Anda di halaman 1dari 7

‫الصحيح لذاته‬

‫هو ما اتصل اسناده بنقل العدل الضابط ضبطا تاما عن مثله الى منتهى السند من غير‬
‫شذوذ وال علة قادحة‬
(Hadist Hasan Lizatih) 

Hadist Shahih Lizatih adalah hadits yang bersambung sanadnya dengan cara
mengutib oleh orang yang adil lagi dhabith (dapat menjaga) yaitu dhabith
sempurna, dari misilnya (orang lain) hingga akhir sanad tanpa ada syad dan tidak
ada 'ilat qadihah. 

‫وما اتصل اسناده هو ما سلم اسناده من سقوط راو فى اثنائه بحيث يكون كل من رجاله‬
‫سمعه من شيخه فخرج الحديث المعلق والمعضل والمرسل والمنقطع اذ ال اتصال فيها‬

Hadist yang bersambung sanadnya adalah hadits yang sejahtera sanadnya dari
gugur seorang perawi pada pertengahan sekira kira para perawi mendengar berita
gugur tersebut dari guru guru-gurunya, maka tidak termasuk hadits mu'allaq,
mua'addhal, mursal dan munqathi', karena pada hadist-hadist ini tidak bersambung
sanad. 

‫والمراد بالعدل عدل الرواية وهو المسلم البالغ العاقل السالم من ارتكاب كبيرة او اصرار‬
‫على صغيرة ومما يخل بالمروئة كاالكل فى السوق والمشى حافيا او عارى الرأس فخرج‬
‫الفاسق والمجهول عينا او حاال النتفاء العدالة‬

Maksud dengan adil adalah adil riwayat, yaitu orang Islam, baligh, berakal, tidak
melakukan dosa besar dan tidak berkekalan dengan dosa kecil, tidak terdapat
sesuatu yang mempengaruhi wibawa seperti makan di kede, berjalan tidak memakai
sendal atau tidak menutup kepala, maka tidak termasuk orang fasiq dan orang yang
tidak diketahui dirinya atau keadaannya karena tidak ada keadilan. 

‫والمراد بالضابط الضابط صدرا بان يثبت ما سمعه فى ذهنه بحيث يتمكن من استحضاره‬
‫ عنده منذ سمع فيه وصححه الى ان يئدى منه وهذا فى اول‬F‫متى شاء او كتابا بان يصونه‬
‫االمر واال فالعبرة االن بما اجتمعت عليه النسخ المصححة فخرج المغفل كثير الخطأ وان‬
‫عرف بالصدق والعدالة لفقد الضبط‬

Maksud dengan orang yang mendhabith (menjaga) adalah yang mendhabith dalam
dada yaitu dapat menyebut sesuatu yang di dengarnya yang ada dalam zihinnya
(kepalanya) sekira-kira mungkin menghadirkan hafalannya kapan saja
dikehendakinha, ataupun mendhabith dalam tulisan yaitu menjaganya semenjak
mendengarnya dan mensahihkan (menjaga kebenaran) hingga ia menunaikan
kepada lain, ini ada pada permulaan urusan (masa awal) sedangkan yang
diperkirakan sekarang adalah kitab-kitab yang sudah terkumpul redaksi-redaksi
yang yang sudah di tashih (sudah terjamin kebenarannya), maka tidak termasuk
hadits mughaffal yaitu hadist yang memiliki banyak kesalahan walaupun dikenal
orang sebagai hadits yang benar juga adil, karena tidak ada dhabith. 
‫والضبط التام هو ما ال يختل فال يقال فى صاحبه انه يضبط تارة وال يضبط اخرى فخرج‬
‫الحسن لذاته الن الضبط فيه ليس تاما وتناول قولنا عن مثله الى منتهى السند الحديث‬
‫المرفوع والموقوف والمقطوع‬

Dhabit yang sempurna adalah hadits yang tidak memiliki cacat, maka tidak ada
orang yang mengatakan, seseorang itu mendhabith pada satu waktu dan tidak
mendhabith pada waktu yang lain, maka tidak termasuk hadist Hasan Liatin, karena
dhabith padanya bukan dhabith tam (sempurna), dan dari perkataan ‫عن مثله الى منتهى‬
‫ السند‬mencakup hadist marfu', mauquf dan maqthu'. 

‫واما الشذوذ فهو مخالفة الثقة الجماعة الثقات بزيادة او نقص فى السند او فى‬
‫المتن‬
Adapun Syadz adalah menyalahi satu orang terpercaya dengan beberapa orang
terpercaya lainnya, dengan sebab lebih, kurang lada sanad atau pada matan. 

‫واما العلة القادحة فهى ما تعرض للحديث المقبول بحسب الظاهر بالتأمل فى طرق الحديث‬
‫كأن يكون مرسال او منقطعا فيروى متصال مثال الصحيح لذاته ما رواه البخارى من طريق‬
‫االعرج عن ابى هريرة ان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال لوال ان اشق عل امتى‬
‫المرتهم بالسواك عند كل صالة‬

Adapun 'ilat qadihah adalah sesuatu yang terdapat pada hadits maqbul dengan
sekira-kira dhahir dengan berfikir pada hadits pada jalur hadist, seperti bahwa
hadits itu merupakan mursal atau mungqathi' maka diriwayatkan dalam bentuk
hadits muttashil

Contoh hadits shahih lizatih adalah hadits yang diriwayatkan oleh imam bukhari
dari jalur A'raj dari Abi Hurairah, sesunggunya Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam berkata : "Jikalau bukan karena berat diatas ummatku, sungguh aku
perintahkan kepada ummatku untuk bersiwak setiap waktu shalat".

‫الحسن لذاته‬
‫ السند غير معلل والشاذ مثاله ما رواه الترمذى من‬F‫هو ما رواه عدل قل ضبطه متصل‬
‫طريق محمد بن عمرو وعن ابى سلمة عن ابى هريرة ان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫قال لوال ان اشق على امتى المرتهم بالسواك عند كل صالة‬

‫فان محمد بن عمرو لم يتصف بالضبط التام لسوء حفظه‬

(Hadist Hasan Lizatih)

Hadist Hasan Lizatih adalah hadis yang diriwayat oleh orang yang adil, sedikit
dhabitnya (penjagaannya), bersambung sanad, tidak ada 'ilat (ilat qadihah) dan tidak
syadz, contohnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmzi dari jalur
Muhammad bin Amrin dan dari Abi Salamah dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah
pernah berkata :

"Jika bukan karena berat diatas ummatku, niscaya sungguh aku perintahkan mereka
untuk bersiwak di setiap waktu shalat"

Sesungguhnya Muhammad bin Amrin tidak memiliki salah satu syarat hadits shahih
yang dhabit tam, karena hafalannya tidak baik.

‫الصحيح لغيره‬
‫هو الحسن لذاته اذا تقوى بمجيئه من طريق مساو لطريقه او من اكثر ولو ادنى‬

‫مثاله حديث حديث السواك المتقدم الذى رواه محمد بن عمرو فانه تقوى بمجئه من طريق‬
‫االعرج‬

(Hadist Shahih Li Ghairih)

Hadist Shahih Li Ghairih adalah hadits Hasan Lizatih, syarat baru sama yaitu
apabila hadits hasan ini menjadi kuat dengan sebab ada jalur lain yang sama
dengannya, atau sama dengan beberapa jalur, walaupun tingkatan beberapa jalur
tersebut tergolong rendah. 

Contohnya hadits siwak yang terdahulu, yang diriwayat oleh Muhammad bin
Amrin, hadits itu menjadi kuat karena adanya jalur yang sama yaitu jalur A'raj.

‫الحسن لغيره‬

‫هو ما ال يخلو اسناده عن مستور او سئ الحفظ او نحو ذلك ويشطرط فيه ثالثة شروط‬
‫االول اال يكون مغفال كثير ااخطأ فيما يرويه‬
‫الثانى االيظهر منه مسفق‬
‫الثالث ان يكون حديثه قد عرف بان روى مثله او نحوه من وجه اخر او اكثر‬

(Hadist Hasan Li Ghairih)

Hadist Hasan li Ghairih adalah hadits yang terdapat mastur (perawi yang tidak jelas
identitasnya) atau hafalannya tidak baik dan seumpanya. Hadist Hasan Li Ghairih ini memiliki
3 syarat.

1. Perawinya tidak lalai, juga tidak banyak kesalahan pada hadits yang diriwayat olehnya.

2. Tidak nampak sesuatu yang menjadikan fasik.

3. Hadistnya harus dikenali, yaitu dengan cara diriwayatkan hadits lain yang menyamainya,
atau seumpanya, dari satu pihak yang lain atau beberapa pihak.
‫الحديث الضعيف‬
‫هو ما فقد شرطا او اكثر من شروط القبول‬

‫وهو كثير الفروع واالقسام ومراتبه متفاوية باعتبار خفة الضعف وقوته فى االسناد والمتن‬

‫وحكمه انه يعمل بما لم يشتد ضعفه بشرط ان يندرج تحت اصل معمول به وان يعتقد عند‬
‫العمل به االحتياط‬
(Hadist Dha'if)

Hadits Dha'if adalah hadits yang tidak memiliki satu syarat atau lebih, dari syarat-syarat Qabul
(diterima).
Hadist Dha'if banyak cabang dan pembagiannya, tingkatan hadist Dha'if ini berbeda-beda dengan
perkiraan ringan lemah dan kuatnya hadist pada sanad dan matan.

‫وال يلزم من ضعف الحديث عند اهل عند اهل هذا الفن اال يكون صحيحا او حسنا فى الوافع‬
‫كما انه ال يلزم من صحته او حسنه عندهم ان يكون فى الواقع كذلك لجواز الخطأ والنسيان‬
‫على العدل والصدق على غيره‬
Tidak mesti disaat suatu hadits dinyatakan lemah oleh ahli Ilmu Hadist, namun ternyata hadist itu
adalah shahih dan hasan pada kenyataannya.
Sebagaimana tidak mesti jika suatu hadits dinyatakan Shahih atau hasan oleh ahli Ilmu Hadist, namun
ternyata hadits itu dha'if pada kenyataannya, karena boleh saja terjadi kesalahan, lupa bagi orang yang
adil, dan terdapat kebenaran bagi selainnya.

‫الحديث المتواتر‬
‫هو قسمان االول ما له وهو ما رواه جمع تمنع العادة اتفاقهم على الكذب وهو مما يدرك‬
‫بالحس الثانى ما له اكثر من واحدة وهو ما رواه من االبتداء الى االنتهاء جمع عن جمع تمنع‬
‫العادة اتفاقهم على الكذب وهو مما يدرك بالحس ايضا‬
(Hadist Mutawatir)
Hadits Mutawatir ada 2 :
Pertama : Hadist Mutawatir yang memiliki satu tingkatan, yaitu hadist yang diriwayatkan oleh satu
jama'ah yang tidak mungkin mereka menyepakati diatas kedustaan, dan hadits itu berdasarkan panca
indra mereka sendiri.
Kedua : Hadist Mutawatir yang memiliki lebih dari satu tingkatan, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
satu jamaah dari jamaah yang lain mulai dari awal hingga akhir yang tidak mungkin mereka
menyepakati diatas kedustaan, dan hadits tersebut juga berdasarkan panca indra mereka sendiri.

‫ثم هو بقسميه مفيد للعلم الضرورى ال النظرى وغير محصور فى عدد معين ومقبول لعدم‬
‫االستدالل به على البحث عن احوال رواته وموجود وجود كثرة خالفا لمن منع وجوده او قال‬
‫بندرته‬
Kemudian Hadist Mutawatir dengan dua bagiannya memberi faedah bagi ilmu dharuri, bukan ilmu
nadhari, tidak terbatas dalam bilangan yang tertentu dan juga bisa diterima, karena tidak perlu lagi
memeriksa tentang keadaan perawinya, dan Hadist Mutawatir ini memiliki jumlah yang banyak, beda
halnya dengan orang yang berpendapat bahwa hadits Mutawatir ini tidak ada, juga yang berpendapat
bahwa hadits Mutawatir ini hanya sedikit.

‫وهو لفظى ان اتفق رواته فى لفظه ومعناه كحديث من كذب على معتمدا فليتبوأ مقعده من‬
‫النار ومعنوى ان اختلفوا فيهما مع وجود معنى كلى كحديث رفع اليدين فى الدعاء اذ روى‬
‫فيه مائة حديث فى قضايا مختلفة كل قضية منها لم تتواتر لكن القدر المشترك فيها وهو الرفع‬
‫عند الدعاء قد تواتر باعتبار المجموع‬
Hadist Mutawatir terbagi kepada dua bagian :
Pertama Mutawatir Lafdhi, jika perawinya sepakat pada lafad dan makanya hadist, seperti hadist
"Barang siapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah ia menempati tempatnya di
Neraka"
Kedua Mutawatir Maknawi, jika para ahli hadits berselisih paham pada lafad dan maknanya hadist,
beserta ada makna lain yang umum, seperti hadits mengangkat dua tangan dalam do'a, karena ada
seratus hadits yang meriwayatkan tentang ini dalam qadhiah (lafad) yang berbeda, dan setiap qadhiah
ini tidak mutawatir, tetapi qadar musytarak (titik persamaan) pada qadhiah tersebut yaitu mengangkat
dua tangan ketika berdoa adalah mutawatir dengar tinjauan majmu' (kumpulan).

‫الحديث المشهور‬
‫هو ما رواه ثالثة فاكثر ولو فى طبقة واحدة ولم يصل درجة التواتر وينقسم الى قسمين‬
(Hadits Masyhur)
Hadist Masyhur adalah hadits yang diriwayat oleh 3 orang atau lebih walaupun dalam satu tingkatan,
dan Hadits Masyhur ini tidak sampai pada tingkatan hadist Mutawatir, kemudian Hadist Masyhur ada
2:

‫االول المشهور المطلق وهو ما كان مشهورا بين المحدثين وغيرهم نحو قوله صلى هللا عليه‬
‫وسلم انما االعمال بالنيات‬
Pertama : Hadits Masyhur muthlaq, yaitu hadist yang telah dikenali oleh para ahli hadist juga dikenal
oleh selain ahli hadist, contohnya sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam "Semua perbuatan harus
disertai dengan niat"

‫الثانى المقيد وهو ما كان مشهورا بين المحدثين فقط كحديث انس ان رسول هللا صلى هللا‬
‫عليه وسلم قنت شهرا بعد الركوع يدعو على رعل وذكوان‬
Kedua : Hadits Masyhur muqayyad yang hadits yang dikenali oleh ahli hadits saja, seperti hadits yang
diriwayat oleh Anas, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca qunut selama sebulan
setelah rukuk, dimana Nabi mendoakan Ri'lin dan Zakwan (dua suku yang berada di Arab).

‫واما الحديث المستفيض فقيل هو المشهور وقيل ما رواه ثالثة فاكثر فى جميع الطبقات‬
Adapun hadits Mustafid, ada yang mengatakan bahwa hadits ini merupakan hadist Masyhur, dan ada
juga yang mengatakan hadits ini adalah yang diriwayatkan oleh 3 orang atau lebih dalam semua
tingkatan.
‫الحديث العزيز‬
‫هو ما رواه اثنان فقط ولو فى مرتبة واحدة مثاله ما رواه الشيخان عن انس ان رسول هللا‬
‫صلى هللا عليه وسلم قال ال يؤمن احدكم حتى اكون احب اليه من والده وولده والناس اجمعين‬
‫رواه عن انس قتادة وعبد العزيز بن اسماعيل بن علية وعبد الوارس ورواه عن كل جماعة‬
(Hadist Aziz)
Hadits Aziz adalah hadits yang diriwayat oleh dua orang saja, walaupun dalam satu martabat
(tingkatan) contohnya hadits yang diriwayatkan oleh dua Syaikh (Imam Bukhari dan Imam Muslim)
dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda '' Tidak sempurna iman
seseorang kamu, sehingga aku adalah yang paling ia cintai melebihi cintanya kepada ayahnya, anaknya
dan semua manusia" Hadist ini diriwayatkan dari Anas dari Qatadah dan Abdul Aziz bin Ismail bin
Ulayyah dan Abdul Waris, kemudian setelah itu banyak orang yang meriwayatkannya dari tiap-tiap
mereka.

‫الحديث الغريب‬
‫هو ما انفرد به راو واالنفراد اما فى السند فقط كان يروى متنه جماعة من الصحابة وينفرد‬
‫واحد بروايته عن صحابى آخر كحديث االعمال بالنيات فانه رواه عبد المجيد ابن عبد العزيز‬
‫عن ابى رواد عن مالك عن زيد بن اسلم عن عطاء بن يسار عن ابى سعيد الخدرى عن النبى‬
‫صلى هللا عليه وسلم قال الخليلى اخطأ عبد المجيد وهو غير محفوظ عن زيد بن اسلم بوجه‬
(Hadist Gharib)
Hadist Gharib adalah hadits yang hanya diriwayat oleh seorang perawi (infirad), dan infirad ini adakala
terdapat pada sanad saja, seperti ada satu hadist yang diriwayatkan matannya oleh satu jama'ah, dan
ada seseorang yang meriwayatkannya dari sahabat yang lain, seperti hadits "semua perbuatan itu
dengan niat", maka hadits ini diriwayatkan oleh Abdul Majid bin Abdul Aziz daripada Abu Daud
daripada Malik daripada Zaid bin Aslam daripada Atha' bin Yasar daripada Abi Said Al Khudri
daripada Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Al Khalili berkata : Abdul Majid melakukan kesalahan, dan Abdul Majid meriwayatkan secara tidak
mahfudh (tidak terjaga) dari Zaid bin Aslam dengan satu cara.

‫واما فى السند والمتن كحديث النهى عن بيع الوالء وهبته وهو الوالء لحمة كلحمة النسب ال‬
‫يباع ال يوهب وال يورث فانه تفرد به عبد هللا ابن دينار عن ابن عمر‬
Adapun infirad pada sanad dan matan adalah seperti hadits larangan daripada menjual Wala' dan
menghibahkannya haditsnya yaitu "Wala' adalah satu pertalian daging seperti pertalian daging
keturunan, yang tidak boleh di jual, tidak boleh di hibahkan dan tidak boleh di wariskan" maka hadits
ini diriwayatkan terasing (infirad) oleh Abdulllah bin Dinar dari Ibni Umar.

‫واما فى بعض السند كحديث ام زرع فان الطبرانى رواه عن عبد العزيز عن هشام بن عروة‬
‫عن ابيه عن عائشة رضي هللا عنها والمحفوظ فيه رواية عيسى بن هشام عن اخيه عبد هللا‬
‫بن عروة عن ابيه عن عائشة فقد انفرد عبد العزيز ببعض السند‬
Adapun infirad pada sebagian sanad adalah seperti hadits Ummi Zar'in, maka sesungguhnya Thabrani
meriwayatkan hadits tersebut dari Abdul Aziz dari Hisyam dari Urwah dari Ayahnya dari Aisyah
radhiallahu anha.
Dan yang mahfudh fih (terjaga) adalah riwayat 'Isa bin Hisyam dari Saudaranya Abdullah bin Urwah
dari Ayahnya dari Aisyah, maka Abdul Aziz terasing (infirad) dengan sebagian sanad.
‫واما فى بعض المتن كحديث زكاة الفطر وهو فرض رسول هللا صلى هللا عليه وسلم زكاة‬
‫الفطر عن رمضان صاعا من تمر او صاعا من شعير على العبد والحر والذكر واالنثى‬
‫والصغير والكبير من المسلمين فان مالكا انفرد عن سائر رواته بقوله من المسلمين‬
Dan adapun infirad pada sebagian matan adalah seperti hadits zakat fitrah yaitu "Rasulullah
mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan adalah satu sha' dari kurma atau satu sha' dari gandum
diatas budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak kecil, orang besar dari golongan orang Islam,
maka Malik terasing (infirad) dari segala perawi tersebut dengan perkataan "dari golongan orang
Islam".

‫وينقسم الغريب الى قسمين االول الغريب المطلق وهو ما انفرد به صحابى او تابعى الثانى‬
‫الغريب النسبى وهو ما انفرد به غيرهما‬
Hadist Gharib terbagi 2 :
Pertama : Hadits Gharib muthlaq yang hadits yang terasing oleh satu sahabat atau satu orang tabi'in.
Kedua : Hadits Gharib Nasabi yang hadits yang terasing oleh selain keduanya.

‫الحديث المسند‬
‫هو مااتصل اسناده من راويه الى النبى صلى هللا عليه وسلم مثاله قول مالك حدثنا نافع قال‬
‫حدثنا ابن عمر قال سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول كذا وقال الخطيب البغدادى‬
‫هو مااتصل اسناده من راويه الى منتهاه واكثر ما يستعمل فيما جاء عن النبى صلى هللا عليه‬
‫وسلم دون غيره من الصحابى او التابعى‬
(Hadist Musnad)
Hadits Musnad adalah hadits yang bersambung sanad, dari perawinya hingga kepada Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam, contohnya perkataan Malik "telah memberi hadist kepada ku oleh Nafi'",
kemudian Nafi' berkata "telah memberi hadits kepada ku oleh Ibnu Umar", Ibnu Umar berkata "aku
mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata sedemikian"
Khatib Baghdadi berkata : Hadits Musnad adalah yang bersambung sanadnya hingga sampai kepada
sumbernya, kebanyakan hadits musnad adalah di gunakan pada sesuatu yang datang dari Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, dan tidak digunakan kepada selain Nabi dari golongan Sahabat atau
Tabi'in.

Anda mungkin juga menyukai