Anda di halaman 1dari 39

MODUL AJAR

PROGRAM KEAHLIAN KIMIA ANALISIS DAN ANALISIS


PENGUJIAN LABORATORIUM

MODUL 2

BIDANG KEAHLIAN : KIMIA ANALISIS DAN ANALISIS PENGUJIAN LABORATORIUM


MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR KIMIA ANALISIS
FASE/KELAS : E/10
PENYUSUN : PRIYATI, S.Si

INSTANSI : SMKN 2 BATU

SMK NEGERI 2 BATU


JL.RAYA PANDANREJO NO.39 A PANDANREJO KEC.BUMIAJI-KOTA BATU

1
I. INFORMASI UMUM

A. Identitas Awal

NAMA PENYUSUN : PRIYATI, S.SI


B.Kompetensi
INSTANSI awal : SMKN 2 BATU
TAHUN PENYUSUNAN : 2022
JENJANG SEKOLAH : SMK
FASE/KELAS : E/10
ALOKASI WAKTU : 540 MENIT
JUMLAH PERTEMUAN : 2 X 6 JP
MODA : TATAP MUKA

Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:


1. Produk-produk kimia rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari
2. Produk makanan yang aman dikonsumsi dan tidak aman dikonsumsi

C. Sarana dan Prasarana

Sarana : Laptop dan LCD


Prasarana : LKPD, alat tulis, buku, pensil, jaringan internet,
whiteboard,boardmarker, dan bahan tayang

D.Target Peserta didik

Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu:


1. Peserta didik reguler/tipikal.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah
satu gaya belajar saja).
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi.

2
E.Model Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan secara luring dengan menerapkan


model pembelajaran problem based learning.

3
PETA KEDUDUKAN MODUL AJAR
TAHAP 2 ATP

Perkiraan
No Elemen Capaian Tujuan Pembelajaran Konten/ Jumlah
Pembelajaran Muatan Jam
1 2 3 4 5 6
1 Perkembangan Pada akhir fase E, Peserta didik mampu: Perkembangan 2 x 6 jp
teknologi di peserta didik teknologi dan isu-
dunia kerja dan mampu memahami PT.1 memahami isu global seputar
isu- isu global perkembangan perkembangan teknologi laboratorium kimia
terkait kimia teknologi kimia kimia analisis dan isu-isu analisis pada
analisis (PT) analisis dan isu-isu global seputar laboratorium revolusi industry
global seputar kimia analisis dan industri 4.0, Teknik
laboratorium kimia yang melibatkan kimia digitalisasi,
analisis dan analisis pada teknologi perubahan iklim,
industri yang konvensional dan aspek-aspek
melibatkan kimia PT2. memahami ketenagakerjaan.
analisis, dari perkembangan teknologi
teknologi kimia analisis dan isu-isu
konvensional global seputar laboratorium
sampai dengan kimia analisis dan industri
teknologi modern, yang melibatkan kimia
Revolusi Industri analisis pada teknologi
4.0, teknik modern
digitalisasi, PT.3 memahami
perubahan iklim perkembangan teknologi
dan aspek-aspek kimia analisis dan isu-isu
ketenagakerjaan. global seputar laboratorium
kimia analisis dan industri
yang melibatkan kimia
analisis revolusi industry
4.0
PT.4 memahami
perkembangan teknologi
kimia analisis dan isu-isu
global seputar laboratorium
kimia analisis dan industri
yang melibatkan kimia
analisis pada teknik
digitalisasi
PT.5 memahami industri yang
melibatkan kimia analisis
pada perubahan iklim
PT.6 memahami industri yang
melibatkan kimia analisis
pada aspek-aspek
ketenagakerjaan
II. KOMPONEN INTI
Pertemuan III

A.Tujuan Pembelajaran

Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah peserta didik mampu:
peserta didik mampu:
PT.1 memahami perkembangan teknologi kimia analisis dan isu-isu global seputar
laboratorium kimia analisis dan industri yang melibatkan kimia analisis pada
teknologi konvensional
PT2. memahami perkembangan teknologi kimia analisis dan isu-isu global seputar
laboratorium kimia analisis dan industri yang melibatkan kimia analisis pada
teknologi modern
PT.3 memahami perkembangan teknologi kimia analisis dan isu-isu global seputar
laboratorium kimia analisis dan industri yang melibatkan kimia analisis revolusi
industry 4.0
PT.4 memahami perkembangan teknologi kimia analisis dan isu-isu global seputar
laboratorium kimia analisis dan industri yang melibatkan kimia analisis pada
teknik digitalisasi

B.Pemahaman Bermakna

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik


memiliki kemampuan dalam memahami:
1. Perkembangan teknologi kimia analisis dan isu-isu global seputar laboratorium
kimia analisis dan industri yang melibatkan kimia analisis, dari teknologi
konvensional sampai dengan teknologi modern, Revolusi Industri 4.0, dan
teknik digitalisasi.

C.Pertanyaan Pemantik

Seiring dengan perkembangan teknologi, pastilah ada dampak positif dan


6
negatif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang industri dan termasuk
pekerjaan kita sebagai seorang analis.
Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan
pemantik berikut:
1. Sebutkan contoh perkembangan teknologi yang sekarang terjadi!
2. Sebutkan salah satu contoh dampak positif dari adanya Hand phone
sebagai salah satu contoh perkembangan teknologi!

D.Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran


yang telah ditetapkan dilakukan sesuai dengan menggunakan model
pembelajaran problem-based learning.

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan Pendahuluan
Mengawali - Mengucap salam
Pembelajaran - Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu:
Pembelajaran - Siswa mampu menjelaskan perkembangan
teknologi dalam bidang kimia analisis
- Siswa mampu menjelaskan dampak yang mungkin
ditimbulkan oleh adanya revolusi industri 4.0 dan
teknik digitalisasi terhadap kimia analis
Asesmen Diagnostik - Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana
tentang contoh perkembangan teknologi dan
dampaknya (asesmen diagnostik kognitif)
Kegiatan Inti

7
Kegiatan 1 - Guru memotivasi peserta didik dengan cara
Orientasi menyampaikan pentingnya penyajian dan
peserta didik penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kimia
kepada analisis.
masalah - Guru memberikan masalah pada LKPD III kepada
peserta didik, dan memberikan penjelasan umum
tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD III

Kegiatan 2 - Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri


Mengorganisasikan atas 4-5 orang.
peserta didik - Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok
belajar, yaitu membaca sumber belajar, berdiskusi
untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan
laporan hasilnya.
Kegiatan 3 - Peserta didik mengidentifikasi data-data kunci
Membimbing dalam permasalahan dan merumuskan apa yang
penyelidikan hendak diselidiki dan dihasilkan dengan dibimbing
individudan guru
kelompok - Peserta didik memilih strategi yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah dengan
dibimbing guru.
- Peserta didik melaksanakan strategi penyelidikan
yang dipilih, mengecek kesesuaian dan kecukupan
hasil penyelesaian masalah dengan tuntutan
permasalahan
Kegiatan 4 - Peserta didik merumuskan jawaban masalah pada
Mengembangkan lembar jawaban dan juga pada kertas plano untuk
dan menyajikan dipaparkan kepada peserta didik lain
hasil karya - Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian
permasalahan dan memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi dan memberi
pendapat terhadap presentasinya

8
Kegiatan 5 - Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan
Menganalisa dan analisis proses pemecahan masalah yang telah
mengevaluasi dilakukan.
prosespemecahan - Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
masalah penyelidikan dan jawaban yang diperoleh dalam
penyelesaian masalah.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi
untuk peserta didik

Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi hasil
pembelajaran
Penutup - Doa penutup
- Diakhiri salam

E. Assesmen

1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan cara tanya jawab dengan
peserta didik. Beberapa informasi dan pertanyaan kunci yang ditanyakan sebagai
berikut.
Pertanyaan kunci yang
Informasi yang digali
ditanyakan
Perasaan peserta didik saat akan - Apa saja yang sedang kalian
belajar mendapatkan materi dari rasakan?
guru - Bagaimana perasaan kalian
saat akanbelajar mendapatkan
materi dari guru?
Keingintahuan peserta didik Bagaimana keiingintahuan kalian
dalam mempelajari suatu materi dalam mempelajari suatu materi
dari guru dari
guru?
9
Respon peserta didik ketika Apa yang kalian lakukan pada saat
mengalami kesulitan belajar kalian mengalami kesulitan belajar?
Minat peserta didik dalam Bagaimana ketertarikan kalian
mempelajari suatu materi dari terhadap materi yang akan
guru kita pelajari?

b. Asesmen diagnostik kognitif


1) Tujuan - Siswa mampu menjelaskan perkembangan
pembelajaran teknologi dalam bidang kimia analisis
yang dinilai - Siswa mampu menjelaskan dampak yang
mungkin ditimbulkan oleh adanya revolusi
industri 4.0 dan teknik digitalisasi
terhadap
kimia analis
2) Waktu Pada pertemuan I, awal pembelajaran
pelaksanaan
asesmen
3) Teknik Teknik asesmen yang digunakan: tes
asesmen

10
4) Instrumen Kerjakan soal berikut dengan benar!
asesmen a. Sebutkan 3 contoh perkembangan teknologi
yang sekarang sedang terjadi!
b. Apa manfaat dari meningkatnya teknologi
digital di bidang kimia analisis

 Sebagai pengguna Hand phone yang


merupakan salah satu contoh dari bentuk
perkembangan teknologi, (Soal untuk
pertanyaan c dan d)
c. Sebutkan 3 dampak positif bagi kalian!
Berikan alasannya!
d. Sebutkan 3 dampak negatif bagi kalian!
Berikan alasannya!

Pedoman penilaian
Kunci jawaban
a. Perkembangan teknologi di bidang internet, sistem operasi
digitalisasi (komputerisasi), sistem operasional robotik, media
komunikasi. (skor 2)
b. Mempercepat pengolahan data selama analisis (skor 2)
c. Dampak positif
- Memudahkan komunikasi jarak jauh
- Menjadi media promosi jasa atau produk dalam wirausaha
- Mencari sumber belajar (skor 3)
d. Dampak positif
- Meningkatkan adiksi ponsel (main game terus-menerus)
- Merusak kesehatan
- Meniru kegiatan yang kurang pantas dari media yang
diperoleh (skor 3)
Nilai = jumlah skor x 10

2. Asesmen Formatif
11
1) Tujuan - Peserta didik mampu mengidentifikasi proses
pembelajaran bisnis di bidang kimia analisis dengan menyelidiki
yang dinilai potensi dan kearifan lokal

2) Waktu Pada saat presentasi


pelaksanaan
3) Teknik Pengamatan
asesmen
4) Instrumen
asesmen Kriteria
No Nama Skor Nilai
Kom Penggu
unika naan
si Media

12
Pedoman
penskoran
Aspek Kriteria dan skor
Komunikasi Peserta Peserta Peserta Peserta
didik tidak didik cukup didik lancar didik sangat
lancar lancar menceritak lancar
menceritak menceritak an kembali menceritaka
an kembali an kembali materi n
materi materi yang menceritaka
yang yang dipelajari n kembali
dipelajari dipelajari mengguna materi yang
mengguna mengguna kan kata- dipelajari
kan kata- kan kata- kata sendiri menggunak
kata sendiri kata sendiri 3 points an kata-kata
1points 2 points sendiri
4 points
Penggu Presentasi Presentasi Presentasi Presentasi
naan dilakukan secara secara secara lisan
Media dengan lisan lisan di dukung
lisan ditambah didukung dengan
Saja tanpa dengan dengan bahan
mengguna penjelasan bahan tayang
kan media mengguna tayang dilengkapi
apapun 1 kan tulisan namun dengan
points 2 points tidak ada gambar,
gambar, grafik, atau
grafikatau animasi
animasi 3 4 points
points

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒙 𝟏𝟎𝟎


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝟖

13
F. Refleksi Peserta Didik dan Guru

Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta memilih salah
satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.

No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan
baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
3. Aktivitas I Semua sudah dipahami dengan
pembelajaran baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik
sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari
kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta
didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya.

14
Pertemuan IV

A.Tujuan Pembelajaran

Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, siswa dapat:
PT.5 memahami industri yang melibatkan kimia analisis pada perubahan iklim
PT.6 memahami industri yang melibatkan kimia analisis pada aspek-aspek
ketenagakerjaan

B.Pemahaman Bermakna

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharakan peserta didik memiliki


kemampuan dalam memahami:
- Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh Waste Control system,
perubahan iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan terhadap kimia analis

C.Pertanyaan Pemantik

Berkembangnya teknologi dan industri tentu saja akan memberi dampak positif dan
negatif. Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan
pemantik berikut:
Sebagai contoh, salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah semakin
bertambahnya jumlah kendaraan. Menurut kalian, adakah dampak negatif dari
bertambahnya jumlah kendaraan tersebut terhadap polusi udara?

15
D.Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah
ditetapkan dilakukan sesuai dengan menggunakan model pembelajaran problem-
based learning.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali - Mengucap salam
Pembelajaran - Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu:
Pembelajaran - Siswa mampu menjelaskan dampak yang mungkin
ditimbulkan oleh Waste Control system, perubahan
iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan terhadap
kimia analis
Asesmen Diagnostik - Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana
tentang pengetahuan bahan-bahan kimia sehari-
hari dan pekerjaan sebagai seorang analis kimia
berkaitan dengan produk tersebut (asesmen
diagnostik kognitif)
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 - Guru memotivasi peserta didik dengan cara
Orientasi menyampaikan pentingnya penyajian dan
peserta didik penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kimia
kepada analisis.
masalah - Guru memberikan masalah pada LKPD IV kepada
peserta didik, dan memberikan penjelasan umum
tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD IV

16
Kegiatan 2 - Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri
Mengorganisasikan atas 4-5 orang. Anggota kelompok dipilih dengan
peserta didik memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
- Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok
belajar, yaitu membaca sumber belajar yang
diperlukan secara individu (namun dalam situasi
kerja kelompok), dilanjutkan dengan berdiskusi
untuk menyelesaikan
masalah dan menyiapkan laporan hasilnya
Kegiatan 3 - Peserta didik mengidentifikasi data-data kunci
Membimbing dalam permasalahan dan merumuskan apa yang
penyelidikan hendak diselidiki dan dihasilkan dengan dibimbing
individudan guru
kelompok - Peserta didik memilih strategi yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah dengan
dibimbing guru.
- Peserta didik melaksanakan strategi penyelidikan
yang dipilih dalam rangka menyelesaikan masalah
Peserta didik mengecek kesesuaian dan kecukupan
hasil penyelesaian masalah dengan tuntutan
permasalahan
Kegiatan 4 - Peserta didik merumuskan jawaban masalah pada
Mengembangkan lembar jawaban dan juga pada kertas plano untuk
dan menyajikan dipaparkan kepada peserta didik lain
hasil karya - Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian
permasalahan dan memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi dan memberi
pendapat terhadap presentasinya
Kegiatan 5 - Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan
Menganalisa dan analisis proses pemecahan masalah yang telah
mengevaluasi dilakukan.
prosespemecahan - Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses

17
masalah penyelidikan dan jawaban yang diperoleh dalam
penyelesaian masalah.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi
untuk peserta didik
Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi hasil
pembelajaran
Penutup - Doa penutup
- Diakhiri salam

E. Assesmen

1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan cara tanya jawab
dengan peserta didik. Beberapa informasi dan pertanyaan kunci yang
ditanyakan sebagai berikut.
Pertanyaan kunci yang
Informasi yang digali
ditanyakan
Perasaan peserta didik saat akan - Apa saja yang sedang
belajar mendapatkan materi dari kalian rasakan?
guru - Bagaimana perasaan kalian
saat akanbelajar mendapatkan
materi dari guru?
Keingintahuan peserta didik Bagaimana keiingintahuan kalian
dalam mempelajari suatu materi dalam mempelajari suatu materi
dari guru dari guru?
Respon peserta didik ketika Apa yang kalian lakukan pada saat
mengalami kesulitan belajar kalianmengalami kesulitan belajar?

18
Minat peserta didik dalam Bagaimana ketertarikan kalian
mempelajari suatu materi dari terhadapmateri yang akan kita
guru pelajari?

b. Asesmen diagnostik kognitif


- Menjelaskan dampak yang mungkin
1) Tujuan
ditimbulkan oleh Waste Control system,
pembelajaran
perubahan iklim dan aspek-aspek
yang dinilai
ketenagakerjaan terhadap kimia analis

2) Waktu Pada pertemuan I, awal pembelajaran


pelaksanaan
asesmen
3) Teknik Teknik asesmen yang digunakan: tes
asesmen
4) Instrumen Kerjakan soal berikut dengan benar!
asesmen a. Sebutkanlah 3 dampak dampak yang
ditimbulkan oleh semakin bertambahnya
jumlah kendaraan terhadap lingkungan!
b. Jelaskan apakah semakin banyak industri
akan berdampak pada kualitas air
c. Jelaskan yang dimaksud dengan pemanasan
global!
d. Apakah seorang analis ikut andil dalam uji
kualitas udara, tanah, dan air? Jika ya, dalam
hal ini di lembaga manakah seorang analis
kimia bekerja?

19
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban

a. Meningkatkan polusi udara, menyebabkan polusi suara


menyebabkan pemanasan global (skor 3)
b. Iya, sebab semakin banyaknya industri berarti semakin banyak
limbah yang dihasilkan, sehingga jika banyak industri tidak
melakukan pengolahan limbah dengan tepat sebelum dibuang ke
aliran sungai, maka akan berdampak pada polusi air. (skor 3)
c. Suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi, sehingga akan menyebabkan perubahan-
perubahan lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrem dll. (skor 3)
d. Iya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),
Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) (skor 3)

Nilai: jumlah skor/12 x 100

2. Asesmen Sumatif
- Menceritakan kembali ruang lingkup proses
1) Tujuan
bisnis kimia analisis dengan kata-kata sendiri
pembelajaran
secara kritis dan kreatif
yang dinilai
- Menyebutkan jenis industri dan lembaga
pemerintahan yang melibatkan kimia analisis
- Mengidentifikasi proses bisnis di bidang kimia
analisis dengan menyelidiki potensi dan
kearifan lokal
- Menjelaskan perkembangan teknologi
dalam bidang kimia analisis
- Menjelaskan dampak yang mungkin
ditimbulkan oleh adanya revolusi industri 4.0
dan teknik
digitalisasi terhadap kimia analis

20
- Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan
oleh Waste Control system, perubahan iklim
dan aspek-aspek ketenagakerjaan terhadap
kimia
analis
2) Waktu Pada pertemuan IV, akhir pembelajaran
pelaksanaan
asesmen
3) Teknik Teknik asesmen yang digunakan: tes
asesmen
4) Instrumen Kerjakan soal berikut dengan benar!
asesmen a. Sebutkan di lembaga penelitian apa sajakan
kinerja seorang analis kimia dibutuhkan (minimal
5) !
b. Sebutkan, di industri apa sajakan kinerja seorang
analis kimia dibutuhkan (minimal 5)!
c. Sebutkan metode apa sajakah yang dapat
digunakan seorang analis dalam melakukan
pengujian sampel!
d. Jelaskan 2 buah dampak positif dan negatif
yang mungkin ditimbulkan dari revolusi industri
4.0.!
e. Jelaskan hubungan antara proses pengolahan
limbah yang terjadi dengan peranan kita
sebagai analis kimia!
Pedoman penilaian
Kunci Jawaban
a. Lembaga jasa pengujian BUMN (Sucofindo), BPOM, BLH, Labkesda
(skor 5)
b. Makanan, farmasi, tekstil, kosmetik, produk pembersih(skor 5)
c. Metode titrimetri, gravimetri, kromatogravi,
spektrofotometri, mikrobiologi (skor 5)
d. Dampak positif: - pekerjaan lebih cepat, kemudahan mengakses

21
informasi
Dampak negatif : Butuh biaya besar dalam investasi alat dan pekerja,
berdampak pada lingkungan, karena belum dibarengi penggunaan mesin
ramah lingkungan (skor 5)
e. Analis kimia bertugas untuk meneliti jenis dan jumlah cemaran yang
terdapat dalam limbah tersebut. Sehingga harapannya tidak berdampak pada
pencemaran lingkungan. (Skor 5)

Nilai = Jumlah betul x 4

F.Pengayaan dan Remidial

1. Kegiatan Pengayaan

Kegiatan pengayaan dilakukan dengan memberikan tantangan


tambahan pada peserta didik yang memiliki capaian tinggi agar lebih
terdorong meningkatkan potensinya. Tantangan tambahan ini diberikan
dalam bentuk LKPD Pengayaan, yang memuat beberapa soal
tantangan. LKPD Pengayaan ini dapat dikerjakan peserta didik di luar
jam pelajaran, atau pada saat peserta didik lain sedang melakukan
pembelajaran ulang di kelas.

2. Kegiatan Remedial

Kegiatan remedial dilaksanakan untuk memberikan kesempatan pada


peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik dengan cara
melakukan pendampingan ulang belajar. Kepada peserta didik yang
belum menguasai materi dengan baik, guru memberikan kesempatan
untuk mengkaji kembali materi melalui mempelajari ulang bahan bacaan
yang telah disediakan dalam modul ini, kemudian kepada mereka
diberikan LKPD Penguatan.

Kegiatan remedial dilakukan dengan alternatif berikut:

- Apabila peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik


jumlahnya banyak, maka kegiatan remedial ini dilakukan secara
klasikal, dengan melibatkan peserta didik yang telah mengausai
22
dengan baik sebagai tutor sebaya.

- Apabila peserta didik yang belum mengusai materi tidak banyak


maka kegiatan remedial dilakukan peserta didik diluar kelas, secara
mandiri atau dibantu teman lain yang telah menguasai materi dengan
baik, atau dengan pendampingan ulang guru.

G. Refleksi Peserta Didik dan Guru

Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta


memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan
mereka.

No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
II Semua belum dikuasai
I
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan
baik
II Sebagian belum dipahami
II Semua belum dipahami
I
3. Aktivitas I Semua sudah dipahami dengan
pembelajaran baik
II Sebagian belum dipahami
II Semua belum dipahami
I

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik
sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari
kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta didik
telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya.

23
LKPD 3
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.

TUJUAN

Melalui LKPD 3 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


supaya kalian mampu :
1. Menjelaskan perkembangan teknologi dalam bidang kimia analisis
2. Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh adanya revolusi
industri 4.0 dan teknik digitalisasi terhadap kimia analis

PETUNJUK KERJA

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan


bersama- sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada
LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan
jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan
berbagai referensi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk
dari internet.

KEGIATAN
Silakan scan kode QR di bawah ini!
Perhatikan dan pelajarilah materi yang disampaikan
dalam video tersebut!
Kalian juga dapat mempelajari materi pada bahan
bacaan halaman 50 s.d. 55

24
Berdasarkan video yang kalian tonton, Jawablah pertanyaan berikut!

a. Jelaskan tahap terjadinya revolusi industri dari revolusi industri 1.0


sampai 4.0
b. Sebutkan dan jelaskan dampak positif dan dampak negatif terjadinya
revolusi industri 4.0
c. Jelaskan, adakah dampak revolusi industri 4.0 terhadap kebutuhan
tenaga kerja?
d. Jelaskan, adakah dampak positif dan negatif secara langsung
revolusi industri 4.0 pada bidang kimia analisis?
e. Sebutkan contoh perkembangan teknologi apakah yang sangat erat
hubungannya dengan bidang kimia analisis! Bagaimana dampak
perkembangan teknologi tersebut bagi analis kimia!
f.

25
LKPD 4
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.
TUJUAN

Melalui LKPD 4 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


untuk:
Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh Waste Control
system, perubahan iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan terhadap
kimia analis

PETUNJUK KERJA

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan


bersama- sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada
LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan
jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan
berbagai referensi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk
dari internet.

KEGIATAN
Perhatikan masalah berikut.

Ditemukan sebuah sungai dijadikan tempat pembuangan air limbah


industri.

26
Gambar pencemaran air
https://jenis.net/pencemaran-air-
sungai/

Menurut Anda,
a. Bagaimana ciri-ciri sungai tercemar air limbah industri?
b. Berbahayakan sungai tercemar bagi kehidupan makhluk hidup?
Jelaskan dengan menggunakan contoh!
c. apakah seorang analis berperan dalam meneliti kualitas air limbah
industri! Bekerja diperusahaan atau dibidang apakah seorang analis
tersebut!
d. Kira-kira, apakah yang diteliti/dianalisis oleh seorang analis kimia jika
harus meneliti sampel air limbah!
e. Jelaskan, apa usaha yang harus dilakukan perusahaan supaya sungai
tidak tercemar oleh limbah industri!
f. Jelaskan, apa usaha yang harus dilakukan pemerintah supaya sungai
tidak tercemar oleh limbah industri!
g. Selain terjadinya pencemaran air, berkembangnya industri juga
berdampak pada pencemaran tanah dan udara. Jelaskan bagaimana
hal tersebut dapat terjadi!
h. Jelaskan peranan seorang analis kimia dalam peristiwa pencemaran
tanah dan udara! Jelaskan dengan menggunakan contoh

27
LKPD PENGAYAAN
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama :

KEGIATAN

Silakan scan kode QR di bawah ini!


Pelajari dan pahami materi tersebut tentang Aspek-
Aspek ketenagakerjaan!

Dari bacaan tersebut, informasi apakah yang dapat kalian peroleh?


Jelaskan dengan kata-kata sendiri!

28
A. REVOLUSI INDUSTRI

Revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara manusia dalam


mengolah sumber daya dan memproduksi barang. Revolusi industri
merupakan fenomena yang terjadi antara 1750 – 1850. Saat itu, terjadi
perubahan secara besar-besaran di bidang

29
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Perubahan
tersebut ikut berdampak pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.

1. Revolusi Industri 1.0


Revolusi Industri yang pertama terjadi pada abad ke-18 ditandai
dengan penemuan mesin uap yang digunakan untuk proses produksi
barang. Saat itu, di Inggris, mesin uap digunakan sebagai alat tenun
mekanis pertama yang dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil.
Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan
hewan akhirnya digantikan dengan mesin tersebut.
Selain itu, mesin uap digunakan pada bidang transportasi.
Transportasi internasional pada masa itu adalah transportasi laut yang
masih menggunakan tenaga angin. Namun, angin tidak dapat sepenuhnya
diandalkan karena bisa jadi angin bertiup dari arah yang berlawanan atau
bahkan tidak ada angin sama sekali.
Penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun mulai
berkurang semenjak James Watt menemukan mesin uap yang jauh lebih
efisien dan murah dibandingkan mesin uap sebelumnya pada 1776.
Dengan mesin uap tersebut, kapal dapat berlayar selama 24 jam penuh
jika mesin uap tetap didukung dengan kayu dan batu bara yang cukup.
Revolusi industri memungkinkan bangsa Eropa mengirim kapal
perang ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang jauh lebih singkat.
Negara-negara imperialis di Eropa mulai menjajah kerajaan-kerajaan di
Afrika dan Asia. Selain penjajahan, terdapat dampak lain dari revolusi
industri, yaitu pencemaran lingkungan akibat asap mesin uap dan
limbah-limbah pabrik lainnya.

2. Revolusi Industri 2.0


Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20. Revolusi

30
industri ini ditandai dengan penemuan tenaga listrik. Tenaga otot yang
saat itu sudah tergantikan oleh mesin uap, perlahan mulai tergantikan
lagi oleh tenaga listrik. Walaupun begitu, masih ada kendala yang
menghambat proses produksi di pabrik, yaitu masalah transportasi.
Di akhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal. Produksi
massal ini tidak lantas membuat proses produksinya memakan waktu
yang cepat karena setiap mobil harus dirakit dari awal hingga akhir di
titik yang sama oleh seorang perakit mobil. Artinya, untuk merakit
banyak mobil, proses perakitan harus dilakukan oleh banyak orang yang
merakit mobil dalam waktu yang bersamaan.
Revolusi terjadi dengan terciptanya "lini produksi" atau
assembly line yang menggunakan "ban berjalan" atau
conveyor belt pada 1913. Hal ini mengakibatkan proses produksi
berubah total karena untuk menyelesaikan satu mobil, tidak diperlukan
satu orang untuk merakit dari awal hingga akhir. Para perakit mobil
dilatih untuk menjadi spesialis yang mengurus satu bagian saja.
Selain itu, para perakit mobil telah melakukan pekerjaannya
dengan bantuan alat-alat yang menggunakan tenaga listrik yang jauh
lebih mudah dan murah daripada tenaga uap.
Revolusi industri kedua ini juga berdampak pada kondisi militer
pada perang dunia II. Ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan dari
pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan. Hal ini
terjadi karena adanya produksi massal (mass production). Perubahan
dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri boleh dibilang
menjadi komplit.

3. Revolusi Industri 3.0


Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan sangat
penting dalam proses produksi berbagai macam jenis

31
barang. Tetapi, setelah revolusi industri yang ketiga, manusia tidak lagi
memegang peranan penting. Setelah revolusi ini, abad industri pelan-
pelan berakhir dan abad informasi dimulai.
Jika revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu
oleh ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga ini dipicu oleh mesin yang
dapat bergerak dan berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot.
Salah satu komputer pertama yang dikembangkan di era perang
dunia II sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman
adalah komputer bernama Colossus. Komputer yang dapat diprogram
tersebut merupakan mesin raksasa sebesar ruang tidur yang tidak
memiliki RAM dan tidak bisa menerima perintah dari manusia melalui
keyboard. Komputer purba tersebut hanya menerima perintah melalui
pita kertas yang membutuhkan daya listrik sangat besar, yaitu 8.500
watt.
Namun, kemajuan teknologi komputer berkembang luar biasa
pesat setelah perang dunia kedua selesai. Penemuan semikonduktor,
transistor, dan kemudian integrated chip (IC) membuat ukuran
komputer semakin kecil, listrik yang dibutuhkan semakin sedikit, serta
kemampuan berhitungnya semakin canggih.
Mengecilnya ukuran membuat komputer bisa dipasang di mesin-
mesin yang mengoperasikan lini produksi. Komputer pun mulai
menggantikan banyak manusia sebagai operator dan pengendali lini
produksi.

4. Revolusi Industri 4.0


Nah, inilah revolusi industri yang saat ini sedang ramai
diperbincangkan. Bahkan, diangkat menjadi salah satu topik dalam
Debat Capres 2019. Industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Istilah
industri 4.0 berasal dari sebuah proyek

32
dalam strategi teknologi canggih Pemerintah Jerman yang
mengutamakan komputerisasi pabrik.
Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren
otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem siber-
fisik, internet of things (IoT), cloud computing, dan cognitive
computing.

Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia,


termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup. Singkatnya, revolusi
industri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan
berbagai bidang kehidupan manusia.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan
menjadi inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar.
Contoh terdekatnya, munculnya transportasi dengan sistem ride-sharing
seperti Go-Jek dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0 memang
menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, dan profesi baru yang tak
terpikirkan sebelumnya.
Tidak dapat dipungkiri, berbagai aspek kehidupan manusia akan terus
berubah seiring dengan revolusi dan perkembangan teknologi yang terjadi.
Memang perubahan seringkali diiringi banyak dampak negatif dan
menimbulkan masalah-masalah baru. Namun, perubahan juga selalu bisa
membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meluncurkan program
Making Indonesia 4.0 yang merupakan peta jalan (roadmap) terintegrasi
dan kampanye untuk mengimplementasikan strategi menghadapi era
revolusi industri ke-4 (Industry 4.0). Roadmap
tersebut akan diluncurkan pada 4 April 2018.
Sebagai langkah awal dalam menjalankan Making Indonesia 4.0,
terdapat lima industri yang menjadi fokus implementasi industri
4.0 di Indonesia, yaitu:
1. Makanan dan minuman
2. Tekstil
3. Otomotif

33
4. Elektronik
5. Kimia

Lima industri ini merupakan tulang punggung, dan diharapkan membawa


pengaruh yang besar dalam hal daya saing dan kontribusinya terhadap
ekonomi Indonesia menuju 10 besar ekonomi dunia di 2030. Kelima sektor
inilah yang akan menjadi contoh bagi penerapan industri 4.0, penciptaan
lapangan kerja baru dan investasi baru berbasis teknologi.

Industri 4.0 di Indonesia akan menarik investasi luar negeri maupun


domestik di Indonesia, karena industri di Indonesia lebih produktif dan
sanggup bersaing dengan negara-negara lain, serta berusaha semakin baik
yang disertai dengan peningkatan kemampuan tenaga kerja Indonesia dalam
mengadopsi teknologi. Revolusi mental juga harus dijalankan, mulai dari
mengubah mindset negatif dan ketakutan terhadap industri 4.0 yang akan
mengurangi lapangan pekerjaan atau paradigma bahwa teknologi itu sulit.

Kita harus berusaha untuk terus-menerus meningkatkan kemampuan belajar,


ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan era industri 4.0, sehingga kita
akan mempunyai daya saing yang lebih kuat. Kita tentu berharap industri 4.0
tetap dalam kendali. Harus tercipta kesadaran bersama baik oleh pemerintah,
dunia usaha maupun masyarakat, bahwa perubahan besar dalam industri 4.0
adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari.

Dengan segala potensi yang ada kita harus menjadi pelaku aktif yang
mendapat manfaat atas perubahan besar itu. Tantangan ke depan adalah
meningkatkan skill tenaga kerja di Indonesia, mengingat 70% angkatan kerja
adalah lulusan SMP. Pendidikan sekolah vokasi

34
menjadi suatu keharusan agar tenaga kerja bisa langsung terserap ke
industri.

Harapannya tingkat inovasi Indonesia yang saat ini berada diperingkat 87


dunia bisa terus meningkat sehingga lebih kompetitif di era transisi teknologi
saat ini. Kesimpulannya revolusi industri 4.0 bukanlah suatu kejadian yang
menakutkan, justru peluang makin luas terbuka bagi anak bangsa untuk
berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

B. PERUBAHAN IKLIM
Iklim adalah rata-rata cuaca dimana cuaca merupakan keadaan
atmosfer pada suatu saat di waktu tertentu. Iklim didefinisikan sebagai
ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu
(seperti temperatur, curah hujan atau angin), pada periode waktu tertentu,
yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun. Iklim
berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-
komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar
matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti
misalnya perubahan pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka


Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on
Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan Perubahan iklim sebagai
perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung
oleh aktivitas manusia sehingga mengubah kompoisi dari atmosfer global
dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat
diperbandingkan. Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah
komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di
antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.

35
Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu
bumi tetap stabil. Akan tetapi, konsentrasi Gas Rumah kaca yang semakin
meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal. Penebalan lapisan
atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di
atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu
bumi, yang disebut dengan pemanasan global.

Kegiatan industri dalam menghasilkan suatu barang dan atau jasa


memberikan berbagai dampak positif dalam kegiatan perekonomian di
Indonesia. Namun dari setiap kegiatan produksi yang dilakukan oleh industri
tentu menghasilkan dampak negatif juga yakni limbah sebagai hasil
sampingan dari kegiatan industri tersebut. Limbah yang disebut juga
polutan adalah bagian yang tidak terlepaskan dari suatu industri, baik
industri besar maupun industri kecil. Efek dari limbah yang dihasilkan itu
tentu bisa mengganggu keseimbangan lingkungan. Salah satu limbah yang
dihasilkan suatu industri dapat berupa limbah cair. Limbah cair merupakan
sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair. Limbah cair atau
polutan yang dihasilkan oleh suatu industri harus diolah dengan baik agar
tidak melewati batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

C. PENGOLAHAN LIMBAH (WASTE CONTROL)


Pengolahan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap bersih
dengan menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah tersebut, atau
dengan menguraikan polutan yang ada di dalam air limbah sehingga hilang
sifat-sifat dari polutan tersebut. Sebelum melakukan perencanaan dan
pelaksanaan pengolahan limbah cair, industri harus memahami manajemen
pengelolaan limbah seperti menetapkan kebijakan dan prosedur
pengelolaan dan pengolahan

36
limbah, kebijakan untuk minimasi limbah sebelum menghasilkan dan
mengolah limbah, menetapkan personil yang bertanggung jawab terhadap
penerapan prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah serta
melakukan evaluasi penerapan pros edur pengelolaan dan pengolahan
limbah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan limbah
meliputi proses produksi pada industri tersebut, kualitas dan kuantitas
limbah cair yang dihasilkan serta perubahannya, kondisi lingkungan
secara geografi, dan kondisi air di sekitar daerah pembuangan limbah
cair.

Ada beberapa cara pengolahan limbah cair yang dapat


dilakukan di industri yaitu:
1. Pengolahan limbah secara fisika
Dengan memisahkan material-material pengotor yang kasat mata serta
berukuran cukup besar
dengan menggunakan penyaringan atau perlakuan fisik. Prosesnya
meliputi sedimentasi, floatasi, absorbs, dan penyaringan
(screening);
2. Pengolahan limbah secara kimia
Adanya penambahan bahan kimia untuk mengendapkan / memisahkan /
menghilangkan zat-zat pengotor dalam limbah cair tersebut. Prosesnya
meliputi koagulasi, oksidasi, penukar ion, degradasi, ozonisasi, dan
lain-lain.
3. Pengolahan limbah secara biologi
Menggunakan biota hidup atau mikroba untuk menguraikan zat- zat
pencemar didalam limbah cair. Prosesnya meliputi aerobik, anaerobik,
fakultatif.
Sebelum membuang limbah cair ke badan air, sebaiknya industri
harus memastikan bahwa limbah cair yang dibuang telah aman bagi
lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengambilan sampel
limbah cair yang dilakukan di titik outlet

37
pengolahan limbah cair yaitu titik setelah pengolahan limbah cair selesai
dilakukan namun sebelum dibuang ke badan air. Pengujian sampel tersebut
bisa dilakukan di laboratorium internal maupun laboratorium eksternal yang
telah terakreditasi. Hasil pengujian yang dikeluarkan sebaiknya
dibandingkan dengan baku mutu sesuai peraturan perundangan lingkungan
hidup yang dikeluarkan oleh pemerintah dan yang masih berlaku. Baku mutu
dapat didefinisikan sebagai ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau
dilepas ke dalam media air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.

II. PENUTUP
Pembelajaran Mengenal Kimia Analisis harus dilakukan dengan mendorong
peserta didik mengambil prakarsa dan tanggung jawab belajarnya. Guru lebih
banyak memfasilitasi pembelajaran melalui berbagai model pembelajaran serta
memanfaatkan berbagai perkembangan di bidang teknologi pembelajaran,
sehingga selain lebih termudahkan peserta didik dalam menguasai kompetensi juga
dapat mendekatkan peserta didik pada aplikasi teknologi dalam pembelajaran dasar-
dasar kimia analisis.
Materi yang telah dibahas dalam modul ini, termasuk soal-soal yang dibahas
dan dikembangkan dalam unit pembelajaran ini tidaklah mencakup keseluruhan
materi yang perlu dikuasai peserta didik. Berbagai sumber dan referensi lain
diharapkan dapat dimanfaatkan peserta didik dan guru dalam belajar. Hal tersebut
akan mendorong para peserta didik supaya lebih kuat dalam visi dan passionnya
untuk menjadi seorang analis kimia.

38
C. GLOSARIUM

Metode klasik (metode kimia basah) menggunakan pemisahan seperti


pengendapan, ekstraksi, dan distilasi serta analisis kualitatif berdasarkan
warna, bau, atau titik leleh.

Organoleptis atau uji indra atau uji sensori merupakan cara pengujian
dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran
daya penerimaan terhadap produk

Revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara manusia dalam


mengolah sumber daya dan memproduksi barang

39

Anda mungkin juga menyukai