NIM : 7000060358 RUMPUN : MIPA 2 PPG PRAJABATAN GEL 1
No. Pertanyaan Refleksi Hasil Refleksi
1 Bagaimana pelaksanaan Seperti yang kita ketahui, dalam kegiatan literasi dengan perkembangannya ada 3 Strategi Penting strategi yang Anda pilih? Membangun Budaya Literasi di Sekolah: a. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi sebaiknya memajang karya peserta didik di seluruh area sekolah, termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan guru. Selain itu, karya- karya peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan kesempatan kepada semua peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat mengakses buku dan bahan bacaan lain di Sudut Baca di semua kelas, kantor, dan area lain di sekolah. Ruang pimpinan dengan pajangan karya peserta didik akan menunjukkan pengembangan budaya literasi. Dalam hal ini setiap sekolah perlu memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah.
b. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif.
Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dikembangkan dengan pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. Prestasi yang dihargai bukan hanya akademis, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Sekolah bisa menyelenggarakan festival buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan sebagainya.agar literasi dapat mewarnai semua perayaan penting di sekolah sepanjang tahun. c. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademis yang literat Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademis. Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan/atau guru membacakan buku dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan peningkatan pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan keterlaksanaannya.
Dari ketiga strategi di atas saya memilih strategi
ke tiga bagaimana dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pemebntukan lingkungan akademis yang berpihak pada pembelajaran. Pelaksanaan literasi berdasarkan pengalaman saat melaksanakan PPL 1 berjalan dengan baik di mana kondisi yang diinginkan tercapai. Dimulai dari strategi ini diwujudkan dalam bentuk Visual. Penerapan dalam bentuk Visual yakni: a) Bimbingan Literasi ke Perpus Dalam rangka turut serta mewujudkan perpustakaan sekolah yang profesional dan menyukseskan Gerakan Literasi Nasional sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional. Berdasarkan pengalaman, saat pelaksanaan PPL di SMA Negeri 10 Kupang, sebelum memulai pembelajaran, kami mengarahkan peserta didik unutk mengambil buku sesuai pelajaran yang akan dipelajari di Perpus kemudian membagikannya ke teman- teman sekelas. Hal ini cukup membantu dengan bagaimana saat pelajaran berlangsung, mereka dapat merespon pembelajaran. b) Pembagian Video pembelajaran melalui WA Grup pembelajaran berbasis video dengan memanfaatkan gawai sangat efisien berddasarkan pengalaman PPL 1. Sebab hal ini mudah dilakukan dan pembelajaran yang tidak monoton tetapi dapat berjalan dengan menarik karena melibatkan gambar dan suara. 2 Bagaimana yang sudah Strategi literasi yang diterapkan berjalan dengan berjalan baik? baik berdasarkan pengalaman PPL 1 di Bagaimana yang perlu lingkungan sekolah. Yang perlu diperbaiki secara diperbaiki? pribadi adalah bagaimana mendesain sistem literasi yang ingin diterapkan, serta jika menggunakan gawai sebagai media perantara pembelajaran maka menekankan pada batasan- batasan dalam penggunan serta bagaimana lebih menanamkan profil pancasila melalui penerapan literasi ini. 3 Keterampilan apa yang Soft skill yang perlu ditingkatkan lagi. Hal ini perlu ditingkatkan dikarenakan pada strategi yang ketiga peserta dalam diri Anda agar didik diberi waktu dalam memperdalam materi pelaksanaan kegiatan ajar terkait pelaksanaan pembelajaran. Jika guru literasi menggunakan sebagai fasilitator maka guru mempunyai skill strategi tersebut dapat yang bilamana murid salah atau butuh bimbingan berjalan lebih baik? dapat melaksanakan tugas bimbingan dengan baik. Pada saat menggunakan strategi ini, teman sejawat beri masukan terkait pola pelaksanaan strategi yang ketiga ini. Terkait waktu pelaksanaan. Dan tanggapan saya adalah bagaimana melaksanakan waktu literasi ini ditiap awal pembelajaran saat akan memulai pelajaran bersangkutan pada jam tersebut agar peserta didik mempunyai ingatan dan gambaran terkait pembelajaran saat itu.
4 Beri tanggapan pada Pada saat menggunakan strategi ini, teman
setiap refleksi teman sejawat beri masukan terkait pola pelaksanaan sejawat Anda strategi yang ketiga ini. Terkait waktu pelaksanaan. Dan tanggapan saya adalah bagaimana melaksanakan waktu literasi ini ditiap awal pembelajaran saat akan memulai pelajaran bersangkutan pada jam tersebut agar peserta didik mempunyai ingatan dan gambaran terkait pembelajaran saat itu. Tanggapan saya terhadap refleksi teman sejawat saya yang juga memilih strategi literasi visual. Sebagai guru kita dituntut untuk dapat menyyediakan proses belajar yang menyenagkan namun juga dapat memfsilitasi tersampainya materi pembelajaraan dengan baik. Pemilihan strategi literasi visual adalah strategi yang sangat baik karena selama ini kegiatan literasi dikelas hanya sebatas membeca dan menulis.
Pelatihan Pengembangan Database Sistem Informasi Pelayanan Di Gereja Masehi Injili Di Timor (Gmit) Jemaat Ora Et Labora Kota Kupang Propinsi Nura Tenggara Timur