
Kabupaten Bandung Jawa Barat. Jurnal Kultivasi Vol. 15(1): 37-45.
Sembiring, A. P., Bangun, M. K., & Kardhinata, E. H. (2013). pengaruh pemberian pupuk
bokashi dan npk (15-15-15) terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas
tanaman jagung (Zea mays L.). AGROEKOTEKNOLOGI, 1(2).
Sudirman dan Iwan. 2009. Minapadi (Budidaya Ikan Bersama Padi). Jakarta : Penebar
Swadaya
Sulaiman, A.A., I.K Kariyasa, Hoerudin, K. Subagyono, F.A. Bahar. (2018). Cara Cepat
Swasembada Jagung. IAARD Press. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Jakarta. 140 hlm
Suwandi R, Rosliani N, Sumarni, Setiawati W. 2003. Interaksi Tanaman pada Sistem
Tumpang sari Tomat dan Cabai di Dataran Tinggi. Jurnal Hortikultura. 13(4): 244‒
250.
11
Wulandari, I. (2011). Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Organik dengan
Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Sindang Barang dan Situ Gede, Kecamatan
Bogor Barat). Bogor: Skripsi Fakultas Pertanian dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor.

12

Anda mungkin juga menyukai