Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS ARTIKEL

“AN INVESTIGATION OF THE EFFECTS OF ABDOMINAL MASSAGE


ON THE SEVERITY OF FUNCTIONAL CONSTIPATION IN PRESCHOOL
CHILDREN AND THE QUALITY OF LIFE OF THEIR MOTHER : A
RANDOMIZED CONTROLLED STUDY”
DI RUANG ANAK RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH
BANJARMASIN

Tanggal 22 s/d 27 Mei 2023

Oleh

KELOMPOK I

Andra Gilang Permana, S.Kep 2230913310084


Nida Islah Salsabila, S.Kep 2230913320075
Siti Kurnia Mayasari, S.Kep 2230913320078
Indrya Anggita Sari, S.Kep 2230913320076
Puspita Widya Astuti, S.Kep 2230913320032

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2023
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS ARTIKEL
“AN INVESTIGATION OF THE EFFECTS OF ABDOMINAL MASSAGE ON
THE SEVERITY OF FUNCTIONAL CONSTIPATION IN PRESCHOOL
CHILDREN AND THE QUALITY OF LIFE OF THEIR MOTHER : A
RANDOMIZED CONTROLLED STUDY”
DI RUANG ANAK RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN

Oleh

KELOMPOK I

Andra Gilang Permana, S.Kep 2230913310084


Nida Islah Salsabila, S.Kep 2230913320075
Siti Kurnia Mayasari, S.Kep 2230913320078
Indrya Anggita Sari, S.Kep 2230913320076
Puspita Widya Astuti, S.Kep 2230913320032

Banjarmasin, 30 Mei 2023

Mengetahui,

Clinical Teacher Clinical Instructur

Windy Yuliana B., S.Kep., Ns., M.Biomed Handoko, S.Kep., Ns.


NIPK. 8944000020 NIP. 19681008 199103 1 015
ANALISA ARTIKEL PENELITIAN

A. Ringkasan Jurnal
1. Judul
An investigation of the effects of abdominal massage on the severity of
functional constipation in preschool children and the quality of life of their
mothers: A randomized controlled study
2. Latar Belakang
Functional constipation (FC) pada anak merupakan masalah umum di
seluruh dunia dengan prevalensi 0,5 – 32%. Hal ini terjadi ketika feses
berbentuk besar / keras yang mengakibatkan rasa sakit selama BAB dalam
kurun waktu < 3 kali seminggu. FC dipengaruhi oleh faktor fisiologis,
psikologis, sosial, budaya, dan perilaku. Penyebab paling umum adalah
penekanan kebutuhan toileting karena rasa takut akan rasa sakit setelah
pengalaman toilet yang menyakitkan sehingga terjadi pemotongan dan
perlambatan gerakan peristaltik usus. Feses yang ada di rektum kemudian
mukosa rektum akan menyerap kembali air pada feses yang tertahan
sehingga mengalami pengerasan. Adapun gejala yang terjadi pada anak
yaitu pembengkakan, sakit perut, perasaan tertekan, kembung, perut
tegang, dan nyeri yang dirasakan anak ketika BAB. Salah satu cara untuk
mengatasi FC pada anak adalah dengan melakukan pemijatan. Pijat
merupakan metode manual yang terdiri dari kombinasi membelai, gesekan,
getaran, perkusi, menguleni, meregangkan, dan gerakan kompresi pada
bagian jaringan lunak seperti otot, kulit, ligamen, dan fasia. Pijat perut
meningkatkan sirkulasi darah, dan getah bening, mengurangi ketegangan
otot, memastikan ekskresi metabolit dari tubuh, dan merangsang sistem
parasimpatis dan memberikan respons gastrointestinal. Metode mekanik
dan refleksif ini menyebabkan perubahan gerakan peristaltik dan tekanan
intra abdomen dan pada akhirnya mengatur aliran feses di saluran
pencernaan yang tertahan.
3. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pijat perut sebagai
perawatan tambahan pada anak prasekolah dengan functional constipation
(FC).
4. Metode
a) Desain
Artikel tidak menyebutkan desain penelitian yang digunakan. Namun,
kelompok mengidentifikasi bahwa desain penelitiannya adalah quasi-
experimental menggunakan prestest-posttest pada kelompok kontrol
dan intervensi.
b) Tempat
Klinik rawat jalan anak Universitas Hatay Mustafa Kemal
c) Waktu
Pada kelompok intervensi, responden diberikan 12 sesi pijat perut
sebanyak 2 kali / 2 hari seminggu selama 6 minggu dengan durasi
aplikasi pijat berlangsung rata-rata 30 menit, tanpa pengobatan
farmakologi. Kelompok kontrol hanya diberikan pengobatan
farmakologi.
d) Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 1-6 tahun dengan kriteria
keluhan konstipasi dan didiagnosis FC menurut kriteria Roma IV.
Didapatkan sampel 30 anak dengan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
15 anak pada kelompok intervensi dan 15 anak pada kelompok
kontrol.
5. Hasil Penelitian
Rata-rata usia anak adalah 4,66 ± 1,83 tahun dan mayoritas
berjenis kelamin perempuan. Pada hasil kelompok kontrol yang hanya
menerima pengobatan farmakologis sebelum dan sesudah hasil
pengobatan, karakteristik feses sebelum pengobatan yaitu tipe 2 (kental
dan seperti sosis) dan setelah pengobatan menjadi tipe 3 (bentuk sosis
dengan retakan di permukaan) (p0 < 0,05). Begitu juga pada kelompok
intervensi yang menerima pijat perut, sebelum intervensi karakteristik
feses adalah tipe 2, setelah intervensi karakteristik feses menjadi tipe 3 (p0
< 0,05). Berdasarkan hasil analisis bivariat komparatif, didapatkan tidak
ada perbedaan signifikan secara statistik antara kelompok sebelum dan
sesudah pengobatan (p1 > 0,05).
Pada pemeriksaan gejala konstipasi pada kelompok kontrol
sebelum dan sesudah pengobatan didapatkan tidak ada penurunan yang
bermakna (p0 > 0,05). Pada kelompok intervesi sebelum dan sesudah
intervesi terdapat penurunan yang signifikan gejala konstipasi (p0 < 0,05).
Berdasarkan hasil uji bivariat komparatif kedua kelompok didapatkan
perbedaan secara statistik gejala konstipasi setelah intervensi (p1 < 0,05).
Selain itu pada variabel kualitas hidup ibu, pada kelompok kontrol
sebelum dan sesudah pengobatan tidak ada peningkatan kualitas hidup ibu
yang signifikan (p0 > 0,05). Berbeda dengan kelompok intervensi, nilai
kualitas hidup ibu sebelum dan sesudah perlakuan terdapat penurunan
yang signifikan (p0 < 0,05). Ketika kedua kelompok diperiksa sebelum
pengobaan dan intervensi, nilai kualitas hidup secara statistik tidak
berbeda (p1 > 0,05), tetapi ketika setelah pengobatan kualitas hidup kedua
kelompok ada perbedaan secara statistik (p1 < 0,05).
6. Interpretasi
Dapat disimpulkan 12 sesi aplikasi pijat perut pada anak prasekolah
dengan functional constipation (FC) efektif dalam melunakkan konsistensi
feses, mengurangi gejala konstipasi, dan juga meningkatkan kualitas hidup
ibu. Pijat perut pada anak dengan FC membantu meningkatkan kualitas
hidup ibu dan mengurangi efek negatif konstipasi pada anak.
7. Kelebihan Penelitian
 Artikel menjelaskan secara rinci tatalaksana pijat perut, seperti
letak/posisi pemijatan dan prosedur intevensi pijat perut pada anak.
 Artikel menjelaskan secara rinci semua instrumen yang digunakan
untuk mengevaluasi FC, gejala konstipasi, dan kualitas hidup ibu.
Selain itu artikel terdapat pengklasifikasian FC yang menjadi pedoman
penelitian.
 Pada artikel menyebutkan bahwa berdasarkan penelitian lainnya yang
meneliti pijat perut juga dapat diberikan pada usia selain 6-12 tahun,
yaitu pada bayi usia 7-12 bulan (Ririn YA & Israyati, 2021), dan usia
4-18 tahun (Silva & Morta, 2013). Namun pada usia remaja pada
artikel menyebutkan bahwa perlunya kombinasi pijat perut dengan
latihan otot, dan pernapasan diagfragma dikarenakan maturitas dan
karakteristik organ pada anak remaja berbeda pada usia bayi dan anak
prasekolah maupun anak skeolah.
8. Kekurangan Penelitian
 Artikel tidak menjelaskan desain penelitian dan teknik sampling yang
digunakan secara jelas
 Pada artikel, tidak ada menjelaskan intervensi pijat bayi dapat
mengatasi masalah abdomen lainnya. Peneliti dan penulis hanya
menjelaskan dan mendapatkan temuan utnuk mengatasi masalah FC
pada anak prasekolah. selain itu, penulis tidak ada menyebutkan
referensi penelitian lain yang mendukung terapi pijat perut dalam
mengatasi permasalahan abdomen diluar dari konstipasi / FC. Hal ini
dapat menjadi pengembangan untuk penelitian selanjutnya untuk
meneliti keefektifan pijat perut pada berbagai masalah abdomen anak
9. Implikasi Keperawatan
Implikasi keperawatan berdasarkan artikel yang telah dianalisis adalah
pojat perut pada anak prasekolah dapat diterapkan dalam mengatasi
functional constipation (FC), menurunkan gejala konstipasi, dan
meningkatkan kualitas hidup ibu. Intervensi ini dapat menjadi suatu
alternatif dalam perencanaan perawatan anak prasekolah dengan diagnosis
functional constipation (FC)

B. ANALISIS PICO
No. Kriteria Jawab Inti Jurnal
1. P Ya Functional constipation (FC) pada anak merupakan
masalah umum di seluruh dunia dengan prevalensi 0,5
– 32%. Hal ini terjadi ketika feses berbentuk besar /
keras yang mengakibatkan rasa sakit selama BAB
dalam kurun waktu < 3 kali seminggu. FC dipengaruhi
oleh faktor fisiologis, psikologis, sosial, budaya, dan
perilaku. Penyebab paling umum adalah penekanan
kebutuhan toileting karena rasa takut akan rasa sakit
setelah pengalaman toilet yang menyakitkan sehingga
terjadi pemotongan dan perlambatan gerakan peristaltik
usus. Feses yang ada di rektum kemudian mukosa
rektum akan menyerap kembali air pada feses yang
tertahan sehingga mengalami pengerasan. Adapun
gejala yang terjadi pada anak yaitu pembengkakan,
sakit perut, perasaan tertekan, kembung, perut tegang,
dan nyeri yang dirasakan anak ketika BAB. Salah satu
cara untuk mengatasi FC pada anak adalah dengan
melakukan pemijatan. Pijat merupakan metode manual
yang terdiri dari kombinasi membelai, gesekan,
getaran, perkusi, menguleni, meregangkan, dan
gerakan kompresi pada bagian jaringan lunak seperti
otot, kulit, ligamen, dan fasia. Pijat perut meningkatkan
sirkulasi darah, dan getah bening, mengurangi
ketegangan otot, memastikan ekskresi metabolit dari
tubuh, dan merangsang sistem parasimpatis dan
memberikan respons gastrointestinal. Metode mekanik
dan refleksif ini menyebabkan perubahan gerakan
peristaltik dan tekanan intra abdomen dan pada
akhirnya mengatur aliran feses di saluran pencernaan
yang tertahan.
2. I Ya Sampel yang digunakan berjumlah 30 anak usia 1-6
tahun di klinik rawat jalan anak Universitas Hatay
Mustafa Kemal dengan keluhan konstipasi dan
didiagnosis FC. Dari 30 tersebut, dibagi menjadi 2
kelompok yaitu 15 anak pada kelompok kontrol
(diberikan pengobatan farmakologi) dan 15 anak pada
kelompok intervensi (diberikan pijat perut). Pada
kelompok intervensi, anak diberi 12 sesi pijat perut
selama 30 menit diberikan 2 kali / 2 hari seminggu
selama 6 minggu. Pada kelompok kontrol anak
diberikan obat pencahar (magnesium hidroksida) dalam
dosis (setidaknya 2 ml/kg).
Selama pijatan, anak dibaringkan telentang, dan pijatan
diterapkan pada area antara tepi bawah tulang rusuk
dan superior anterior spina iliaca. Itu dimulai dengan
stroke searah jarum jam ke seluruh daerah perut di
sekitar umbilikus. Membelai pada otot perut dan usus
besar diikuti dengan gerakan menguleni. Menguleni
adalah gerakan yang membantu mengangkat dan
menggulung fasia superfisial dan massa otot di
bawahnya. Dengan cara ini, seluruh usus besar dipijat.
Menguleni diterapkan dari kuadran kanan bawah
dengan gerakan telapak tangan dan melingkar dari jari
dan tangan yang terdiri dari banyak pijatan kecil searah
jarum jam yang dimulai di daerah kanan bawah dan
berakhir di kuadran kiri bawah. Kemudian pemijatan
diakhiri dengan usapan usus besar dan perut.

Instrumen yang digunakan adalah


1. Konstipasi : Bristol Stool Scale (BSS) dan
Constipation Assessment Scale (CAS)
2. Kualitas hidup : Health-Realted Quality of Life
Scale (WHOCOL-BREF-TR)
3. Pengklasifikasian feses :
a. Tipe 1 dan tipe 2 : konstipasi berat dan
ringan
b. Tipe 3 dan tipe 4 : feses normal
c. Tipe 5 : feses yang kekurangan serat
d. Tipe 6 dan Tipe 7 : diare ringan dan berat

Analisis statistik menggunakan SPSS 21,0 uji


Wilcoxon dengan p value < 0,05 pada tingkat
kepercayaan 95%.
3. C Ya Judul : The Effect of Massage Therapy in
Overcoming Constipation in Infants Aged 7-12
Months
Pada penelitian ini jelas menggunakan desain Quasi
Experiment dengan menggunakan pretest dan posttest.
Sampel yang digunakan adalah bayi usia 7 – 12 bulan
dengan konstipasi yang berkunjung ke klinik Arrabih
Pratama Pekanbaru yang berjumlah 24 orang. Analisis
statistik yang digunakan adalah paired sample test.
Terapi pijat diberikan 2 x 15 menit sehari pada pagi
dan sore hari selama 3 hari agar bayi yang sembelit
dapat membuat sistem pencernaan lebih nyaman dan
bergerak lebih lancar.
Dari hasil penelitian didapatkan p-value 0,000 < 0,05,
disimpulkan terdapat pengaruh pemberian terapi pijat
dalam mengatasi konstipasi pada bayi usia 7-12 bulan
sebelum dan sesudah diberikan terapi pijat atau dapat
dikatakan terapi pijat efektif dalam mengatasi
konstipasi pada bayi. Pijat dapat mengurangi konstipasi
melalui beberapa mekanisme yang berbeda antara lain
dengan merangsang sistem saraf parasimpatis sehingga
dapat menurunkan ketegangan pada otot perut,
meningkatkan motilitas pada sistem pencernaan,
meningkatkan sekresi pada sistem usus dan berefek
pada relaksasi sfingter.
4. O Ya Pijat membantu mengurangi ketegangan otot perut
dengan mengaktifkan sistem parasimpatis, sehingga
mengaktifkan sistem pencernaan, meningkatkan
aktivitas vagal, dan mobilitas lambung. Dengan pijat
tersebut frekuensi buang air besar meningkat pada
pasien dengan masalah sembelit, nyeri dan
ketidaknyamanan akan berkurang. Kualitas hidup ibu
membaik karena seringnya wawancara dilakukan
selama proses penelitian dan membaiknya konstipasi
anak. Para ibu merasa puas dengan perkembangan
positif anak mereka berkat berkurangnya gejala
sembelit

C. KRITIK JURNAL
Aspek Yang Dikritisi Hasil Kritisi

1. Elemen yang  Author Dalam artikel, peneliti sudah


mempengaruhi Apakah peneliti mempunyai klasifikasi sesuai
believability mempunyai kualifikasi dengan penelitian yang dilakukan,
penelitian tingkat pengetahuan di yaitu memiliki kualifikasi
bidang ini? pendidikan kedokteran, kedokteran
anak, dan pendidikan fisioterapi
dan rehabilitasi.
 Report title Dalam artikel, judul penelitian
Apakah judul dalam sudah sangat jelas menggambarkan
penelitian jelas, akurat secara singkat penelitian yang
dan tidak ambigu? dilakukan melalui judul penelitian,
yaitu efektifitas pijat perut untuk
FC anak prasekolah dan kualitas
hidup ibu.
 Abstract Pada abstrak artikel sudah
menggambarkan secara singkat
Apakah abstrak dari tujuan hingga kesimpulan
tergambar dengan jelas, penelitian. Namun pada metode
termasuk masalah penelitian belum menggambarkan
penelitian, sampel, desain penelitian dan teknik
metodologi, temuan dan sampling yang digunakan peneliti.
rekomendasi ?
4. Elemen yang  Statement of the a. Pada artikel, peneliti sudah
mempengaruhi phenomenon of mengidentifikasi secara jelas
kekuatan interest masalah yang diangkat dalam
penelitian a. Apakah masalah penelitian yang akan
yang akan dipelajari dilakukan.
diidentifikasi dengan b. Pada artikel, masalah dan
jelas ? pertanyaan penelitian
b. Apakah masalah dan konsisten dibuat oleh peneliti
pertanyaan penelitian dan peneliti mampu
konsisten? menyelesaikan masalah dan
pertanyaan yang dibuat
sebelumnya.
Purpose/significance of a. Pada artikel,tujuan penelitian
the study teridentifikasi dengan jelas
Apakah tujuan penelitian yaitu untuk menyelidiki
teridentifikasi dengan keefektifan pijat perut untuk
jelas? mengetahui keefektifan
perawatan tambahan pada
anak prasekolah dengan FC.
Literature review a. Pada artikel, tidak tergambar
a. Apakah penelitian secara jelas tinjauan pustaka
memiliki tinjauan yang digunakan penelitian.
pustaka? Namun peneliti sudah mampu
b. Apakah kajian literatur menyelipkan tinjauan pustaka
memenuhi dasar-dasar di bagian introduction, seperti
filosofis penelitian? pengertian, patofisiologi, dan
c. Apakah kajian literatur manifestasi klinis dari
memenuhi tujuannya? functional constipation (FC).
b. Pada artikel, kajian literatur
yang digunakan sudah
memenuhi dasar-dasar filosofi
penelitian, ditunjukkan dari
banyaknya literatur
pendukung dari penelitian
yang dilakukan.
c. Pada artikel, literatur yang
dikaji sudah mampu
memenuhi tujuan dalam
mendukung penelitian yang
dilakukan.
Method and philosophical a. Pada artikel, pendekatan
Underpinnings penelitian seperti desain
a. Mengapa pendekatan penelitian dan teknik
ini dipilih? sampling yang digunakan
peneliti dalam melakukan
penelitian ini belum
tergambar secara jelas.
Proses penelitian Pada artikel tidak tergambar jelas
Posisi peneliti peran-peran tiap peneliti. Namun
Apa saja peran dari peneliti dari hasil identifikasi, terdapat
dan orang-orang terlibat ? beberapa peran dalam penelitian
antara lain sebagai terapis pijat
pada kelompok kontrol,
pengambilan data sebelum dan
sesudah menggunakan instrumen,
dan penganalisis data hasil.
Sample
a. Apakah metode a. Pada artikel, tidak tergambar
sampling dan ukuran secara jelas metode sampling
sampel diidentifikasi apa yang digunakan. Namun
dengan jelas ? peneliti sudah mampu
b. Apakah metode menjelaskan penyeleksian
sampling dalam sampel dari populasi menjadi
penelitian ini sesuai ? sampel dengan masing-
masing kelompok
b. Pada artikel, tidak tergambar
jelas metode sampling yang
digunakan oleh peneliti.
Namun dari hasil bacaan
penelaah, peneliti sudah baik
dalam menentukan sampel
penelitian.
Partisipan
a. Siapa yang menjadi a. Anak usia 1-6 tahun di klinik
responden ? rawat jalan anak Universitas
b. Apakah responden Hatay Mustafa Kemal dengan
tepat untuk mengikuti keluhan konstipasi dan
penelitian? didiagnosis FC
b. Responden yang dilibatkan
sudah tepat dengan proses
pengkriterian sehingga
responden yang diteliti
seragam dan sesuai dengan
tujuan penelitian.
Pengumpulan data
a. Apakah strategi a. Pada artikel strategi
pengumpulan data yang pengumpulan data
dijelaskan ? menggunakan instrumen.
b. Apakah strategi yang Adapun instrumen yang
digunakan sudah digunakan peneliti antara lain:
tepat ? 1. Konstipasi : Bristol Stool
Scale (BSS) dan
Constipation Assessment
Scale (CAS)
2. Kualitas hidup : Health-
Realted Quality of Life
Scale (WHOCOL-BREF-
TR)
3. Pengklasifikasian feses :
a. Tipe 1 dan tipe 2 :
konstipasi berat dan
ringan
b. Tipe 3 dan tipe 4 : feses
normal
c. Tipe 5 : feses yang
kekurangan serat
d. Tipe 6 dan Tipe 7 :
diare ringan dan berat
b. Menurut penelaah, strategi
yang digunakan peneliti sudah
sangat tepat terutama dalam
menilai karakteristik feses,
gejala konstipasi, dan kualitas
hidup ibu pada sebelum dan
sesudah intervensi.
Analisa data
a. Apakah dijelaskan a. Pada artikel sudah dijelaskan
strategi yang digunakan bahwa uji analisis yang
untuk menganalisis digunakan adalah uji
data Wilcoxon.
b. Apakah peneliti b. Pada artikel, tidak tergambar
mengikuti langkah- secara jelas langkah-langkah
langkah dari metode menganalisis data, namun
analisa data? peneliti sudah menuliskan
c. Apakah data saturasi secara singkat analisis data
tercapai? berupa sajian data, uji yang
dipakai, membandingkan
independen perbedaan
kelompok, dan software yang
digunakan.
c. Pada artikel tidak tergambar
secara jelas apakah data
saturasi tercapai. Namun pada
artikel sudah mampu
menjelaskan bahwa peneliti
melakukan analisis sementara
menggunakan 12 orang untuk
setiap kelompok untuk
menghitung bahwa kekuatan
90% dapat diperoleh pada
tingkat kepercayaan 95%.
Ethical considerations
a. Apakah responden a. Pada artikel tidak tergambar
diberikan informasi secara jelas bahwa peneliti
lengkap tentang menjelaskan kepada
penelitian ini? responden. Namun peneliti
b. Apakah otonomi / melibatkan orangtua (ibu)
kerahasiaan partisipan untuk ikut serta dalam
dijamin? penelitian.
c. Apakah peserta b. Pada artikel tidak menjelaskan
dilindungi dari bahaya? secara jelas hak otonomi
d. Apakah izin etis responden.
diberikan untuk studi? c. Pada artikel tidak menjelaskan
secara jelas tentang
perlindungan bahaya pada
responden. Namun penelitian
tersebut mendapat persetujuan
komite etik penelitian klinis
dari Universitas Hatay
Mustafa Kemal dengan
no.2021/43; tanggal 6 Mei
2021 dan bertempat di klinik
rawat jalan anak Universitas
Hatay Mustafa Kemal.
d. Penelitian ini mendapat
persetujuan komite etik
penelitian klinis dari
Universitas Hatay Mustafa
Kemal dengan no.2021/43;
tanggal 6 Mei 2021.
Findings/discussion
a. Apakah temuan a. Pada artikel, temuan
dipaparkan dengan penelitian dipaparkan secara
jelas ? jelas oleh penulis dan peneliti
b. Apakah temuan ini dalam bentuk tabel statistik
menggambarkan dan narasi diskusi.
masalah tersebut? b. Menurut penelaah, temuan
c. Apakah tujuan awal yang didapatkan sudah
dari penelitian tercapai mampu menggambarkan
dari hasil studi ? masalah dan tujuan penelitian
berdasarkan hasil uji statistik.
c. Menurut penelaah, hasil studi
yang dilakukan peneliti sudah
mampu menjawab tujuan awal
dari penelitian yaitu untuk
mengetahui keefektifan pijat
perut sebagai perawatan
tambahan pada anak
prasekolah dengan FC.
Conclusion / implications
and recommendations
a. Apakah kesimpulan a. Aplikasi pijat perut sebanyak
penelitian ini? 12 sesi ditemukan efektif
b. Apa pentingnya dalam melunakkan
implikasi dan konsistensi feses pada anak
rekomendasi dari dengan masalah FC,
temuan ini ? mengurangi gejala dan
c. Apakah rekomendasi keparahan konstipasi, dan
dibuat untuk juga meningkatkan kualitas
menunjukkan hidup ibu.
bagaimana temuan b. Implikasi dan rekomendasi
penelitian dapat dari penelitian dapat dijadikan
dikembangkan ? sebagai intervensi alternatif
non farmakologi untuk
mengatasi masalah konstipasi
pada anak prasekolah dengan
diagnosis FC.
c. Pada artikel tidak menjelaskan
secara jelas rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya.
Namun penulis menjelaskan
keterbatasan dalam
melakukan penelitian tersebut,
sehingga dapat menjadi saran
dan masukan untuk penelitian
selanjutnya dalam melakukan
penelitian yang sama maupun
mengembangkan penelitian.
References
Apakah semua referensi / Pada artikel, semua referensi
buku, jurnal, dan media tercantum secara jelas dan terbaru,
lain dicantumkan dalam serta diidentifikasi pada setiap
penelitian ini? paragraf untuk memudahkan
pembaca melihat referensi yang
digunakan pada kalimat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Bezgin, S., Atici, A., Celikkaya, M. E., Cicek, I., Cicekli, F., Aslan, N., & Akcora,
B. (2023). An investigation of the effects of abdominal massage on the
severity of functional constipation in preschool children and the quality of
life of their mothers: A randomized controlled study. Journal of Social and
Analytical Health, 3(1), 69-76.
Ririn, Y. A., & Israyati, N. (2021). The Effect of Massage Therapy in
Overcoming Constipation in Infants Aged 7-12 Months. Science
Midwifery, 9(2), 228-231.

Anda mungkin juga menyukai