Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PERBANKAN SYARIAH

FIQIH MUAMALAH KONTEMPORER

ZAKAT
PROFESI
Nendita Syalwa Nurfadillah
Pengertian Zakat Profesi
Menurut Yusuf Qardhawi zakat profesi adalah zakat yang
dikenakan pada tiap pekerjaan atau keahlian profesional tertentu,
baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan bersama
dengan orang/lembaga lain, yang mendatangkan penghasilan
(uang) yang memenuhi nisab (batas minimum untuk bisa berzakat).
Kadar Zakat Profesi
Penghasilan Profesi dari segi wujudnya berupa uang. Dari sisi ini, ia
berbeda dengan tanaman, tetapi lebih dekat dengan emas dan perak. Oleh
karena itu kadar zakat profesi diqiyaskan dengan zakat emas dan perak,
yaitu 2,5% dari seluruh penghasilan kotor.

Hadist yang menyatakan kadar zakat emas dan perak adalah:


"Bila engkau memiliki 20 dinar emas, dan sudah mencapai satu tahun, maka
zakatnya setengah dinar (2,5%)" (H.R. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Baihaqi)
Syarat Wajib 1. Beragama Islam
2. Bukan Budak/ Orang Merdeka

Zakat Profesi 3. Kepemilikan Penghasilan Sepenuhnya


4. Memenuhi Nishab
5. Sudah Memenuhi Haul
6. Muzakki Sudah Baligh dan Berakal
7. Sudah Tidak Punya Hutang
8. Harta Penghasilan Sudah Melebihi
Kebutuhan Pokok.
9. Harta Penghasilan Berkembang
10. Harta Penghasilan Statusnya Halal
Landasan Hukum Zakat Profesi
Yang Berhak Menerima Zakat
Haul Zakat Profesi
Pendapat As-Syafi'i dan Ahmad mensyaratkan haul (sudah cukup
setahun) terhitung dari kekayaan itu didapat
Pendapat Abu Hanifah, Malik dan ulama modern, seperti Muh
Abu Zahrah dan Abdul Wahab Khalaf mensyaratkan haul tetapi
terhitung dari awal dan akhir harta itu diperoleh, kemudian pada
masa setahun tersebut harta dijumlahkan dan kalau sudah
sampai nisabnya maka wajib mengeluarkan zakat
Pendapat ulama modern seperti Yusuf qardhawi tidak
mensyaratkan haul, tetapi zakat dikeluarkan langsung ketika
mendapatkan harta tersebut. Mereka mengqiyaskan dengan
Zakat Pertanian yang dibayar setiap waktu panen (haul: lama
pengendapan harta)
Nisab
Menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), seseorang wajib
menunaikan zakat profesi apabila penghasilannya telah mencapai nisab zakat
pendapatan sebesar 85 gram emas per tahun. Hal ini turut dikuatkan dalam SK
BAZNAS Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Nisab Zakat Pendapatan dan Jasa.
Menurut ketentuan tersebut, Nishab zakat profesi pada tahun 2023 adalah
senilai 85 gram emas atau setara dengan Rp 81.945.667 per tahun atau Rp
6.828.806 per bulan.
Dalam praktiknya, zakat profesi ini bisa dibayarkan setiap bulan dengan
nilai nisab perbulannya adalah setara dengan nilai seperduabelas dari 85 gram
emas dengan kadar 2,5 persen.
Perhitungan Zakat Profesi

Contoh : Bu Dewi merupakan seorang akuntan,


beliau memiliki pendapatan sebesar Rp 8 juta per
bulan, maka diwajibkan untuk membayar zakat.

Adapun jumlah zakat penghasilan yang perlu


dibayarkan adalah:
2,5% x Rp 8.000.000 = Rp 200.000 per bulan.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai