Disusun oleh :
Kelompok 5
Muhammad Azril (22120611)
Moh. Shofhan Jamil (22120621)
Nurhilmiyah (22120441)
Nurul Syafitri (22120451)
Yang paling kami utamakan yaitu memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT.
Yang telah memberikan kelancaran dan kesabaran dalam menyelesaikan salah satu tugas
kami berupa makalah mata kuliah Sharaf ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda alam yakni Nabi
besar Muhammad SAW. Tidak lupa pula kepada keluarga, sahabat, tabi’in tabi’at dan kita
selaku umatnya semoga di yaumul akhir nanti mendapatkan syafaat dari beliau. Dengan
disusunnya makalah ini semoga bisa memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan
umumnya bagi pembaca. Jika ada kesalahan dalam pembahasan ataupun penulisan, kami
memohon maaf sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fi’il Madhi
B. Wazan-wazan fi’il Madhi
C. Pembentukan Fi’il Mudhori
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fi’il merupakan salah satu bagian dari kalam Arab selain isim dan huruf.
Fi’il adalah kata yang menunjukkan perbuatan yang berhubungan dengan waktu
tertentu. Waktu yang terikat dengan fi’il ini ada 3, yaitu masa lampau, masa
sekarang dan masa yang akan datang. Dalam susunan kaliamat bahasa Arab, fi’il
ini menentukan jenis kalimat yang tersusun. Fi’il menurut keaslian hurufnya itu,
ada kalanya tsulatsi dan adakalanya ruba’i, dan tiap-tiap dari keduanya adakalanya
mujarrod (sepi dari huruf tambahan) dan adakalanya mazid (adanya penambahan
huruf).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Fiil Madhi beserta Wazan-wazannya ?
2. Bagaimana Pembentukan Fiil Mudhore ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Fiil Madhi beserta Ciri-cirinya dan Wazannya
2. Untuk Mengetahui Pembentukan Fiil Mudhore
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fiil Madhi
Definisi fiil madhi
ما د ّل على حدث مضى وانقضى
“Lafadz yang menunjukkan makna kejadian (perbuatan) yang telah berlalu”.
Jadi Fi'il Madhi ( )فعل ماضيadalah kata kerja yang menunjukkan peristiwa di masa lalu.
Dalam beberapa situasi, fi'il madi juga bisa menyatakan makna mustaqbal yaitu keterangan
waktu sekarang dan masa depan.
B. Wazan-wazan Fiil Madhi
a). Fi'il madh tsulatsi mujarrod memiliki 3 wazan dan untuk membuat rumus tashrif
menggunakan huruf fa ف, 'ain ع, lam )ل (فَ َع َل.
1. fa'ala فَ َع َلdengan me-fathah-kan 'ain عfiil madhi
2. fa'ila فَ ِع َلdengan me-kasroh-kan 'ain عfiil madhi
3. fa'ula فَ ُع َلdengan me-dhommah-kan 'ain عfiil madhi
Dimana fiil tsulasi mujarrod turut kepada wazan َلXفَ َع, maka ain fiil mudhorenya
memiliki tiga jalan, yaitu:
1. فَ َع َل يَ ْفعُل
2. فَ َع َل يَ ْف ِع ُل
3. ف َع َل يل ْف َع ُل
Dimana fiil tsulasi mujarrod turut kepada wazan فَ ِع َل, maka ain fiil mudhorenya
memiliki dua jalan, yaitu:
1. فَ ِع َل يَ ْف َع ُل
2. فَ ِع َل يَ ْف َع ُل
Dimana fiil tsulasi mujarrod turut kepada wazan فَ ُع َل, maka ain fiil mudhorenya hanya
memiliki satu jalan, yaitu: فَع َُل يَ ْف ُع ُل
Seperti yang dijelaskan dalam qoidah:
ْ ض ٌم َكس َْر
تان َ َك ْس ٌر َوفَ ْت ٌح# ض ٌم فَ ْت ٌح َك ْس ٌرفَ ْت َحتا َ ْن
َ ض ٌم َ فَ ْت ٌح َو
N Wazan Contoh fiil
O
1 فَ َع َل – يَ ْف ُع ُل ص ُر ُ َص َر – يَ ْن َ ن
2 فَ َع َل – يَ ْف ِع ُل ُب – يَضْ ِرب َ ض َر َ
3 فَ َع َل – يَ ْف َع ُل َ ْ
فت َح – يَفت ُح َ َ
4 فَ ِع َل – يَ ْف ِع ُل َعلِ َم – يَ ْعلَ ُم
5 فَ َع َل – يَ ْف َع ُل َُحسُنَ – يَحْ ُسن
6 فَ ِع َل – يَ ْف ِع ُل ُب – يَحْ ِسب َ َح ِس
b). Fiil madhi tsulatsi mazid fih warna pertama memiliki tiga bab, yaitu:
Wazan أفعل
Fi’il tsulatsi mujarrod diikutkan wazan أفعلdengan menambahkan hamzah
qotho’, dipermulaannya berfaidah:
1) ta’diyyah yaitu menjadikan fa’ilnya fi’il (pelaku
perbuatan) menjadi maf’ul (objek perbuatan)
2) masuknya fa’il (pelaku) pada suatu
Waktu
3) menujunya fail pada suatu tempat
4) adanya sumber fi’il itu di fa’ilnya
5) mubalaghoh atau melebih-lebihkan makna fi’il.
Wazan فعّل
Fi’il tsulatsi mujarrod diikutkan wazan فعّلdengan menambahkan tadl’if
(mendobel ‘ain fi’ilnya) berfaidah :
1) ta’diyyah ( ) للتعديةmenjadikan fi’il lazim menjadi fi’il muta’adi (menjadikan
fa’ilnya fi’il menjadi maf’ul)
2) taktsir ( ) للتكثيرuntuk menunjukkan banyaknya perbuatan
3) nisbatul fi’il ( ) لنسبة المفعول إلى أصل الفعلmenisbatkan objek dengan kata dasar fi’il,
4) menghillangkan makna dasar fi’il dari objeknya (maf’ul)
( )التخاد الفعل من االسمmembuat fi’ildari sebuah isim.
Wazan فاعل
Fi’il tsulatsi mujarrod diikutkan wazan فاعلdengan menambahkan alif setelah
fa’ fa’il berfaidah:
1) musyarokah (persekutuan) antara dua orang
2) Berfaidah sebagaimana wazan فعّلyang berfaidah taktsir (memperbanyak)
3) Berfaidah sebagaimana wazan أفعلyang berfaidah ta’diyah
4) Berfaidah sebagaima mujarrodnya.
c). Fiil madhi tsulatsi mazid fih warna kedua memiliki 5 bab, yaitu:
Wazan انفعل
Fi’il tsulatsi mujarrod yang mengikuti wazan انفعلdengan menambah hamzah
washal di awalnya dan nun setelahnya, berfaidah: 1) muthowa’ahnya fi’il yang
mengikuti wazan 2 , ) فعلmuthowa’ahnya fi’il yang mengikuti wazan
Wazan افتعل
Fi’il tsulatsi mujarrod yang mengikuti wazan افتعلdengan menambah hamzah
washal di awalnya dan ta’ diantara a’in dan fa’ fi’ilnya, memiliki faidah: 1)
muthowa’ahnya fi’il yang mengikuti wazan 2 , ) فعلmembuat sesuatu dari asal fi’il, 3)
melebih- تفاعلyang berfaidah musyarokah (persekutuan), 6) tholab (meminta).
Wazan افع ّل
Fi’il tsulatsi mujarrod yang mengikuti wazan افع ّلdengan menambah hamzah
washal di awalnya dan mendobel pada lam fi’il, memiliki faidah: 1) menunjukkan
bahwa fa’il telah masuk pada suatu sifat, 2) melebih- lebihkan makna suatu sifat.
Wazan تفعّل
Fi’il tsulatsi mujarrod yang mengikuti wazan dengan menambah ta’ di
awalnya
dan mendobel setelah fa’ fi’ilnya, memiliki faidah: 1) muthowa’ahnya fi’il yang
mengikuti wazan 2 , ) فعّلtakalluf, artinya berusahanya fa’il dengan keras agar
perbuatan itu dapat berhasil, 3) fa’il menjadikan maf’ul sebagai asal fi’il (sumber
fi’il), 4) utuk menunjukkan bahwa fa’il menjauhi suatu perbuatan (sumber fi’il), 5)
shoiruroh, artinya berubahnya fa’il menjadi pokok fi’il, 6) menunjukkan
keberhasilan perbuatan (asal fi’il) berkali-kali, 7)tholab, artinya berusaha atau
meminta sesuatu (asal fi’il) kepada maf’ulnya.
Wazan تفاعل
Fi’il tsulatsi mujarrod yang mengikuti wazan تفاعلdengan menambah ta’ di
awalnya dan alif setelah fa’ fi’ilnya, memiliki faidah: 1) musyarakah baina istnaini
faaktsar (persekutuan diantara dua orang atau lebih), artinya perbuatan itu
ditimbulkan oleh dua orang atau lebih, 2) menampakkan sesuatau yang sebenarnya
tidak terjadi, 3) terjadinya perbuatan secara berangsur-angsur (tidak satu kali), 4)
mendatangkan arti fi’il tsulatsi mujarrodnya (ma’nanya sama dengan ma’na
tsulatsi mujarrodnya), 5) muthowa’ahnya fi’il yang mengikuti wazan فاعلyang
berfaidah ta’diyah.
d). Fiil madhi tsulatsi mazid warna ketiga memiliki 4 wazan, yaitu:
Wazan استفعل
Fi’il tsulatsi mujarrod yang mengikuti wazan استفعلdengan menambah hamzah
washal, sin dan ta’ di awalnya, memiliki faidah:
1) tholab, artinya permintaan fa’il pada asal fi’il dari maf’ulnya
2) wujdan sifah, artinya fa’il menganggap maf’ul pada suatu sifat
3) tahawul, artinya berubahnya fa’il pada asal fi’il
4) takalluf yaitu, berusahanya fa’il dengan keras agar asal fi’il itu dapat tercapai
5) mengganti fi’il tsulatsi mujarrodnya
6) muthowa’ahnya fi’il yang mengikuti wazan فعلdan .أفعل
b. Wazan افعوعل
` Fi’il tsulatsi mujarrod yang mengikuti wazan افعوعلdengan menambah
hamzah washal, mendobel a’in fi’ilnya dan menambah wau diantara dua a’in fi’ilnya,
berfaidah:
1) mubalaghah (melebih-lebihkan makna fi’il)
2) menggantikan fi’il tsulatsi mujarrodnya.
c. Wazan افعا ّل
Fi’il tsulatsi mujarrod yang mengikuti wazan افعا ّلdengan menambah hamzah
washal dan alif setelah a’in fi’il serta mendobel lam fi’ilnya. Fi’il yang diikutkan
wazan ini hanya memiliki satu faidah yaitu melebih-lebihkan sifat yang telah
dimasuki oleh fa’il.
d. Wazan افعوّل
Fi’il tsulatsi mujarrod yang mengikuti wazan افعوّلdengan menambah hamzah
washal dan dua wawu setelah a’in fi’ilnya. Fi’il yang mengikuti wazan sama dengan
fi’il yang mengikuti wazan افعا ّلhanya memiliki satu faidah yaitu melebih-lebihkan
fi’il lazim seperti .اجلوّذ اإلب
e). Fiil madhi rubai mujarod terbagi menjadi dua warna, yaitu:
Warna pertama seperti contoh wazan تفعللmaujun تدحرجterdiri dari satu bab
mempunyai mulhak delapan .
Warna kedua seperti contoh wajan افتعنللmaujun اخرنخمterdiri dari dua bab
mempunyai tiga mulhak.
C. Pembentukan fiil mudhori
a. Cara membentuk fiil mudhori mabni fa’il dari fiil tsulatsi mujarod, yaitu:
Jika fiil madhinya فَ َع َلmaka fiil mudhorenya bisa disamakan dengan 3
wazan yaitu: يَ ْف ُع ُل,ُ يَ ْف ِعل,ُ يَ ْف َعلcontohnya: يَ ْفتَ ُح, ُ يَضْ ِرب,ُصر
ُ يَ ْن
Jika fiil madhinya berwazan فَ ِع َلmaka fiil mudhorenya bisa disamakan
dengan 2 wazan, yaitu; يَ ْعلِ ُم, يَ ْعلَ ُمcontohnya: يحسب,يَ ْعلَ ُم
Jika fiil madhinya berwazan فَ ُع َلmaka fiil mudhorinya bisa disamakan
dengan wazan: يَ ْف ُع ُلcontohnya: ُيَح ُسن
b. Cara membentuk fiil mabni fail dari fiil tsulatsi mazid terbagi kedalam 3
warna, yaitu:
Warna I
Jika fiil madhinya berwazan اف َع َلmaka fiil mudhorinya disamakan
dengan wazan: يُف ِع ُلcontohnya:ُكر ُم ِ اك َر َم – ي
Jika fiil madhinya berwazan فَ َّع َلmaka fiil mudhorenya disamakan
dengan wazan: يُفَ َّع ُلcontohnya:ُفَ َّر َح – يُفَ ِّرح
Jika fiil madhinya berwazan فَاع ََلmaka fiil mudhorenya disamakan
dengan wazan: يُفَا ِع ُلcontohnya: قَاتَ َل – يُقَاتِ ُل
Waran II
Jika fiil madhinya berwazan انفَ َع َلmaka fiil mudhorinya disamakan
dengan wazan: يَنفَ ِع ُلcontohnya: يَن َك ِس ُر- ان َك َس َر
Jika fiil madhinya berwazan افتَ َع َلmaka fiil mudhorenya disamakan
dengan wazan: يَفتَ ِع ُلcontohnya:ُاجتَ َم َع – يَجتَ ِمع
Jika fiil madhinya berwazan اف َع َّلmaka fiil mudhorenya disamakan
dengan wazan: ُّ يَف َعلcontohnya: ُّ يَح َمر- اح َم َّر
Jika fiil madhinya berwazan تَفَ ّع َلmaka fiil mudhorinya disamakan
dengan wazan: يَتَفَ َّع ُلcontohnya: تَ َكلَّ َم – يَتَ َكلَّ ُم
Jika fiil madhinya berwazan تَفَا َع َلmaka fiil mudhorenya disamakan
dengan wazan: يَتَفَا َع ُلcontohnya:ُتَبَا َع َد – يَتضا َعد
Warna III
Jika fiil madhinya berwazan استَف َع َلmaka fiil mudhorinya disamakan
dengan wazan: يَستَف ِع ُلcontohnya: َخر ُج ِ يَست- َخر َج َ است
Jika fiil madhinya berwazan اف َعا َّلmaka fiil mudhorenya disamakan
dengan wazan: ُّ يَف َعالcontohnya: ُّاح َما َّر – يَح َمار
Jika fiil madhinya berwazan اف َعو َع َلmaka fiil mudhorenya disamakan
dengan wazan: يَف َعو ِع ُلcontohnya: يَجلَ َّو ٌد- اجلَ َّو َد
Jika fiil madhinya berwazan اف َعنلَ َلmaka fiil mudhorinya disamakan
dengan wazan: يَف َعنلِ ُلcontohnya: يَح َرن ِج ُم-اح َرن َج َم
Jika fiil madhinya berwazan اف َعنلَيmaka fiil mudhorenya disamakan
dengan wazan: نلي
ِ يَف َعcontohnya:نقي ِ َق – يَسل َ اسلَن
c. Cara membuat fi’il mudhore mabni fa’il dari fi’il ruba’i mujarod yaiyu
disamakan dengan wazan: يُفَعلِ ُل- فَعلَ َلcontohnya: َحر ُج ِ يُد- دَح َر َج
d. Cara membuat fiil mudhore mabni fa’il dari ruba’i majid yaitu:
Jika fiil madhinya sama dengan wazan تَفَعلَ َلmaka fi’il mhidorenya
disamakan dengan wazan: يَتَفَعلَ ُلcontohnya: يَتَدَح َر ُج- َحر َج َ تَد
َ
Jika fiil madhinya sama dengan wazan اف َعنل َلmaka fi’il mhidorenya
disamakan dengan wazan: يَ ْف َعنلِ ُلcontohnya: يَح َرن ِج ُم- اِح َرن َج َم
Jika fiil madhinya sama dengan wazan اف َعلَ َّلmaka fi’il mhidorenya
disamakan dengan wazan: يَ ْف َعلِ َّلcontohnya: اِق َش َعل َّر – يَق َش ِع َّر
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fi'il Madhi ( )فعل ماضيadalah kata kerja yang menunjukkan peristiwa di masa
lalu. Dalam beberapa situasi, fi'il madi juga bisa menyatakan makna mustaqbal yaitu
keterangan waktu sekarang dan masa depan.
B.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Asep Nursyamsi, S. Ag. M. SI, Diktat Shorof Kaelani: Tasikmalaya (2015).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fi%27il_Madhi#:~:text=Fi'il%20Madhi%20
Moh Nizar Alwi, ANALISIS FI’IL TSULATSI MUJARROD DAN MAZID
BESERTA FAIDAHNYA DALAM KITAB AYYUHAL WALAD: 20 MEI 2023
1. 1.
1.
2.