Anggota Kelompok :
1. Jachien Andre Matulessy
2. Nabila Nuril Fadia
3. Avivah Rohmatul Jannah
4. Eni Sudarwasih
5. Nur Wahyu Abdullah
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang penyakit herpes simplex.
2.1.3 Etiologi
Herpes Genitalis disebabkan oleh HSV atau herpes virus hominis
(HVH), yang merupakan angggota dari famili herpesviridae. Adapun
tipe-tipe dari HSV adalah :
1. Herpes Simplex Virus tipe I : pada umumnya menyebabkan lesi
atau luka pada sekitar wajah, bibir, mukosa, mulut dan leher
2. Herpes Simplex Virus tipe II : umumnya menyebabkam lesi pada
genital dan sekitarnya (bokong, anal dan paha)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. F
Tanggal lahir : 30 April 2014
Umur :
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Perumahan Bagus, Malang Kota
No. RM : 0006714
Tanggal masuk : 4 Agustus 2023
Dx. Medis :
Tanggal pengkajian : 4 Agustus 2023
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Perumahan Bagus, Malang Kota
Hubungan : Ibu
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan sakit pada sudut bibir sebelah kiri dan dan
mukosa bibir bawah sejak 3 hari yang lalu.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Dikaji pada 23 Agustus 2023 pukul 08.50 WIB. Klien mengatakan
sakit dan nyeri pada bibir sebelah kiri, berair dan seperti lepuhan dan
kemerahan. Klien mengatakan tidak nyaman, nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk-tusuk.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu klien mengatakan anaknya belum pernah mengalami hal ini
sebelumnya.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
e. klien mengatakan bahwa didalam
f. keluarganya tidak ada yang mengidap penyakit ini
g. klien mengatakan bahwa didalam
h. keluarganya tidak ada yang mengidap penyakit ini
Ibu klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidaka ada yang
mengidap penyakit ini.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compomentis, GCS : E 4 V5 M 6
b. Kesadaran Umum : Baik
c. Tanda Vital
TD : 119/90mmHg
N : 89x per menit
S : 37,4 C
RR : 20x per menit
SPO2 : 100%
4. Pengkajian Fisik Head to To
a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala simetris, distribusi rambut normal,
rambut hitam bersih, tidak ada lesi
Palpasi : tidak terdapat benjolan, tidaak ada nyeri tekan
b. Mata
Inspeksi : posisi mata simestris, gerakan bola mata normal, sklera
anikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokhor
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
c. Telinga
Inspeksi : simestris, tidak ada kelainan bentuk, warna normal
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi dan jejas
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada massa dan tidak ada
nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi : simetris, bibir sebelah kiri terdapat bintik berair,
seperti lepuhan dan kemerahan.
Palpasi : nyeri bila ditekan diarea sekitar area yang sakit
f. Leher
Inspeksi : leher simetris, warna kulit normal
Palpasi : tidak terdapat distensi vena jugularis
g. Dada
Inspeksi : bentuk simetris, pengembangan dada saat
ekspirasi dan insiprasi simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : tidak ada massa, dan tidak ada nyeri tekam
Perkusi : Sonor
h. Abdomen
Inspeksi : perut datar dan simetris
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
i. Genetalia dan Anus
Inspeksi : normal, tidak terdapat nyeri
Palpasi : tidak ada benjolan maupun nyeri tekan
j. Ekstermitas Atas dan Bawah
Atas : tangan terlihat simetris, tidak terdapat lesi
maupun udem, tidak terdapat hiperpigmentasi, warna kulit sawo
matang, turgoe kulit sedikit kering, terdapat reflek bisep dan trisep
Bawah : Kaki tamapk simetris, tidak terdapat udem,
warna kulit sawo matang, turgoe kulit sedikit kering, terdapat reflek
bisep dan trisep, refleks patella dan kekautan otot baik.
+ +
+ +
k. Kulit dan Kuku
Inspeksi : kulit kemerahan
Palpasi : kulit hangat
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi jaringan akut dibuktikan
dengan daerah bibir terdapat bintik merah, berair dan seperti lepuhan.
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil pengkajian yang penulis dapatkan pasien mengeluh nyeri dan sakit pada
area mulutnya. Tiga hari yang lalu klien mengalami demam, lemas serta
meriang pada badannya.
4.2 Saran
1. Bagi perawat
Peran perawat sangat penting dalam proses penyembuhan pasien, oleh
karena itu untuk mencapai hasil keperawatan yang optimal, sebaiknya
proses keperawatan dilaksanakan secara berkesinambungan, mengingat
angka penyakit HVS menaglami peningkatan
2. Pasien
Untuk pasien harus banyak mencari informasi tentang penyakit yang
dialami, harus menjaga pola hidup sehat dan makan makanan sehat sesuai
dengan kebutuhan tubuh, melakukan olah raga secara teratur, dan
memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan terdekat seperti
puskesmas untuk mengetahui status kesehatan.
3. Bagi keluarga pasien Untuk keluarga harus mensuport pasien untuk
menjaga kesehatan pasien, dengan cara mengingatkan hal-hal yang
membuat atau menjadi penyebab penyakit HVS.