MANAJEMEN KEPERAWATAN
Capaian Pembelajaran
• Mampu memahami fungsi pengendalian
dalam manajemen keperawatan
– Indikator mutu layanan (BOR, ALOS, TOI, BTO,
INOS)
– Indikator mutu keperawatan
– Survey kepuasan pasien dan keluarga
– Survey masalah baru
MUTU PELAYANAN
MUTU
• Usaha yang jauh melebihi kebutuhan dan
harapan klien
• Mencakup dimensi afeksi
afeksi,, tidak sekedar
memuaskan klien
klien,, tetapi memanjakan klien
• Proses dan produk yang dapat memperangah
“WOW” klien secara positif
• Bertujuan tidak sekedar memuaskan klien tetapi
menjadikan klien pelanggan yang loyal
MUTU
• Usaha memenuhi harapan klien, sehingga
memuaskan klien
• Mencakup dimensi input, proses, output dan
outcome
• Keadaan yang selalu berubah, sesuatu yang
bermutu saat ini, belum tentu bermutu di
masa yang akan datang
• Ciri produk yang sesuai dengan standar
Pengertian MUTU (Goetsch and Davis, 1994)
• Mutu merupakan suatu keadaan dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, proses,
dan sumber daya (resources) yang memenuhi
atau melebihi harapan pengguna/pelanggan
Sifat MUTU
• Mutu bersifat relatif
• Tuntutan terhadap mutu selalu berubah
(dinamis)
• Mutu merupakan konsep sikap dan
penilaian
• Mutu sangat ditentukan oleh persepsi dan
intepretasi
Kaidah MUTU
• Mutu mencakup :
– Mutu petugas
– Mutu bahan,, alat
bahan alat,, fasilitas
– Mutu kerja
kerja,, pelayanan
– Mutu produk
– Mutu informasi
• Tuntutan terhadap mutu selalu berubah dan makin
tinggi
• Mutu adalah kunci sukses organisasi
7 LANGKAH DASAR LAYANAN BERMUTU
Customer
Value Value
Cost
Company Competitor
Teori Persaingan 4C
Kenichi Ohmae
5 INDIKATOR MUTU PELAYANAN
HARAPAN TIDAK
TERPENUHI
Miskomunikasi Miskomunikasi
Rekomendasi Penyediaan Jasa
Word-of mouth oleh Pesaing
Customer keliru
Mengkomunikasikan
Jasa yang diinginkan
Indikator Mutu
Pelayanan Kesehatan
•Rumah Sakit
•Puskesmas
Indikator Mutu Pelayanan RS
• Manfaat Indikator Mutu Pelayanan RS bagi
pengelola adalah untuk mengukur kinerja RS
itu sendiri (self assessment)
• Sebagian alat untuk melaksanakan
manajemen kontrol dan alat mendukung
pengambilan keputusan dalam rangka
perencanaan kegiatan untuk masa yang akan
datang
Indikator Mutu Pelayanan RS
• Indikator-indikator pelayanan rumah sakit
dapat dipakai untuk mengetahui tingkat
pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan
rumah sakit
• Indikator-indikator berikut bersumber dari
sensus harian rawat inap:
– BOR, AVLOS, TOI, BTO, NDR, GDR
BOR (Bed Occupancy Ratio)
• Angka penggunaan tempat tidur
• BOR adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed
count days in a period under consideration” (Huffman, 1994)
• BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu (Depkes RI, 2005)
• Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit
• Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005)
Rumus:
Jumlah hari perawatan rumah sakit
BOR = ------------------------------------------------------------------------- x 100%
(Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode)
AVLOS (Average Length of Stay)
• Rata-rata lamanya pasien dirawat
• AVLOS adalah “The average hospitalization stay of inpatient
discharged during the period under consideration” (Huffman, 1994)
• AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien (Depkes RI,
2005)
• Rumus :
TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) /
Jumlah pasien keluar (hidup +mati)
BTO (Bed Turn Over)
• BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
• BTO adalah “...the net effect of changed in occupancy rate and
length of stay” (Huffman, 1994)
• BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan
waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur
rata-rata dipakai 40-50 kali (Depkes RI, 2005)
• Rumus :
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat
tidur
NDR (Net Death Rate)
• NDR adalah angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Indikator ini memberikan gambaran mutu
pelayanan di rumah sakit (Depkes RI, 2005)
Rumus :
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah
pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 ‰
GDR (Gross Death Rate)
• GDR adalah angka kematian umum untuk
setiap 1000 penderita keluar (Depkes RI , 2005)
• Rumus :
GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya /
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000
‰
Jenis Indikator Mutu
Pelayanan Keperawatan di RS
• Indikator Pelayanan Non Bedah
• Indikator Pelayanan Bedah
• Indikator Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi
• Indikator Tambahan (Kasus Rujukan atau
Bukan Rujukan)
Indikator Pelayanan Non Bedah
1. Angka pasien dengan Dikubitus
2. Angka kejadian infeksi dengan jarum infur
3. Angka kejadian penyulit infeksi karena
transfusi darah
4. Angka ketidaklengkapan pengisian catatan
medik (RM)
5. Angka keterlambatan pelayanan pertama
gawat darurat
Indikator Pelayanan Bedah
1. Angka infeksi luka operasi
2. Angka komplikasi pasca bedah
3. Waktu tunggu sebelum operasi elektif
4. Angka appendik normal
Indikator Pelayanan Ibu dan Bayi
1. Angka kematian Ibu karena eklamsi
2. Angka kematian Ibu karena perdarahan
3. Angka kematian Ibu karena sepsis
4. Angka perpanjangan waktu rawat inap ibu
melahirkan
5. Angka kematian bayi dengan BB lahir ≤ 2000
gram
6. Angka seksio sesaria
Indikator Rujukan dan Non Rujukan
1. Angka kematian Ibu karena eklamsi
2. Angka kematian Ibu karena perdarahan
3. Angka kematian Ibu karena sepsis
4. Angka perpanjangan waktu rawat inap ibu
melahirkan
5. Angka kematian bayi dengan BB lahir ≤ 2000
gram
Angka Pasien Dikubitus
1. Decubitus ulcer rate
2. Luka pada kulit dan/atau jaringan dibawahnya yang
terjadi di RS karena tekanan yang terus menerus
akibat tirah baring
3. Tirah baring penderita yang berbaring total
(tidak dapat bergerak) dan bukan karena instruksi
pengobatan
4. Angka ini khusus menunjukkan tinggi rendahnya
mutu pelayanan keperawatan
Angka Pasien Dikubitus
• Rumus