Anda di halaman 1dari 19

MODUL

KONSEP SEHAT DAN SAKIT

MATAKULIAH

BIOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN

Penulis:

CITRA PUSPA JUWITA, MKM

FISIOTERAPI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2021
PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perkenananNya membimbing
penulis menyelesaikan modul Konsep sehat dan Sakit dalam matakuliah Biologi dan
Ilmu Lingkungan pada Program Sarjana Terapan Fisioterapi UKI. Modul ini disusun
didasarkan pada rencana pembelajaran semester yang pengajar buat untuk semester
gasal 2021/2022.
Modul ini terdiri dari 3 kegiatan yang merupakan pegangan bagi mahasiswa dalam
mencapai tujuan akhir dari matakuliah. Setiap mahasiswa diharapkan mempersiapkan
diri untuk mengikuti perkuliahan dengan menjadikan modul ini dalam pengerjaan tugas
sebagai dasar penilaian.
Setelah ke tiga modul dapat diselesaikan, diharapkan mahasiswa sudah mencapai
kompetensi yang diharapkan yang disampaikan dalam rencana pembelajaran semester.
Akhirnya penulis mengucapkan selamat belajar dan apabila ada yang tidak dimengerti
dapat bertanya langsung kepada tim dosen pengajar.

Februari, 2021

Penulis

Modul Konsep Sehat dan Sakit | i


DAFTAR ISI

Prakata ..................................................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................................... ii
Daftar gambar .......................................................................................................... iii
Kegiatan 1 Sehat dan Sakit
a. Definisi ........................................................................................ 1
b. Ciri-ciri sehat dan sakit ............................................................ 2
c. Kesehatan Prima ....................................................................... 2
d. Distribusi Penyakit .................................................................. 4
e. Tugas ........................................................................................... 6
f. Referensi .................................................................................... 6
Kegiatan 2 Determinan Status Kesehatan
a. Determinan Status Kesehatan Dahlgren dan Whitehead ... 7
b. Determinan status Kesehatan L. Bloom................................. 8
c. Determinan Kesehatan Evans and Stoddart ......................... 10
d. Tugas ........................................................................................... 11
e. Referensi .................................................................................... 11
Kegiatan 3 Komponen Kejadian Penyakit
a. Agen.............................................................................................. 12
b. Pejamu .......................................................................................... 12
c. Lingkungan ................................................................................ 13
d. Interaksi ....................................................................................... 13
e. Tugas ............................................................................................ 15
f. Referensi ...................................................................................... 15

Modul Konsep Sehat dan Sakit | ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pentahelix Kesehatan Prima .............................................................. 3


Gambar 2 Rentan Sehat dan sakit ......................................................................... 3
Gambar 3 Determinan Eko- Sosial Kesehatan Dahlgreen and Whitehead .... 8
Gambar 4 Determinan status kesehatan L. Bloom ............................................ 9
Gambar 5 Determinan Kesehatan menurut Evans and Stoddart ................... 10
Gambar 6 Interaksi agen, host, lingkungan: orang sehat .................................. 14
Gambar 7 Interaksi agen, host, lingkungan: orang sakit .................................. 14

Modul Konsep Sehat dan Sakit | iii


Kegiatan 1

SEHAT DAN SAKIT


A. Definisi
Menurut WHO, sehat adalah keadaan utuh fisik, jasmani, mental, dan sosial dan bukan
hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Sedangkan
kesehatan adalah suatu keadaan sehat jasmani, mental dan sosial. Undang-undang
Nomor 36 tahun 2009 mendefinisikan kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik,
mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.
Konsep sakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan
pengalaman yang langsung dialaminya (bersifat subyektif). Penyakit adalah bentuk
reaksi biologis terhadap suatu organisme benda asing atau luka (bersifat objektif).
Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit dan sebaliknya orang
mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit.
Sehat fisik dimana tidak ada rasa sakit dan kondisi tubuh dan organ dalam kondisi
yang normal dapat berfungsi dengan baik. Pendapat lain mengatakan bahwa sehat fisik
adalah suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak mengalami gangguan sehingga
memungkinkan berkembang-nya mental dan sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan
sehari-hari dengan optimal.
Sehat mental adalah suatu kondisi memungkinkan perkembangan fisik, intelektual,
emosional yang optimal dari seseorang. Pengertian lain bahwa sehat mental adalah
keadaan dimana jiwa dan pikiran kita dapat berpikir secara logis dan dimengerti orang
lain.
Sehat spiritual adalah saat keadaan seseorang dapat memperlihatkan
kehidupannya yang mengakui adanya Tuhan dan beribadah sesuai dengan norma yang
ada dalam masyarakat, cerminan sehat spiritual ini adalah adanya rasa syukur,
memaafkan, pengendalian diri, menyayangi, dan ajaran baik pada agamanya.
Sedangkan sehat sosial adalah disaat sesorang dapat hidup berdampingan dengan
orang lain, mematuhi norma yang ada dimasyarakat, dan diterima hidup bersama

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 1


masyarakat. Pengertian lainnya adalah dimana perikehidupan dalam masyarakat setiap
warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara memajukan
kehidupan sendiri dan keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkannya bekerja,
beristirahat, serta menikmati hiburan pada waktunya.

B. Ciri-ciri sehat dan sakit


Secara umum kita dapat menilai apakah orang tersebut sehat atau sakit dengan
memperhatikan ciri-cirinya.
Ciri-ciri sehat, yaitu:
1. Tubuh bugar dan tidak lemas
2. Wajah berseri, tidak nyeri
3. Berkomunikasi dua arah
4. Berpikir logis dan dimengerti
5. Produktif
6. Melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri
Ciri-ciri sakit, yaitu:
1. Merasa nyeri, pusing, lemas
2. Tidak bersemangat menjalankan aktivitas
3. Merasa tidak tenang dan kecemasan yang berlebihan
Konsep sakit menurut Perkins menyatakan bahwa sakit merupakan keadaan
dimana individu merasa tidak menyenangkan yang dapat menganggu aktivitas sehari-
harinya, baik aktivitas jasmani, rohani, dan sosial.

C. Kesehatan Prima
Paradigma sehat merupakan pemikiran dan kefokusan kita dalam upaya kesehatan pada
konsep sehat, dimana setiap upaya difokuskan awalnya pada hal yang bersifat hilir
(awalnya) yaitu sehat. Pada awalnya adalah sehat, sehingga perhatian lebih kepada
bagaimana orang sehat untuk tetap sehat atau semakin meningkatkan kesehatannya.
Konsep dasar sehat antara lain mencakup tanggung jawab individu, pencapaian tujuan,

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 2


dinamis, pertumbuhan proses, pengambilan keputusan sehari -hari dalam area nutrisi,
pengelolaan stress, olahraga fisik, pelaksanaan upaya pencegahan, kesehatan emosi, dan
kesehatan lain yang sangat baik secara keseluruhan dalam individu.

Fisik

Sosial Spiritual

Kesehatan
Prima

Emosi Intelektual

Gambar 1 Pentahelix Kesehatan Prima


Rentan sehat dan sakit merupakan konsep yang harus dipahami secara utuh agar
dapat mengaplikasikan kepada orang lain yang butuh pertolongan perawatan sehingga
dapat memberi gambaran yang sangat jelas tentang sehat sakit.

Rentang Rentang
sehat Sakit

Sejahtera Sehat Sehat Setengah Sakit Sakit Mati


Sekali normal sakit kronis

Gambar 2 Rentan Sehat dan sakit

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 3


Rentang sehat dan sakit menurut Neuman (1990) bahwa sehat merupakan keadaan
individu yang sejahtera pada waktu tertentu dari energi maksimal sampai kondisi
kematian yang menandakan energi sudah tidak ada. Rentang sehat diawali dari status
kesehatan yang sehat baik fisik, emosi, sosial, dan spiritual. Rentang sakit merupakan
gangguan dalam fungsi pada tubuh normal secara keseluruhan atau sebagian.
Rentang sehat dan sakit setiap individu akan berbeda-beda dan dinamis. Seseorang
dapat menganggap dirinya sehat padahal bagi orang lain kondisi orang tersebut pada
rentan setengah sakit. Kondisi saat ini merasa dalam keadaan sehat, pada kondisi yang
sama 10 tahun berikutnya, bisa saja individu ini merasa dalam keadaan sakit, sehingga
rentan sehat dan sakit merupakan hal yang dinamis.
Perubahan perilaku yang terjadi selama individu sakit adalah sensitif, egosentris,
manarik diri sendiri, emosional tinggi, berkurangnya minat, cemas berlebihan, dan
aktivitasnya terganggu. Bukan saja individu yang sakit akan berubah perilakunya, orang
disekitar orang sakitpun akan terpengaruh dengan keadaan orang sakit tersebut.

D. Distribusi Penyakit
Banyak masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang diperinci
menurut keadaan-keadaan tertentu, yaitu:
1. Orang (person)
2. Tempat (place)
3. Waktu (time)
ORANG
Masalah kesehatan atau penyakit dapat disebabkan karena adanya karakteristik pada
seseorang yang memungkinkan terjadinya penyakit. Misalnya adalah penyakit sifilis
terdapat pada pria sedangkan penyakit kangker rahim hanya pada wanita, osteoporosis
akan banyak mengenai lansia sedangkan diare akan lebih banyak pada anak-anak.
Penyakit carpal tunnel syndrome akan banyak terkena pada buruh pabrik sedangkan
penyakit pinggang pada pegawai kantoran, penyakit kulit lebih banyak pada ras bekulit

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 4


putih dibandingkan dengan ras kulit hitam, dan lain-lain. Sehingga penyebaran penyakit
ini diklasifikasikan pada:
1. Umur
Penyakit terjadi hanya pada usia tertentu saja, Misalnya Hipertrofi pilorik stenosis
pada bayi, Karsinoma prostat pada pria usia tua.
2. Jenis Kelamin
Perbedaan anatomi dan fisiologi pria dan wanita, kebiasaan hidup, perbedaan
pekerjaan.
3. Pekerjaan
Resiko pekerjaan, status sosial ekonomi, seleksi alamiah dalam memilih
pekerjaan.
4. Status Perkawinan
Frekuensi penyakit didasarkan pada status menikah dan belum menikah,
dikarenakan adanya perbedaan gaya hidup, kebiasaan, dan lain-lain.
5. Ras
Frekuensi penyakit terbanyak pada ras tertentu dikarenakan sosial ekonomi, gaya
hidup, lingkungan, dan lain-lain.
6. Agama
TEMPAT
Masalah kesehatan yang ditemukan suatu daerah, keadaan geografis, keadaan
penduduk, dan keadaan pelayanan kesehatan. Contoh: malaria endemik di Papua, DBD
pada daerah tropis, akses pelayanan karena geografis, penduduk yang pendidikan
tinggi, ketersediaan sarana dan prasarana.
Masalah penyakit sesuai dengan tempat misalnya adalah:
1. Wilayah administrasi tertentu, seperti: wilayah industri; wilayah pertanian;
wilayah urban; wilayah rular.
2. Wilayah geografis, seperti: pegunungan, pantai, lembah, dll.

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 5


Penyakit yang khusus terjadi pada suatu tempat adalah dimana terdapat hubungan
antara tempat dengan kejadian penyakit tertentu, Karakteristinya adalah sebagai berikut:
1. Frekuensi kejadian penyakit terlihat tinggi pada semua golongan etnis
2. Frekuensi kejadian penyakit tidak tinggi pada orang-orang dari golongan etnik
yang sama yang tinggal ditempat lain
3. Orang-orang yang sehat → apabila masuk ke area tersebut menjadi sakit dengan
frekuensi yang sama dengan penduduk yang tinggal disana
4. Penduduk yang telah meninggalkan tempat tersebut tidak menunjukkan
frekuensi yang tinggi
5. Spesies lain selain manusia yang tinggal di area yang sama menunjukkan
manifestasi yang mirip
WAKTU
Berperan dalam memahami kecepatan perjalanan penyakit dan lama terjangkitnya suatu
penyakit. Satuan waktu penyakit dibedakan pada jangka pendek (short term), siklus/
periodik, dan jangka panjang (long term). Contoh: waktu inkubasi penyakit 8-12 hari dll.
Contoh waktu penyakit short term adalah epidemi dimana meningkatnya frekuensi
penyakit dalam waktu singkat dan penyakit yang berkaitan dengan fenomena alam
(gelombang panas, stress lingkungan, polusi udara). Contoh waktu periodik, dimana
penyakit meningkat dan menurun pada waktu tertentu dan berlaku secara teratur dapat
tahunan dan musiman.

E. Tugas
Amati salah satu keluargamu yang sedang sakit, analisis perilakunya serta perubahan
yang terjadi pada yang sakit, keluarga, dan lingkungannya!

F. Referensi
Notoatmodjo Soekidjo. Kesehatan Masyarakat. Penerbit Rineka Cipta, 2011.

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 6


Kegiatan 2

Determinan Status Kesehatan

Determinan adalah faktor yang menentukan, sehingga determinan status kesehatan


adalah faktor yang menentukan status kesehatan.

A. Determinan Status Kesehatan Dahlgren dan Whitehead


Model determinan eko-sosial kesehatan oleh Dahlgren dan Whitehead (1991), dimana
tingkat kesehatan individu dan distribusi kesehatan dalam polulasi ditentukan oleh
banyak faktor yang berada di berbagai level. kesehatan/penyakit yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang berada di lapisan lingkungan, sebagian besar termasuk determinan
yang dapat diubah (modifiable factors). Pada gambar 3 terlihat bahwa individu yang
kesehatannya ingin ditingkatkan berada di pusat, dengan faktor konstitusional (gen) dan
sistem lingkungan mikro pada level sel/molekul.
Lapisan pertama (level mikro, hilir/downstream) determinan kesehatan terdiri dari
perilaku dan gaya hidup individu, yang meningkatkan ataupun merugikan kesehatan,
seperti pilihan merokok atau tidak merokok. Pada level mikro, berinteraksinya antara
faktor konstitusional genetik dengan paparan lingkungan dan memberikan perbedaan
apakah individu lebih rentan atau lebih kuat menghadapi paparan lingkungan yang
merugikan. Perilaku dan karakteristik individu dipengaruhi oleh pola keluarga, pola
pertemanan, dan norma-norma di dalam komunitas.
Lapisan kedua (level meso) merupakan pengaruh sosial dan komunitas, yang
meliputi norma komunitas, nilai-nilai sosial, lembaga komunitas, model sosial, jejaring
sosial, dan sebagainya. Faktor sosial pada tingkatan komunitas dapat memberikan
dukungan bagi anggota anggota komunitas pada keadaan yang menguntungkan bagi
kesehatan. Sebaliknya faktor yang ada pada tingkatan komunitas dapat juga
memberikan efek negatif bagi individu dan tidak memberikan dukungan sosial yang
diperlukan bagi kesehatan anggota komunitas.

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 7


Lapisan ketiga atau meso terdiri dari faktor-faktor struktural berupa lingkungan
pemukiman/perumahan/papan yang baik, ketersediaan pangan, ketersediaan energi,
kondisi tempat kerja, kondisi sekolah, penyediaan air bersih, dan sanitasi lingkungan,
akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu, akses terhadap pendidikan yang
berkualitas, serta lapangan kerja yang layak.
Lapisan terluar atau makro terdiri dari kondis- kondisi dan kebijakan makro sosial
ekonomi, budaya, dan politiik pada umumnya, serta lingkungan fisik. Termasuk faktor
faktor makro yang terletak di lapisan luar antara lain kebijakan publik, stabilitas sosial,
ekonomi dan politik, hubungan antar bangsa, kemitraan global, investasi pembangunan
ekonomi, peperangan/perdamaian, perubahan iklim, ekosistem, dan bencana alam
maupun buatan seperti kebakaran hutan dan pencemaran oleh asap kendaraan.

Gambar 3 Model Determinan Eko- Sosial Kesehatan Dahlgreen and Whitehead

B. Determinan Status Kesehatan L. Bloom


Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada empat faktor yang menentukan status
kesehatan, yaitu keturunan, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan perilaku dari
individu.

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 8


Keturunan

Pelayanan Status Lingkungan


Kesehatan
Kesehatan

Perilaku

Gambar 4 Determinan status kesehatan L. Bloom


Berdasarkan subjek dari kesehatan, maka dibagi atas individu, kelompok, dan
masyarakat. Pendekatan pada subjek tersebut tentu berbeda-beda. Determinan untuk
individu selain dari keempat faktor tersebut juga dipengaruhi dengan usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan lainnya yang melekat pada individu. Sedangkan untuk kelompok dan
masyarakat faktor yang mempengaruhi adalah keempat determinan diatas.

KETURUNAN
Merupakan faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang yang didasarkan
pada keluarga yang dibawa individu dari lahir. Contoh buta warna, leukemia, diabetes,
hipertensi, dan lain-lain. Faktor keturunan merupakan faktor yang sulit untuk
dihilangkan karena melekat, dengan memiliki perilaku yang sehat dan seimbang maka
individu yang memilki penyakit turunan dapat hidup sehat.
LINGKUNGAN
Determinan lingkungan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yakni
lingkungan fisik (cuaca, iklim, sarana dan prasarana, perumahan, dan sebagainya), dan
lingkungan non fisik, seperti lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan
sebagianya.
PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan merupakan fasilitas kesehatan yang berada disekitar kita, akses
terhadap perlayanan kesehatan menjadi kunci keberhasilan dalam mencegah,

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 9


mengobati, dan merawat kesehatan. Pelayanan kesehatan pada masyarakat juga
dipengaruhi dengan kuantitas yang dapat menjangkau masyarakat dan kualitas yang
dapat meningkatkan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan dapat berupa
keterampilan tenaga kesehatan, kelengkapan alat kesehatan, obat yang mujarap, dan
lainnya.
PERILAKU
Merupakan gaya hidup dari masyarakat itu sendiri. Perilaku sehat tentu akan
mendukung terjaganya kesehatan, sedangkan perilaku tidak sehat akan membawa
masyarakat kepada penyakit. Perilaku masyakat dipengaruhi dengan kebiasaan atau
adat istiadat yang ada pada lingkungan. Perilaku yang mendasar yang harus dimiliki
oleh individu adalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).

C. Determinan Kesehatan Evans and Stoddart


Kerangka intelektual interaksi antara faktor-faktor penentu kesehatan, dengan tujuan
memahami kesehatan dari populasi di luar batas sistem perawatan kesehatan. Evans et
al. (1990) berusaha untuk " membangun analitik kerangka di mana bukti tersebut dapat
dipasang, dan yang akan menyoroti cara-cara di mana berbagai jenis faktor dan kekuatan
dapat berinteraksi untuk menanggung konseptualisasi kesehatan yang berbeda."

Gambar 5 Determinan Kesehatan Menurut Evans and Stoddart

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 10


D. Tugas
Jelaskan kembali determinan kesehatan menurut salah satu pakar

E. Referensi
Dhalgren G, Whitehead M., 1991. Policies and Strategies to Promote Social Equity in
Health. Stockholm: Instute for Future Studies.
Blum, Hendrik L. 1974. Planning for Health, Development and Aplication of Social
Changes Theory. New York: Human Sciences Press.
Evans RG, Stoddart GL. Producing health, consuming health care. Soc Sci Med
1990;31(12):1347-63.

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 11


Kegiatan 3

Komponen Kejadian Penyakit

Penyakit terjadi karena ada 3 komponen yang berinteraksi, yaitu agen, pejamu (host), dan
lingkungan.

A. Agen
Substansi/faktor yang harus ada pada sebab penyakit, agen terbagi atas:
1. Biologi: Protozoa, Metazoa, Bakteri, Virus, Jamur, Riketsia
Contoh malaria, toksoplasmosis, kolera, difteri
2. Kimia: pestisida, food-additives, obat-obatan
Contoh Allergen, keracunan logam berat
3. Nutrisi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin
Contoh Hiperlipidemia, malnutrisi, rabun
4. Mekanik: friksi yang kronik, daya menekan dan memutar
Contoh Verucca vulgaris (kutil), carpal tunnel syndrome
5. Fisika: radiasi, suhu udara, kelembaban, intensitas suara
Contoh kangker kulit, dehidrasi, gangguan pendengaran

B. Pejamu
Organisme yaitu manusia atau hewan yang merupakan faktor tempat terjadinya
penyakit atau faktor yang ada di dalam (intrinsik) manusia/ hewan. Contohnya adalah
umur, ras, jenis kelamin, status sosio ekonomi, status imunologik, riwayat penyakit
terdahulu, kebugaran, status perkawinan, status keterpajangan, status nutrisi, sifat
genetik, golongan darah, struktur anatomi, perilaku (merokok, gaya hidup, kebiasaan
makanan).

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 12


C. Lingkungan
Faktor luar/kondisi ekternal yang menyebabkan atau memungkinkan transmisi
penyakit atau faktor yang ada diluar (ekstrinsik) manusia/ hewan. Terdiri dari fisik,
biologi, dan sosio ekonomi.
1. Fisik yaitu kelembaban dan ketinggian
2. Biologik yaitu hewan, tumbuhan, dan manusia.
3. Sosio ekonomi yaitu kepadatan penduduk, kehidupan sosial (fasilitas rekreasi
fasilitas umum, fasilitas sosial, olahraga), stratifikasi sosial (tingkat Pendidikan,
latar belakang etnis, jenis pekerjaan), nilai-nilai sosial yanhg berlaku (aturan-
aturan agama, besar kecilnya keluarga), kemiskinan, ketersediaaan pelayanan
Kesehatan, dan bencana alam.

D. Interaksi
1. Interaksi agent – lingkungan:
Keadaan dimana agent langsung dipengaruhi oleh lingkungan, tanpa
memandang sifat dari host. Misalnya: viabilitas bakteri yang langsung disinari
matahari, penguapan zat-zat kimia toksik karena panas
2. Interaksi host – lingkungan:
Keadaan dimana host langsung dipengaruhi oleh lingkungan, tanpa memandang
sifat dari agent. Misalnya: pengaruh cuaca/hujan terhadap manusia
3. Interaksi host – agent:
Keadaan yang terjadi dimana agent yang sudah berada dalam host menjadi lebih
efektif bermukim di dalam host atau bermultiplikasi & menimbulkan perubahan
jaringan, produksi imunitas, dll
4. Interaksi agent – host – lingkungan:
Keadaan dimana agent, host, & lingkungan saling pengaruh mempengaruhi
hingga terjadi suatu proses penyakit karena agent kuat dan daya tubuh host
menurun karena lingkungan mendukung agent.

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 13


Gambar 6 Interaksi agen, host, lingkungan: orang sehat

Gambar 7 Interaksi agen, host, lingkungan: orang sakit

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 14


E. Tugas
Berikan contoh peristiwa 3 komponen terjadinya penyakit dari pada ke 4 interaksi
ketiganya

F. Referensi
Budiman & Suyono. (2019). Buku Ajar Epidemiologi Kesehatan Lingkungan. Refika
Aditama.

Modul Konsep Sehat dan Sakit | 15

Anda mungkin juga menyukai