BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN....................................................................................................................v
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1Latar Belakang............................................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................1
2.1Handscoon...................................................................................................................1
2.1.1 Jenis- jenis Handscoon......................................................................................2
2.2Luka Bakar..................................................................................................................2
2.2.1 Pengertian Luka Bakar....................................................................................2
2.2.2 Luas Luka Bakar..............................................................................................2
2.3Aloe Vera.....................................................................................................................2
2.4Ekstraksi Aloe Vera....................................................................................................3
2.5Hubungan Handscoon Gel Aloe Vera dengan Luka Bakar.....................................4
BAB 3. METODELOGI PENELITIAN............................................................................4
1.Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................................4
2.Rancangan Penelitian......................................................................................................4
a.Kelompok Uji..............................................................................................................5
b.Kriteria Sample...........................................................................................................5
4.Variabel Penelitian..........................................................................................................6
5.Instrumen Penelitian.......................................................................................................6
6.Cara pengukuran efektifitas............................................................................................6
7.Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................6
8.Analisa Data....................................................................................................................7
9.Alur Data.........................................................................................................................7
BAB 4................................................................................................................................8
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..............................................................................8
iii
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS MODIFIKASI HANDSCOON DENGAN
LOVE-GEL ACID TERHADAP PERAWATAN LUKA BAKAR
RINGKASAN
Handscoon salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang paling banyak
digunakan diseluruh instansi kesehatan seperti Rumah Sakit, Lembaga Pendidikan
dan ataupun Lembaga Penelitian. Di Indonesia, jumlah limbah medis, termasuk
handscoon yang bersumber dari fasilitas kesehatan diperkirakan semakin hari
semakin meningkat karena peningkatan jumlah penggunaan handscoon yang
dipengaruhi olehjumlah rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, maupun
laboratorium medis yang terus bertambah hingga mencapai 1.632 unit, sehingga
untuk mengurangi peningkatan jumlah limbah handscoon tersebut diperlukan
adanya modifikasi dalam pengguaan handscoon terhadap perawatan, seperti
perawatan luka bakar. Modifikasi ini adalah dengan menggunakan gel aloe vera
yang bersifat asam (LoVe-Gel Acid)sebagai pelapis handscoon, sehingga
handscoon dapat digunakan berulang kali pada perawatan luka bakar dengan
pasien yang sama karena diketahui beberapa kandungan dari aloe vera diantaranya
adalah sebagai anti-bakteri dan anti-inflamasi, seperti Hormone Auxin dan
Hormone Gibberellin, Fatty Acid, Enzyme bradikinase, Anthraquinone, Salicylic
acid dan Aminoacid.Dari uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat efisiensi LoVe-Gel Acid dalam mengurangi peningkatan
jumlah limbah handscoon dan mengetahui tingkat efektifitas dalam proses
penyembuhan luka bakar.Penelitian ini merupakan penelitian true experimental
dengan menggunakan metode uji statistik Annova One Way, sebuah metode
untuk menguji hipotesis kesamaan nilai rata-rata antara sama kelompok dan
LSD(beda rerata), uji statistik yang digunakan untuk mengetahui status hipotesis
tentang pengaruh tingkat faktor atau perlakuan data hasil percobaan.Hasil analisa
akan menunjukkan adanya penurunan jumlah pertumbuhan bakteri dalam
handscoon dan menunjukkan proses penyembuhan luka dalam waktu yang lebih
cepat.
Kata Kunci: Handscoon, Aloe Vera, Luka Bakar, Bakteri
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kulit indah dan sehat adalah idaman semua orang. Tak dipungkiri kebanyakan
orang melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan kulit yang indah dan sehat
tdengan perawatan di klinik kulit ataupun dengan menggunakan beragam produk
perawatan. Kulit adalah salah satu organ tubuh yang rentan terhadap perubahan
suhu ,iklim, dan adanya radikal bebas (budiman, 2008 ) beragam faktor baik
eksternal maupun internal bisa menyebabkan berbagai masalah kulit berminyak,
kulit kering, flek, kulit kusam, belang, sampai jerawat masalah kulit wajah yang
sering dialami di indonesia salah satunya adalah kerutan pada wajah. kerutan pada
wajah merupakan penurunan fungsi dari elastisitas wajah sehingga kulit
mengalami pengenduran, dan karena seiring dengan bertambahnya usia maka
kulit akan menjadi lebih tipis, lebih kering, kulit mengalami pengurangan
penurunan kelenturan dan kelembaban. Hal tersebut akan menimbulkan garis-
garis halus, tekstur kulit yang tidak halus dan keriput pada kulit. Beberapa keriput
dapat nampak jelas disekitar area mata, mulut dan leher (Kurniawan, 2011).
Untuk mengatasinya ada beberapa cara penanganan yang dapat dilakukan,
salah satunya yaitu dengan meggunakan antioksidan. Antioksidan digunakan
untuk melindungi kulit dari kerusakan oksidasi sehingga dapat mencegah penuaan
dini (masaki, 2010). Antioksidan alami dapat ditemukan pada sayuran, buah-
buahan, dan tumbuhan berkayu. Bengkoang diduga merupakan antioksidan
potensial (lukitaningsih,2010) Bengkoang mengandung vitain c vitamin b protein
dan serat kasar relatif yang tinggi (noman, et al.,2007 vitamin c adalah
antioksidan alami yang bermanfaat untuk melawan serangan radikal
bebas .penyebab penuaan dini dan berbagai jenis kanker.(ebook antioksidan) pada
penelitian sebelumnya kombinasi bengkoang dan jinten hitam pada sediaan
masker pasta terbukti dapat mengurangi kerutan pada wajah. Jintan hitam
mengandung asam lemak essensial tak jenuh ( asam linonleat dan linolenat) yang
berfungsi untuk meremajakan sel sel kulit dan menunda proses penuaan (childiest,
2010). Hanya saja pada penelitian sebelumnya dalam bentuk sediaan masker pasta
belum dilukukan penelitian lebih lanjut mengenai besar aktivitas antioksidan pada
kombinasi bengkoang dan biji jinten. Perpaduan keduannya diperkirakan dapat
meningkatkan aktivitas antioksidan yang tinggi sehingga terbukti dapat
mengurangi keriput pada wajah . Pemanfaaatan antioksidan pada sediaan yang
ditujukan pada kulit wajah, lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk sediaan
kosmetika topikal dibandingkan oral (draelos and thaman,2006) salah satu
sediaan kosmetika topikal pada wajah adalah masker.
v
Masker adalah salah satu kosmetik perawatan kulit. Namun, proses pemakaian
masker pada umumnya cukup rumit, padahal gaya hidup masyarakat perkotaan
dipenuhi dengan kesibukan. Sehinggadi butuhkan produk masker yang praktis
dalam pemakaiannya, salah satu jenis masker wajah adalah masker wajah gel peel
off (IrawatidanSulandjari, 2013). Masker peel off memiliki banyak keunggulan
dibandingkan masker jenis lain yaitu sediaannya berbentuk gel yang sejuk mampu
merelaksasikan dan membersihkan wajah secara maksimal dengan mudah
(Morris, 1993). Keuntungan lain diantaranya penggunaan yang mudah, serta
mudah dibersihkan, diangkat atau dilepaskan seperti membran elastik tanpa perlu
membilas muka (Harry,1973). Dalam formulasi masker gel peel off, mutu fisik
sediaan dipengaruhi oleh komposisi bahan yang digunakan diantaranya adalah
PVA sebagai filming agent dan HPMC sebagai agen peningkat viskositas. Salah
satu keunggulan PVA diantaranya dapat membuat gel yang dapat mengering
secara cepat selain itu film yang terbentuk sangat kuat dan plastis sehingga
memberikan kontak yang baikantar obat dan kulit ( rowe et al, 2009). HPMC
akan membentuk gel yang bening, jernih, bersifat netral dan mempunyai
viskositas yang stabil dalam penyimpanan jangka panjang (Rowe et al.,2009).
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi PVA dan HPMC terhadap mutu fisik
sediaan masker gel peel off dari kombinasi bengkoang dan biji jinten
hitam ?
2. Bagaimana aktivitas antioksidan seidaan gel masker peel off dari
kombinasi bengkoang dan biji jinten hitam
Tujuan penelitian
1. Mendapatkan data pengaruh variasi konsentrasi PVA dan HPMC terhadap
mutu fisik sediaan masker gel peel off dari kombinasi bengkoang dan biji
jinten hitam.
2. Mendapatkan data aktivitas antioksidan seidaan gel masker peel off dari
kombinasi bengkoang dan biji jinten hitam.
Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan formulasi sediaan masker gel pell-off untuk dihasilkan
sebuah sediaan kosmetik yang dapat mengatasi permasalahan kerutan pada
kulit wajah.
2. Melakukan pubikasi hasil penelitian ini di forum regional, nasional
maupun internasional.
3. Membuat hak paten apabila metode yang digunakan sesuai hipotesis.
vi
Manfaat penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh
konsentrasi PVA dan HPMC dalam sedaian masker gel peel-off dari kombinasi
bengkuang dan biji jinten hitamyang memenuhi mutu fisik sediaan dan aktivitas
antioksidan dari kombinasi bengkoang dan biji jinten hitam. Serta serta sebagai
bahan informasi atau dasar pemikiran dalam melakuakn penelitian terkait
kombinasi bahan herbal lain dalam suatu sediaan.
vii
2.2 Luka Bakar
2.2.1 Pengertian Luka Bakar
Luka bakar adalah suatu bentuk cidera atau luka traumatis yang dapat
menimbulkan eschar dengan berbagai penyebab; 1) Benda panas 2)
Radiasi, 3) Listrik, dan 4) Zat kimia. Kondisi kedalaman dan luas luka
bakar sangat mempengaruhi repon sistemik tubuh (Muttaqin dan Sari,
2011).
2.2.2 Luas Luka Bakar
Untuk dapat menentukan luas luka bakar dapat digunakan beberapa
metode; 1) Lund and Browder, 2) Rule of Nine dan 3) Telapak
tangan(palm method), lebar telapak tangan pasien kurang lebih
sebesar 1% luas permukaan tubuhnya, sehingga lebar telapak tangan
dapat digunakan untuk menilai luas luka bakar (Amirsheybani (2001)
dalam Muttaqin dan Sari, 2011).
2.3 Aloe Vera
Taxonomy
Kingdom : Plantae
Order : Asparagales
Family : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Species :Aloe vera (Joseph & Raj, 2010)
Lidah Buaya (Aloe Vera) adalah tumbuhan yang hidup di daerah
tropis maupun subtropis dan merupakan salah satu tumbuhan obat yang sudah
sejak lama menjadi popular di beberapa wilayah, seperti Africa, Asia, Europe
dan America. Terbukti dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli
sebelumnya bahwa Aloe Vera memiliki khasiat dalam prosespenyembuhan
luka atau gangguan pada kulit, seperti luka bakar, luka karena benda tajam
(robekan) dan gigitan serangga, Irritation, Erythema, Genital Herpes,
Seborrheic Dermatitis, Psoriasis Vulgaris, eczema. (Rajeswari, dkk, 2012;
Bhuvana, dkk, 2015).Kandungan kimia aloe vera diantaranya yang dapat
digunakan sebagai anti-bakteri dan anti-inflamasi adalah:
a. Hormone Auxin dan Gibberellin, berfungsi untuk membantu
penyembuhan luka dan sebagai anti-inflamasi (Bhuvana, dkk. 2015).
b. Fatty Acid, mengandung 4 plant steroid; cholesterol, campesterol, β-
sisoterol dan lupeol.Kesemuanya merupakananti-inflamasi, dan
sedangkan lupeol juga memiliki fungsi sebagai antiseptic dan
analgesic (Bhuvana, dkk, 2015).
c. Enzyme bradikinase membantu mengurangi terjadinya penyebar
luasan inflamasi pada kulit(Bhuvana dkk, 2015).
viii
d. Anthraquinone, dimana phenolic dikenal sebagai obat golongan
laxative, aloin dan emodin sebagai analgesic, antibacterial dan
antiviral (Bhuvana, dkk. 2015).
e. Salicylic acid, zat kimia seperti aspirin, berfungsi sebagai anti-
inflamasi dan anti-bakteri dengan efek kerolyticyang berfungsi untuk
menghambat proses nekrosis pada luka (Joseph & Raj, 2010).
f. Aminoacid, membantu sintesis protein terhadap pembentukan sel-sel
baru (Joseph & Raj, 2010).
2.4 Ekstraksi Aloe Vera
Pengumpulan dan pemilihan daun segar aloe vera. Setelah terkumpul, daun
dicuci dengan air bersih, kemudian kupas lapisan terluar aloe vera hingga
tampak bagian dalam (lendir) aloe vera. Blender bagian dalam (lendir) aloe
vera dan setelahnya, tambahkan ethanol 70% lalu aduk selama 30 menit
dengan stirrer magnetic kemudian diamkan selama 48 jam. Hasil maserasi
disaring sebanyak 3 kali dengan corong buctner yang dilapisi kertas saring
dan ditampung dengan erlenmeyer. Hasil penyaringan diuapkan dengan
vacum rotary evaporator.Ektrak aloe vera ditambhkan zat H+untuk
mengubah menjadi sifat asam.
ix
BAB 3. METODELOGI PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium solida Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang . Waktu Penelitian dilakukan selama 3
bulan.
2. Alat dan Bahan
x
c. Formulasi Sediaan Masker Peel Off Kombinasi Pati Umbi Bengkoang
(Pachyrhizus erosus) Dan Ekstrak Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella
sativa L)
Konsentrasi
Bahan Fungsi
F1 F2 F3
propilenglikol 10 10 10 Humektan
Madu 6 6 6 Humektan
xi
hingga mengembang (wadah B). Pada wadah terpisah lainnya (wadah C),
larutkan metil paaraben dan propil paraben kedalam propilenglikol.
Kemudian campurkan wadah C dan wadah B secara berturut-turut kedalam
wadah A lalu diaduk hingga homogen. Tambahkan campuran ekstrak
kedalam campuran wadah A aduk sampai homogen.
e. Evaluasi Sediaan Masker Peel Off Kombinasi Pati Umbi Bengkoang
(Pachyrhizus erosus) Dan Ekstrak Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella
sativa L)
1. Pengamatan organoleptis
Pengujian organoleptik dilakukan dengan mengamati
perubahan-perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan masker
(septiani, 2011)
2. Pengujian viskositas
Sebanyak 100 ml gel dimasukan kedalam beaker gelas 250 ml
kemudian viskositasnya diukur dengan viskometer haake, kemudian
diatur spindle dan kecepatan yang akan digunakan ( septiani, 2011)
3. Pengujian pH
Pengukuran sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter.
pH sediaan gel harus disesuaikan dengan pH kulit yaitu 4,5 – 6,5
(Tranggono, 2007)
4. Pengujian waktu sediaan mengering
1 gram gel masker peel off dioleskan pada kulit lengan dengan
panjang 7cm dan lebar 7cm. Kemudian dihitung kecepatan mengering
gel hingga membentuk lapisan film dari gel masker peel-off dengan
menggunakan stop watch
5. Pengujian daya sebar
Pengujian daya sebar dilakukan untuk mengetahui kecepatan
penyebaran gel pada kulit saat dioleskan pada kulit. Sebanyak 1 gram
sediaan gel peel-off diletakkan dengan hati-hati diatas kaca berukuran
20 x 20 cm. Selanjutnya ditutupi dengan kaca yang lain dan digunakan
pemberat diatasnya hingga bobot mencapai 100 gram dan diukur
diameternya setelah 1 menit. Persyaratan daya sebar yaitu antara 5 - 7
cm (Garg et al., 2002)
xii
f. Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Masker Peel Off Kombinasi Pati
Umbi Bengkoang (Pachyrhizus erosus) Dan Ekstrak Minyak Biji Jinten
Hitam (Nigella sativa L)
Sebanyak 2,5 gram dilarutkan dengan metanol p.a dalam labu ukur 25 ml
kemudian diaduk hingga homogen untuk membuat larutan induk 1000
ppm. Campurkan 2 ml masing-masing larutan sediaan dengan 2 ml DPPH
0,1 mM dalam metanol, dihomogenkan, llalu disimpan diruang gelap
selama 30 menit. Selanjutnya absorbansi larutan diukur pada panjang
gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer sinar UV-Vis.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1. RINCIAN BIAYA
DAFTAR PUSTAKA
xiii
Huckfeldt, R., Ouellet, L., Richardson, L., Taylor, P., & Werner, P. (2015). Burns
- Assessment and Management. California: Ansell Healthcare.
Moenadjat Y. 2009. Luka Bakar Masalah dan Tata Laksana. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. Hlm 90-110
Muttaqin, A& Sari, K. (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Shahzad
MN, Ahmed N. 2013. Effectiveness of Aloe Vera Gel compared with 1%
silver sulphadiazine cream as burn wound dressing in second degree burns.
Journal Vol. 63, No.2.
Sulistiawati N. 2011. pemberian ekstrak daun lidah buaya (aloe vera) konsentrasi
75% lebih menurunkan jumlah makrofag daripada konsentrasi 50% dan
25% pada radang mukosa mulut tikus putih jantan. denpasar. universitas
udayana
Syamsulhidajat R dan Jong W D. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Hlm. 72-
101.
Wathoni N, dkk. 2016. Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Rimpang Lengkuas
(Alpinia galanga L.Willd) dengan Menggunakan Basis Aqupec 505HV.
Jatinangor: Universitas Padjadjran
xiv
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Ketua Penelitian
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan IPA
xv
1.
2.
Semua data yang terisi dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, maka saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hbah PKM Penelitian.
xvi
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
2. Anggota peneliti 1
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan IPA
xvii
1.
2.
3.
Semua data yang terisi dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, maka saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hbah PKM Penelitian.
Fitriani Bua
xviii
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
3. Anggota peneliti 2
A. Identitas Diri
4 NIM 201410420311017
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lampung Tengah, 08 Desember 1994
6 E-mail sigitandrianto@myself.com
7 Nomor Telepon/HP +6282372342066
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 3 Cahya SMP Makarti Mukti SMK Kesehatan
Maju Tama Suka Maju Mitra Husada
Jurusan Keperawatan
Tahun Masuk - Lulus 2009 -
2000 – 2006 2006 – 2009
2012
Waktu dan
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Tempat
1
2
3
xix
Intitusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3
Semua data yang isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Sigit Andrianto
xx
4. Anggota peneliti 3
a. Identitas Diri
4 NIM 201510410311103
5 Tempat dan Tanggal Lahir Batu, 8 September 1997
6 E-mail dimasseptyas@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 083848058585
b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SMK Wiyata
SD Negeri Beji 01 MTs Negeri Batu
Husada Batu
Jurusan - - Farmasi
Tahun Masuk - Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Waktu dan
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Tempat
1
2
3
xxi
1
2
3
Semua data yang isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
xxii
Lampiran 2. Pembimbing
1. Biodata Pembimbing
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nurul Aini, S.Kep.Ns.M.Kep.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP-UMM 1122.0501.0419
5 NIDN 0705067605
6 Tempat, Tanggal Lahir Pasuruan, 5 Juni 1976
7 Email nurulaini_56@yahoo.co.id
8 No Telp / HP 081233072008
9 Alamat Kantor Jl. Bendungan Sutami 188 A Malang
10 No Telp/ Faks (0341) 551149-psw. 123
1. Keperawatan Anak
2. Manajemen Keperawatan
11 Mata Kuliah yang diampu 3. Kesehatan Reproduksi
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya Universitas Airlangga
Bidang Ilmu Ilmu Keperawatan Magister Ilmu Keperawatan
Tahun Masuk-Lulus 2003-2006 (program alih jenjang 2008-2010
dan profesi)
xxiii
4 2012 Profil Preceptor Klinik Keperawatan Pendidikan UMM Rp. 3.000.000
Profesi Ners FIKES-UMM
Semua data yang isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsa Cipta
xxiv
Malang, 01 Agustus 2016
Pembimbing,
xxv
Lampiran 3. Rincian anggaran dana
Harga Total
No Material Kuantitas
Satuan Rupiah
1 blender
xxvi
2 Sewa oven 1
3 pisau 3
4 Sewa ayakkan komersil 1
5 Plastik 1 pack
6 Labu gelap 1
7 Sewa shaker 1
8 Sewa sentrifuge 1
9 Kertas saring 1 pack
10 Sewa evaporator 1
11 Motir dan stamper 5
12 Pipet 10
13 Beaker 50/100/200/250/300
14 Gelas ukur 5/10/25/50/100
15 Washing bottle
16 tisu
17 Gunting 3 pack
18 Corong buchner 3
19 Masker 1
20 Handscoon 1 pack
22 sunlight 2
23 spon 1
24 Kertas perkamen 1
26 Sewa ph meter 1
27 Stopwacth 1
28 Kaca 2
29 Labu ukur 1
30 Sewa spektrofotometer 1
xxvii
31 Sewa kuvet 2
TOTAL
Habis pakai
1 bengkoang
3 n-heksan
4 Aquades
5 PVA
6 HPMC
7 Madu
8 Propilenglicol
9 Metil paraben
10 Propil paraben
11 Metanol
12 DPPH
13 Biaya Listrik
14 Biaya Air
15 Sewa Lab
Perjalanan
1 Bensin
2 Sewa Pick Up
3
Supir
TOTAL
xxviii
Lain-Lain
1 Dokumentasi
2 Publikasi
3 Konsumsi
4 P3K
TOTAL
xxix
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
xxx
Figure 1.Penampang luka bara berdasarkan penyebab (Huckfeldt, dkk, 2015)
Luka bakar derajat I Luka bakar derajat II Luka bakar derajat III
xxxi
Figure 3.Penilaian luas luka bakar dengan metode Lund and Browder.
Area Lahir 1-4 5-9 10-14 15 Dewasa 2nd 3rd TBSA
–1 Tahun Tahun Tahun Tahun
Tahun
Kepala 19 17 13 11 9 7
Leher 2 2 2 2 2 2
Dada dan 13 13 13 13 13 13
abdomen depan
Dada dan 13 13 13 13 13 13
abdomen
belakang
Genetalia 1 1 1 1 1 1
Lengan atas 4 4 4 4 4 4
kanan
Lengan atas 4 4 4 4 4 4
kiri
Lengan bawah 3 3 3 3 3 3
kanan
Lengan bawah 3 3 3 3 3 3
kiri
Total
* 2nd luka bakar derajat dua dengan kedaalaman luka bakar superficial partial-
thickness atau partial-thickness dalam.
*3rd luka bakar derajat tiga dengan kedalaman luka bakar full-thickness.
xxxii
TBSA (Total Body Surface Area)
(Amirsheybani, 2001dalam Muttaqin dan Sari, 2011)).
Figure 4. Penilaian luas luka bakar dengan metode Rule of Nine (Huckfeldt, dkk,
2015)
xxxiii
xxxiv