Anda di halaman 1dari 13

4.

BEERITA ACARA PERSIDANGAN (LANJUTAN)


No: 27/ Pid.Sus/KH.FH/2022/PS UMSU

Persidangan Pengadilan Tindak Pidana Khusus pada Pengadilan SEMU


FH UMSU yang mengadili perkara Tindak Pidana Biasa dengan acara
pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama yang dilangsungkan dalam
gedung yang telah disediakan untuk keperluan tersebut pada hari Senin, 10
Maret 2022, Pukul 10.00 WIB, dalam perkara Terdakwa:

BAIQ NURIL MAKNUN

SUSUNAN PERSIDANGAN:
- FARHAN SETYO OETOMO, S.H., M.Hum. Sebagai Hakim Ketua;

- RILFANY ZIRA AZZAHRA, S.H., M.Hum. Sebagai Hakim Anggota;


- WAHYU HANDIKA, S.H., M.Hum. Sebagai Hakim Anggota;
- AHDIYA DAHIRA WASYIYA, S.H. Sebagai Panitera Pengganti;
- ALFINA YULISTARI SIAGIAN, S.H.,M.H Sebagai Penuntut Umum;
- HAIKAL AL FAYED, S.H, M.H. Sebagai Penasihat Hukum;

Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh


Hakim Ketua Majelis, lalu Hakim Ketua Majelis memerintahkan kepada
Penuntut Umum untuk menghadapkan Terdakwa keruang sidang;

Atas perintah tersebut, Penuntut Umum kemudian menghadapkan


Terdakwa kepersidangan dalam keadaan bebas akan tetapi dijaga baik-baik
oleh petugas;

Kemudian Hakim Ketua Majelis menanyakan kepada Terdakwa


tentang kesehatannya, yang dijawab oleh Terdakwa bahwa ia pada saat ini
dalam keadaan sehat dan sanggup untuk mengikuti jalannya persidangan;
Selanjutnya Hakim Ketua Majelis memperingatkan Terdakwa
supaya memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di persidangan;

Selanjutnya Hakim Ketua Majelis memberitahukan bahwa sesuai


dengan Berita Acara Persidangan yang lalu bahwa acara persidangan hari
ini adalah Pembuktian Alat Bukti oleh Penuntut Umum dimana atas
pertanyaan Hakim Ketua, Jaksa Penuntut Umum menyatakan telah siap
dengan 2 (dua) orang saksi, dan bersediadiperiksa;

Kemudian Hakim Ketua memerintahkan untuk mencegah jangan


sampai saksi-saksi berhubungan satu dengan yang lain sebelum
memberikan keterangan dipersidangan;

Selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Jaksa penuntut Umum


untuk memanggil saksi tersebut, kemudian menghadap ruang sidang saksi
ke-I (satu), lalu duduk di kursi pemeriksaan yang atas pertanyaan Hakim
Ketua saksi korban menerangkan bahwa ia bernama;

HAJI MUSLIM Umur 44 Tahun, lahir di Medan,


tanggal 12 Mei 1978,
Kewarganegaraan Indonesia,
Agama Islam, Suku Jawa,
Pendidikan terakhir S-1, Tempat
tinggal Jl. Mataram, kecamatan.
Medan Timur, Kota Medan.

Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan bahwa ia


mengenal baik dengan terdakwa, dan tidak ada hubungan keluarga;

Selanjutnya Hakim Ketua memberikan keterangan saksi


wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut cara agamanya
bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak
lain dari sebenarnya;

Kemudian saksi bersumpah menurut cara agamanya bahwa ia


akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak lain dari
sebenarnya;

Atas pertanyaan Hakim Ketua kepada saksi kesatu, lalu ia


memberikan jawaban/keterangan sebagai berikut;

HAKIM KETUA KEPADA SAKSI KORBAN (H. MUSLIM);

- apakah saudara dalam


keadaan sehat jasmani dan
rohani ?

- Iya Yang Mulia, saya dalam


keadaan sehat jasmani
maupun rohani

- Apakah saudara mengetahui


untuk apa saudara datang ke
persidangan hari ini?

- Tahu Yang Mulia, untuk


memberikan keterangan
terkait kasus Tindak Pidana
yang dilakukan oleh
terdakwa

- Apakah saudara mengenal


terdakwa?
- Saya Mengenal Baik
Terdakwa, Yang Mulia

- Apakah ada hubungan darah


atau tidak?

- Tidak Yang Mulia

Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan kepada Jaksa


Penuntut Umum untuk mengajukan keterangan kepada saksi, yang oleh
saksi memberikan jawaban sebagai berikut:

JAKSA PENUNTUT UMUM KEPADA SAKSI KORBAN (H. MUSLIM);

- Apakah Jabatan Dari Saksi dan


Terdakwa di Sekolah Tersebut?

- Saya Menjabat Sebagai kepala


sekolah, sedangkan terdakwa
adalah pegawai honorer, yang
tugasnya membantu bendahara
sekolah.
Apakah Saudara Saksi
Mengetahui Adanya Rekaman
Itu?

- Saya Mengetahui Adanya


Rekaman Pembicaraan atau
Percakapan Antara Saya dan
Terdakwa yang Direkam di hp
Milik Terdakwa Tersebut.
- Mengapa Saudara Saksi
Melakukan Pembicaraan
Tersebut Kepada Terdakwa?

- Karena dengan Melakukan


Percakapan atau Pembicaraan
Melalui Handphone dengan
Terdakwa tentang Khayalan atau
Fantasi Seksual yang seolah-olah
berhubungan badan (bersetubuh).
- Apa Tujuan dari Saksi
Melakukan Perbincangan
Tersebut dengan Terdakwa?

- karena apabila tidak berkhayal


atau berfantasi seksual tersebut
pada malam hari, saya sering
mengalami susah tidur pak.

- Bagaimana cara saksi dalam


melakukan pembicaraan yang
berbau seksual tersebut kepada
terdakwa?
dengan cara melakukan
percakapan melalui handphone
dengan Terdakwa dan saya
menceritakan khayalan atau
fantasi seksual saya yang seolah-
olah berhubungan badan
(bersetubuh).

- Baik terimakasih saksi, kami rasa


cukup yang mulia?

- Sama sama pak.

Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan kepada Penasihat


Hukum untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi, yang oleh saksi
memberikan jawaban sebagai berikut;

PENASIHAT HUKUM KEPADA SAKSI KORBAN ( H.


MUSLIM):

- Saudara tadi mengatakan bahwa


terdakwa mengetahui rekaman
tersebut, saudara tau darimana?

- Saya mendapat setelah diberitahu oleh


pak Mulhakim, yaitu guru disman 7..
- Baik dalam rekaman tersebut apakah
benar itu suara saudara?

- Benar pak, Didalam rekaman tersebut


merupakan suara saya dan terdakwa
dalam bahasa Sasak dan bahasa
Indonesia, tetapi bukan percakapan
tentang kejadian persetubuhan
(berhubungan badan) saya dengan
seorang perempuan bernama
LANDRIATI bendahara di SMAN 7.
- Baik saksi berarti intinya saudara
mengakui bahwa didalam rekaman
audio tersebut adalah suara saudara
yah, cukup yang mulia

Atas pertanyaan Hakim Ketua, Pelapor menerangkan bahwa


keterangannya sudah cukup dan tidak ada yang di tambahkan lagi;

Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa


keterangan saksi tersebut benar;

Selanjutnya hakim ketua memerintahkan saksi tersebut di persilahkan


keluar dari ruang persidangan;

Selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Jaksa penuntut


Umum untuk memanggil saksi tersebut, kemudian menghadap ruang
sidang saksi ke-I (satu), lalu duduk di kursi pemeriksaan yang atas
pertanyaan Hakim Ketua saksi menerangkan bahwa ia bernama;

HUSNUL AINI

Umur 40 Tahun, lahir di


MEDAN, tanggal 12 Juni
1983, Kewarganegaraan
Indonesia Agama Islam, Suku
Jawa, Pendidikan terakhir S-
1, Tempat tinggal Jl.Veteran,
Medan Maimun, Sumatera
Utara, INDONESIA.
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan bahwa ia
kenal dengan terdakwa, dan tidak ada hubungan keluarga;

Selanjutnya Hakim Ketua memberikan keterangan saksi


wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut cara agamanya
bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak
lain dari sebenarnya;

Kemudian saksi bersumpah menurut cara agamanya bahwa ia


akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak lain dari
sebenarnya;

Atas pertanyaan Hakim Ketua kepada saksi kesatu, lalu ia


memberikan jawaban/keterangan sebagai berikut;

HAKIM KETUA KEPADA SAKSI II Husnul Ainun;

- apakah saudara dalam


keadaan sehat jasmani dan
rohani ?

- Iya Yang Mulia, saya dalam


keadaan sehat jasmani
maupun rohani

- Apakah saudara mengetahui


untuk apa saudara datang ke
persidangan hari ini?

- Tahu Yang Mulia, untuk


memberikan keterangan
terkait kasus Tindak Pidana
pak

- Apakah saudara mengenal


terdakwa?

- Saya Kenal Yang Mulia

- Apakah ada hubungan darah


atau tidak?

- Tidak Yang Mulia

Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan kepada


Hakim Anggota I untuk mengajukan keterangan kepada saksi, yang
oleh saksi memberikan jawaban sebagai berikut:

HAKIM ANGGOTA I KEPADA SAKSI II Husnul Ainun;

- apakah saksi mengetahui terdakwa


mengirim file kepada hj.imam
mudawin?

- seingat saya pada bulan agustus 2021


melihat terdakwa dan Haji Imam
Mudawin di tempat kejadian tersebut
yaitu ketika Haji Imam Mudawin
sedang mencolokkan perangkat
handphone milik terdakwa dengan
kabel ke perangkat laptop.

- apakah saksi tau file apa yang dikirim


oleh terdakwa kepada hj.imam
mudawin?

- saya melihat kejadian itu dalam jarak


kurang lebih 5 (lima) meter, dan
setelah itu saya sempat
mendengarkan hasil rekaman yang
dicopy Haji Imam Mudawin tersebut.

- Apakah Saksi Mengenal Pemilik


Suara dari rekaman tersebut?

- saya mendengar suara dalam


rekaman itu memang suaranya Saksi
Korban dan suara terdakwa dalam
bahasa Sasak dan bahasa Indonesia,
tetapi suaranya agak kurang jelas;

Selanjutnya Hakim Anggota I memberikan kesempatan kepada


Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan keterangan kepada saksi, yang
oleh saksi memberikan jawaban sebagai berikut:
JAKSA PENUNTUT UMUM KEPADA SAKSI HUSNUL AINUN;

- Sudah berapa lama saudara kenal


dengan Terdakwa ?

- Saya tidak mengenalnya pak dan


kami juga tidak pernah
berkomunikasi langsung pak
- apakah benar barang bukti
berupa handphone yang
digunakan terdakwa untuk
mengirim file percakapan
tersebut?

- benar barang bukti hanphone


yang digunakan pada saat itu
adalah handphone yang menjadi
barang bukti digital elektronik
yang diperlihatkan di
persidangan.

- Baik terimakasih saksi, cukup


yang mulia

- Sama sama pak.

Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan kepada Penasihat


Hukum untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi, yang oleh saksi
memberikan jawaban sebagai berikut;
PENASIHAT HUKUM KEPADA SAKSI II HUSNUL AINUN:
- Apakah saudara ada berkomunikasi
dengat Terdakwa?

- Ada pak
- Baik berarti saksi tau file apa yang
dikirim oleh terdakwa kepada
hj.imam mudawin?

- Tau pak, saya melihat kejadian itu


dalam jarak kurang lebih 5 (lima)
meter, dan setelah itu saya sempat
mendengarkan hasil rekaman yang
dicopy

- Baik kami rasa cukup saksi?

- Baik pak.

Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan bahwa


keterangannya sudah cukup dan tidak ada yang di tambahkan lagi;

Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa


keterangan saksi tersebut benar;
Selanjutnya hakim ketua memerintahkan saksi tersebut di persilahkan
keluar dari ruang persidangan;

Kemudian oleh karena pemeriksaan Saksi yang dihadirkan oleh


Penuntut Umum telah selesai, Hakim Ketua Majelis menanyakan kepada
Penasihat Hukum apakah ingin menghadirkan Saksi yang meringankan;

Atas pertanyaan Hakim Ketua Majelis, Penasihat Hukum akan


menghadirkan 2 (dua) orang Saksi. Kemudian Penasihat Hukum meminta
pengunduran hari sidang selama 7 (tujuh) hari;

Kemudian Majelis Hakim bermusyawarah dan sepakat bahwa


persidangan akan dilanjutkan pada Senin, 17 Maret 2022, Pukul 10.00
WIB dengan berita acara Pembuktian dari Penasihat Hukum;

Selanjutnya Hakim Ketua Majelis memerintahkan kepada Penunt ut


Umum untuk menghadirkan kembali Terdakwa pada persidangan yang telah
ditetapkan diatas, Kemudian Hakim Ketua Majelis menutup persidangan ini;

Demikian Berita Acara Persidangan ini dibuat dan kemudian


ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti yang
bersangkutan.
PANITERA PENGGANTI HAKIM KETUA

AHDIYA DAHIRA WASYIYA, S.H. FARHAN SETYO OETOMO, S.H.,


NIP.19680203440003209 M.Hum.
NIP.196004434597101368

Anda mungkin juga menyukai