Oleh
KELOMPOK I
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS ARTIKEL
“AN INVESTIGATION OF THE EFFECTS OF ABDOMINAL MASSAGE ON
THE SEVERITY OF FUNCTIONAL CONSTIPATION IN PRESCHOOL
CHILDREN AND THE QUALITY OF LIFE OF THEIR MOTHER : A
RANDOMIZED CONTROLLED STUDY”
DI RUANG ANAK RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN
Oleh
KELOMPOK I
Mengetahui,
A. Ringkasan Jurnal
1. Judul
An investigation of the effects of abdominal massage on the severity of
functional constipation in preschool children and the quality of life of their
mothers: A randomized controlled study
2. Latar Belakang
Functional constipation (FC) pada anak merupakan masalah umum di
seluruh dunia dengan prevalensi 0,5 – 32%. Hal ini terjadi ketika feses
berbentuk besar / keras yang mengakibatkan rasa sakit selama BAB dalam
kurun waktu < 3 kali seminggu. FC dipengaruhi oleh faktor fisiologis,
psikologis, sosial, budaya, dan perilaku. Penyebab paling umum adalah
penekanan kebutuhan toileting karena rasa takut akan rasa sakit setelah
pengalaman toilet yang menyakitkan sehingga terjadi pemotongan dan
perlambatan gerakan peristaltik usus. Feses yang ada di rektum kemudian
mukosa rektum akan menyerap kembali air pada feses yang tertahan
sehingga mengalami pengerasan. Adapun gejala yang terjadi pada anak
yaitu pembengkakan, sakit perut, perasaan tertekan, kembung, perut
tegang, dan nyeri yang dirasakan anak ketika BAB. Salah satu cara untuk
mengatasi FC pada anak adalah dengan melakukan pemijatan. Pijat
merupakan metode manual yang terdiri dari kombinasi membelai, gesekan,
getaran, perkusi, menguleni, meregangkan, dan gerakan kompresi pada
bagian jaringan lunak seperti otot, kulit, ligamen, dan fasia. Pijat perut
meningkatkan sirkulasi darah, dan getah bening, mengurangi ketegangan
otot, memastikan ekskresi metabolit dari tubuh, dan merangsang sistem
parasimpatis dan memberikan respons gastrointestinal. Metode mekanik
dan refleksif ini menyebabkan perubahan gerakan peristaltik dan tekanan
intra abdomen dan pada akhirnya mengatur aliran feses di saluran
pencernaan yang tertahan.
3. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pijat perut sebagai
perawatan tambahan pada anak prasekolah dengan functional constipation
(FC).
4. Metode
a) Desain
Artikel tidak menyebutkan desain penelitian yang digunakan. Namun,
kelompok mengidentifikasi bahwa desain penelitiannya adalah quasi-
experimental menggunakan prestest-posttest pada kelompok kontrol
dan intervensi.
b) Tempat
Klinik rawat jalan anak Universitas Hatay Mustafa Kemal
c) Waktu
Pada kelompok intervensi, responden diberikan 12 sesi pijat perut
sebanyak 2 kali / 2 hari seminggu selama 6 minggu dengan durasi
aplikasi pijat berlangsung rata-rata 30 menit, tanpa pengobatan
farmakologi. Kelompok kontrol hanya diberikan pengobatan
farmakologi.
d) Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 1-6 tahun dengan kriteria
keluhan konstipasi dan didiagnosis FC menurut kriteria Roma IV.
Didapatkan sampel 30 anak dengan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
15 anak pada kelompok intervensi dan 15 anak pada kelompok
kontrol.
5. Hasil Penelitian
Rata-rata usia anak adalah 4,66 ± 1,83 tahun dan mayoritas
berjenis kelamin perempuan. Pada hasil kelompok kontrol yang hanya
menerima pengobatan farmakologis sebelum dan sesudah hasil
pengobatan, karakteristik feses sebelum pengobatan yaitu tipe 2 (kental
dan seperti sosis) dan setelah pengobatan menjadi tipe 3 (bentuk sosis
dengan retakan di permukaan) (p0 < 0,05). Begitu juga pada kelompok
intervensi yang menerima pijat perut, sebelum intervensi karakteristik
feses adalah tipe 2, setelah intervensi karakteristik feses menjadi tipe 3 (p0
< 0,05). Berdasarkan hasil analisis bivariat komparatif, didapatkan tidak
ada perbedaan signifikan secara statistik antara kelompok sebelum dan
sesudah pengobatan (p1 > 0,05).
Pada pemeriksaan gejala konstipasi pada kelompok kontrol
sebelum dan sesudah pengobatan didapatkan tidak ada penurunan yang
bermakna (p0 > 0,05). Pada kelompok intervesi sebelum dan sesudah
intervesi terdapat penurunan yang signifikan gejala konstipasi (p0 < 0,05).
Berdasarkan hasil uji bivariat komparatif kedua kelompok didapatkan
perbedaan secara statistik gejala konstipasi setelah intervensi (p1 < 0,05).
Selain itu pada variabel kualitas hidup ibu, pada kelompok kontrol
sebelum dan sesudah pengobatan tidak ada peningkatan kualitas hidup ibu
yang signifikan (p0 > 0,05). Berbeda dengan kelompok intervensi, nilai
kualitas hidup ibu sebelum dan sesudah perlakuan terdapat penurunan
yang signifikan (p0 < 0,05). Ketika kedua kelompok diperiksa sebelum
pengobaan dan intervensi, nilai kualitas hidup secara statistik tidak
berbeda (p1 > 0,05), tetapi ketika setelah pengobatan kualitas hidup kedua
kelompok ada perbedaan secara statistik (p1 < 0,05).
6. Interpretasi
Dapat disimpulkan 12 sesi aplikasi pijat perut pada anak prasekolah
dengan functional constipation (FC) efektif dalam melunakkan konsistensi
feses, mengurangi gejala konstipasi, dan juga meningkatkan kualitas hidup
ibu. Pijat perut pada anak dengan FC membantu meningkatkan kualitas
hidup ibu dan mengurangi efek negatif konstipasi pada anak.
7. Kelebihan Penelitian
Artikel menjelaskan secara rinci tatalaksana pijat perut, seperti
letak/posisi pemijatan dan prosedur intevensi pijat perut pada anak.
Artikel menjelaskan secara rinci semua instrumen yang digunakan
untuk mengevaluasi FC, gejala konstipasi, dan kualitas hidup ibu.
Selain itu artikel terdapat pengklasifikasian FC yang menjadi pedoman
penelitian.
Pada artikel menyebutkan bahwa berdasarkan penelitian lainnya yang
meneliti pijat perut juga dapat diberikan pada usia selain 6-12 tahun,
yaitu pada bayi usia 7-12 bulan (Ririn YA & Israyati, 2021), dan usia
4-18 tahun (Silva & Morta, 2013). Namun pada usia remaja pada
artikel menyebutkan bahwa perlunya kombinasi pijat perut dengan
latihan otot, dan pernapasan diagfragma dikarenakan maturitas dan
karakteristik organ pada anak remaja berbeda pada usia bayi dan anak
prasekolah maupun anak skeolah.
8. Kekurangan Penelitian
Artikel tidak menjelaskan desain penelitian dan teknik sampling yang
digunakan secara jelas
Pada artikel, tidak ada menjelaskan intervensi pijat bayi dapat
mengatasi masalah abdomen lainnya. Peneliti dan penulis hanya
menjelaskan dan mendapatkan temuan utnuk mengatasi masalah FC
pada anak prasekolah. selain itu, penulis tidak ada menyebutkan
referensi penelitian lain yang mendukung terapi pijat perut dalam
mengatasi permasalahan abdomen diluar dari konstipasi / FC. Hal ini
dapat menjadi pengembangan untuk penelitian selanjutnya untuk
meneliti keefektifan pijat perut pada berbagai masalah abdomen anak
9. Implikasi Keperawatan
Implikasi keperawatan berdasarkan artikel yang telah dianalisis adalah
pojat perut pada anak prasekolah dapat diterapkan dalam mengatasi
functional constipation (FC), menurunkan gejala konstipasi, dan
meningkatkan kualitas hidup ibu. Intervensi ini dapat menjadi suatu
alternatif dalam perencanaan perawatan anak prasekolah dengan diagnosis
functional constipation (FC)
B. ANALISIS PICO
No. Kriteria Jawab Inti Jurnal
1. P Ya Functional constipation (FC) pada anak merupakan
masalah umum di seluruh dunia dengan prevalensi 0,5
– 32%. Hal ini terjadi ketika feses berbentuk besar /
keras yang mengakibatkan rasa sakit selama BAB
dalam kurun waktu < 3 kali seminggu. FC dipengaruhi
oleh faktor fisiologis, psikologis, sosial, budaya, dan
perilaku. Penyebab paling umum adalah penekanan
kebutuhan toileting karena rasa takut akan rasa sakit
setelah pengalaman toilet yang menyakitkan sehingga
terjadi pemotongan dan perlambatan gerakan peristaltik
usus. Feses yang ada di rektum kemudian mukosa
rektum akan menyerap kembali air pada feses yang
tertahan sehingga mengalami pengerasan. Adapun
gejala yang terjadi pada anak yaitu pembengkakan,
sakit perut, perasaan tertekan, kembung, perut tegang,
dan nyeri yang dirasakan anak ketika BAB. Salah satu
cara untuk mengatasi FC pada anak adalah dengan
melakukan pemijatan. Pijat merupakan metode manual
yang terdiri dari kombinasi membelai, gesekan,
getaran, perkusi, menguleni, meregangkan, dan
gerakan kompresi pada bagian jaringan lunak seperti
otot, kulit, ligamen, dan fasia. Pijat perut meningkatkan
sirkulasi darah, dan getah bening, mengurangi
ketegangan otot, memastikan ekskresi metabolit dari
tubuh, dan merangsang sistem parasimpatis dan
memberikan respons gastrointestinal. Metode mekanik
dan refleksif ini menyebabkan perubahan gerakan
peristaltik dan tekanan intra abdomen dan pada
akhirnya mengatur aliran feses di saluran pencernaan
yang tertahan.
2. I Ya Sampel yang digunakan berjumlah 30 anak usia 1-6
tahun di klinik rawat jalan anak Universitas Hatay
Mustafa Kemal dengan keluhan konstipasi dan
didiagnosis FC. Dari 30 tersebut, dibagi menjadi 2
kelompok yaitu 15 anak pada kelompok kontrol
(diberikan pengobatan farmakologi) dan 15 anak pada
kelompok intervensi (diberikan pijat perut). Pada
kelompok intervensi, anak diberi 12 sesi pijat perut
selama 30 menit diberikan 2 kali / 2 hari seminggu
selama 6 minggu. Pada kelompok kontrol anak
diberikan obat pencahar (magnesium hidroksida) dalam
dosis (setidaknya 2 ml/kg).
Selama pijatan, anak dibaringkan telentang, dan pijatan
diterapkan pada area antara tepi bawah tulang rusuk
dan superior anterior spina iliaca. Itu dimulai dengan
stroke searah jarum jam ke seluruh daerah perut di
sekitar umbilikus. Membelai pada otot perut dan usus
besar diikuti dengan gerakan menguleni. Menguleni
adalah gerakan yang membantu mengangkat dan
menggulung fasia superfisial dan massa otot di
bawahnya. Dengan cara ini, seluruh usus besar dipijat.
Menguleni diterapkan dari kuadran kanan bawah
dengan gerakan telapak tangan dan melingkar dari jari
dan tangan yang terdiri dari banyak pijatan kecil searah
jarum jam yang dimulai di daerah kanan bawah dan
berakhir di kuadran kiri bawah. Kemudian pemijatan
diakhiri dengan usapan usus besar dan perut.
C. KRITIK JURNAL
Aspek Yang Dikritisi Hasil Kritisi
Bezgin, S., Atici, A., Celikkaya, M. E., Cicek, I., Cicekli, F., Aslan, N., & Akcora,
B. (2023). An investigation of the effects of abdominal massage on the
severity of functional constipation in preschool children and the quality of
life of their mothers: A randomized controlled study. Journal of Social and
Analytical Health, 3(1), 69-76.
Ririn, Y. A., & Israyati, N. (2021). The Effect of Massage Therapy in
Overcoming Constipation in Infants Aged 7-12 Months. Science
Midwifery, 9(2), 228-231.