Anda di halaman 1dari 3

Konferensi Meja Bundar

Tugas : Sejarah Indonesia


Guru : Hasan Sadeli, S.Pd.

Disusun Oleh:

1. Amanda Deviena Lazuardi


2. Annisa Devi Larasati
3. Davina Talitha Zayyan
4. Kayla Widiyaningtyas
5. Nurlaely Ramadhayanti
6. Wanda Azzahra Wihelmida

XI IPA 4

MAN 2 Kota Serang


Jl. K.H. Abdul Hadi No. 03 telp. (0254) 200392, Serang-Banten
2021

A. Latar Belakang
Upaya Belanda untuk mengekang kemerdekaan Indonesia dengan cara kekerasan berakhir
dengan kegagalan. Kegagalan tersebut karena Belanda mendapat kecaman dari dunia luar.
Namun sebelumnya, pihak dari bangsa Indonesia dan Belanda sendiri telah melakukan
perundingan lewat jalan diplomasi. Pada tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB juga
menyerukan untuk menyelesaikan perselisihan antara kedua belah pihak tersebut dengan cara
perundingan. Setelah diadakannya Perjanjian Roem-Royen pada tanggal 6 Juli, rencananya akan
diadakan sebuah konferensi yang mana nantinya dihadiri oleh para tokoh yang waktu itu
masih diasingkan di Bangka. Namun, sebelumnya telah diadakan lebih dahulu Konferensi
Inter-Indonesia pada tanggal 31 Juli hingga 2 Agustus 1949 di Yogyakarta. Konferensi
tersebut dihadiri oleh otoritas bagian dari Republik Indonesia Serikat yang nantinya akan
dibentuk. Kemudian para partisipan setuju dengan prinsip serta kerangka dasar dari konstitusi.
Hal inilah yang kemudian membentuk perwakilan Indonesia pada tanggal 11 Agustus 1949
untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

B. Tokoh Konferensi Meja Bundar


Dalam pelaksanaan Konferensi Meja Bundar tersebut ternyata dihadiri oleh tiga
pihak. Yakni dari pihak Bangsa Indonesia sendiri, pihak Belanda yang mana diwakili
oleh BFO serta pihak dari UNCI (United Nations Comissioner of Indonesia) sebagai
penengah. Untuk pihak dari Indonesia sendiri merupakan hasil perundingan pada
Konferensi Inter-Indonesia yang diadakan di Yogyakarta.
1. Pihak Belanda
Dalam pelaksanaan konferensi tersebut, pihak Belanda ternyata diwakili oleh BFO
(Bijeenkomst voor Federaal Overleg). Perwakilan dari Belanda tersebut ternyata
mewakili beberapa negara yang telah diciptakan oleh Belanda di Kepulauan
Indonesia. Perwakilan dari BFO tersebut ternyata diketahui oleh orang Indonesia
yakni Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak. Sedangkan untuk perwakilan dari
Belanda sendiri diketuai oleh Mr. Var Maarseveen.

2. Pihak Indonesia
Untuk pihak dari Indonesia sendiri ternyata diketuai oleh Wakil Presiden Indonesia
yakni Drs. Mohammad Hatta. Beliau mewakili Indonesia pada Konferensi Meja
Bundar dengan 12 delegasi yaitu:
 Drs. Mohammad Hatta
 Nr. Moh. Roem
 Prof. Dr. Mr. Supomo
 Dr. J. Leitnena
 Mr. Ali Sastroamicijojo
 Ir. Djuanda
 Dr. Sukiman
 Mr. Suyono Hadinoto
 Dr. Sumitro Djojohadikusumo
 Mr. Abdul Karim Pringgodigdo
 Kolonel T.B. Simatupang
 Mr. Muwardi

3. Pihak UNCI
Pihak UNCI diwakili oleh Chritchley. Tujuan dari adanya UNCI (United Nations
Comissioner of Indonesia) ialah sebagai penengah serta mediator dari perdamaian
perselisihan antara Indonesia dan Belanda.

C. Proses Terjadinya Konferensi Meja Bundar


D. Tujuan Konferensi Meja Bundar
E. Dampak yang dirasakan Indonesia setelah Konferensi Meja Bundar
diadakan
F. Hasil dan Isi dari Pelaksanaan Konferensi Meja Bundar

Anda mungkin juga menyukai