Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM INFORMASSI MANAJAMEN


( SISTEM INFORMASI PEMASARAN )

OLEH : KELOMPOK 8
1. Nur Afifah (16101185)
2. Oktavia Isnania (16101191)
3. Priyo Budi Santoso (16101193)
4. Puput Dwi Septiani ( 16101194)
5. Riska Hartinah (16101201)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AL ANWAR MOJOKERTO
JL. RAYA BRANGKAL NO.70 SOOKO MOJOKERTO
TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Sistem Infomasi
Pemasaran“ ini dengan baik. Meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami juga berterima
kasih pada Bpk Nurrohman Harimulyono, S.E., M.SI selaku Dosen yang telah memberikan
tugas dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dan kepada teman teman yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
pengetahuan tentang Sistem informasi Manajemen. Kami menyadari bahwa makalah ini
belum terbilang dalam kata sempurna karena, keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
kami dalam menyusun makalah.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya meminta maaf apa bila ada kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda, demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan mendatang.

Mojokerto, 15 Nopember 2018

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR….……………………………………………………….....ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi Pemasaran.............................................2
2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran.........................3
2.3 Subsistem Sistem Informasi Pemasaran.............................................4
2.4 Macam-Macam Konsep Pemasaran...................................................6
2.5 Perilaku Konsumen............................................................................9

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………13


3.2 Saran ……………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................iv

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

System informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang


memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan
yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa
dan gagasan.

System informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini
merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan produk (product), tempat (place),
promosi (promotion), dan harga (price) produk.

Karena pentingnya system informasi pemasaran, tentu diperlukan adanya peningkatan


kualitas sumber daya manusia yang handal dan terampil dalam bidang teknologi informasi
yang ditunjang dengan perangkat teknologi yang canggih, dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas informasi yang dihasilkan, dan pihak-pihak yang memerlukan informasi dapat
menggunakan nya dalam manajemen dan pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan
kemudahan dalam pelayanan informasi secara efisien dan akurat, maka diperlukan adanya
system informasi pemasaran dengan pengolahan data yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pemasaran ?
2. Apa saja komponen-Komponen dalam Sistem Informasi Pemasaran ?
3. Apa saja subsistem informasi pemasaran ?
4. Sebutkan macam-macam Konsep Pemasaran ?
5. Apa yang dimaksud dengan perilaku Konsumen ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Informasi Pemasaran
2. Untuk mengetahui komponen-komponen Sistem Informasi Pemasaran
3. Untuk mengetahui Subsistem Informasi Pemasaran
4. Untuk mengetahui macam-macam konsep pemasaran
5. Untuk mengetahui tentang perilaku konsumen

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Infomasi Pemasaran

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009), “Sistem informasi pemasaran
terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan membagi-bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan
informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.

Jika didefinisikan dalam arti yang luas, system informasi pemasaran adalah kegiatan
perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang
memuasakan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan
penentuan harga barang jasa dan gagasan.

Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini
merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan produk (product), tempat (place),
promosi (promotion), dan harga (price) produk.

Di samping itu system informasi pemasaran juga merupakan kumpulan dari sub-sub
yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data
yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi system informasi pemasaran yang
diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan
fungsinya.

Sistem informasi pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal
pokok berikut :

 Pertama, system informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu system


yang luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu
perusahaan saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan
perubahan lingkungan yang ada.

 Kedua, system tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan


kata lain, system tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan
organisasi tertentu yang ada sehingga system tersebut akan memenuhi
5
kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Untuk
mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk system tersebut harus
ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan
perkembangan dari system tersebut harus mempunyai komitmen dan dukungan
luas dari organisasi.

 Ketiga, suatu system informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan


aliran informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan
pemasaran. Informasi tersebut harus relevan dengan pembuatan keputusan
pemasaran. Untuk mencapai hal ini, system tersebut harus dirancang untuk
melengkapi proses pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga
memenuhi kebutuhan dan harapan dari pemakai system tersebut.

Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini
merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan yang di kenal dengan 4P dengan:
1. Product
Produk yang dimaksud berhubungan bagaimana memuaskan keinginan atau
kebutuhan pelanggan. Produk dapat berupa fisik maupun jasa.
2. Place (Tempat)
Tempat berhubungan dengan suatu cara untuk memproduksi maupun untuk
mendistribusikan produk secara fisik kepada para pelanggan melalui saluran
distribusi.
3. Promosi
Promosi berkaitan dengan suatu cara untuk mendorong penjualan produk, untuk
memasarkan produk perusahaan yang sudah dikenalkan kepada masyarakat luas
maupun produk baru.
4. Price (Harga)
Harga berkaitan dengan elemen-elemen yang berkelanjutan dengan apa yang
dibayar oleh para pelanggan untuk mendapatkan sebuah produk yang diinginkan.

2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran


1. Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi
pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan
informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi

6
pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran melakukan penelitian khusus
mengenai operasi pemasaran.
2. Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai
dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang
merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran
banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi,
strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi
fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan
rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling
efektif dan untuk persetujuan kredit.
3. Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa
data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang
berbagi dengan area fungsional lain.
4. Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem output menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai
bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk
perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan
periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu
manajer untuk membuat keputusan harga.

2.3 Subsistem Sistem Informasi Pemasaran


1. Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)
Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan
pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan.
Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk
mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan
ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :
a. Data primer dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data
sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam,
pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder harus dibeli dan

7
sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan
pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia
diperpustakan.
2. Subsistem Intelijen Pemasaran
Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan
dengan elemen-elemen tertentu dilingkungan pemasaran yang memliki
tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional
lainnya, pemasaran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan
komunitas global.
3. Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.
a. Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk
tiap unsur dalam bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikan menjadi
suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut
siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-
keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.
b. Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara
matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif.
Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu
prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat
keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
4. Subsistem Tempat
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan
pelemparan produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk.
Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.
5. Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg
dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
6. Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap
produk yg dihasilkan.
a.Penetuan harga berdasarkan biaya

8
Beberapa perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya
dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang
diinginkan. Jika perusahaan memiliki SIA yang baik, tersedia data biaya yang
akurat membuat tugas Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung
penentuan harga berdasarkan biaya.
b.Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan
permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh
konsumen terhadap produk.

2.4 Macam-Macam Konsep Pemasaran


Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan
yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia
dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi
yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin,
karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan
daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini

9
adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk
berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan
tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
setrategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan
semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
7. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses
pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia
perbedaan antara pembeli di pasar.
a. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
 Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen :
 Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota,
dan kepadatan iklim.
 Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup,
pendapatan, pendidikan, dll.
 Variabel psikologis, diantaranya : kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian.
10
 Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status
pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
 Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
 Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir,
lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
 Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas
produk, dan pelanggan.
b. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
 Dapat diukur
 Dapat dicapai
 Cukup besar atau cukup menguntungkan
 Dapat dibedakan
 Dapat dilaksanakan
c. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli,
berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun
pada beberapa tingkat yang berbeda :
 Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan
promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama
keseluruh konsumen.
 Pemasaran segmen
Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan,
persepsi, dan perilaku pembelian.
 Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-
segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih
sempit.
 Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan
citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah
pemasaran lokal dan pemasaran individu.

11
d. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangkan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
 Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan- kesempatan pemasaran.
 Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon
pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya
secara lebih tepat pada berbagai segmen.
 Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya
e. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
 Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada.
 Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan
datang.

2.5 Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian
penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari
sumber lainnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan, meliputi :
a. Budaya
Faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan
perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori
keinginan dan perilaku seseorang.
b. Sub budaya
Setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau
sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi:
kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.

12
c. Kelas sosial
Hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial.
Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan
tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan
dan perilaku yang sama.

Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli
juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga
dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi,
pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli
juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga
dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi,
pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
1. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh
pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada,
disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya.
Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari
pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
 Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi
kekurangan informasi mengenainya.
 Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi
mengenai produk baru.

13
 Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru
tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
 Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala
kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
 Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur
menggunakan produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
 Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses
pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang
tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama,
mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua,
membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
 Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat
sedikit perbedaan, diantara merk-merk. Konsumen mengunjungi
beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok. Perilaku pembelian
karena kebiasaan. Disini konsumen rendah sekali dalam proses
pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek
dan harga barang relatif rendah. Perilaku pembelian yang mencari
keragaman. Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan
dihadapkan pada berbagai pemilihan merk.
 Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli meliputi :
o Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti
mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan
semua itu muncul dan mengapa seseorang
membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan
mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
o Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat
kelompok, yaitu :

14
1). Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga,
dan kenalan.
2). Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan,
penjual kemasan dan pemajangan.
3). Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi
konsumen.
4). Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji,
dan mempergunakan produk.
Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang
diperoleh dari produk dengan tingkat lternative yang berbeda-beda setiap hari.
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk membeli,
yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman,
tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti factor harga pendapatan

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian bahasan, penulis dapat disimpulkan bahwa sistem informasi


pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat
hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
Subsistem penelitian pemasaran (Marketing Research Subsystem) Subsistem ini
mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan kebutuhan pelanggan melalui teknik-
teknik seperti wawancara langsung, survei melalui telpon, dan observasi. Dengan
melaksanakan penelitian pemasaran, perusahaan mengidentifikasi produk dan jasa yang
dibutuhkan dan tingkat kualitasnya.

Subsistem inteligen pemasaran (Marketing intellegence subsystem) Subsistem ini


mengumpulkan informasi mengenai para pesaing perusahaan. Sebagian besar informasi ini
dapat diperoleh dengan berlangganan database komersial.

SIP adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. SIP memungkinkan


perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga
menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat.

Sejalan dengan bahasan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut :


1. Manajer hendaknya mencari system informasi pemasaran dengan baik dan
benar.
2. Manajer hendaknya memahami serta mengaplikasikan system tersebut pada
perusahaan.

3.2 Saran

Dalam rangka penyusunan makalah ini penyusun mencoba membuat makalah dengan
sebaik-baiknya, namun kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan, agar
semakin lengkap dan sempurnanya makalah ini kami menerima saran dan kritik yang
membangun agar menambah ilmu pengetahuan kita dalam pembelajaran mata kuliah system
informasi manajemen.

16
DAFTAR PUSTAKA

Audientia, Jurnal Komunikasi, Menuju Masyarakat Informasi, Volume I No.3, 1993.


Azhar Susanto. 2002. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangannya. Lingga
jaya. Bandung.
Budi Sutedjo D.O. 2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Penerbit
Andi,Yogyakarta.
Davis, Gordon B. & Margarethe H. Olson. 1984. Management Information System:
Conseptual Foundations, Structure and Development. Second edition. McGraw-Hill,
Kogakusha. Tokyo.
Davis, Gordon B. 2003. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PT. Pustaka Binaman
Pressindo, Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai