Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIK

HALAMAN JUDUL

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PADA PADA BAYI


“R” DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI
RS WILUJENG KAYEN KIDUL
KABUPATEN KEDIRI

Oleh :

NUR WIDYA YUDA PRASTIWI

NIM : 80

PRODI PENDIDIKAN PROFEI BIDAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2019

PERSETUJUAN
LAPORAN praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK
PADA BAYI “R” DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH di RS
WILUJENG KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI telah disetujui oleh
pembimbing Asuhan pada :

Hari :

Tanggal :

Kediri, Februari 2020

Mahasiswa

Nur Widya Yuda P

Mengetahui

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Linda Andri Mustofa SSiT.,M.Keb Dewi Cahya Pratama Amd.Keb

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan karunianya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan dan asuhan kebidanan dengan
tepat waktu yang berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Kebidanan Pada
Bayi “R” dengan Berat Badan Lahir Rendah” yang dibimbing oleh Ibu Linda
Andri Mustofa, SSiT.,M.Keb selaku dosen pembimbing praktek klinik kebidanan
prodi Pendidikan profesi bidan STIKES Karya Husada pare.

Laporan ini berisikan tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada


By. “R” tentang Berat Badan Lahir Rendah yang di aplikasikan dalam bentuk
asuhan kebidanan. Laporan ini juga disertai dengan materi- materi seputar Bayi
Berat Lahir Rendah

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan senantiasa menyertai segala usaha kita. Amin.

Kediri, Februari 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................
PERSETUJUAN....................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
BAB I.....................................................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................................................
1.1. Latar Belakang........................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3. Tujuan.....................................................................................................................
1.4. Manfaat...................................................................................................................
BAB II....................................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................
2.1. Teori Medis.............................................................................................................
2.1.1. Definisi...........................................................................................................
2.1.2. Etiologi...........................................................................................................
2.1.3. Kelompok Umur Kehamilan...........................................................................
2.1.4. Gambaran Klinis.............................................................................................
2.1.5. Masalah Pada Bayi Prematur..........................................................................
2.1.6. Prognosis.........................................................................................................
2.1.7. Penatalaksanaan..............................................................................................
2.1.8. Pohon Masalah BBLR...................................................................................
2.1.9. Kajian Jurnal Tentang Penelitian Tentang BBLR.........................................
BAB III................................................................................................................................
TINJAUAN KASUS...........................................................................................................
LAPORAN BBL...................................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................................
1. Pengkajian.............................................................................................................
2. Analisa Data..........................................................................................................
3. Intervensi..............................................................................................................
5. EVALUASI..........................................................................................................
6. CATATAN PERKEMBANGAN..........................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................
5.1. KESIMPULAN.....................................................................................................

iv
5.2. SARAN.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature baby

dengan low birth weight baby ( bayi dengan berat badan rendah = BBLR).

Hal ini dilakukan karena tidak sama bayi dengan berat kurang dari 2500

gram.pada waktu lahir bayi premature.keadaaan ini dapat disebapkan oleh

1) Masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat yang sesuai

( masa kehamilan di hitung mulai hari pertama haid terakhir dari

haid yang teratur)

2) Bayi small for gestateoval oga ( SGA ) ; bayi yang beratnya kurang

dari berat semestinya menurut masa kehamilanya ( kecil untuk masa

kehamilan : KMK ) ;

3) Keduanya – duanya .

Pembagian kehamilan menurut WHO 1979 adalah sebagai berikut :

a) Preterum : umur hamil kurang dari 37 minggu ( 254 hari )

b) Afterum : umur hamil antara 37 sampai 42 minggu ( 254 – 293 hari )

c) Post terum : umur hamil di atas 42 minggu ( 294 hari )

Ciri – ciri aktivitas bayi dengan berat badan lahir rendah berbeda –

beda sehingga perlu di perhatikan gambaran umum kehamilan sebagai berikut

a) Ingat hari pertama menstruasi


b) Denyut jantung terdengar pada minggu 18 sampai 22

c) Penilaian secara tehnik : berat badan lahir,panjang badan , lingkaran

dada dan lingkaran kepala.

Frekwensi BBLR dinegara maju berkisar antara 3,6 – 10,8 % dinegara

berkembang berkisar antara 10 – 43 % Rasio antara Negara maju dan Negara

berkembang adalah 1 : 4

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah yang timbul adalah

“Bagaimana asuhan kebidanan By. “R” dengan Bayi Berat Lahir Rendah

di RS Wilujeng Kayen Kidul Kediri dengan menggunakan pendekatan

manajemen kebidanan 5 langkah askeb

1.3. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan asuhan kebidanan ini adalah :

a) Tujuan umum

Mahasiswa mendapat pengalaman nyata dengan menberikan

pelayanan kesehatan pada BBLR dengan menerapkan asuhan kebidanan

b) Tujuan khusus

a) Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang di dapat di dalam

praktek kerja lapangan

b) Agar Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada

BBLR

c) Agar Mahasiswa dapat melaksanakan Identifikasi masalah pada

BBLR

2
d) Agar Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan pada BBLR

Agar Mahasiswa dapat melaksankan evaluasi terhadap tindakan

yang dlakukan BBLR

1.4. Manfaat

1) Bagi Diri Sendiri

Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan

asuhan kebidanan pada BBL dengan BBLR menggunakan manajemen

asuhan kebidanan

3) Bagi Profesi

Memberi wawasan bagi profesi atau tenaga kesehatan lainnya

dalam menangani kasus BBL dengan BBLR menggunakan standar asuhan

kebidanan.

4) Bagi Institusi

a) Bagi Rumah Sakit

Digunakan sebagai masukan fasilitas pelayanan dan meningkatkan

kualitas pelayanan kebidanan pada BBL dengan BBLR.

b) Bagi Pendidikan

Hasil studi kasus ini dapat menjadi referensi dan sumber bacaan

yang bermanfaat bagi institusi Pendidikan

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Medis

2.1.1. Definisi

Berat badan lahir rendah ( BBLR) adalah : bayi baru lahir

yang berat badanya saat lahir kurang dari 2500 gram ( sampai

dengan 2499 gram).

( Sarwowo Prawirohardjo ,2002 : 376 )

2.1.2. Etiologi

Faktor – faktor yang dapat menyebabkan terjadinya

persalinan preterm ( prematur ) atau berat badan lahir rendah :

1) Faktor ibu

a. Gizi saat hamil yang kurang .

b. Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun .

c. Jarak dan bersalin terlalu dekat .

d. Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan

pembuluh darah (perokok).

e. Faktor pekerja yang terlalu berat.

2) Faktor kehamilan

a. Hamil dengan hidramton.

b. Hamil ganda.

c. Perdarahan antepartum .

4
d. Komplikasi hamil : pre- eklamsia / eklamsia, ketuban

pecah dini.

3) Faktor janin

a. Cacat bawaan .

b. Infeksi dalam rahim.

( Ida bagus Gde manuaba , 1998 : 326 – 327 )

2.1.3. Kelompok Umur Kehamilan


Menurut WHO ( 1979 ) membagi umur kehamilan dalam 3

kelompok :

1) Pre – term : kurang dari 37 minggu lengkap ( kurang dari 259

hari ).

2) Term : mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu

lengkap (259 sampai 293 hari ).

3) Post term : 42 minggu lengkap atau lebih ( 294 hari atau lebih ).

( Sarwowo Prawirohardjo , 1999 , 771 )

2.1.4. Gambaran Klinis

Karakteristik untuk bayi berat badan lahir rendah :

a. Berat kurang dari 2500 gram .

b. Panjang kurang dari 45 cm .

c. Lingkaran dada kurang dari 30 cm .

d. Lingkaran kepala kurang dari 33 cm .

e. Umur kehamilan kurang dari 37 minngu .

f. Kepala relative lebih besar .

5
g. Kulit tipis ,transparan ,rambut lamugo banyak , lemak

kulit kurang .

h. Otot hipotonik – lemak .

i. Pernapasan tak teratur dapat terjadi aprea ( gagal nafas ) .

j. Ekstrenitas : pola adduksi , sendi lutut , / kaki fleksi -

lurus .

k. Kepala tidak mampu tegak .

l. Pernafasan sekitar 45 sampai 50 kali per menit .

m. Frekuensi nadi 100 sampai 140 kali per menit .

n. Testis belum turun ke dalam sekrotum , rugas teidak ada .

( Ida bagus Gde manuaba ,1999 , - 328 )

2.1.5. Masalah Pada Bayi Prematur

1) Suhu tubuh

 Pusat pengatur nafas badan masih belum sempurna .

 Luas badan bayi relative besar sehingga penguapanya

bertambah .

 Otot bayi masih lemah .

 Lemak kuit dan lemak coklat kurang , sehingga cepat

kehilangan panas badan.

2) Pernafasan

 Pusat pengatur pernafasan belum sempurna .

 Surfaktan paru – paru masih kurang ,sehingga

perkembangannya tidak sempurna .

6
 Dapat disertai penyakit : penyakit hialin membran ,

Infeksi paru – paru dan gagal pernafasan .

4) Alat pencernaan makanan .

 Belum berfungsi sempurna , sehingga penyerapan

makanan dengan banyak lemak / kurang baik .

 Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum

sempurna , sehingga pengosongan lembung berkurang .

 Masih terjadi registrasi isi lambung dan dapat

menimbulkan pneuomonia .

5) Hepar yang belum matang ( immatur )

 Mudah menimbulkan gangguan pemecahan billirubin ,

sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia ( kuning )

hera Iktenis

6) Ginjal masih belum matang ( immatur )

 Kemamapuan mengatur sisa metabolisme dan air masih

belum sempurna sehingga mudah terjadi edema.

7) Perdarahan dalam otak .

 Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh , dan mudah

pecah .

 Sering mengalami gangguan pernafasan , sehingga

memudahkan terjadi perdarhan dalam otak .

 Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan

menyebapkan kematian bayi.

7
 Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga

mempermudah terjadinya perdarahan dan nekrosis .

( Ida bagus Gde manauba , 1998 : 327 – 328 )

2.1.6. Prognosis
Prognosis berat badan lahir rendah ini tergantung dari berat

ringanya masalah perimatal , misalnya masa gestasi ( makin

muda gestasi / makin rendah berat bayi makin tinggi angka

kematiannya ) .Asfiiksia Liskimia otak , sindroma , gangguan

pernafasan perdarahan Intraventikuler , displasia

broukopulamoal , retrolental fibroplasia , Infeksi , gangguan

metabolik ( Asidosis , hepoglikenia ,

hiperbilirubenimia ) .prognosis ini juga tergantung dari keadaan

social ekonomi pendidikan orang tua dan perawatan pada saat

kehamilan , persalinan dan postinatal ( pengaturan suhu

lingkaran , resusitasi , maikanan mencegah Infeksi , mengatasi

gangguan pernafasan asfiksia , hiperbilirubenimia , hipoglinemia .

dll).

2.1.7. Penatalaksanaan

Perawatan bayi berat badan lahir rendah yang perlu

diperhatikan adalah pengaturan suhu lingkaran, pemberian

makanan dan menghindari Infeksi oksigen, biasanya kematian

bayi disebabkan oleh gangguan pernafasan, infeksi, cacat bawaan

dan trauma pada otak.

1) Pengaturan suhu lingkaran

8
 Bayi dimasukkan dalam lukubator dengan suhu yang di

atur :

Bayi berat badan di bawah 2 Kg 35 ˚C

Bayi berat badan 2 Kg sampai 2,5 kg 34 ˚C

 Suhu lukubator diturunkan 1 ˚C setiap minggu sampai

bayi dapat ditempatkan

Pada suhu lingkungan sekitar 24 – 27 ˚C .

2) Makanan bayi bayi berat badan rendah

Umumnya bayi prematur belum sempurna , lambung kecil ,

enzim pencernaan belum matang , pemberian minum bayi

sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan menghisap

cairan lambung refleks menghisap masih lemah , sehingga

pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit tetapi dengan

frekuensi yang lebih sering .ASI merupakan makanan yang

paling utama , sehingga ASI – lah yang paling dahulu di berikan

. bila factor menghisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan

diminumkan dengan sendok perlahan – lahan dengan memasang

soede menuju lambung

3) Menghindari Infeksi

Bayi prematuritsas mudah sekali terkena Infeksi , karena

daya tahan yang lemah. Kemampuan leokosit masih kurang ,

dan pembentukan antibodi belum sempurna .oleh karena itu ,

upaya prefentif sidah dilakukan sejak pengawan antenatul

sehingga tidak terjadi persalinan prematuritas ( BBLR ) ,

9
memperbaiki keadaaan social ekonomi,program pendidikan

( Nutrisi , kebersihan serta kesehatan , mencegah tuna aksara ,

KB , perawatan antenatal , natal dan post natal) , aksinasi

tetanus , memberikan ASI

2.1.8. Pohon Masalah BBLR

Faktor Pencetus

Faktor Ibu Faktor Janin Faktor Lingkungan

1. Faktor penyakit 1. Hydroamnion 1. Tempat tinggal di


(toksemia 2. Kehamilan dataran tinggi
gravidarum, multiple/ganda 2. Radiasi
trauma fisik, dll) 3. Kelainan 3. Zat-zat beracun
2. Faktor usia kromosom

BBLR

Kulit tipis dan lemak Reflek menelan dan menghisap blm


subcutan kurang Imaturitas system pernafasan sempurna

Tidak dapat menyimpan


Intake nutrisi tidak adekuat
panas Pernafasan belum sempurna

Asupan gizi kurang


Mudah kehilangan panas
O2 dalam darah CO2
Sel-sel kekurangan nutrisi

kedinginan O2 dalam sel darah rendah Co2


tinggi

10
Kerusakan sel
hipotermi
Asidosis respiratoris
Penurunan BB/kematian

Gangguan pertukaran
gas
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
1.1

1.2

2.1.

2.1.1.

2.1.2.

2.1.3.

2.1.4.

2.1.5.

2.1.6.

2.1.7.

2.1.8.

2.1.9. Kajian Jurnal Tentang Penelitian Tentang BBLR

1) Faktor Resiko dan Angka Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

(Bblr) di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2014

Oleh : Intan Kumalasari, RM.Suryadi Tjekyan, M. Zulkarnain

” Hasil penelitian diketahui angka kejadian berat badan lahir

rendah (BBLR) di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

tahun 2014 adalah 19,6%, lebih tinggi dibandingkan kejadian

global (16%),1 negara berkembang (19%)17, Indonesia

11
(10,3%),19 Sumatera Selatan (9,8%),19 dan Kota Palembang

(12,3%).26 Angka ini lebih besar dari target BBLR yang

ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju

Indonesia Sehat 2010 sebesar 7%.25 Tingginya angka kejadian

BBLR dapat dipengaruhi oleh multifaktor, diantaranya usia

kehamilan, kadar Hb, preeklampsi, eklamsi, kehamilan ganda

dan pendidikan ibu

Ada hubungan yang signifikan antara usia kehamilan,

paritas, kadar HB, preeklampsi, eklampsi, kehamilan ganda dan

pendidikan ibu terhadap kejadian BBLR. Tidak ada hubungan

signifikan antara usia ibu, diabetes mellitus, jenis kelamin bayi

dan pekerjaan ibu dengan kejadian BBLR. Variabel yang paling

dominan mempengaruhi kejadian BBLR adalah usia

kehamilan.”

2) Faktor Ibu terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah

Oleh : Aprillya Wibowo Putri, Ayu Pratitis, Lulu Luthfiya, Sri

Wahyuni, Auly Tarmali

“ Hasil penelitian menunjukkan umumnya ibu yang

melahirkan mempunyai umur yang tidak berisiko untuk

melahirkan yaitu sebanyak 144 orang (82,29%), 19 ibu

(10,86%) dengan grandemultipara, dan 12 bayi BBLR (6,86%)

yang lahir di Klinik Bersalin Harmoni Ambarawa. Simpulan

dari penelitian ini yaitu sebagian besar ibu yang menjadi

responden memiliki umur yang tidak berisiko untuk melahirkan

12
dan ibu dengan multipara sehingga banyak bayi yang dilahirkan

ibu memiliki berat badan normal. “

3) Analisis faktor risiko bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan Masyarakat

(Kesmas) Gianyar I Tahun 2016-2017

Oleh : Padma Permana, Gede Bagus Rawida Wijaya

“ Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan bermakna antara faktor risiko umur ibu, paritas, jarak

kehamilan, kadar Hb, status gizi ibu, pekerjaan ibu dan

pendidikan ibu dengan kejadian BBLR di UPT Kesmas Gianyar

I. Akan tetapi, Ibu dengan kehamilan ganda memiliki risiko

melahirkan bayi BBLR 14,9 kali lebih tinggi dibandingkan ibu

tanpa kehamilan ganda. Begitupula dengan Ibu hamil yang

melahirkan bayi prematur memiliki risiko melahirkan bayi

BBLR 3,1 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang

melahirkan bayi aterm.”

BAB III

TINJAUAN KASUS

LAPORAN BBL
1. PENGKAJIAN

1. DATA SUBJEKTIF

Anamnesa dilakukan oleh :.Nur Widya Yuda Prastiwi Di RS

Wilujeng

13
Pada tanggal 17-02-2020 pukul 15.00

1.1.1 Identitas

Nama bayi : .By. Ridah

Umur : 1 hari

Tanggal/jam lahir : 17-02-2020 jam 03-30

Jenis kelamin : Laki- laki

No register : 040344

Nama Ibu : Ny Ridah Nama Suami : Tn Bahtiar

Umur : 20 tahub Umur : 26 tahun

Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa :

Jawa/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Penghasilan :- Penghasilan : Rp 3000.000

Alamat : Ds. Pehwetan Alamat :Ds Pehwetan-

Papar

1.1.2 Riwayat kehamilan

a. Gravida : Ke 1

b. Abortus : Tidak pernah

c. Aterm :0

d. Anak hidup :0

14
e. Selama hamil memeriksakan kehamilan di BPM, Puskesmas dan

Spog

f. Keluhan yang dirasakan selama hamil : Mual muntah saat hamil

muda

g. Riwayat penyakit kehamilan

- Perdarahan : Tidak pernah

- Pre eklampsia/eklampsia: Tidak pernah

- Penyakit kelamin : Tidak ada

- Lain-lain : Tidak ada

h. Kebiasaan selama hamil

- Makanan : Nasi, sayur , lauk dan buah

- Obat-obatan/jamu :.Tablet FE dan kalsium dari bidan

- Merokok : Tidak pernah

- Lain-lain : Tidak ada

1.1.3 Riwayat persalinan

a. Jenis persalinan : .Normal

Penolong : Dokter Spog

b. Lama persalinan :

- Kala I : ............8..........Jam, ..........-.............. Menit

- Kala II : ..............-........Jam, ............15......... Menit

c. Ketuban pecah : tgl - jam - Lamanya

:-

Warna :- Bau - Jumlah -

d. Komplikasi persalinan

15
- Ibu : HT Gestasional

- Bayi : BBLR

e. Nilai APGAR :6-8

f. BB :2350 gram Lika : 28 cm

g. PB : 45 cm Lida : 28 cm

h. Keadaan bayi waktu lahir : Sehat

i. Resusitasi :-

- Pengisapan lendir :........................ Rangsangan

: ........................

- Massage jantung :........................ Lamanya

: ........................

- Intubasi endotraceal :........................ Nomor

: ........................

- Oksigen : ........................Lamanya :...........

.......lt/mnt

- Therapi : ........................

1.1.4 Riwayat masuk rumah sakit

Bayi lahir dari ibu dengan HT Gestasional yang dilahirkan secara

normal.

1.1.5 Alasan kunjungan

.Bayi lahir dengan BBLR

1.1.6 Keluhan utama

Bayi BBLR

2. DATA OBYEKTIF

16
1.2.1 Keadaan Umum

.Baik dan kesadaran CM.

1.2.2 Pemeriksaan Umum

- Suhu : 36 2 ºC, Pukul : 15.00

- Nadi : 130 x/mnt, Teratur: ya Pukul : 15.00

- Pernafasan : 51 .x/mnt, Teratur: ya Pukul: ..15.00

- Berat badan sekarang :.2350 gr

1.2.3 Pemeriksaan Fisik

- Kepala : Simetris tidak ada caput , tidak chepal haematom.

- Mata : Simetris, tidak ada scret

- Hidung : Simetris, tidak ada skrer

- Telinga : Simetris , ada lubang telinga

- Mulut : Normal tidak ada sumbing

- Leher : Normal

- Dada : Simetris, ada pergerakan nafas normal

- Perut : tampak tali pusat yang masih basah

- Tali pusat : Bekas pemotongan yang masih basah

- Punggung : Tidak ada spina bifida

- Ekstremitas : Simetris

- Genetalia : Labia mayora sudah mulai menutupi labia minora

- Anus : Ada lubang

1.2.4 Refleks

- Refleks Moro : .Aktif

- Refleks Rooting : .Aktif

17
- Refleks Walking : ..Aktif

- Refleks graphs/plantar : Aktif

- Refleks Sucking : .Aktif

- Refleks Tonic Neck : .Aktif

1.2.5 Antropometri

- Ukuran Kepala : suboccipito Bregmatica : 29 cm

Fronto occipitalis : 28 cm

Mento occipitalis : 28cm

- Lingkar kepala : 28 cm

- Lingkar lengan atas : .10 cm

1.2.6 Eliminasi

- Miksi : 1x Warna: kuning muda tanggal/jam:..15.00

- Mekoneum : 1x Warna: .hitam tanggal/jam: 15.00

2. Analisa/Diagnosa

Neonatus hari ke 1 dengan BBLR

3. RENCANA

1. Berikan ASI sedini mungkin

2. Jaga bayi tetap hangat

3. Perawatan tali pusat

4. Pemeriksaan kesehatan pada BBL

5. Kolaborasi dengan dr SpA

4. PELAKSANAAN

Tanggal/jam Kegiatan/Monitoring

18
17-02-2020 Menganjuran dan mengajari ibu untuk

/15.00WIB menyusui bayinya.dengan payudara

bergantian kiri dan kanan.

- Menyeka bayi setelah 6 jam

- Ganti popok dan baju jika basah

- Menjaga bayi tetap hangat dengan

menggunakan topi, kaos kaki, kaos tangan,

dan pakaian yang hangat dan diselimuti pada

saat tidak dalam dekapan

- Merawat bayi didalam incubator,

- Melakukan perawatan tali pusar dengan

selalu menuci tangan dengan sabun dengan

air mengalir sebelum dan sesudah memegang

bayi

- Tidak memberikan apapun pada tali pusar

- Merawat tali pusar terbuka dan kering

- Bila tali pusar basah dan kotor cuci dengan

air bersih dan sabun mandi dan keringkan

dengan air bersih, bungkus dengan kasa steril

- Melakukan pemeriksaan kesehatan pada bayi

meliputiTTV dan pemeriksaan fisik.

- Memberikan imunisasi HB 0

19
- Memberikan salep mata

- Melakukan kolaborasi dengan dr SpA , A/p

untuk :

# Perawatan bayi dalam incubator

# Timbang BB setiap hari

#Diet 8x 10 cc

5. EVALUASI (Tanggal 17-02-2020 Jam 16.00 WIB) :

S : Tangis +

O : KUbayi baik, kesadaran CM

S :36 . 80C HR : 146x/mnt RR : 48x/mnt

Bayi menghisap putting susu dengan kuat tapi ASI (colostrum) masih

sedikit.

Tali pusat basah dan telah dirawat dengan kasa steril kering.

Bayi telah mendapatkan imunisasi HB 0 dan salep mata untuk bayi. BAK

+, BAB + meconeum

20
A : Bayi baru lahir hari 1 dengan BBLR

P : Mdmberikan konseling pada ibu dan keluarga untuk :

# Melanjutkan perawatan BBL

# Menjaga bayi selalu hangat dalam incubator selama di RS

# Memberikan ASI sesering mungkin

CATATAN PERKEMBANGAN : Tanggal 12-2-2020 jam 15.00

S : Tangis +

O : KU bayi baik, kesadaran CM

BB 2300 gr S : 36 6 HR : 136x/mnt RR: 50x/mnt

Bayi menghisap kuat dan dalam (ASI lebih banyak keluar disbanding hari

1)

Tali pusat masih basah dan telah dirawat dengan kasa steril kering

BAB masih meconium 3x sehari ini, BAK 2x kuningbjernih.

Mengganti popok yang basah dan bayi selalu kondisi hangat.

A : BBL sehat hari 2

P : Melanjutkan perawatan bayi sehari hari

Menjelaskan tentang metode kanguru , yang bisa dilakukan di rumah saat

pulang / dirumah.

BAB IV

PEMBAHASAN

1.1

1.2

1.3

1.4

21
1.1

1.2

1.3

1.4

1. Pengkajian

pada tanggal 17 februari 2020, langkah pertama dikumpulkan semua

informasi meliputi data subtektif dan objektif. Data subjektif yang didapat

yaitu By. R umur 1 hari. Keluhan utama By. R adalah bayi baru lahir

dengan bert rendah.

Data Obyektif didapatkan pemeriksaan berat badan : 2350gram

1.

2.

3.

4.

4.1.

2. Analisa Data

Neonatus hari ke 1 dengan BBLR

3. Intervensi

1) Berikan ASI sedini mungkin

2) Jaga bayi tetap hangat

3) Perawatan tali pusat

4) Pemeriksaan kesehatan pada BBL

5) Kolaborasi dengan dr SpA

22
4. Penatalaksanan

6) Memberitahu ibu untuk memberikan ASI sedini mungkin

7) Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat

8) Melakukan perawatan tali pusat

9) Melakukan pemeriksaan kesehatan pada BBL

10) Kolaborasi dengan dr SpA

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.2.

4.3.

4.4.

5. EVALUASI

(Tanggal 17-02-2020 Jam 16.00 WIB) :

S : Tangis +

O : KUbayi baik, kesadaran CM

Sh: 36 . 80C HR : 146x/mnt RR : 48x/mnt

Bayi menghisap putting susu dengan kuat tapi ASI (colostrum) masih

sedikit.

Tali pusat basah dan telah dirawat dengan kasa steril kering.

Bayi telah mendapatkan imunisasi HB 0 dan salep mata untuk bayi. BAK

+, BAB + meconeum

23
A : Bayi baru lahir hari 1 dengan BBLR

P : Memberikan konseling pada ibu dan keluarga untuk :

 Melanjutkan perawatan BBL

 Menjaga bayi selalu hangat dalam incubator selama di

RS

 Memberikan ASI sesering mungkin

6. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 12-2-2020 jam 15.00

S: Tangis +

O: KU bayi baik, kesadaran CM

BB 2300 gr S : 36 6 HR : 136x/mnt RR: 50x/mnt

Bayi menghisap kuat dan dalam (ASI lebih banyak keluar

disbanding hari 1)

Tali pusat masih basah dan telah dirawat dengan kasa steril kering

BAB masih meconium 3x sehari ini, BAK 2x kuningbjernih.

Mengganti popok yang basah dan bayi selalu kondisi hangat.

A: BBL sehat hari 2

P: perawatan bayi sehari hari

Menjelaskan tentang metode kanguru , yang bisa dilakukan di

rumah saat pulang / dirumah.

24
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam Asuhan kebidanan pada

Bayi “R” usia 1 hari dengan BBLR di RS Wilujeng, maka penulis mampu

mengambil kesimpulan yaitu :

25
1. Penulis melakukan pengkajian pada BBL melalui anamnesa,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam serta dilakukan pemeriksaa

penunjang. Setelah dilakukan anamnesa diperoleh data bahwa

pasien bernama By. R berumur 1 hari. Data Obyektif didapatkan

pemeriksaan berat badan : 2350gram

2. Berdasarkan data perkembangan pada kasus ini, dapat ditegakkan

diagnose kebidanan By. R usia 1 hari dengan BBLR. Masalah

yang muncul adalah Bayi menghisap putting susu dengan kuat

tapi ASI (colostrum) masih sedikit..

3. Pada kasus ini tindakan segera yang dilakukan yaitu kolaborasi

dengan dr.SpA.

5.2. SARAN

1. Dalam memberikan asuahan kebidanan seorang petugas

kesehatan harusalah memandang serta mangkaji pasien itu secara

menyeluruh , baik kasih , psikis biososial cultural , spiritual

sehingga dapat membantu proses pemecahan masalah yang terjadi.

2. Petugas kesehatan harus tanggap dan cepat dalam menangani

masalah yang ada pasien agar dapat mendeteksi sidini mungkin

resiko dan komplikasi BBLR .

3. Petugas kesehatan di harapkan melakukan pemeriksaan secara

teliti agar diagnosa yang di tetapkan tepat , tindakan dan terapi

tepat pula karena kesalahan dalam pemeriksaan dalam berakibat

fatal .

26
DAFTAR PUSTAKA

Moctar, Rustam . 1998. Sinopsis Obsetri Jilid 1 ed .2 . Jakarta : EGC .

Manuaba, Ida bagus Gde . 1998 . Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC .

Prawirohardjo, Sarwowo . 1999. Ilmu Bidan. Jakarta : YBP – SP .

27
Prawiro hardjo, Sarwowo . 2002 . Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal . Jakarta : YBP – SP .

Kumalasari Intan, dkk. 2014. Faktor Resiko dan Angka Kejadian Berat Badan

Lahir Rendah (Bblr) di RSUP Dr. Mohammad Hoesin. Palembang

Wibowo Putri, Aprillya dkk. 2019. Faktor Ibu terhadap Kejadian Bayi Berat

Lahir Rendah. Palembang

Permana Padma, dkk. 2019. Analisis faktor risiko bayi Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR) di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan

Masyarakat (Kesmas) Gianyar I Tahun 2016-2017. Bali.

28

Anda mungkin juga menyukai