Daftar isi:
Bab 1: Dzalika Al-Kitabu ...................................................................... 1
Bab 2: Nakiroh Ma'rifah ...................................................................... 3
Bab 3: Posisi Fa’il dan Maf’ul............................................................... 5
Bab 4: Membentuk Kalimat Sempurna ............................................... 5
Bab 5: Huruf Jar................................................................................... 6
Bab 6: Rumah Pria Besar ..................................................................... 8
Bab 7: Tinjau ulang Bab 1 - 6............................................................... 8
Bab 8: Mengimani, Mendirikan, Rezkikan, Menginfakkan ............... 10
Bab 9 : Dia, Dia Berdua, Mereka ....................................................... 13
Bab 10: Tinjau Ulang Kata Kerja (Fi'il) ............................................... 14
Bab 11: Kata Kerja Lampau (KKL) Pasif ............................................. 16
Bab 12: Fi'il Majhul............................................................................ 17
1 of 19
ذلك الكتاب- dzalika alkitabu: itu (sebuah) kitab
Di dalam bahasa arab, jenis kata dibagi hanya menjadi 3 jenis, yaitu:
Dalam bahasa Arab, rumah, mobil dsb itu, juga termasuk kata
benda, yang disebut kata benda alam (isim alam), karena benda-
benda itu wujud ada di alam. Lalu kata dzalika = itu, disebut kata
benda tunjuk (isim isyaroh).
Nah, isim sendiri terbagi-bagi lagi. Ada isim alam, ada isim isyaroh,
ada isim maushul dsb.
Selain itu, hukum isim berubah sesuai dengan jenis kelamin subject?
Misal saya sebutkan: Itu buku = ذلك كتاب
Kalau saya suruh Anda membuat kalimat: Itu pohon. Pohon bahasa
Arabnya adalah syajaratun شجرة. Apakah anda akan bilang spt ini:
ذلك شجرة
dzalika syajaratun = itu (sebuah) pohon.
2 of 19
Karena dzalika adalah isim yang terikat dengan hukum-hukum isim,
yang salah satunya mengatakan bahwa isim berubah mengikuti jenis
kelamin subjectnya. Nah kata kitaab (buku) berjenis kelamin laki-
laki, maka kita pakai isim isyaroh (kata tunjuk) berjenis laki-laki juga
yaitu dzalika. Lalu kata dzalika ini menjadi tilka, untuk subject yang
berjenis perempuan. Kata pohon berjenis perempuan, maka yang
betul kalimatnya menjadi
تلك شجرة
tilka syajaratun = itu (sebuah) pohon.
ذلك شجرة
dzalika syajaratun = itu (sebuah) pohon. Adalah struktur kalimat
yang salah. Karena kata dzalika (berjenis laki-laki - mudzakkar),
sedangkan pohon (berjenis perempuan - muannats).
تلك شجرة
tilka syajaratun = itu (sebuah) pohon. Inilah kalimat yang benar,
karena dua-duanya merupakan kata benda berjenis perempuan.
3 of 19
Bayangkan disebelah anda Ada, Febrianti dan Sutanto. Kemudian
datang teman lain yang belum kenal Febrianti dan Sutanto, maka
Anda akan berkata:
Contoh:
Sekarang kita masuk ke topik baru. Pada saat kita baca تاب ذلك ال
dzalika al-kitaabu (buku itu), kata buku ( كتابkitaabu) ditambahkan
al ( )الـmenjadi ( الــكتابal-kitaabu), penambahan al ini maksudnya
adalah menjadikan suatu kata benda menjadi sesuatu yang
diketahui (definitif), sama halnya dalam bahasa Inggris, untuk
memberitakan sesuatu yang sudah diketahui ditambah THE.
Misalkan:
4 of 19
Pada contoh pertama, kata kitaab disebut nakiroh (artinya belum
definitif, belum diketahui oleh yang mendengar object yang jelas).
Sedangkan pada contoh kedua disebut ma'rifah (definitif) yang
artinya pembicara yakin pendengar tahu secara pasti (definitif)
object mana yang disebut.
Contoh:
5 of 19
ذلك الكتاب
Predikat Subject
Mubtada' Khobar
Buku Itu
Jika dibaca dari kanan: Itu (sebuah) buku. Kalimat ini disebut kalimat
sempurna. Jadi kalau sudah ada Subject (Mubtada') dan Predikat
(Khobar), maka struktur kalimat menjadi lengkap.
سوق كبير
suuqun kabiirun - Subjectnya “Pasar”, Pedikatnya “Besar”.
Kalimat diatas dapat dipandang sebagai (S) dan (P) [baris 1] dimana
(P) nya terdiri dari (S) dan (P) [baris 2], dan (P) baris 2 sebenarnya
terdiri dari satu kalimat sempurna juga yaitu (S) dan (P) baris 3.
Kata: di (atau didalam) dalam bahasa Arab adalah fii, inilah yang
disebut huruf Jar.
Kitab itu, tidak ada keraguan didalamnya, petunjuk bagi orang yang
bertakwa dengan menjaga diri.
( ﻻ ريب فيهlaa raiba fii hi) yaitu pada kata ( فيـfii) yang artinya
di atau didalam.
Kata للمتقينini jika kita pecah terdiri dari 2 kata yaitu ( لli) dan
( المتقينal-muttaqien).
Apa saja huruf jar yang sering dijumpai?
ila = ke إلى
an = dari' عن
li = untuk/bagi ل
Contoh lain:
7 of 19
Bab 6: Rumah Pria Besar
Kalau saya menyebut kalimat begini "Rumah pria besar". Atau
"Rumah pria yang besar itu". Apa yang terbayang dalam pikiran
Anda? Apakah yang besar itu? Apakah "Rumah" atau "Pria"nya?
العظيم
ِ بيتُ الرج ِل
Baytur rajuli al-'adziimi --> Rumah (pria yang besar). Prianya yang
besar, rumahnya bisa jadi kecil.
contoh:
8 of 19
Sekarang kita review ulang surat Al-Baqaroh 1-2:
al-kitaabu: buku --> isim alam ma'rifah (kata benda yang الكتاب
(sudah spesifik
laa: tidak ada --> harf (kata tugas), tugasnya adalah meniadakan ﻻ
secara makna kata setelahnya
fii: didalam --> harf jar (kata tugas), tugasnya adalah menjadikan فﻲ
kata setelahnya tidak berakhiran un atau u, tetapi in atau i. Lihat
.topik 5
li: bagi --> harf jar (kata tugas). Lihat topik 5 ل
9 of 19
Terlihat, walau kalimat itu panjang, adakah bayangan "pekerjaan"
dalam kalimat diatas? Bandingkan dengan ini.
Apa yang terbayang dalam pikiran Anda? Ya, anda akan tahu bahwa
ada orang yang bernama Muhammad membaca buku? Kalau saya
tanya, ”Kapan?”, ”Kapan dia membaca buku?”. "Apakah sekarang dia
sudah selesai membaca buku?". Tidak ada indikasi kapan sesuatu
10 of 19
perkejaan dilakukan. Bisa itu dikerjakan kemarin, saat ini, atau
besok.
Kata yang ketiga yang kita temui dalam kalimat diatas adalah kata
kerja : membaca. Ada 2 format yang kita temui yaitu:
Dari contoh diatas, terlihat bahwa beda antara bentuk sedang dan
telah hanyalah pada tambahan kata didepan nya.
Dalam bahasa Arab, kata itu punya asalnya (atau akarnya). Misal
kata dan أَ ْسلَ َمmuslimun (1 orang pria muslim), asal kata nya ُم ْس ِل ٌم
11 of 19
sa-la-ma. Sebagai informasi – سلَ َم
َ akar kata dari aslama adalah
.awal, akar kata asli bahasa Arab, terdiri dari 3 huruf.
Akar kata ini menjadi indeks awal di kamus. Jadi kalau mencari kata
ُم ْس ِلمmuslim jangan dicari di huruf مtapi carilah di huruf س
Kembali lagi, dalam bahasa arab, akar kata itu berbentuk kata kerja
telah (fi’il madhy). Jadi asal kata membaca itu
رزقناهم
asal nya adalah
12 of 19
( همyang artinya kepada mereka) .
Jadi razaqnaahum artinya (yang kami telah rezekikan kepada
mereka).
Mari kita gunakan rasa bahasa dari makna sedang. Kalau kita baca
“sedang beriman”, “sedang mendirikan (sholat)”, “sedang berinfaq”,
kurang cocok dengan rasa bahasa Indonesia. Maka kembali ke
hukum dasar, maka kata kerja bentuk sedang dalam bahasa Arab
juga dapat diterjemahkan kebiasaan (atau pekerjaan yang rutin
dilakukan).
َ ُ
Dia هﻮhuwa
ُ
Dia berdua ه َﻤاhumaa
ْ ُ
Mereka هﻢhum
Contoh kalimat:
Kata ganti orang berdua (dia berdua atau هﻤا-humaa) agak jarang
ditemukan dalam Al-Quran, dibandingkan dengan Dia (seorang) هﻮ-
huwa, atau Dia banyak (mereka) هﻢ-hum.
Latihan 1:
13 of 19
adalah -- dalam bahasa Arab, tidak ada kata pengganti adalah
Dia هﻮ-huwa
jujur صادق-shoodiqun
Latihan 2:
المسلمون جميلون
almuslimuuna jamiiluuna (orang-orang muslim itu ganteng-ganteng)-
هم صادقون
hum shoodiquuna (mereka jujur)-
Terlihat bahwa untuk kata sifat (ganteng, jujur), jika untuk 1 orang
(dia satu orang) tidak ada tambahan waw nun ()ون. Lihat bedanya
dengan untuk banyak orang (mereka) ada tambahan waw nun di
akhir kata sifatnya. Ingat صادقdengan صادقﻮن.
14 of 19
Di ayat ini kita temui 3 KKS dan 1 KKL. Yang mana itu? Kita ulangi
kembali:
يقيمون- yu qii-muu-na
Mereka sedang mendirikan (sholat), lihat di awal kata ada tambahan
يــ
Fokus topik kali ini adalah menjelaskan Tips memeriksa apakah kata
kerja itu termasuk KKS atau KKL.
15 of 19
ya anita = ya alif nun ta
Kita akan lihat perbedaan kata kerja pasif dalam Bahasa Indonesia
dan dalam Bahasa arab:
َ َ
Nah sekarang untuk membentuk pasif, kata َ ب (dhoraba--telah
َ ُ
memukul) berubah menjadi ب (dhuriba--telah dipukul).
16 of 19
INGAT RUMUS INI : AA - UI
َ ْ
Terlihat disitu ada kata: ( أنزلunzila-- telah diturunkan)
17 of 19
Dan orang-orang yang beriman kepada apa yang diturunkan
kepadamu dan dan apa yang diturunkan kepada sebelummu, dan
kepada hari akhirat mereka yakin.
wa : dan-و
بـbi : dengan
كka : engkau
وwa : dan
كka : engkau
وwa : dan
بـbi : dengan
18 of 19
اﻷخرةakhiirat : akhirat
همhum : mereka
19 of 19