Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERKULIAHAN KETUJUH

Nama : Nurul Huda Nabillah


NIM : 22011205
Prodi : Psikologi
HP/WA : 087819337710
E-mail : dedi27juli@gmail.com

Ketentuan Tugas:
 Jawablah perntanyaan berikut pada lembaran ini secara mandiri.
 Jika teridentifikasi ada plagiarism maka tugas Anda dibatalkan.
 Setelah selai convert file ke PDF format dengan penamaan file sebagai berikut:
NAMA-NIM contoh: AHMAD-202021989
 Upload file PDF tersebut ke halaman asssigment tempat anda mendownloadnya
sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
 Selamat mengerjakan tugas.

Pertanyaan:
1. Bagaimana kedudukan syariah dalam agama Islam? Menjelaskan
2. Bagaimana konsep ibadah dalam Islam ? menjelaskan
3. Jelaskan fungsi syariah daalam kehidupan? Analisis
4. Jelaskan tingakatan mashlahat yang dapat diwujudkan oleh syari`ah? Analisis

Jawab :
1.Syari'ah adalah jalan ke sumber (mata) air.Dahulu orang Arab menggunakan syari'ah untuk
sebutan jalan setapak menuju sumber (mata) air untuk mencuci atau membersihkan diri.
(Mohammad Daud Ali, 1997:235) Syaria"ah juga berarti jalan lurus, jalan yang lempang,
tidak berkelok-kelok, jalan raya.Penggunaan kata syari'ah bermakna peraturan, adat
kebiasaan, undangundang, dan hukum (Ahmad Wason Munawwir, 1984:762). Dari
pengertian di atas Syariah adalah segala peraturan agama yang telah ditetapkan Allah SWT
untuk umat islam, baik dari Al-Qur'an maupun dari sunnah Rasulullah SAW, yang diberikan
kepada manusia melalui para Nabi agar manusia hidup selamat di dunia maupun di akhirat.
Secara istilah adalah segala sesuatu yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw berupa
hukum yang dapat memperbaiki kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Hukum-hukum
tersebut mencakup aspek keyakinan, perbuatan dan tingkah laku. Namun dalam pembahasan
ini, syari'ah maknanya lebih mengerucut kepada hukum yang mengatur tentang perbuatan
manusia. Perbuatan manusia yang ditujukan kepada Allah Swt sebagai Sang Pencipta yang
dinamakan dengan hablumminallah dan kepada sesama manusia yang dinamakan dengan
hablumminannas. Itulah mengapa Syariah dalam agama islam kedudukannya sangat penting.
2.Kalimat ibadah berasal daripada kalimat `abdun’. Ibadah dari segi bahasa bererti patuh, taat,
setia, tunduk, menyembah dan memperhambakan diri kepada sesuatu. Ibadah berarti kita
tunduk, mana ibadah berarti kita merendahkan diri atau menghinakan diri di hadapan Allah
SWT, memanglah kita harus rendah diri, hina diri dihadapan Allah tapi kalau di hadapan
manusia bukan rendah diri dan rendah hati ya jadi bedanya kalau kita di hadapan Allah telah
merendahkan diri menyenangkan diri makanya dalam ibadah, shalat misalnya maka kita
menghinakan diri kepala kita yang kita anggap Mulia ketika sujud di hadapan Allah
SWT.Jadi ibadah adalah berbagai macam bentuk aktivitas kegiatan manusia yang dicintai dan
diridhai oleh Allah intinya adalah semua kegiatan perbuatan aktivitas manusia, ya Allah cinta
yang Allah ridho baik berupa perkataan maupun perbuatan yang dilakukan secara terang-
terangan maupun sembunyi-sembunyi jadi semua kegiatan manusia itu adalah ibadah selama
itu adalah sesuatu yang dicintai Allah sesuatu yang diredhai Allah baik dilakukan terang-
terangan maupun sembunyi-sembunyi selama ibadah dilakukan karena Allah SWT,maka
insya Allah akan diterima oleh Allah jadi dalam Islam mulai dari tidur sampai tidur lagi bisa
bernilai ibadah. Ibadah di dalam Islam merangkumi segala kegiatan manusia dari segi
rohaniah dan jasmaniah. Tiap-tiap seorang muslim boleh mencampurkan urusan dunia dan
akhirat, inilah kombinasi yang indah di dalam Islam yang tidak terdapat di dalam agama-
agama lain. Pintu untuk membuat ibadat adalah terbuka di semua penjuru. Semua aktiviti
manusia sehingga makan dan minum pun boleh menjadi ibadah jika ia berniat untuk
mengumpulkan tenaga bagi memperjuangkan perkara- perkara yang baik seperti yang disuruh
oleh Islam.

3.Fungsi syariah dalam kehidupan ialah :


a. Membawa pembangunan kepada manusia dan alam seluruhnya.
b. Mendidik dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
c. Memelihara lima asa Maqasid al-Syariah (objektif Syariah).

MEMELIHARA LIMA ASAS MAQASID AL-SYARIAH


Dengan adanya syariah, akan menjamin hak manusia yang merangkumi keselamatan nyawa,
agama, harta dan keturunan (maruah) yang sempurna. Pemeliharaan dan kemampuan
memperkasakan lima Maqasid al-Syariah ini pasti akan dapat menjamin pembangunan
ummah yang sempurna dan sejahtera. Pembangunan yang dimaksudkan dalam syariat Islam
adalah pembangunan yang sepadu antara rohani, jasmani, fizikal dan mental.

Manusia dalam hidupnya terkait dengan fungsi syari'ah pada garis besarnya ada dua macam
yaitu:
a. Manusia sebagai harus menghambakan dirinya di hadapan Khaliq (Allah SWT).
b. Manusia sebagai khalifah di muka bumi (mengurus dan mengatur tatanan hidup di hamba
mana dan kehidupan).
Dan tentu jika hidup berpola pada syari'ah tersebut, akan melahirkan kesadaran berperilaku
sesuai dengan dua fungsi tersebut di atas di mana sebagai hamba mempunyai tugas beribadah.

4.1) Kemaslahatan Dunia


1. Daruriyyah (Primer)
Dharuriyah (pimer) merupakan tingkatan yang paling mendasar. Segala yang dibutuhkan
pada tingkatan ini mesti terwujud. Jika tidak maka kehidupan di dunia ini tidak akan berjalan
dengan semestinya. Manusia akan menghadapi permasalahan ataupun kesengsaraan yang
menghantarkan umat manusia pada kesengsaraan dan berujung pada kebinasaan. Untuk
terpenuhinya kemashlahatan manusia pada tingkatan ini, ada lima hal yang mesti ada dalam
kehidupan, yaitu: agama, jiwa, akal, harta dan keturunan.

2.Hajiyyah-Sekunder
Kemaslhahatan hajiyyah (sekunder) adalah kemashlahatan yang berkaitan dengan kebutuhan-
kebutuhan yang bila mana tidak terwujud maka tidak sampai mengancam kehidupan manusia,
akan tetapi hanya menyebabkan manusia dalam kesusahan atau kesulitan. Agar manusia
terhindar dari kesusahan- kesusahan tersbut, maka Islam mensyariatkan rukhsah. Rukhshah
adalah keringanan hukum yang diberikan oleh Allah Swt kepada manusia jika mereka
menghadapai kondisi yang susah untuk melakukan perintah sesuai dengan ketentuannya.

3.Tahsiniyyah - Tersier
Mashlahat tahsiniyah adalah kemashalatan dalam tingkatan kemewahan. Keberadaannya
merupakan pelengkap bagi kemashalatan lain, jika tidak terpenuhi maka tidak akan
mengancam kehidupan manusia dan juga tidak akan menyebabkan mereka kesusahan dalam
kehidupan. Hal ini biasanya adalah kepatutan menurut adat istiadat, menghindarkan hal-hal
yang tidak enak dipandang mata dan berhias dengan keindahan yang sesuai dengan tuntuan
norma dan akhlak yang berlaku.

2) Kemaslahatan Akhirat
Kemashalahatan pada kehidupan akhirat adalah dimasukkan ke dalam surga sehinggga
seseorang mendapatkan berbagai kenikmatan didalamnya. Kemudian dijauhkan dari api
neraka yang menyala-nyala sehingga terhindar dari siksanya.

Anda mungkin juga menyukai