Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta. Atas rahmat
dan hidayat-Nyalah tim penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘‘Instrumen
Penilaian Dan Rubrik Penskoran’. Makalah ini dibuat sebagai sarana untuk mempelajari salah
satu materi dalam mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Fisika. Selain itu makalah ini juga
diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut. Penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang ikut memberikan dukungan sampai selesainya proses penyusunan
makalah ini semoga semua amal kebaikan kita dibalas oleh Allah SWT. Juga penyusun
mengharapkan kritikan dan saran-saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 15 November 2017

Tim Penyusun Makalah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
Latar Belakang.................................................................................................... 3
Rumusan Masalah................................................................................................3
Tujuan……………..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
A. Pengertian Instrumen Penilaian Dan Rubrik Penskoran..............................4-5
B. Macam-Macam Aspek Penilaian..................................................................5
 Aspek sikap beserta rubrik penilaian ..............................................5-11
 Aspek pengetahuan beserta rubrik penilaian....................................12-15
 Aspek keterampilan beserta rubrik penilaian .................................15-27

BAB II PENUTUP.......................................................................................................28
Kesimpulan........................................................................................................28
Saran..................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................29

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Secara umum yang dimaksud instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan
akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
Rubrik penilaian salah satu instrument penilaian dalam proses penilaian autentik, melihat
dari bentuk pembelajaran yang dimana terdapat berbagai macam proses penilaian selama
proses pembelajaran, maka ada dari beberapa instrumen penilaian yang membutuhkan
instrumen tambahan sebagai pedoman tambahan. Salah satunya adalah rancangan rubrik yang
dimana rancangan rubrik berkontribusi dalam aspek penilaian keterampilan pada bagian
projek yang diatur dalam permendiknas No.20 Tahun 2007 (pada KTSP) serta permendikbud
No.104 Tahun 2014(pada K-13). Banyak berbagai macam kendala-kendala yang umum
dihadapi oleh pendidik dalam melaksanakan aplikasi penggunaan rancangan rubrik pada
peserta didik, baik itu pada pemahaman tingkat teori mengenai rubrik, sampai pada kerja
perancangan rubrik.

B.       Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, diantaranya ialah:
a. Apakah itu instrumen penilaian dan rubrik penskoran?
b. Apakah aspek aspek penilaian?
c. Bagaimana format dari masing masing aspek penilaian?
d. Bagaimanakan cara menskor setiap aspek-aspek penilaian?

C.      Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari makalah ini adalah:
a. Dapat mengetahui apa itu instrumen penilaian dan rubrik penskoran.
b. Dapat mengetahui aspek-aspek penilaian.
c. Dapat mengetahui format penilaian dari setiap aspek-aspek penilaian.
d. Dapat mengetahui cara menskor setiap aspek-aspek penilaian.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
          Secara umum yang dimaksud instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan
akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dalam bidang penelitian, instrumen diartikan
sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai variabel – variabel penelitian untuk
kebutuhan penelitian, sementara dalam bidang pendidikan instrumen digunakan untuk
mengukur prestasi belajar siswa, faktor – faktor yang diduga mempunyai hubungan atau
berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses
belajar mengajar guru, dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu. Sedangkan
menurut Permendikbud Tahun 2014, instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk
menilai capaian pembelajaran peserta didik, misalnya: tes, dan skala sikap.
Pengertian lainnya menjelaskan, bahwa instrumen adalah  alat ukur yang digunakan
untuk mengumpulkan data, dapat berupa tes atau nontes. Tes atau penilaian merupakan alat
ukur pengumpulan data yang mendorong peserta memberikan penampilan maksimal.
Sedangkan Instrumen non-tes merupakan alat ukur yang mendorong peserta didik untuk
memberikan penampilan tipikal, yaitu melaporkan keadaan dirinya dengan memberikan
respons secara jujur sesuai dengan pikiran dan perasaannya.
 Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan
guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa  Rubrik perlu memuat
daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan
siswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut.
Rubrik menurut beberapa pandangan para ahli adalah:
 Menurut Arens : “Rubrik adalah Deskripsi terperinci tentang tipe kinerja tertentu dan
kriteria yang akan digunakan untuk menilainya “
 Menurut Bernie Dodge dan Nancy Pickett : “Rubrik adalah dalah alat skoring untuk
asesmen yang bersifat subjektif, yang didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar
yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases ke anak didik.”

4
 Menurut Nitko : “Rubrik adalah suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang
digunakan untuk mengases kualitas dari performansi/kinerja mahasiswa/ peserta didik
”.
 Menurut Heidi Goodrich Andrade : “Rubrik adalah suatu alat penskoran yang terdiri
dari daftar seperangkat kriteria atau apa yang harus dihitung.” 

B. MACAM-MACAM ASPEK PENILAIAN

1. ASPEK SIKAP.

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan


Observasi Daftar cek Dilakukan selama proses
Skala penilaian sikap pembelajaran.
Penilaian diri Daftar cek Dilakukan pada akhir semester.
Skala penilaian sikap
Penilaian antar Daftar cek Dilakukan pada akhir semester,
peserta didik Skala penilaian sikap setiap pesesrta didik dinalai oleh 3
siswa.
Jurnal Catatan pendidik berisi Berupa catatan guru tentang
informasi tentang kekuatan kelemahan dan kekuatan peserta
dan kelemahan peserta didik didik yang tidak berkaitan dengan
mata pelajaran.

A. OBSERVASI
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung
dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi
tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan
karyawan sekolah.
Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar cek
digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala
penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap.
Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan

5
hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau
perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa :

1. Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah


2. Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik

Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat
petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran
memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih
efektif dan terarah hendaknya :

1. Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup


indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
2. Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
3. Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
4. Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.

Format Observasi Sikap Spiritual


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda
ceklis (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah
menyampaikan pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran
Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :

6
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor
x 100=skor akhir
Skor Tertinggi
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
14
x 100=2,8
20
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)
Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)
Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69)
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)

B. PENILAIAN DIRI

Penilaian Diri adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif. Penilaian diri merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai
rubrik.

Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic
differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau
fenomena. Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi
bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum
di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat
negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.

Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data
interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dimiliki seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:

1. Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap resonden terhadap
sesuatu hal
2. Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
3. Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
4. Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
5. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti

7
6. Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

FORMAT PENILAIAN DIRI


SIKAP DISIPLIN

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik.

Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai
berikut :

Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan

Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal : ………………….

Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak

1 Saya masuk kelas tepat waktu

2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu

3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib

4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan

5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran

6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan

7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran

8 Saya membawa buku teks mata pelajaran

Jumlah

8
Petunjuk Penyekoran:

Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor d iperoleh
x 4=Skor Akhir
Skor maksimal

C. PENILAIAN ANTAR TEMAN

Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk
penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik
sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau
menggunakan dua-duanya.

Contoh: Format penilaian teman sejawat

Petunjuk :
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti.
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-
hari
3. Isilah biodata teman sejawat yang akan kamu nilai.

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….

Skala
No Pernyataan
4 3 2 1

1 Teman saya berkata benar, apa adanya kepada


orang lain

9
2 Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas
sekolah

3 Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang


diterapkan

4 Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri

5 Teman saya mengembalikan alat kebersihan,


pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah
selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula

6 Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan


sesuai dengan petunjuk guru

7 Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu


apabila diberikan tugas oleh guru

8 Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan


kepada orang lain

9 Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap


orang lain

10 Teman saya menolong teman yang sedang


mendapatkan kesulitan

JUMLAH

Kriteria sebagai berikut:


1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan.
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

Petunjuk Penskoran
:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

Skor Diperoleh x 100 = Skor Akhir


Skor Maksimal

10
D. JURNAL
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
perilaku. Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera.
Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami
peserta didik dengan lebih tepat.
Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku
peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan
terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajar. Aspek-
aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih
dahulu dengan peserta didik di awal semester.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:

1. Catatan atas pengamatan guru harus objektif


2. engamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian /
peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3. Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)

Contoh Format Jurnal

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):


1. Tulislah Aspek yang diamati
2. Tulislah identitas peserta didik yang diamati
3. Tulislah tanggal pengamatan.
4. Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
5. Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan
kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan
guru terkait dengan Kompetensi Inti.
6. Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
7. Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
8. Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik 

Jurnal

Nama Peserta Didik : ………………..


Aspek yang diamati : ………………..

No Hari/ Tanggal Kejadian Keterangan


.

11
2. ASPEK PENGETAHUAN

A. TES TULIS

Tes tulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik dengan
memberikan jawaban tertulis.Nurkanca, dkk menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan suatu tes
tertulis ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Adapun hal-hal tersebut antara lain:

1)      Ruangan tempat tes di laksanakan hendaknya diusahakan setenang mungkin.

2)      Murid-murid harus diperingatkan bahwa mereka tidak boleh bekerja sebelum
ada tenda untuk mulai. Hal ini untuk mengatur agar semua murid mulai bekerja pada
saat yang sama.

3)      Selama murid-murid bekerja para pengawas tes dapat berjalan-jalan, dengan
catatan tidak mengganggu suasana, untuk mengawasi apakah murid-murid bekerja
secara wajar atau tidak. Murid-murid yang melanggar tata tertib tes dapat dikeluarkan
dari ruang tes.

4)      Apabila waktu yang ditentukan telah habis maka semua pengikut tes
diperintahkan untuk berhenti bekerja dan segera meninggalkan ruangan tes secara
tertib. Para pengawas tes segera mengumpulkan lembaran-lembaran tes dan lembaran-
lembaran jawaban peserta tes.

5)      Setelah lat-alat terkumpulkan maka pengawas tes supaya mengisi catatan-
catatan tentang kejadian penting yang terjadi selama tes berlangsung.

Contoh soal tes tulis :

SOAL PILIHAN GANDA FISIKA SMA KELAS X


BESARAN DAN PENGUKURAN

Pilihlah jawaban yang paling benar menurut anda dengan memberi tanda (x)
1. Dibawah ini adalah besaran-besaran fisika:
1) Panjang
2) Massa
3) Kuat arus
4) Gaya
Yang termasuk kedalam besaran pokok adalah...
a. 1 dan 3

12
b. 1, 2, dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 2, 3, dan 4
Jawaban : B. 1,2, dan 3 Yang termasuk besaran pokok adalah Panjang, massa, waktu
2. Besaran-besaran berikut ini yang merupakan besaran turunan adalah ....
a. Gaya, kecepatan, dan panjang
b. Berat, daya, dan waktu
c. Massa, waktu, dan percepatan
d. Berat, energi, dan massa
e. Tekanan, gaya, dan berat
Jawaban : E, tekanan, gaya dan berat merupakan besaran turunan.
3. Besaran-besaran berikut ini yang tidak termasuk besaran pokok adalah ....
a. Panjang
b. Massa
c. Waktu
d. Suhu
e. Muatan listrik
Jawaban : E, muatan listrik dengan satuan Coulomb merupakan besaran turunan.
4. Jika M dimensi massa, L dimensi panjang, dan T dimensi waktu, maka dimensi tekanan
adalah ....
a. [M] [L] [T] –2
b. [ML] –1 [T] –2
c. [M] [L] 2 [T] –3
d. [M] [L] –1 [T] –2
e. [M] [L] –3 [T] –2
Jawaban : D, Tekanan merupakan Gaya per satuan luas sehingga mempunyai satuan
Kg.m-1.s-2, dari satuan ini maka dimensi Tekanan adalah  [M] [L] –1 [T] –2
5. Daya adalah usaha per satuan waktu. Dimensi daya adalah ....
a. M L T –2
b. M L2 T –2
c. M L2 T –3
d. M L–2 T –2
e. M L–3 T –2

13
Jawaban : C, Jika Usaha merupakan Gaya dikali dengan perpindahan maka satuan
dari Daya adalah Kg.m2.s-3, sehingga dimensi Daya adalah M L2 T –3
6. Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 10 cm. Dengan menggunakan aturan angka
penting dan notasi ilmiah, volume kubus tersebut adalah ....
a. 1,000 cm3
b. 1 × 10 cm3
c. 1,0 × 103 cm3
d. 1,00 × 103 cm3
e. 1,000 × 103 cm3
Jawaban : C. rusuk = 10 cm, mempunyai 2 angka penting sehingga hasil akhir juga
mempunyai 2 angka penting V = r3 = 10 x 10 x 10 = 1000 atau, 1,0 x 103 cm3
7. Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,304 cm. Banyaknya
angka penting hasil pengukuran tersebut adalah...
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
Jawaban : B. 3, Angka nol pertama bukan angka penting karena terletak disebelah kiri
angka bukan nol (angka 3). Angka 3 dan 4 adalah angka penting karena bukan angka
nol. Angka 0 yang kedua adalah angka penting karena terletak diantara angka bukan
nol (angka 3 dan 4).
8. Seseorang melakukan pengukuran tebal buku tulis dengan jangka sorong. Hasil
pengukurannya adalah 5,24 mm. Dengan memperhitungkan kesalahan mutlak,
pembacaan dari hasil pengukuran tersebut dapat dituliskan menjadi ....
a. (5,24 + 0,01) mm
b. (5,24 + 0,05) mm
c. (5,24 + 0,1) mm
d. (5,24 + 0,5) mm
e. (5,24 + 1) mm
Jawaban : B, cara penulisan hasil pengukuran harus menambahkan angka ketelitian
alat yang besarnya setengah dari ketelitian jangka sorong yaitu 0,05 mm.
9. Hasil pengukuran diameter sebuah kelereng dengan menggunakan mikrometer sekrup,
ditunjukkan oleh gambar dibawah.

14
a. 4,78 mm
b. 5,28 mm
c. 5,70 mm
d. 8,50 mm
e. 9,28 mm
Jawaban : A, Panjang yang terbaca pada skala tetap = 4,5 mm. Panjang yang terbaca
pada skala nonius = 0,28 mm. Panjang benda = 4,5 mm  + 0,28 mm = 4,78 mm.
10. Untuk mengukur tebal suatu balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar.

Tebal balok kayu adalah...


a. 0,31 cm
b. 0,40 cm
c. 0,50 cm
d. 0,55 cm
e. 0,60 cm
Jawaban: D, Panjang yang terukur adalah dari skala 0 skala tetap sampai skala 0 skala
nonius (lihat gambar). Kemudian (Menentukan hasil pengukuran yang terbaca pada
skala tetap). Skala tetap = 5 mm = 0,5 cm. Setelah itu (Menentukan hasil pengukuran
yang terbaca pada skala nonius). Terlebih dahulu cari skala nonius yang berimpit
dengan skala tetap. Skala nonius = 0,5 mm = 0,05 cm. Jadi, Tebal balok kayu= 0,5 cm
+ 0,05 cm = 0,55 cm.

15
ESSAY

Jawablah pertanyaan dibawah ini secara tepat!

1. Berapakah jumlah angka penting dalam hasil penjumlahan berikut : 4,56 + 9,032 + 380,
0078 + 540, 439
2. Tuliskan berapa jumlah angka penting berikut :
A. 1,0001
B. 0,002
C. 0,0100
3. Gaya elastis sebuah pegas dinyatakan dengan F = k . Δx, dengan k menyatakan
konstanta pegas dan Δx menyatakan pertambahan panjang pegas. Tentukan dimensi k !
4. Tentukan hasil pengukuran dari gambar micrometer sekrup dibawah ini !

5. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari
hasil pengukuran tampak seperti gambar.

Tentikan besar hasil pengukuran tersebut !

PEMBAHASAN

1. 4, 56
9,032
580, 0078
540, 439
------------------------+
1134, 0388 = 1134, 04 = 6 Angka Penting (AP)

16
2. a. 1,0001 = 5 AP
b. 0,002 = 1 AP
c. 0,0100 = 3 AP
3. 3.

4. Laporan hasil pengukuran dari gambar micrometer sekrup


 Langkah 1 (menentukan hasil pengukuran yang terbaca pada skala tetap). Skala
tetap = 8 mm.
 Langkah 2 (menentukan hasil pengukuran yang terbaca pada skala nonius).
Terlebih dahulu mencari skala nonius yang berimpit dengan garis tengah skala
tetap.

Skala nonius = 16 x 0,01mm = 0,16 mm.


Pembacaan skala nonius, angka pada skala nonius selalu dikali dengan 0,01 mm.
 Langkah 3 (Jumlahkan hasil pengukuran skala tetap dengan hasil pengukuran
skala nonius). Diameter bola = 8 mm + 0,16 mm = 8,16 mm.
5. Besar hasil pengukuran jangka sorong :
 Langkah 1Panjang yang terukur adalah dari skala 0 skala tetap sampai skala 0
skala nonius (lihat gambar).
 Langkah 2 (Menentukan hasil pengukuran yang terbaca pada skala tetap).
Skala tetap = 31 mm = 3,1 cm.

17
 Langkah 3 (Menentukan hasil pengukuran yang terbaca pada skala nonius).
Terlebih dahulu mencari skala nonius yang berimpit dengan skala tetap.

Skala nonius = 0,4 mm = 0,04 cm.


 Langkah 4 (Jumlahkan hasil pengukuran skala tetap dengan hasil pengukuran
skala nonius). Tebal balok kayu = 3,1 cm + 0,04 cm = 3,14 cm.

PENSKORAN SOAL ESSAY


NO BOBOT Kriteria penskoran Nilai Akhir
SOAL SOAL 5 10 15 20
1 15
2 20
3 20
4 25
5 20
JUMLAH SKOR MAKSIMAL=100

18
SKOR AKHIR:

B. TES LISAN

Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan.

Tes hasil belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab
atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa.
Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara
pendidik dan peserta didik.

Kriteria Tes lisan adalah sbb:


•    Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang
hendak dinilai.
•    Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
•    Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri.
•    disusun dari  pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek

Contoh pertanyaan :

Pada pertemuan kemaren kita telah membahas tentang contoh hukum-hukum newton.
Sekarang siapa yang bisa memberikan contoh apa-apa saja contoh yang termasuk kedalam penerapan
hukum kedua newton?dan apa alasannya?

JAWAB :

• Mobil di jalan raya, karena kecepatannya tidak konstan

• Kuli pasar yang mendorong gerobak, karena kecepatan gerobaknya tidak konstan.

Cara menskor :

Cara menskor tes lisan ini berbeda-beda setiap guru, di antaranya:

• Menandai nama siswa pada daftar kehadiran (mencek list)

• Memberikan poin kepada siswa.

C. PENUGASAN

Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh guru yang dapat berupa pekerjaan
rumah, baik secara  individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya. Soal
bentuk uraian adalah penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami,
19
dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari dengan cara
mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertullis dengan menggunkan kata-
katanya sendiri.

Keunggulan dari soal uraian adalah:


1.    Mengukur aspek kognitif yang tinggi;
2.    Mengembangkan kemampuan berbahasa peserta didik;
3.    Melatih kemampuan berfikir yang teratur peserta didik;
4.    Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah;
5.    Penyusunan soal tidak membutuhkan waktu yang lama;
6.    Mengindari sifat tekaan dlam menjawab soal;
7.    Menggali kemampuan berfikir kritis peserta didik
8.    Biaya pembuatan lebih murah;
9.    Mampu memberikan gambaran yang tepat pada setiap langkah peserta didik;
Sedangkan kelemahannya adalah :
1.    Sampel soal sangat terbatas sehingga bahan meteri yang diujikan terbatas pula;
2.    Cara memeriksa hasil pekerjaan peserta didik sangat sukar dan bisa subjektif;
3.    Membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk koreksi;
4.    Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu soal uraian;
5.    Tidak mencakup KD yang dapat diuji
6.    Tidak mampu mencakup materi esensial seluruhnya.

Syarat tes uraian yang baik adalah:


1.    Batasi ruang lingkup materi dengan memilih materi atau bahan pelajaran yang
esensial yang dapat mewakili materi lainnya;
2.    Gunakan bahasa yang baik dan benar;
3.    Jangan mengulang-ngulang pertanyaan;
4.    Tuliskan rubrik penskoran sebelum menulis soal;
5.    Tuliskan skor pada setiap jawaban yang benar;
6.    Rumusan soal harus jelas dan tegas;
7.    Rumusan soal tidak menggunakan kalimat mengandung penafsirn ganda;
8.    Rumusan soal harus jelas dan tegas;
9.    Memiliki validitas yang tinggi;
10. Memiliki reabilitas yang tinggi.

Contoh dari penugasan:


Tuliskan jenis-jenis alat ukur yang digunakan pada praktikum fisika umum, beserta fungsi,
dan penggunaannya secara rinci!
No aspek yang dinilai Skor
1. Menjelaskan secara rinci jenis alat ukur keseluruhan 0-2
2. Menjelaskan secara tepat fungsi dari masing-masing alat ukur 0-3
3. Menjelaskan cara penggunaannya dengan tepat 0-3
4. Keruntutan bahasa 0-2
Skor maksimum 10

3. ASPEK KETERAMPILAN

20
A. PENILAIAN KINERJA.

penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk


mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan kedalam berbagai konteks sesuai
dengan kriteria yang diinginkan.Dalam menentukan penilaian kinerja atas sorang tenaga kerja
tentunya ada aspek-aspek yang menjadi titik tolak pengukuran walaupun sampai sekarang
belum ada kesamaan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya dalam
menntukan unsur yang harus dinilai dalam proses penilaian kinerja yang dilakukan
manajemen atau pihak yang berwenang memberikan penilaian. Hal ini disebabkan selain
terdapat perbedaan yang diharapkan dari masing-masing perusahaan, juga karena belum
terdapat standar baku tentang unsur-unsur yang harus diadakan dalam penilaian.

RUBRIK PENILAIAN KINERJA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester :

Nama Siswa :

Kompetensi Inti : Menerapkan dan menganalisis konsep dan prinsip hukum newton
dalam menyelesaikan masalah.
Kompetensi dasar : Menerapkan konsep dan prinsip hukum Newton dan momen inersia
katrol
Indikator :1. Peserta didik dapat Menentukan kecepatan dan percepatan benda
yang bergerak memenuhi hukum Newton

2. Peserta didik dapat Menentukan momen inersia katrol

Tujuan kegiatan :
 Menentukan kecepatan dan percepatan benda yang bergerak memenuhi
hukum Newton
 Menentukan momen inersia katrol

TAHAP PENILAIAN SKOR

21
1 2 3 4
1. Menyiapkan
alat&bahan dengan
baik dan benar
Persiapan
2. Membersihkan alah
dan bahan yang akan
digunakan.

1. Mengkalibrasi
Neraca Ohaus

2. Menentukan Beban
Utama (M) dan
Tambahan (m)

3. Mempersiapkan dan
Memeriksa
Peralatan Atwood

4. Menggunakan
Neraca Ohaus untuk
mengukur beban

5. Membaca skala
neraca ohaus

Pelaksanaan
6. Merangkai beban
pada pesawat atwood

7. Menentukan bahwa
beban M 2 > M 1
supaya dipercepat

8. Menentukan Varisai
Jarak / Posisi Beban (
X CA )

9. Mengukur Waktu
Tempuh Beban (t CA)

10. Melakukan
percobaan sesuai
prosedur

1. Tabulasi Data
Penutup
2. Analisis dan
Interpetasi Data

22
3. Kesimpulan

B. PENILAIAN PROYEK

Penilaian proyek adalah cara penilaian yang dilakukan dengan melakukan


pengamatan dan penilaian terhadap tugas-tugas proyek tertentu yang dikerjakan siswa pada
periode waktu tertentu. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan
suatu hal secara jelas.
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara
jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan.
Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan
desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai
setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester :X/2

Nama Kelompok :1. Oki lismawati


2. Suci puspa
3. Dodi purnama

Kompetensi inti : menerapkan dan menganalisis konsep dan prinsip mekanika klasik system kontinu
dalam menyelesaikan masalah.
Kompetensi dasar : menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator : 1. Peserta didik dapat menerapkan aplikasi hukum pascal
2. Peserta didik dapat memberikan contoh aplikasi hukum pascal dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan kegiatan :

o Menerapkan aplikasi hukum pascal


o Mengetahui contoh dari aplikasi hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari.

Kelompok : Tiga (3)

23
NamaProyek :Penerapan hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari

Pedoman Penilaian

Komponen yang Kriteria Skor


Dinilai

Topik Sesuai materi pembelajaran, orisinal, konstektual 5


Sesuai materi pembelajaran, orisinal, tidak konstektual 4
Sesuai materi pembelajaran, tidak orisinal, konstektual 3
Sesuai materi pembelajaran, tidak orisinal, tidak konstektual 2
Tidak sesuai materi pembelajaran, tidak orisinal, tidak konstektual 1
Diagram Proyek Mencerminkan hubungan, ada peluang penemuan 5
Mencerminkan hubungan, tidak ada peluang penemuan 4
Kurang mencerminkan hubungan, ada peluang penemuan 3
Kurang mencerminkan hubungan, ada peluang penemuan 2
Tidak membuat diagram 1
Tahapan proses Lengkap, sistematis, metodologis 5
Proyek Lengkap, kurang sistematis, metodologis 4
Lengkap, sistematis, kurang metodologis 3
Lengkap, kurang sistematis, kurang metodologis 2
Kurang lengkap, kurang sistematis, kurang metodologis 1
Monitoring Sesuai tahapan proyek, jadwal jelas, ada lembar kemajuan 5
Sesuai tahapan proyek, jadwal jelas, tidak ada lembar kemajuan 4
Sesuai tahapan proyek, jadwal tidak jelas, ada lembar kemajuan 3
Sesuai tahapan proyek, jadwal tidak jelas, tidak ada lembar kemajuan 2

Tidak sesuai tahapan proyek 1

BERILAH TANDA CEKLIST PADA ASPEK YANG DIPILIH

24
No AspekPenilaian Skor
1 Perencanaan : 1 2 3 4 5
Topik 
Rumusan judul 
Diagram proyek 
2 Pelaksanaan
Sistematikapenulisan 
Keakuratan sumber data/informasi 
Kuantitas sumber data 
Analisis data 
Penarikan kesimpulan 
3 Laporan proyek
Daftar rujukan dapat dipertanggung jawabkan 
Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah 
Presentasi dan penguasaan 
(9 x 4) + (2x5) =
Total skor 36+10=46

PedomanPenskoran
Aspek yang diukur : 11
Skor maksimum : 11 x 5 =55

=46/55 x 100

=83,64

Keterangan :

85-100 = sangatbaik (A)

70-84 = baik(B)

51-69 = cukup (C)

Kecil dari 50 =kurang (D)

Nilai akhir yang didapatyaitu 83,64 = baik (B)

C. PENILAIAN PRODUK

25
Penilaian produk adalah Penilaian terhadap keterampilan siswa dalam menggunakan
alat serta prosedur kerja dalam menghasilkan suatu produk dan aspek kualitas teknis dan
estetik produk tersebut.

Penilaian Produk

Mata Pelajaran : fisika


Nama Produk : Lampu botol tenaga matahari

Nama Peserta didik : arsyila shaliha_______________ Kelas :_X_______

Kompetensi Inti: Menerapkan dan menganalisis konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energy
Kompetensi Dasar:Menganalisa pengaruh kalor terhadap wujud zat
Menganalisis cara perpindahan kalor
Indikator:
1.Siswa dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.
2. Siswa dapat menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian).
3.Siswa dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda.

No Aspek * Skor
4 3 2 1
1. Perencanaan Bahan
a. topic √

2. Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan √
b. Teknik Pengolahan √
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan √
Kebersihan)
3. Hasil Produk
a. Bentuk Fisik √
b. Bahan √
c. cara kerja alat tersebut √

Total Skor = 23
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat
jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

Skor Maksimum Ideal : 28

Pedoman penskoran:

85-100 = sangat baik (A)

26
Kompetensi inti Kompetensi dasar Indikator Alat Evaluasi
1. Peserta didik dapat
menjelaskan prinsip hukum
Menerapkan, 1. Unjuk rasa praktikum
pascal tentang hukum pascal.
menganalisis konsep 4.3 menganalisis
dan prinsip mekanika hukum-hukum yang 2. Peserta didik dapat 2. Proyek disertai
klasik sistem kontinu berhubungan dengan memberikan contoh aplikasi presentasi keberhasilan
dalam menyelesaikan fluida statis dan hukum pascal dalam kehidupan proyek (kelompok).
masalah. dinamis serta sehari-hari.
penerapannya dalam 3. tugas produk yang
kehidupan sehari-hari. dikerjakan.
70-84 = baik(B)

51-69 = cukup(C)

Kecil dari 50 =kurang(D)

Nilai yang didapat = 23/28 x 100 =82,14

Maka dia mendapatkan nilai 82,14 dengan kriteria baik (B)

D. PENILAIAN UNTUK PORTOFOLIO

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu
pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi
perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan
kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian,
portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui
sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto,
lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu peserta
didik yang diperoleh dari pengalaman.

Portofolio adalah kumpulan hasil kerja siswa. Penilaian portofolio adalah penilaian
terhadap sekumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang
diambil selama proses pembelajaran, digunakan guru dan siswa untuk memantau
perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu.

CONTOH PENILAIAN DAN PENSKORAN PORTOFOLIO

27
No Nama Nilai Nilai Nilai Nilai akhir
unjuk proyek Produk
kerja
1 Oki lismawati 86.67 83.64 82.14 87.11

2 Suci puspa 80.00 83.64 80 83.41

3 Dodi purnama 66.67 83.64 79.15 81.62

Keterangan :

Nilai akhir portofolio = ((nilai unjuk kerja) + (nilai proyek) + (Nilai

Produk))/3

Nilai portofolio Oki lismawati =((86.67)+(83.64)+(82.14))/3

=84,15

Nilai portofolio Suci puspa =((80)+(83.64)+(80))/3

=81,21

Nilai portofolio Dodi purnama =((66.67)+(83.64)+(79.15))/3

=76,48

NO NAMA NILAI PREDIKAT


1 OKI LISMAWATI 84,15 B
2 SUCI PUSPA 81,21 B
3 DODI PURNAMA 76,48 B

Keterangan pengisian skor :

85-100 = sangat baik (A)

70-84 = baik (B)

51-69 = cukup (C)

Kecil dari 50 =Kurang (D)

28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Instrumen Penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran
peserta didik, misalnya: tes dan skala sikap. Rubrik penilaian salah satu instrument penilaian
dalam proses penilaian autentik, melihat dari bentuk pembelajaran yang dimana terdapat
berbagai macam proses penilaian selama proses pembelajaran, maka ada dari beberapa
instrumen penilaian yang membutuhkan instrumen tambahan sebagai pedoman tambahan.
Aspek aspek dari penilaian antara lain yaitu aspek sikap, aspek pengertahuan, dan juga aspek
keterampilan.

B. Saran

Dengan pemaparan kajian-kajian konteks mengenai instrumen penilaian dan rubrik


penskoran, diharapkan kepada pembaca terutama pendidik/calon pendidik dapat menerapkan
aplikasi dari rancangan dari instrume penilaian dan rubrik penskoran ini, serta kesediaanya
pula pada pembaca atas tambahan-tambahan yang diharapkan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan Prosedur. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Arnie Fajar. 2004.  Portofolio Dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
 
Azwar, Saifuddin. 1997. Tes Prestasi. Yogyakarta.

Haladyna, T.M. (1997). Writing Test Items to Evaluate Higher Order Thinking. Boston:
Allyn and Bacon.

Jacobs, L.C. & Chase, C.I. (1992). Developing and using Test Effectively. San Francesco:
Jossey-Bass Publishers.

National Research Council. (1996). Assessment in Science Education. In National Science


Education Standard. Washington S.C.: National Academy Press, pp.

Permendikbud. 2014. Pedoman Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan
Dasar & Pendidikan Menengah. Jakarta: Permendikbud No. 104.

Permendikbud_Tahun2016_Nomor023 tentang standard penilaian

30

Anda mungkin juga menyukai