Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN ROLEPLAY TIMBANG TERIMA

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG TULIP III B (PENYAKIT DALAM PRIA)
RSUD ULIN BANJARMASIN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III DAN IV

Dian Bardiansyah 11194692210133


Diar 11194692210134
Febby Nathalia Dano 11194692210137
Leny Priyanti 11194692210140
Muhammad Fahrizal 11194692210142
Nina Fahriani 11194692210146
Rini Kresti Sundari 11194692210153
Rini Rahmayani 11194692210154

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN ROLEPLAY TIMBANG TERIMA


DI RUANG TULIP III B (PENYAKIT DALAM PRIA)
RSUD ULIN BANJARMASIN

Disusun Oleh:
Kelompok III dan IV

Dian Bardiansyah 11194692210133


Diar 11194692210134
Febby Nathalia Dano 11194692210137
Leny Priyanti 11194692210140
Muhammad Fahrizal 11194692210142
Nina Fahriani 11194692210146
Rini Kresti Sundari 11194692210153
Rini Rahmayani 11194692210154

Banjarmasin, 31 Juli 2023

Mengetahui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik (PK) Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
Preseptor Akademik (PA)

Yudi Darma Zain S.Kep., Ns Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM


NIP. 19740422 199502 1 001 NIK. 1166012013053

ii
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Laporan Roleplay Timbang Terima


KELOMPOK : III dan IV
NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. Dian Bardiansyah
2. Diar
3. Febby Nathalia Dani
4. Leny Priyanti
5. Muhammad Fahrizal
6. Nina Fahriani
7. Rini Kresti Sundari
8. Rini Rahmayani

Banjarmasin, 31 Juli 2023

Mengesahkan,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik (PK) Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
Preseptor Akademik (PA)

Yudi Darma Zain S.Kep., Ns Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM


NIP. 19740422 199502 1 001 NIK. 1166012013053

Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners

M. Arif Wijaksono, Ns.,MAN


NIK. 1166012016089

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan
Laporan sentralisasi obat ini.
Adapun tugas mata kuliah Stase Manajemen yang berjudul “Laporan
Role Play Timbang Terima Stase Manajemen Keperawatan di ruang tulip
IIIB (PDP) RSUD Ulin Banjarmasin” merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi penugasan profesi ners stase manajemen.
Kelompok mengucapkan terimakasih kepada bapak Mohammad
Basit, S. Kep., Ns., MM selaku pembimbing akademik dan bapak Yudi
Darma Zain, S. Kep., Ns selaku pembimbing klinik yang telah
membimbing serta memberikan arahan dalam menyelesaikan Laporan ini.
Kelompok menyadari bahwa penulisan Laporan ini belum sempurna,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Akhir kata kelompok mengucapkan
terimakasih.

Banjarmasin, 31Juli 2023

Dian Bardiansyah

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
C. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II TARGET DAN LUARAN...........................................................................3
A. Target...........................................................................................................3
B. Luaran..........................................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAN........................................................................4
A. Pelaksanaan Kegiatan.................................................................................4
B. Metode..........................................................................................................4
C. Media............................................................................................................4
D. Pengorganisasian/kepanitian.......................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................6

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Profesional dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi
mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi
yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah
satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat
pergantian shift (timbang terima pasien) (Nursalam, 2020).
Pelayanan keperawatan professional dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat. Seseorang perawat harus
menunjukkan sikap profesionalismenya dalam menjalankan pekerjaan.
Salah satu tugas yang menuntut sikap profesionalisme perawat adalah
bagaimana membangun komunikasi antar perawat dan tim kesehatan lain
dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien melalui
timbang terima atau operan pasien antar shift. Timbang terima termasuk
elemen penting dari perawatan kesehatan, memastikan perawatan yang baik
untuk pasien (Desmedt et al., 2021)
Timbang terima adalah suatu teknik serah terima informasi terkait
keadaan/kondisi pasien secara singkat, dan akurat. Timbang terima perawat
di Rumah Sakit bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang berdampak pada meningkatnya pelayanan keperawatan
yang optimal dan pemberian asuhan keperawatan yang professional. Fungsi
timbang terima adalah untuk meningkatkan evektifitas perawat dalam
menjalankan intervensi keperawatan (Burgess et al., 2020).
Komunikasi yang efektif sangat penting dalam penyediaan perawatan
pasien yang baik. Komunikasi akan efektif apabila dalam pelaksanaannya
memperhatikan ketepatan waktu, keakuratan dan kelengkapan informasi,
serta dapat diterima oleh si penerima informasi sehingga dapat mengurangi
kesalahan intervensi. Dalam melakukan timbang terima informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan baik (Pilcher et al., 2022)

6
Tujuan dari timbang terima adalah menyampaikan kondisi atau keadaan
secara umum klien, menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti
oleh pergantian dinas berikutnya, agar semua perawat dapat mengikuti
perkembangan klien secara paripurna,meningkatkan kemampuan
komunikasi antar perawat dan yang lebih penting adalah agar terjadi suatu
hubungan kerjasama antar perawat serta terlaksananya asuhan perwatan
terhadap klien yang berkesinambungan (Nursalam, 2020).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada perawat di ruang
penyakit dalam penyampaian timbang terima di ruang menggunakan
mekanisme SBAR (Situation, Background, Assesment, Recomendation).
Penulisan SBAR pada beberapa individu berbeda. Pendapat pertama
menerapkan SBAR dengan Situation meliputi nama, umur, tanggal masuk
rumah sakit, hari perawatan, dokter yang merawat, dokter yang bertanggung
jawab, diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum teratasi.
Background meliputi kondisi pasien berdasarkan pengkajian dari data
subyektif maupun obyektif. Assesment merupakan masalah keperawatan
yang ditemukan. Recommendation meliputi intervensi keperawatan yang
sudah dilakukan dan yang perlu dilakukan selanjutnya termasuk discharge
planning. Sedangkan untuk pendapat kedua menerapkan SBAR dengan
situation meliputi keluhan pasien saat ini terkait data subjektif dan objektif
pasien. Background meliputi diagnosa medis dan hasil laboratorium pasien
yang menunjukkan masalah. Assesment meliputi masalah keperawatan. Dan
Recomendation meliputi intervensi yang sudah dilakukan dan yang perlu
dilakukan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Meningkatkan kepuasaan klien terhadap pelayanan keperawatan yang
komprehensif.
2. Tujuan Khusus:
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan umum klien
b. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
c. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
d. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat

7
e. Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar
anggota tim perawat serta terlaksana asuhan keperawatan terhadap
klien yang berkesinambungan.
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalag secara langsung bila ada yang
belum terungkap..
2. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
b. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien yang
berkesinambungan
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
3. Bagi Institusi
Terciptanya model asuhan keperawatan professional

8
BAB II
TARGET DAN LUARAN
A. Target
Target yang ingin dicapai melalui kegiatan Timbang terima:
1. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan
2. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
3. Tercapainya pengalaman dalam Timbang terima
4. Terciptanya model asuhan keperawatan professional
B. Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan Timbang terima
1. Terlaksananya kegiatan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan
2. Adanya komunikasi antar perawat setiap shift jaga
3. Meningkatnya kepuasan pasien dan keluarga

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Tanggal : Sabtu, 5 Agustus 2023
Pukul : 08.00 WITA
Pelaksana : Kepala ruangan, Ketua Team dan Perawat
Mahasiswa Ners praktek managemen
Topik : Pelaksanaan timbang terima
Tempat : Ruang Tulip III B (PDP) RSUD Ulin Banjarmasin

B. Metode
1. Penjelasan
2. Diskusi / Tanya jawab
3. Observasi

C. Media
1. Menyiapkan dokumen timbang terima

D. Pengorganisasian/kepanitian
Kepala Ruangan : Rini Kresti Sundari, S. Kep
Ketua Tim : Leny Priyanti, S. Kep
Perawat Pelaksana (Pagi) : Muhammad Fahrizal, S. Kep
Perawat Pelaksana (Pagi) : Febby Nathalia Dano, S. Kep
Perawat Pelaksana (Siang) : Nina Fahriani, S. Kep
Perawat Pelaksana (Siang) : Rini Rahmayani, S. Kep
Perawat Pelaksana (Malam) : Dian Bardiansyah, S. Kep
Perawat Pelaksana (Malam) : Diar, S. Kep

10
Kegiatan Timbang Terima
Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksanaan
Persiapan Pra-timbang terima Ruang 7 hari PJ
1. Membuat Laporan role play PDP sebelum
2. Persiapan laporan timbang timbang
terima terima
3. Status pasien
4. Pembagian peran sebagai
Kepala Ruangan, Katim,
dan Perawat Pelaksana
5. Mekanisme/alur yang harus
dilakukan saat timbang
terima
Pelaksanaan Pembukaan timbang terima Ruang 15 Karu
1. Salam pembuka. Diskusi menit
2. Memastikan perawat yang / Nurse Katim
bertugas telah hadir. station
3. Membagi pasien kelolaan Perawat
untuk tshift pagi. Pelaksana
4. Mempimpin doa.
5. Mempersilakan perawat
dinas malam untuk
menyampaikan laporan.
6. Memberikan kesempatan
perawat dinas pagi untuk Bed
melakukan klarifikasi. Pasien
7. Melanjutkan validasi oleh
Kepala ruangan, Katim,
shift pagi dan shift malam
ke masing-masing pasien
terkait program dan keluhan
pasien.
8. Memberikan kesempatan
kembali untuk klarifikasi.
9. Tanda tangan lembar
klarifikasi oleh kepala
ruangan, Katim, dan
Perawat Shift Malam.
10.Penyerahan status oleh
Perawat shift malam ke
shift pagi.
11.Menutup timbang terima
oleh Karu.
Pasca 1. Kepala ruangan Nurse 5 menit Karu
timbang mempersilahkan dinas station
terima/penut malam untuk beristirahat, Katim
up dan memberikan semangat
kepada perawat yang dinas Perawat
pagi Pelaksana
2. Mengucapkan salam

11
BAB IV
LAPORAN HASIL KEGIATAN
A. Input
Roleplay timbang terima dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2023 jam
08.00 WITA di ruang rawat penyakit dalam pria, Ruang Tulip III B RSUD Ulin
Banjarmasin. Roleplay timbang terima dilakukan lamgsung oleh seluruh
anggota mahasiswa dan sebelum dilakukan roleplay mahasiswa sudah
menyiapkan lembar timbang terimadengan format SBAR (Situation,
Background, Assement, Recommendation) yang digunakan di Ruang Nilam
III. Lembar timbang terima juga telah diisi oleh mahasiswa yang berdinas
malam pada tanggal 4 Agustus 2023. Timbang terima dilaksanakan sesuai
dengan tahapan yaitu, persiapan dokumen dan persiapan kedua tim yang
berdinas malam dan pagi, pembukaan oleh kepala ruangan dan berdoa,
penyampaian timbang terima oleh perawat pelaksana yang sebelumnya
dinas malam kepada perawat ruang dan mahasiswa yang berdinas pagi
pada tanggal 5 Agustus 2023, timbang terima dilaksanakan dengan
observasi langsung ke pasien. Jumlah pasien yang dirawat saat dilakukan
timbang terima berjumlah 9 orang dengan diagnosa yang berbeda-beda
yaitu Anoreksia Geriatri 1 orang, Abdominal Pain 1 Orang, Hiperglikemia 1
orang, Melena 2 orang, Lymphoma Malignant Hodgkin 1 orang, CKD 1
orang, Hematokezoa susp gastropathy 1 orang, Renal Colic 1 orang.
Pengorganisasian roleplay Timbang Terima sebagai berikut :
Kepala Ruangan : Dian Bardiansyah
Ketua Tim : Diar
Perawat Pelaksana (Pagi) : Muhammad Fahrizal
Perawat Pelaksana (Pagi) : Febby Nathalia Dano
Perawat Pelaksana (Siang) : Nina Fahriani
Perawat Pelaksana (Siang) : Rini Rahmayani
Perawat Pelaksana (Malam) : Rini Kresti Sundari
Perawat Pelaksana (Malam) : Leny Priyanti

Persiapan roleplay timbang terima mulai dilaksanakan pada minggu ke


dua dengan persiapan yang dilakukan di antara lain:
1. Membentuk penanggung jawab dari pelaksanaan roleplay timbang
terima

12
2. Membuat Laporan roleplay timbang terima
3. Menentukan waktu pelaksanaan roleplay timbang terima
4. Membentukan kepanitian roleplay timbang terima
5. Menyiapkan from timbang terima
6. Menyiapkan pelaksanaan roleplay timbang terima.
B. Proses
Proses roleplay timbang terima dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus
2023 oleh mahasiswa profesi ners stase manajemen keperawatan di ruang
penyakit dalam pria Tulip III B berikut:
1. Lembar timbang terima dipersiapkan oleh perawat yang berdinas malam
pada tanggal tanggal 4 Agustus 2023
2. Kedua kelompok dinas telah siap di nurse station
3. Pembukaan timbang terima dan doa dipimpin oleh mahasiswa yang
berperan sebagai kepala ruangan
4. Kepala ruangan mengarahkan untuk langsung menuju ke ruangan
pasien.
5. Perawat pelaksanaan dari dinas malam menyampaikan timbang terima
kepada ketua tim dinas pagi.
6. Kedua kelompok dinas melakukan tanya jawab dan diskusi mengenai
hal-hal yang kurang jelas selama ± 5menit
7. Setelah semua jelas maka dilakukan penandatanganan pada lembar
timbang terima oleh ketua tim yang berdinas pagi tanggal 5 Agustus
2023
C. Output
1. Mahasiswa mampu melakukan timbang terima dengan menggunakan
format SBAR sesuai peran masing-masing.
2. Mahasiswa mampu meningkatkan komunikasi dan kerja sama dalam
tanggung jawab melakukan asuhan keperawatan yang komperhensif
terhadap pasien yang di kelola.
3. Kegiatan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal
4. Kepuasan pasien meningkat setelah dilakukan perawatan.

13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima
merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain
laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang
berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau blum dilaksanakan.
Hasil kegiatan roleplay timbang terima pada tanggal 5 Agustus 2023 di
Ruang Penyakit Dalam Pria Tulip III B RSUD Ulin Banjarmasin sudah
berjalan lancar dan sesuai dengan tahapan yang ada.
B. Saran
Sebagai seorang perawat, diharapkan lebih dapat melaksanakan
timbang terima sesuai dengan SPO ruangan atau rumah sakit. agar nantinya
dapat dilakukan dengan sesuai prosedur yang benar. Namun, dalam
Laporan kami tentunya masih jauh dari kesempurnaan jadi kami sangat perlu
kritikan dari dosen pembimbing maupun dari pihak yang terkait dengan mata
kuliah stase manajemen agar dapat membangun kualitas perawat yang
professional. Dalam proses keperawatan khususnya timbang terima
sebaiknya perawat harus melakukan pendekatan tentang pasien tersebut
sehingga dalam proses keperawatan.kita dapat memberi pelayanan yang
optimal kepada pasien.

1
DAFTAR PUSTAKA

Burgess, A., van Diggele, C., Roberts, C., & Mellis, C. (2020). Teaching clinical
handover with ISBAR. In BMC Medical Education (Vol. 20). BioMed
Central Ltd. https://doi.org/10.1186/s12909-020-02285-0

Desmedt, M., Ulenaers, D., Grosemans, J., Hellings, J., & Bergs, J. (2021).
Clinical handover and handoff in healthcare: A systematic review of
systematic reviews. In International Journal for Quality in Health Care
(Vol. 33, Issue 1). Oxford University Press.
https://doi.org/10.1093/intqhc/mzaa170

Friesen, M. A., White, S. V, & Byers, J. F. (2009). Handoffs: Implications for


Nurses.

Hariyati Oktaviani, M. H. (2019). Supervisi Untuk Meningkatkan Kemampuan


Perawat dalam Timbang Terima : Literature Review. Jurnal Kesehatan
Masyarakat.

Mairestika, S. R. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan


Timbang Terima. Jurnal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan, .
Jurnal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan.

Nursalam. (2020). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Salemb.

Pilcher, L., Kurian, M., MacArthur, C., Singh, S., & Manaseki-Holland, S. (2022).
Obstetric shift-to-shift handover in Kerala, India: A cross-sectional mixed
method study. PLoS ONE, 17(5 May).
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0268239

2
LAMPIRAN
SOP RSUD ULIN
FORMAT SBAR
DOKUMENTASI
TIMBANG TERIMA

1) Definisi
Menurut (Nursalam, 2020) definisi timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan
sebelum pergantian dinas. Selain laporan antar dinas, dapat disampaikan juga
informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan.
2) Tujuan
Menurut (Hariyati Oktaviani, 2019) tujuan timbang terima adalah untuk
mengidentifikasi, mengembangkan dan meningkatkan timbang terima klinis
dalam berbagai pengaturan kesehatan.
Menurut (Nursalam, 2020) tujuan dilaksanakan timbang terima adalah:
a) Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus)
b) Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada klien
c) Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya
d) Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
3) Manfaat
Manfaat timbang terima menurut (Mairestika, 2021) adalah:
a) Peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang berkelanjutan. Misalnya,
penyediaan informasi yang tidak akurat atau adanya kesalahan yang dapat
membahayakan kondisi pasien
b) Selain itu, timbang terima memiliki manfaat bagi pasien diantaranya, pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, dan dapat
menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.
Bagi rumah sakit, timbang terima dapat meningkatkan pelayanan
keperawatan kepada pasien secara komprehensif.
4) Prinsip
(Friesen et al., 2009) memperkenalkan enam standar prinsip timbang terima
pasien, yaitu :
a) Standar protokol harus jelas mengidentifikasi pasien dan peran peserta,
kondisi klinis dari pasien, daftar pengamatan/pencatatan terakhir yang
paling penting, latar belakang yang relevan tentang situasi klinis pasien,
penilaian dan tindakan yang perlu dilakukan
b) Informasi kritis lainnya Prioritaskan informasi penting lainnya, misalnya:
tindakan yang luar biasa, rencana pemindahan pasien, kesehatan kerja
dan risiko keselamatan kerja atau tekanan yang dialami oleh staf.
5) Jenis-jenis
Menurut (Hariyati Oktaviani, 2019) beberapa jenis timbang terima pasien yang
berhubungan dengan perawat, antara lain:
a) Timbang terima pasien antar dinas
Metode timbang terima pasien antar dinas dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode, antara lain secara lisan, catatan tulisan
tangan, dilakukan di samping tempat tidur pasien, melalui telepon atau
rekaman, nonverbal, dapat menggunakan laporan elektronik, cetakan
computer atau memori
b) Timbang terima pasien dan obat-obatan
Kesalahan pengobatan dianggap peristiwa yang dapat dicegah, masalah
tentang obat-obatan sering terjadi, misalnya saat mentransfer pasien,
pergantian dinas, dan cara pemberitahuan minum obat sebagai faktor yang
berkontribusi terhadap kesalahan pengobatan dalam organisasi perawatan
kesehatan
6) Langkah-langkah
Langkah-langkah Pelaksanaan Timbang Terima Menurut (Nursalam, 2020)
langkah-langkah dalam pelaksanaan timbang terima adalah :
a) Kedua kelompok dinas dalam keadaan sudah siap
b) Dinas yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan
hal-hal apa yang akan disiapkan
c) Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab dinas yang
selanjutnya meliputi :
1) Kondisi atau keadaan pasien secara umum
2) Tindak lanjut untuk dinas yang menerima timbang terima
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima timbang terima
4) Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas dan tidak
terburu-buru
5) Perawat primer dan anggota kedua dinas bersama-sama secara
langsung melihat keadaan pasien.
7) Prosedur Timbang Terima
Menurut (Nursalam, 2020), prosedur untuk melakukan timbang terima adalah:
a) persiapan
1) Status shift siap
2) Shift bertanggung jawab untuk menyiapkan buku catatan
b) Pelaksanaan
1) Timbang terima dilakukan pada setiap shift/perubahan dinas
2) Di bangsal perawat, perawat mendiskusikan pelaksanaan timbang
terima dan berbagi kemajuan klien dan hal-hal yang perlu didelegasikan
mengenai pelaksanaannya.
3) Hal-hal khusus yang memerlukan pengungkapan penuh harus dicatat
dalam buku khusus sebelum diserahkan kepada perawat berikutnya.
4) Barang-barang yang akan diangkut pada saat timbang terima :
- Identitas klien dan diagnosa medis
- Data fokus (keluhan subjektif dan objektif)
- Masalah perawatan yang mungkin masih terjadi
- Tindakan perawatan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan
- Perilaku dan ketergantungan kooperatif
- Perencanaan dan persiapan umum untuk pasca-kegiatan
5) Timbang terima Staf perawat memiliki hak untuk mengklarifikasi
pertanyaan dan jawaban mengenai fakta yang tertunda dan untuk
mengajukan pertanyaan tentang ambiguitas.
6) Penyampaian saat timbang terima singkat dan jelas
7) Waktu timbang terima untuk setiap pasien tidak melebihi 5 menit
kecuali dalam kasus khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap
dan rinci.
8) Kepala ruangan dan semua perawat di sekitar setiap pelanggan
memvalidasi data.
9) Laporan pembobotan pasien ditulis langsung dalam bentuk laporan
ruangan oleh kepala perawat dan ditandatangani oleh dua kepala
perawat.
c) Metode dalam timbang terima
1) Timbang terima dengan metode tradisional
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Nursalam, 2020) di
sebutkan bahwa operan jaga (handover) yang masih tradisional adalah:
 Dilakukan hanya di meja perawat
 Menggunakan satu arah komunikasi sehingga tidak memungkinkan
munculnya pertanyaan atau diskusi
 Jika ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi
secara umum
 Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga,
sehingga proses informasi dibutuhkan oleh pasien terkait status
kesehatannya tidak up to date
2) Timbang terima dengan metode bedside handover
Menurut (Nursalam, 2020) handover yang dilakukan sekarang sudah
menggunakan model bedside handover yaitu handover yang dilakukan
di samping tempat tidur pasien dengan melibatkan pasien atau keluarga
pasien secara langsung untuk mendapatkan feedback. Secara umum
materi yang disampaikan dalam proses operan jaga baik secara
tradisional maupun bedside handover tidak jauh berbeda, hanya pada
handover memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
 Meningkatkan keterlibatan pasien dalam mengambil keputusan
terkait kondisi penyakitnya secara up to date
 Meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien
dengan perawat.
 Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi
pasien secara khusus. Bedside handover juga tetap memperhatikan
aspek tentang kerahasiaan pasien jika ada informasi yang harus
ditunda terkait adanya komplikasi penyakit atau persepsi medis
yang lain
d) Faktor – faktor dalam timbang terima
1) Komunikasi yang objective antar sesama petugas kesehatan.
2) Pemahaman dalam penggunaan terminology keperawatan.
3) Kemampuan menginterpretasi medical record.
4) Kemampuan mengobservasi dan menganalisa pasien.
5) Pemahaman tentang prosedur klinik
terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat dalam
pelaksanaan timbang terima, diantaranya adalah (Nursalam, 2020):
1) Perawat tidak hadir pada saat timbang terima
2) Perawat tidak peduli dengan timbang terima, misalnya perawat yang
keluar masuk pada saat pelaksanaan timbang terima
3) Perawat yang tidak mengikuti timbang terima maka mereka tidak dapat
memenuhi kebutuhan pasien mereka saat ini.
e) Dokumentasi dalam timbang terima
Dokumentasi adalah salah satu alat yang sering digunakan dalam
komunikasi keperawatan. Hal ini digunakan untuk memvalidasi asuhan
keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan, dan merupakan
dokumen pasien dalam pemberian asuhan keperawatan. Ketrampilan
dokumentasi yang efektif memungkinkan perawat untuk
mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan
apa yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan oleh perawat.
Yang perlu di dokumentasikan dalam timbang terima antara lain:
1) Identitas pasien
2) Diagnosa medis pesien
3) Dokter yang menangani
4) Kondisi umum pasien saat ini
5) Masalah keperawatan
6) Intervensi yang sudah dilakukan
7) Intervensi yang belum dilakukan
8) Tindakan kolaborasi
9) Rencana umum dan persiapan lain
10) Tanda tangan dan nama terang.
f) Komunikasi dalam timbang terima
Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang
logis untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain
secara akurat dan efisien. Komunikasi dengan menggunakan alat
terstruktur SBAR untuk mencapai keterampilan berfikir kritis serta
menghemat waktu (Nursalam, 2020).
Konsep SBAR
Menurut (Nursalam, 2020) konsep SBAR yaitu sebagai berikut;
1) S (siuation) Situation merupakan kondisi terkini yang sedang terjadi
pada pasien.
 Mengidentifikasi diri, unit, pasien, dan nomor kamar.
 Nyatakan masalah secara singkat: apa, kapan dimulai,  dan tingkat
keparahan.
2) B (background)
Sediakan informasi latar belakang yang sesuai dengan situasi,
meliputi:
 Daftar pasien
 Nomor medical record
 Membuat diagnosa dan tanggal pendiagnosaan
 Daftar obat terkini, alergi, dan hasil labor.
 Hasil terbaru tanda-tanda vital pasien
 Hasil labor, dengan tanggal dan waktu pengambilan serta hasil dari
tes labor sebagai pembanding
 Informasi klinik lainnya
 Background merupakan informasi penting tentang apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini.
3) A (assessment/pengkajian)
Assessment merupakan hasil pengkajian dari kondisi pasien yang
terkini
4) R (recommendation)
Recommendation merupakan apa saja hal yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien pada saat ini.

8) Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


a) Berjalan tepat waktu pada perubahan layanan yang disepakati
b) Dipimpin penanggung jawab klien/perawat primer
c) Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
d) Adanya unsur kepemimpinan dan pengarahan oleh penanggung jawab
e) Informasi yang diberikan harus akurat, ringkas dan sistematis,
menjelaskan keadaan klien saat ini dan kerahasiaan pasien.
f) Pengkajian harus didasarkan pada masalah perawatan pasien yang ada.
Artinya, klarifikasi dimulai dengan masalah (setelah diidentifikasi melalui
penilaian), kemudian dengan atau tanpa tindakan yang diambil, dan
kemajuan setelah tindakan dilakukan.
g) Timbang terima menjaga volume tetap rendah agar klien selanjutnya tidak
dapat mendengar apa yang dikatakan untuk menjaga privasi pasien,
terutama untuk hal-hal yang perlu dijaga untuk menjaga privasi pasien,
dilakukan di dekat pasien (tidak keras) tidak boleh berdiskusi di dekat
klien.
h) Jika ada informasi yang mungkin mengejutkan klien, sebaiknya
dibicarakan di ruang perawatan, bukan di dekat klien.

9) Alur Timbang Terima


Ada beberapa alur timbang terima, diantaranya yaitu gambaran alur timbang
terima menurut (Nursalam, 2020):

SITUATION

Data Demografi Diagnosa keperawatan


Diagnosa Medis (data)

Background

Riwayat Keperawatan

Assesment :

KU: TTV, GCS, Skala Nyeri, Skala Resiko


Jatuh dan ROS (poin yang penting)

Anda mungkin juga menyukai