Anda di halaman 1dari 76

79

Lampiran 1. Wawancara Pra-Survey Penelitian


Sebagai upaya memperoleh data awal penelitian, maka dilakukan prasurvei untuk
mengetahui permasalahan pembelajaran dengan melakukan wawancara kepada guru biologi di
beberapa sekolah. Responden penelitian

1. Dessy, S.Pd., M.Si : Guru Biologi SMAN 8 Pekanbaru


2. Dimas Bayu Hidayat, S.Pd : Guru Biologi SMAN 4 Pekanbaru
3. Vina Pertama Sari, S.Pd : Guru Biologi SMAN 5 Pekanbaru

NO Pertanyaan Respon Guru Kesimpulan

1. Kurikulum apa yang 1. Kurikulum Merdeka Pembelajaran sudah


diterapkan di sekolah 2. Kurikulum Merdeka menggunakan Kurikulum
pada kelas X saat ini? 3. Kurikulum Merdeka Merdeka
2. Bagaimana proses 1. Pembelajaran sudah Pembelajaran dilakukan
pembelajaran biologi dilakukan secara tatap secara tatap muka di
di sekolah SMAN 4 muka sepenuhnya di sekolah
saat ini? sekolah
2. Pembelajaran
dilakukan secara luring
3. Pembelajaran tatap
muka di sekolah

3. Berdasarkan 1. 3 Pertemuan (6 JP) Ada 3 pertemuan yang


kurikulum merdeka, 2. 3 Pertemuan (6 JP) berjumlah 6 JP
berapa jumlah 3. 3 Pertemuan (6 JP)
pertemuan yang
bapak/ibu jabarkan
pada Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
semester genap pada
materi perubahan
lingkungan
4. Apa saja media 1. Buku paket, LKS, slide Pembelajaran di sekolah
pembelajaran yang PPT, LKPD, Poster lebih dominan
bapak/ibu gunakan Pembelajaran menggunakan media
pada saat mengajar 2. Buku paket, LKS, dan cetak seperti buku dan
materi perubahan PPT LKS
lingkungan? 3. Buku paket, LKS dan
PPT
5. Apakah sudah ada 1. Ya, sudah. Poster Beberapa guru tidak
menggunakan media mengenai permasalahan menggunakan media
pembelajaran poster poster dan ada juga yang
80

pada saat mengajar lingkungan global, sudah pernah


materi perubahan seperti global warming menggunakan media
lingkungan? 2. Belum ada poster
3. Belum pernah
6. Apakah menurut 1. Belum sepenuhnya. Media cetak seperti buku
bapak/ibu penjelasan Masih dibutuhkan ataupun LKS memerlukan
materi pada bahan ajar media bantuan untuk pengayaan dari media
utama dengan media memperkaya, lainnya untuk
cetak sudah dapat menjelaskan, dan meningkatkan
memenuhi capaian dan memberikan contoh pemahaman, memperkaya
tujuan pembelajaran? perubahan maupun pengetahuan, dan
pencemaran lingkungan interaksi antara peserta
terlebih lagi yang guru dan siswa
menggambarkan
kondisi sekitar
lingkungan peserta
didik.
2. Masih belum. Ada
beberapa konteks
materi yang
penjelasannya masih
perlu dibantu oleh
media lainnya
3. Cukup. Namun,
dibutuhkan media yang
mampu meningkatkan
interaksi antara murid
dan guru
7. Apakah media ajar 1. Tentu iya, karena Diperlukan
seperti poster dengan adanya media
pembelajaran poster dapat membantu
berdasarkan hasil guru untuk menjelaskan
penelitian dibutuhkan pembelajaran terlebih
dan diharapkan mampu lagi berdasarkan hasil
meningkatkan minat penelitian sehingga
belajar serta dapat dapat menciptakan
mencapai tujuan pembelajaran yang
pembelajaran pada kontekstual dan dapat
materi perubahan meningkatkan motivasi
lingkungan? dan pemahaman siswa
2. Ya, karena pada poster
memiliki visual dan
konten yang menarik
siswa unuk belajar
sehingga mampu
memenuhi tujuan
pembelajaran
81

3. Ya. Dibutuhkan untuk


menarik minat belajar
dan pemahaman
sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
8. Apakah menurut 1. Ya Media pembelajaran
Bapak/Ibu media 2. Ya mempengaruhi hasil
pembelajaran 3. Ya belajar
mempengaruhi hasil
belajar?
9. Bagaimanakah hasil 1. Tuntas 50% dan tidak Persentase rata-rata
belajar peserta didik tuntas 50% peserta didik yang tuntas
pada materi perubahan 2. Tuntas 45% dan tidak adalah 45% dan
lingkungan? (sertakan tuntas 55% persentase yang tidak
persentase 3. Tuntas 40% dan tidak tuntas adalah 55%
perbandingan nilai tuntas 60%
peserta didik yang
nilainya mencapai
KKM dan yang tidak)
82

Lampiran 2. Peta Lokasi Penelitian


83

Lampiran 3. Foto Stasiun Penelitian

Stasiun 1 : Tanjung Buton (0o58’53.5’’N dan 102o14’21.2’’E)

Stasiun 2 : Dusun I Mengkapan (0o53’34.3’’N dan 102o20’60.4’’E)

Stasiun 3: Ekowisata Mangrove Mengkapan (0o56’10.6” N dan 102o 17’50.7”E)


84

Lampiran 4. Alat dan Bahan Penelitian

Saringan Bentos DO Meter

Digital Water Tester Termometer

Timbangan Analitik Oven


85

Furnace Cawan Porselen

Lup Pipet Tetes

Sekop
Ice Box
86

Aquades Formalin
87

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

Membuat Plot Pengamatan Pengambilan Sampel di Lapangan

Penyaringan Makrozoobentos Pengawetan Makrozoobentos

Pengukuran Faktor Fisika-Kimia Perairan Identifikasi Makrozoobentos


88

Pengukuran Kadar Analisis Jenis Substrat


Organik Tanah
89

Lampiran 6. Hasil Identifikasi Makrozoobentos Jenis Makrozoobentos yang Ditemukan

Telescopium telescopium Cerithidea obtusa

Nerita articulata Cassidula aurisfelis

Ellobium aurisjudae Littoraria melanostoma


90

Indothais gradata Littoraria scabra

Cerithidea quadrata Scylla olivacea

Glauconome virens Chicoreus capucinus


91

Polymesoda erosa Metapenaeus monoceros


92

Lampiran 7. Perhitungan Struktur Komunitas Makrozoobentos


Lampiran 7.1 Jenis dan Jumlah Makrozoobentos yang ditemukan di Perairan Ekosistem
Mangrove Desa Mengkapan Kabupaten Siak
Stasiun
No Kelas Spesies Σ
I II III
1 Gastropoda Cassidula aurisfelis 16 24 19 59

2 Cerithidea obtusa 14 39 37 90

3 Chicoreus capucinus 0 0 15 15

4 Indothais gradata 0 15 7 22

5 Littoraria 0 10 22 32
melanostoma
6 Littoraria scabra 0 0 24 24

7 Nerita articulata 45 27 0 72

8 Cerithidea quadrata 29 0 0 29

9 Telescopium 51 31 34 116
telescopium
10 Ellobium aurisjudae 19 9 19 47

11 Bivalvia Polymesoda erosa 0 12 0 12

12 Glauconome virens 0 21 0 21

13 Crustacea Scylla olivacea 0 14 8 22

14 Metapenaeus 4 0 0 4
monoceros
Jumlah Individu 565
93

Lampiran 7.2 Struktur Komunitas Makrozoobentos di Stasiun 1


Proporsi
Jumlah Kepadatan Kenaekaragaman Kemerataan Dominansi
No Kelas Famili Spesies Jenis Pi LN Pi
Individu (ind/ha) (H') (E) (C)
(%)
1 Ellobidae Cassidula aurisfelis 16 8,99 741 0,09 -2,41 0,22 0,11 0,008
2 Potamididae Cerithidea obtusa 14 7,87 648 0,08 -2,54 0,20 0,10 0,006
3 Neritidae Nerita articulata 45 25,28 2.083 0,25 -1,38 0,35 0,18 0,064
Gastropoda
4 Potamididae Cerithidea quadrata 29 16,29 1.343 0,16 -1,81 0,30 0,15 0,027
5 Potamididae Telescopium telescopium 51 28,65 2.361 0,29 -1,25 0,36 0,18 0,082
6 Ellobidae Ellobium aurisjudae 19 10,67 880 0,11 -2,24 0,24 0,12 0,011
7 Crustacea Penaeidae Metapenaeus monoceros 4 2,25 185 0,02 -3,80 0,09 0,04 0,001
Total 178 100 8.241 1,00 -15,42 1,74 0,90 0,20

Lampiran 7.3 Struktur Komunitas Makrozoobentos di Stasiun 2


Proporsi
Jumlah Kepadatan Kenaekaragaman Kemerataan Dominansi
No Kelas Famili Spesies Jenis Pi LN Pi
Individu (ind/ha) (H') (E) (C)
(%)
1 Gastropoda Ellobidae Cassidula aurisfelis 24 11,88 1.111 0,12 -2,13 0,25 0,11 0,014
2 Potamididae Cerithidea obtusa 39 19,31 1.806 0,19 -1,64 0,32 0,14 0,037
3 Muricidae Indothais gradata 15 7,43 694 0,07 -2,60 0,19 0,08 0,006
Littoraria
4 Littorinidae 10 4,95 463 0,05 -3,01 0,15 0,06 0,002
melanostoma
5 Neritidae Nerita articulata 27 13,37 1.250 0,13 -2,01 0,27 0,12 0,018
Telescopium
6 Potamididae 31 15,35 1.435 0,15 -1,87 0,29 0,12 0,024
telescopium
7 Ellobidae Ellobium aurisjudae 9 4,46 417 0,04 -3,11 0,14 0,06 0,002
8 Corbiculidae Polymesoda erosa 12 5,94 556 0,06 -2,82 0,17 0,07 0,004
Bivalvia
9 Galuconomidae Galuconome virens 21 10,40 972 0,10 -2,26 0,24 0,10 0,011
10 Crustacea Portunidae Scylla olivacea 14 6,93 648 0,07 -2,67 0,18 0,08 0,005
Total 202 100 9.352 1,00 -24,13 2,20 0,95 0,12
94

Lampiran 7.4 Struktur Komunitas Makrozoobentos di Stasiun 3


No Jumlah Proporsi Kepadatan Kenaekaragaman Kemerataan Dominansi
Kelas Famili Spesies Pi LN Pi
Individu Jenis (%) (ind/ha) (H') (E) (C)
1 Gastropoda Ellobidae Cassidula aurisfelis 19 10,27 880 0,10 -2,28 0,23 0,11 0,011
2 Potamididae Cerithidea obtusa 37 20,00 1.713 0,20 -1,61 0,32 0,15 0,040
3 Muricidae Chicoreus capucinus 15 8,11 694 0,08 -2,51 0,20 0,09 0,007
4 Muricidae Indothais gradata 7 3,78 324 0,04 -3,27 0,12 0,06 0,001
5 Littorinidae Littoraria melanostoma 22 11,89 1.019 0,12 -2,13 0,25 0,12 0,014
6 Littorinidae Littoraria scabra 24 12,97 1.111 0,13 -2,04 0,26 0,12 0,017
7 Potamididae Telescopium telescopium 34 18,38 1.574 0,18 -1,69 0,31 0,14 0,034
8 Ellobidae Ellobium aurisjudae 19 10,27 880 0,10 -2,28 0,23 0,11 0,011
9 Crustacea Portunidae Scylla olivacea 8 4,32 370 0,04 -3,14 0,14 0,06 0,002
Total 185 100,00 8.565 1,00 -20,95 2,08 0,95 0,14
95

Lampiran 7.5 Hasil Analisis Struktur Komunitas Makrozoobentos Desa Mengkapan Kabupaten Siak
96

Lampiran 8. Faktor Lingkungan Perairan


8.1 Faktor Fisika-Kimia Stasiun I

Stasiun Plot Transek Suhu (˚C) pH Salinitas (‰) DO (mg/L)

Transek 1 33,6 6,9 30,5 4,7


Plot 1 Transek 2 32,2 7,3 30,6 4,7
Transek 3 33 7,1 30,3 4,9
Transek 1 31,8 6,6 29,2 4,8
Stasiun I Plot 3 Transek 2 32,3 6,6 29,2 4,8
Transek 3 31,5 6,7 28,7 4,6
Transek 1 32 6,8 27,6 4,5
Plot 5 Transek 2 31,5 7,1 27,6 5
Transek 3 31,7 7 27,3 4,6
Rata-rata 32,2 6,9 29 4,7

8.2 Faktor Fisika-Kimia Stasiun II

Stasiun Plot Transek Suhu (˚C) pH Salinitas (‰) DO (mg/L)

Transek 1 29,9 7,5 25,4 6


Plot 1 Transek 2 30 7,8 25,1 6,1
Transek 3 30,1 7,3 25,1 5,8
Transek 1 28,5 6,8 24,5 6,3
Stasiun II Plot 3 Transek 2 28,6 6,7 24,2 6,6
Transek 3 28,3 6,8 24 6,4
Transek 1 29,1 6,9 23,2 5,9
Plot 5 Transek 2 28,4 7 23,3 5,9
Transek 3 28,1 7,1 23 5,8
Rata-rata 29 7,1 24,2 6,09
97

8.3 Faktor Fisika-Kimia Stasiun III

Stasiun Plot Transek Suhu (˚C) pH Salinitas (‰) DO (mg/L)

Transek 1 31 6,7 27,8 5,7


Plot 1 Transek 2 31,1 6,9 27,7 5,9
Transek 3 31 7,2 27,5 5,8
Transek 1 30,1 7,7 26,2 6,2
Stasiun III Plot 3 Transek 2 30,8 7,4 26,2 6,1
Transek 3 30 7,3 26,1 6,2
Transek 1 29 7,5 25,7 5,9
Plot 5 Transek 2 28,3 7,1 25,6 5,5
Transek 3 28,7 7 25,7 5,7
Rata-rata 30 7,2 26,5 5,9
98

Lampiran 8.4 Analisis Jenis Substrat

Fraksi (%)
Stasiun Plot Transek Jenis Substrat
Pasir Debu Liat
Plot 1 Transek 1 70 16 14
Transek 2 55 25 20
Transek 3 60 18 22
Plot 3 Transek 1 30 30 40
Stasiun
Transek 2 35 30 35
1 Lempung
Transek 3 30 55 15 Berliat
Plot 5 Transek 1 25 25 50
Transek 2 22 18 60
Transek 3 18 13 70
Rata-rata 38,33 25,56 36,2
Plot 1 Transek 1 70 15 15
Transek 2 55 25 20
Transek 3 60 18 22
Plot 3 Transek 1 35 30 35
Stasiun
Transek 2 30 32 38 Lempung
2
Transek 3 25 33 42 Liat Berpasir
Plot 5 Transek 1 20 16 64
Transek 2 28,5 57 14,5
Transek 3 66 17 17
Rata-rata 43,28 27 29,72
Plot 1 Transek 1 70 16 14
Transek 2 55 25 20
Transek 3 60 18 22
Plot 3 Transek 1 30 30 40
Stasiun
3 Transek 2 35 25 40 Lempung
Transek 3 40 25 35 Liat Berpasir
Plot 5 Transek 1 40 20 40
Transek 2 28,5 13,5 58
Transek 3 37 17 46
Rata-rata 43,94 21,06 35
99

Lampiran 8.4.1 Jenis Substrat Stasiun I

Fraksi Substrat
Pasir :38,33%
Debu : 25,56%
Liat : 36,2%

Jenis : Lempung Berliat

Lampiran 8.4.2 Jenis Substrat Stasiun II

Fraksi Substrat
Pasir :43,28%
Debu : 27%
Liat : 34,89%
Jenis : Lempung Liat
Berpasir
100

Lampiran 8.4.3 Jenis Substrat Stasiun III

Fraksi Substrat
Pasir :43,94%
Debu : 21,06%
Liat : 35%
Jenis : Lempung Liat
Berpasir
101

Lampiran 8.5 Kandungan Bahan Organik Substrat


Rata-
Berat Berat
Persentase rata
Stasiun Plot Transek Setelah Setelah Wo-
KOT (%) Setiap
Oven Furnace Wt
Stasiun
(Wo) (Wt)
(%)
Stasiun Plot 1 Transek 1 45,21 42,59 2,62 5,80
1 Transek 2 51,7 47,79 3,91 7,56 6,03
Transek 3 52,29 49,12 3,17 6,06
Plot 3 Transek 1 48,32 45,54 2,78 5,75
Transek 2 43,76 42,39 1,37 3,13
Transek 3 58,92 54,29 4,63 7,86
Plot 5 Transek 1 45,52 42,66 2,86 6,28
Transek 2 55,38 51,78 3,6 6,50
Transek 3 42,68 40,4 2,28 5,34
Stasiun Plot 1 Transek 1 37,32 34,44 2,88 7,72
Transek 2 45,93 42,24 3,69 8,03 8,75
II
Transek 3 44,41 40,74 3,67 8,26
Plot 3 Transek 1 52,17 47,52 4,65 8,91
Transek 2 56,52 51,77 4,75 8,40
Transek 3 46,24 42,6 3,64 7,87
Plot 5 Transek 1 62,23 54,9 7,33 11,78
Transek 2 51,74 49,8 1,94 3,75
Transek 3 56,54 48,63 7,91 13,99
Stasiun Plot 1 Transek 1 52,79 48,74 4,05 7,67
Transek 2 61,14 57,63 3,51 5,74 7,18
III
Transek 3 47,28 43,08 4,2 8,88
Plot 3 Transek 1 47,49 44,27 3,22 6,78
Transek 2 50,11 47,52 2,59 5,17
Transek 3 46,01 42,97 3,04 6,61
Plot 5 Transek 1 42,25 39,59 2,66 6,30
Transek 2 56,38 52,09 4,29 7,61
Transek 3 49,18 44,34 4,84 9,84
102

Lampiran 9. Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut PP RI No. 22


Tahun 2021
103

0
104
105
106

Lampiran 10. Alur Tujuan Pembelajaran


ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Nama Penyusun : Sulis Retnosari
Fase/Kelas : E/X
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2022/2023
Elemen Capaian Pembalajaran
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional, atau global terkait
Pemahaman Biologi pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya,
inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.

Materi Pokok Tujuan Pembelajaran Indikator Pencapaian Alokasi Sumber Belajar


Waktu
Pertemuan 1
Perubahan dan 10.5.1 Peserta didik dapat • Mengidentifikasi kasus 2 JP • Buku paket IPA
Pencemaran mengidentifikasi kasus perubahan dan pencemaran kurikulum merdeka untuk
Lingkungan perubahan dan pencemaran lingkungan siswa SMA/MA Kelas X
lingkungan sekitar • Modul Perubahan dan
Pencemaran Lingkungan
10.5.2 Peserta didik dapat • Menguraikan faktor-faktor • Psoter Struktir Komunitas
menguraikan faktor-faktor penyebab perubahan dan Makrozoobentos sebagai
penyebab perubahan dan pencemaran lingkungan Bioindikator Kualitas
pecemaran lingkungan Perairan Ekosistem
• Menganalisis dampak Mangrove Desa
10.5.3 Peserta didik dapat pencemaran lingkungan Mengkapan Kabupaten
menganalisis dampak Siak
pencemaran lingkungan
107

10.5.4 Peserta didik dapat • Menyusun upaya penanganan • Lembar Tugas Peserta
menyusun upaya pencemaran perubahan dan pencemaran Didik
lingkungan lingkungan
Pertemuan 2
Pelestarian 10.5.5 Peserta didik dapat • Menjelaskan konsep 2 JP • Buku paket IPA
lingkungan menjelaskan konsep pelestarian pelestarian lingkungan kurikulum merdeka untuk
Adapatasi dan lingkungan siswa SMA/MA kelas X
mitigasi • Power Point pelestarian
10.5.6 Peserta didik dapat • Menganalisi upaya untuk lingkungan, adaptasi, dan
menganalisis upaya untuk menjaga pelestarian mitigasi bencana
menjaga pelestarian lingkungan lingkungan • Modul Pelestarian dan
Adaptasi serta Mitigsi
10.5.6 Peserta didik dapat • Menguraikan upaya adaptasi Bencana
menguraikan upaya adaptasi bencana pada berbagai aspek • Lembar Tugas Peserta
bencana pada aspek penunjang penunjang kehidupan Didik Pelestarian dan
kehidupan manusia manusia Adaptasi serta Mitigsi
Bencana
10.5.7 Peserta didik mampu • Menganalisis upaya yang
menganalisis upaya mitigasi dilakukan untuk mitigasi
bencana bencana
Pertemuan 3
Penanganan 10.5.8 Peserta didik dapat • Mengorganisasikan jenis- 2 JP • Buku paket IPA
Limbah mengorganisasikan jenis-jenis jenis limbah kurikulum merdeka untuk
limbah siswa SMA/MA kelas X
• Power Point Penanganan
10.5.9 Peserta didik dapat • Menguraikan jenis-jenis Limbah
menguraikan jenis-jenis limbah limbah • Modul Penanganan
• Menganalisis cara Limbah
10.5.10 Peserta didik dapat penanganan limbah • Lembar Kerja Peserta
menganalisis cara penanganan Didik (LKPD)
limbah Penanganan Limbah
108

Lampiran 11. Modul Ajar


MODUL AJAR BIOLOGI FASE E KELAS X
PERUBAHAN LINGKUNGAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS
I. IDENTITAS
a. Informasi Umum
Tahun
Mata Pelajaran Fase Kelas Semester
Pelajaran
Biologi E X 2 2022/2023
Pertemuan
Alokasi Waktu Penulis Modul Ajar
2 JP 1 Sulis Retnosari

b. Informasi Khusus
Peserta didik dapat memahami
Kompetensi Awal
perubahan dan pencemaran lingkungan

• Disiplin
Profil Pelajar Pancasila • Bergotong royong/ Kerjasama
• Mandiri
• Bernalar kritis
• LTPD
• Laptop/Hp
• Proyektor
• Buku Paket Biologi Kelas X
• Modul
Sarana dan Prasarana
• Poster Struktur Komunitas
Makrozoobentos sebagai Bioindikator
Kualitas Ekosistem Mangrove Desa
Mengkapan Kabupaten Siak

Target Peserta Didik 36 siswa

Model/Metode Model : Problem Based Learning


Pembelajaran Metode: Diskusi, tanya jawab
109

II. KOMPONEN INTI


1. Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran (CP)

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan


menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional, atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup danperanannya,
virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen
Pemahaman Biologi ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan
lingkungan.

2. Tujuan Pembelajaran
Nomor Tujuan Pembelajaran (TP)

10.5.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi kasus perubahan dan pencemaran


lingkungan sekitar

10.5.2 Peserta didik dapat menguraikan faktor-faktor penyebab perubahan dan pecemaran
lingkungan

10.5.3 Peserta didik dapat menganalisis dampak perubahan dan pencemaran lingkungan

10.5.4 Peserta didik dapat menyusun upaya penanganan perubahan dan pencemaran
lingkungan
110

3. Asesmen
Formatif Sumatif

Asesmen formatif dilaksanakan pada Asesmen sumatif dilaksanakan pada akhir materi
setiap akhir pertemuan sebagai posttest Perubahan Lingkungan setelah 3 kali pertemuan

• Instrument Asesmen
− Asesmen Keterampilan (Lembar Penilaian)
− Rubrik tes tertulis (Pilihan Ganda)
− Rubrik Penilaian Karakter Profil Pelajar Pancasila

4. Pemahaman Bermakna
Peserta didik akan dapat memahami bahwa apabila terjadi gangguan terhadap
keseimbangan lingkungan, maka terjadi ketidakseimbangan lingkungan. Perubahan
lingkungan dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam dapat terjadi
secara alami tanpa campur tangan manusia, sedangkan faktor manusia disebabkan oleh
kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti memperoleh bahan pangan,
perumahan, dan obat-obatan. Perubahan lingkungan mengakibatkan pencemaran air, tanah,
udara. Di dalam pembelajaran kali ini peserta didik memahami bahwasannya pencemaran
dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup dan diharapkan muncul rasa peduli
terhadap lingkungan sekitar sehingga peserta didik mampu memberikan solusi untuk
menangani perubahan lingkungan yang terjadi.

5. Pertanyaan Pemantik
Lihatlah di lingkungan sekitar sekolah, apakah terdapat perubahan lingkungan yang kamu
temui? Jika ada, sebutkan dan apa penyebab terjadinya peristiwa tersebut?
111

6. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi • Guru membuka pembelajaran di kelas dengan 10 Menit
mengucapkan salam, kemudian membimbing
peserta didik untuk berdoa bersama.
• Guru menyiapkan kondisi peserta didik seperti
menanyakan kabar dan mengabsen kehadiran.
Apersepsi Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
materi sebelumnya.
• “Pada pertemuan sebelumnya kita sudah
mempelajari materi ekosistem, apa yang terjadi
apabila terdapat gangguan dari komponen
ekosistem tersebut? Bagaimana kaitannya dengan
perubahan lingkungan?”
Motivasi Untuk menciptakan rasa ingin tahu peserta
didik/ketertarikan peserta didik dalam belajar, guru
menampilkan cuplikan gambar terkait kondisi kerusakan
lingkungan.

“Apa yang terjadi apabila terjadi kerusakan lingkungan?


Bagaimana dampaknya bagi makhluk hidup?”
Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan garis besar pembelajaran beserta
tujuan pembelajaran pada hari ini.
Kegiatan Inti
Tahap 1 : Mengamati 70 menit
Orientasi Peserta • Guru memberi contoh terkait pencemaran
Didik pada Masalah lingkungan pada perairan ekosistem mangrove
112

melalui poster

• Berdasarkan media tersebut siswa diharapkan


bertanya?
Menanya
− Apa yang terjadi pada ekosistem mangrove
tersebut?
− Apa saja faktor penyebab perubahan
lingkungan yang terjadi pada ekosistem
mangrove tersebut?
− Apa saja penyebab pencemaran pada
perairan?
− Bagaimana cara mengukur tingkat
pencemaran suatu lingkungan?
− Bagaimana dampak yang terjadi akibat
adanya pencemaran di wilayah tersebut?
− Bagaimana upaya atau solusi penanganan
perubahan lingkungan tersebut?
Tahap 2 : • Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Mengorganisasi
secara heterogen dengan jumlah anggota 5 orang.
peserta didik untuk
belajar Guru membagikan LTPD tentang perubahan dan
pencemaran lingkungan
Tahap 3 : Menalar
Membimbing
• Guru memberikan sejumlah permasalahan di dalam
Penyelidikan
individual maupun kehidupan sehari-hari yang dicantumkan dalam
kelompok
LTPD yang berkaitan tentang perubahan dan
pencemaran lingkungan, guru mengkondisikan
siswa untuk menganalisis atau memikirkan
113

permasalahan tersebut secara individual


dan kelompok

Mencoba
• Guru mengkondisikan siswa untuk membagikan
pengetahuannya dan berdiskusiuntuk menjawab soal
LTPD yang diberikan oleh guru.
Tahap 4 : • Setiap kelompok mempresentasikan hasil
Mengembangkan dan
diskusinya. Sementara itu kelompok yang lainnya
menyajikan hasil
memberikan tanggapan. Guru mengobservasi dan
memfasilitasi kegiatan presentasi siswa.
Tahap 5 : • Guru menunjuk secara acak kelompok untuk
Menganalisis dan
mempresentasikan hasil diskusinya dan memberi
mengevaluasi proses
pemecahan masalah kesempatan kelompok lain untuk menanggapi atau
menambah penjelasan
• Guru bersama siswa membahas hasil diskusi dalam
bentuk laporan kelompok. Guru mengecek
kebenaran atau solusi yang ditemukan oleh
kelompok
Penutup
Review dan • Peserta didik dengan bimbimgan guru mereview
Kesimpulan
hasil kegiatan pembelajaran dan menyimpulkan
materi pelajaran serta guru memberikan penguatan
terhadap kesimpulan yang telah dijabarkan oleh
siswa.
Evaluasi • Guru melaksanakan postest untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran hari ini
Reward/ Penghargaan • Guru memberikan apresiasi atau reward kepada
siswa yang telah aktif mengikuti pembelajaran
Tindak lanjut • Guru menyampaikan tugas untuk membuat poster
kerusakan lingkungan di sekitar tempat tinggal
114

siswa dan mempelajari materi pertemuan


berikutnya

7. Refleksi
• Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
• Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
• Apakah peserta didik dapat dianggap mencapai kompetensi sesuai dengan kriteriayang
ditetapkan?
• Apakah materi yang dipelajari memiliki makna bagi peserta didik?

LAMPIRAN INSTRUMEN ASESMEN


LEMBAR OBSERVASI PROFIL PELAJAR PANCASILA
Sekolah : SMA Negeri Pekanbaru
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Perubahan Lingkungan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Berilah tanda (√) pada kolom skor sesuai dengan karakter yang ditampilkan peserta didik!

Aspek yang dinilai


Total Nilai
No Nama Siswa
Gotong Skor Akhir
Disiplin
Royong/ Mandiri Kritis
Kerjasama
1.

2.

3.

4.

Dst
115

Keterangan:
1. Disiplin
2. Gotong Royong
3. Mandiri
4. Kritis

Rubrik Penilaian Profil Karakter Pancasila:


No Aspek Skor Kriteria Skor

1 Disiplin 4 Tertib mengikuti instruksi, mengerjakan tugas


tepat waktu, tidak melakukan pelanggaran,
tidak membuat keributan
3 Terdapat 3 kriteria yang muncul dalam diri
peserta didik
2 Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam diri
peserta didik
1 Terdapat 1 kriteria yang mubcuk dalam diri
peserta didik
2 Gotong Royong/ 4 Sangat mampu berkomunikasi dengan jelas,
Kerjasama akurat, dan reflektif untuk mencapai tujuan
bersama

3 Mampu berkomunikasi dengan jelas, akurat,


danreflektif untuk mencapai tujuan bersama

2 Cukup mampu berkomunikasi dengan jelas,


akurat, dan reflektif untuk mencapai tujuan
bersama

1 Kurang mampu berkomunikasi dengan jelas,


akurat, dan reflektif untuk mencapai tujuan
bersama
116

2 Mandiri 4 Memiliki inisiatif dan bekerja secara mandiri


di dalam memperoleh informasi pengetahuan
berdasarkan data yang diperoleh dengan baik
dan benar
3 Memiliki inisiatif dan bekerja secara mandiri
di dalam memperoleh informasi pengetahuan
berdasarkan data yang diperoleh dengan
cukup baik dan benar
2 Memiliki inisiatif dan bekerja secara mandiri
di dalam memperoleh informasi pengetahuan
berdasarkan data yang diperoleh dengan
cukup baik dan kurang tepat
1 Memiliki inisiatif dan bekerja secara mandiri
di dalam memperoleh informasi pengetahuan
berdasarkan data yang diperoleh dengan
kurangbaik dan kurang tepat
3 Kritis 4 Membangun dan menerapkan informasi
pengetahuan secara logis, kritis, inovatif dan
menghasilkan laporan serta presentasi secara
kritis berdasarkan data yang diperoleh
3 Membangun dan menerapkan informasi
pengetahuan secara logis, kritis, inovatif dan
menghasilkan laporan serta presentasi secara
cukup kritis berdasarkan data yang diperoleh
2 Membangun dan menerapkan informasi
pengetahuan secara logis, kritis, inovatif dan
menghasilkan laporan serta presentasi secara
kurang kritis berdasarkan data yang diperoleh
117

1 Membangun dan menerapkan informasi


pengetahuan secara logis, kritis, inovatif dan
menghasilkan laporan serta presentasi secara
tidak kritis berdasarkan data yang diperoleh

Pedoman Penilaian:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Kriteria Penilaian:
Interval Nilai Kategori

93 – 100 Sangat Baik (A)

84 – 92 Baik (B)

75 – 83 Cukup Baik ( C )

˂74 Kurang Baik (D)

(Sumber : Kemendikbud, 2017)

LEMBAR PENILAIAN PRODUK

Sekolah : SMA Negeri 4 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Perubahan Lingkungan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Tugas:
1. Buatlah sebuah poster mengenai perubahan lingkungan secara berkelompok
menggunakan kertas A4 pada aplikasi digital pembuatan poster.
2. Lakukanlah sebuah perencanaan langkah kerja meliputi kesesuaian dengan isi materi,
desain, pemilihan gambar dan pesan yang disampaikan.
118

Petunjuk:
1. Isilah kolom penilaian kinerja diskusi di bawah ini sesuai dengan urutan yang terdapat
pada keterangan.
2. Berilah skor 1-4 pada masing-masing kolom tersebut berdasarkan hasil penilaian guru
terhadap peserta didik sesuai dengan rubrik yang tersedia.

Rubrik Penskoran
Indikator Jumlah
Nama/Kelompok Nilai
No Skor
Isi Desain Gambar Pesan

1. Kelompok 1
1.
2.
3.
4.
5.
dst

Rubrik Penskoran
No Indikator Deskripsi Skor

1. Isi Isi poster singkat, padat dan jelas informasi 4


keterbacaanya
Dua dari kriteria isi yang baik dipenuhi 3

Hanya salah satu dari kriteria isi yang baik 2


dipenuhi
Isi terlalu panjang, tidak jelas 1
keterbacaannya
2. Desain Warna menarik, ukuran elemen penyusun proporsional, 4
pesan yang ingin disampaikan
menjadi pusat perhatian
Dua dari kriteria isi yang baik dipenuhi 3

Hanya salah satu dari kriteria isi yang baik 2


dipenuhi
119

Isi terlalu panjang, tidak jelas 1


keterbacaannya
3. Gambar Gambar menarik, bermakna sebagai 4
penyampai pesan, dan orisinal
Dua dari kriteria isi yang baik dipenuhi 3

Hanya salah satu dari kriteria isi yang baik 2


dipenuhi
Isi terlalu panjang, tidak jelas 1
keterbacaannya
4. Tujuan Pesan sangat mudah ditangkap pembaca 4
Penyampaian
Pesan Pesan cukup mudah ditangkap pembaca 3

Pesan sulit ditangkap pembaca 2

Pesan tidak dapat ditangkap pembaca 1

Pedoman Penilaian:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Kriteria Penilaian:
Interval Nilai Kategori

93 – 100 Sangat Baik (A)

84 – 92 Baik (B)

75 – 83 Cukup Baik ( C )

˂74 Kurang Baik (D)

(Sumber : Kemendikbud, 2017)


120

LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS


Mata Pelajaran :

Pokok Bahasan :

Kelas/Semester :

Nama :

Petunjuk Pengerjaan :

1. Tulis identitas dan kelas anda dengan benar.


2. Soal pilihan ganda beri tanda (X) pada huruf a, b, c, d, dan e pada jawaban yang
dianggap benar serta berikan alasannya.
3. Selamat mengerjakan.

SOAL
1. Deforestasi lahan mangrove di Indonesia terjadi akibat ulah manusia, baik karena
kesengajaan maupun kelalaian. Pada tahun 2019 lalu, penebangan hutan mangrove di
Indonesia setidaknya mengurangi luasan hutan mangrove sekitar 600 ribu hektar
luasannya. Salah satu ulah manusia yang dilakukan ialah pembukaan lahan baru dengan
dilakukannya penebangan hutan. Hal tersebut dapat menyebabkan…
A. Kandungan organik pada tanah tinggi
B. Keanekaragaman hewan dan tumbuhan mangrove tinggi
C. Habitat hutan mangrove menjadi bagus
D. Populasi hewan makrozoobentos menurun
E. Populasi tumbuhan mangrove meningkat

2. Perhatikan tabel penyebab perubahan lingkungn berikut!


Nomor Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
1 Banjir
2 Angin topan
3 Gempa Bumi
4 Tanah Longsor
5 Reboisasi
6 Pertanian monokultur
Berdasarkan tabel di atas yang termasuk contoh dampak negative faktor penyebab
perubahan lingkungan adalah…
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 4 dan 6
C. 2, 3 dan 5
121

D. 3, 4 dan 6
E. 1, 3 dan 4

3. Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena


faktor alam maupun manusia. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan lingkungan adalah ….
A. Pemupukan, pemberantasan hama, reboisasi atau penghijauan
B. Penebangan hutan, pembuangan sampah domestik ke laut, kegiatan industri
C. Pembuangan sampah ke laut, penebangan liar, dan pengikisan garis pantai
D. Penggunaan bioinsektisida, penebangan hutan, dan tanah longsor
E. Pengikisan garis pantai, kegiatan industri, dan transportasi laut

4. Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan grafik di atas pada kerusakan lingkungan yang menempati peringkat paling
atas, dampak yang akan dirasakan oleh manusia adalah…
A. Tidak akan merasakan dampak apapun
B. Rentan terhadap banjir dan tanah longsor
C. Lingkungan akan tampak bersih dan rapi
D. Merasa tidak nyaman dengan lingkungan
E. Manusia tidak merasa khawatir dengan hal tersebut

5. Berikut ini merupakan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh manusia:


1. Menebang pohon yang sudah menua
2. Menanam pohon untuk penghijauan
3. Membuang sampah ke sungai
4. Memisahkan sampah organik dan anorganik
5. Membasmi serangga dengan pestisida
6. Membangun WC di bantaran sungai
7. Memanfaatkan barang bekas pakai
8. Berbelanja dengan membawa kantong belanja dari rumah
122

9. Membakar sampah yang ada di halaman


10. Memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tanaman obat

Kegiatan yang berdampak terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan adalah…

A. 1), 2), 3), dan 4)


B. 2), 4), 5), dan 6)
C. 3), 5), 6), dan 9)
D. 4), 6), 8), dan 10)
E. 5), 7), 8), dan 9)

6. Cermati dampak pencemaran air berikut ini!


1) Menurunnya oksigen terlarut
2) Pertumbuhan pesat eceng gondok
3) Resistansi hama tanaman
4) Akumulasi zat kimia di dalam tubuh predator
5) Menganggu habitat dan produktivitas makrozoobentos dan plankton
Dampak pencemaran perairan oleh limbah rumah tangga terdapat pada nomor?
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2) dan 5)
C. 2), 4), dan 5)
D. 2) dan 4)
E. 4) dan 5)

7. Penggunaan insektisida untuk membasmi hama dapat mengganggu keseimbangan


lingkungan. Hal ini disebabkan karena ….
A. Hama akan mati sampai ke larvanya
B. Hewan nontarget akan ikut mati
C. Zat kimia akan terakumulasi di lingkungan
d. Kadarnya akan meningkat pada tingkat trofik yang lebih tinggi
e. Dapat bersifat toksisitas terhadap manusia

8. Penggunaan kendaraan bermotor dan alat-alat yang mengandung CFC dapat


mengakibatkan …
A. Peningkatan polutan biologis yang mencemari udara
B. Peningkatan kadar CO2 di atmosfir dan penipisan ozon
C. Peningkatan kemampuan tumbuhan hijau dalam berfotosintesis
D. Menurunnya kadar oksigen di atas permukaan air laut
E. Menurunnya kualitas udara bersih di hujan tropis

9. Tuhan telah menciptakan alam dengan begitu indahnya. Sebagai manusia kita
bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya. Salah satu cara manusia dalam
menjaga kelestarian lingkungan adalah…
123

A. Melindungi hewan langka


B. Menjaga keseimbangan lingkungan
C. Mencegah pengurangan air tanah
D. Meningkatkan penebangan liar
E. Meningkatkan pembangunan lahan

10. Usaha menjaga keseimbangan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan
masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan
yang dapat digunakan sebagai paying hokum bagi apparat pemerintah dan masyarakat
dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan. Berarti upaya menjaga keseimbangan
lingkungan merupakan upaya kolektif karena…
A. Tidak perlu peran serta dari pemerintah
B. Tidak bisa dilakukan secara individu
C. Membutuhkan biaya yang cukup mahal
D. Dampak kerusakan lingkungan diterima oleh masyarakat luas
E. Butuh tindakan hukum dan pengawasan yang tegas
124

LAMPIRAN

A. LTPD
125

PERUBAHAN DAN PENCEMARAN


LINGKUNGAN

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
Topik : Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
Kelompok :
Nama Anggota : 1. .............................
2. .............................
3. .............................
4. .............................
5. .............................

1. TUJUAN
Mengidentifikasi kasus perubahan lingkungan, menganalisis faktor, damapk,
dan upaya penanganan perubahan dan pencemaran lingkungan

2. WACANA
Permasalahan lingkungan selalu ada sepanjang umur manusia karena manusia
sering tidak bijak dalam memanfaatkan alam sehingga lingkungan mengalami
perubahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Perubahan lingkungan dapat
terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam dapat terjadisecara alami
tanpa campur tangan manusia, sedangkan faktor manusia disebabkan oleh kegiatan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti memperoleh bahan pangan,
perumahan, dan obat-obatan. Perubahan lingkungan dapat mengakibatkan
pencemaran air, tanah, udara, dan suara. Di dalam pembelajaran kali ini peserta didik
diharapkan peduli terhadap lingkungan sekitar dan penyebab terjadinya perubahan
lingkungan, sehingga peserta didik mampu memberikan solusi untuk menangani
perubahan lingkungan yang terjadi.

3. SUMBER BELAJAR
1. Buku paket IPA kurikulum kerdeka untuk siswa SMA/MA Kelas X
2. Buku Biologi untuk kelas X, Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, 2018
3. Modul pembelajaran perubahan dan pencemaran lingkungan
126

4. CARA KERJA
1. Duduklah secara berkelompok
2. Jawablah pertanyaaan yang ada di LTPD ini. Diskusikan dengan anggota
kelompokmu untuk menjawsb pertanyaan
3. Bacalah referensi yang relevan tentang materi LTPD ini untuk memudahlan
kamu menjawab pertanyaan
4. Mintalah bimbingan guru jika menemukan kesulitan dalam memahami
petunjuk daripertanyaan
5. Buatlah kesimpulan.

5. KEGIATAN

1. Cermati berbagai gambar perubahan lingkungan berikut!

a. Sebutkan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan lingkungan pada gambar 1, 2, 3


dan 4!

b. Jelaskan jenis pencemaran yang terjadi pada gambar 3 dan 4!

c. Jelaskan dampak perubahan lingkungan yang terjadi pada peristiwa di gambar 4 serta
carilah alternatif penanggulangannya!
127

2. Perhatikanlah poster lingkungan berikut ini!

Berdasaran poster di atas jawablah pertanyaan berikut?


a. Bagaimana kondisi perairan pada ekosistem mangrove Desa
Mengkapan?
b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pencemaran air di
perairan ekosistem mangrove Desa Mengkapan?
c. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air di
ekosistem mangrove Desa Mengkapan?
d. Bagaimana solusi penanganan pencemaran yang terdapat pada
perairan ekosistem mangrove Desa Mengkapan?

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, pencemaran apa yang terjadi?


Bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan? Dan apa saja yang
harus kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
128

4. Perhatikan wacana berikut ini!

Berdasarkan wacana tersebut, permasalahan apa yang terjadi pada


wacana di atas? Kemukakn minimal 2 pemecahan masalah yang
sesuai dengan analisis permasalahan tersebut!

5. Perhatikan permasalahan lingkungan di lingkungan sekitarmu! Buatlah


poster lingkungan yang memuat permasalahan, dampak, dan solusi untuk
menangani permasalahan lingkungan tersebut!

KESIMPULAN

Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini!


129

KUNCI JAWABAN

NO Kunci Jawaban
1. a.
Gambar 1 Faktor penyebab tanah longsor
1. Erosi Tanah
2. Curah Hujan Tinggi
3. Getaran
4. Lereng Tebing yang Terjal
5. Kurangnya Kepadatan Tanah

Gambar 2 Faktor Penyebab banjir


Faktor Alam :
1. Curah hujan tinggi atau ekstrem
2. Letak daratan yang rendah
3. Erosi dan sedimentasi
4. Kapasitas sungai
5. Pasang air laut
Faktor Manusia
1. Buang Sampah Sembarangan
2. Penebangan Hutan Secara Liar
3. Pemanasan Global
4. Bangunan di Tepi Sungai

Gambar 3 Limbah sampah


Faktor penyebab adanya limbah sampah di lingkungan yaitu akibat perilaku manusia yang
secara sengaja membuang sampah sembarangan tidak ke tempat yang semestinya

Gambar 4 pencemaran udara


Pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara, diantaranya
kendaraan bermotor dan aktifitas mesin pembakaran pada pabrik-pabrik.

b.
Gambar 3 dan 4 merupakan bentuk dari pencemaran tanah dan pencemaran udara
• Gambar 3 : Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk
kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut. Dimana Polutan
bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan
mikroorganisme. Berdasarkan gambar tersebut menurut sumbernya domestik. Limbah jenis
ini berasal dari pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain.
Kebanyakan limbah domestik merupakan sampah basah atau organik yang mudah diurai

• Gambar 4 : Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya


ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Udara
dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi
kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Pencemaran udara dapat
diklasifikasikan kedalam 2 macam, yaitu pencemaran primer dan pencemaran sekunder.
Berdasarkan gambar tersebut termasuk ke dalam pencemaran primer yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara, diantaranya kendaraan bermotor.
130

c.
Dampak pencemaran udara :
1. Masalah kesehatan manusia
Efek polusi udara mengkhawatirkan sebab memengaruhi pernafasan, jantung bahkan
menyebabkan kanker pada tubuh manusia. Anak-anak di daerah yang terpapar polutan udara
dapat menderita pneumonia dan asma.
2. Pemanasan global
Dampak langsung polusi udara adalah perubahan langsung yang dialami seluruh dunia karena
pemanasan global. Meningkatnya suhu di seluruh dunia, meningkatkan permukaan laut dan
menyebabkan pencairan es di daerah yang lebih dingin dan gunung es. Akibatnya terjadi
perpindahan bahkan hilangnya habitat bagi sebagian spesies hewan. Spesies tanaman di
daratan maupun perairan juga ikut terkena dampak khususnya terhadap perubahan suhu.
3. Hujan asam
4. Eutrofikasi
Eutrofikasi adalah kondisi di mana sejumlah besar nitrogen dalam beberapa polutan bahan
kimia berkembang di permukaan laut. Akibatnya, muncul ganggang yang berdampak buruk
pada spesies ikan, tanaman dan hewan.
5. Penipisan lapisan ozon
Ozon ada di stratosfer bumi dan berfungsi melindungi manusia dari sinar ultraviolet (UV)
yang berbahaya. Lapisan ozon yang menipis berakibat tembusnya sinar UV ke bumi dan
menyebabkan masalah kulit dan mata.

Alternatif penanggulangan yang tepat berdasarkan gambar tersebut yaitu dengan menggunakan
moda transportasi umum untuk mengurangi polusi

2. a. Kondisi perairan ekosistem mangrove Desa Mengkapan tergolong tercemar sedang hingga
setengah tercemar

b. Faktor yang menyebabkan pencemaran perairan ekosistem mangrove Desa


Mengkapan diantaranya :
− Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut) serta tumpahan minyak
karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai
− Pembuangan limbah domestik oleh warga sekitar yang dihasilkan dari aktivitas rumah
tangga seperti sisa makanan, kertas, botol, kaleng, dan lain-lain
− Limbah dari transportasi air seperti oli bekas, bahan bakar, dan limbah cair dari kapal-kapal
dapat mencemari perairan dan mengganggu ekosistem mangrove
− Kegiatan wisata yang dilakuka oleh wisatawan yang tidak peduli terhadap lingkungan
dengan membuang sampah sembarangan di kawasan mangrove

c. Dampak dari pencemaran perairan ekosistem mangrove berpengaruh pada makrozoobentos.


Adanya pencemaran berdampak pada penurunan keragaman spesies. Kondisi lingkungan yang
buruk dapat membuat beberapa spesies makrozoobentos tidak mampu bertahan hidup atau
berkembang biak, sehingga keragaman spesies pada ekosistem tersebut menjadi berkurang.

d. Untuk mengurangi pencemaran perairan di ekosistem mangrove, beberapa solusi yang dapat
dilakukan antara lain :
− Pengelolaan limbah transportasi air yang baik dan efektif, seperti dengan memperbaiki
sitem pengolahan limbah dan membatasi pembuangan limbah ke perairan
− Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan perairan dan
lingkungan, serta mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya
− Menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove dengan melakukan penanaman kembali
dan menjaga kualitas habitatnya
− Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mempromosikan penggunaan energi
terbarukan untuk mengurangi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim
− Melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap kualitas air dan keberlangsungan
ekosistem mangrove serta makrozoobentos di dalamnya
− Menyediakan tempat sampah yang diletakkan di beberapa tempat pada daerah ekowisata
131

3. Berdasarkan gambar tersebut pencemaran yang terjadi adalah pencemaran udara.


Dampak dari adanya pencemaran udara diantaranya :
1. Gangguan pernapasan
Menimbulkan berbagai masalah pernapasan, seperti emfisema, asma, penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK), dan infeksi saluran pernapasan.

2. Penyakit kardiovaskular
Beberapa penelitian menemukan fakta bahwa terpapar polusi udara juga bisa
meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Utamanya,
ini berasal dari paparan particulate matter atau PM. Ketika menghirup PM, zat polutan ini
akan masuk ke pembuluh darah.

3. Penyakit kanker
Pencemaran udara dapat menimbulkan penyakit kanker paru-paru

4. Masalah kehamilan dan janin


Ibu hamil yang terpapar particulate matter lebih berisiko melahirkan anak dengan berat
badan lahir rendah, autisme, serta meningkatkan risiko masalah kognitif dan emosional
pada anak tersebut saat remaja.

4. Pernasalahan yang terjadi adalah permasalahan pencemaran akibat adanya penggunaan pestisida
yang menyebabkan terjadinya pencemaran tanah.
1. Mengurangi penggunaan pestisida. Pestisida tidak digunakan sembarangan, sesuai
dengan aturan, dan tidak berlebihan
2. Melakukan bioremediasi dengan pemanfaatan pupuk organik seperti kompos

5. Membuat poster sesuai dengan permasalahan yang ditemui oleh peserta didik di lingkungannya.
132

B. Bahan Bacaan Peserta Didik


133

PETA KONSEP

Faktor Penyebab

Faktor Alam Faktor Manusia

Dapat Menyebabkan

Pencemaran Lingkungan

Terdiri dari

Air Tanah Udara


134

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-
permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional, atau global terkait pemahaman keanekaragaman
makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan.

PETUNJUK KERJA MODUL

1. Bacalah uraian materi singkat secara bertahap dengan cermat

2. Gunakan literatur sebagai tambahan informasi dari buku atau sumer lain yang relevan

3. Kerjakan setiap kegiatan dalam modul sesuai jenis tugas mandiri atau kelompok

4. Jika ada hal yang belum dipahami silahkan tanyakan kepada guru
135

Deskripsi Singkat Materi

Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian memperhatikan gambar kejadian
yang sering menimpa lingkungan. Bila di suatu lingkungan mengalami kejadian seperti
gambar berikut, Apa yang menjadi penyebabnya?

Apakah di sekitar tempat tinggal kalian juga mengalami perubahan lingkungan seperti
pada gambar tersebut?
Permasalahan lingkungan selalu ada sepanjang umur manusia karena manusia sering
tidak bijak dalam memanfaatkan alam sehingga lingkungan mengalami perubahan yang
tidak sesuai peruntukannya. Isu global lingkungan saat ini antara lain global warming
menyebabkan beberapa dampak yang sekarang sudah dirasakan, antara lain kenaikan
suhu rata-rata atmosfir dan naiknya permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub. ,
Untuk menjelaskan konsep perubahan lingkungan, modul ini akan membahas tentang
perubahan lingkungan, penyebab perubahan lingkunan dan dampak perubahan
lingkungan tersebut bagi manusia. Sebelum mempelajari materi ini, pemahaman tentang
ekosistem sangat diperlukan.
136

Perubahan Lingkungan

Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang mendukung


kehidupan serta proses-proses yang terlibat dalam aliran energi dan siklus materi.
Karenanya keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung apabila komponen
yang terlibat dalam interaksi dapat berperan sesuai kondisi keseimbangan serta
berlangsungnya aliran energi dan siklus biogeokimia.
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya rantai makanan dalam ekosistem di lingkungan itu. Lingkungan
yang seimbang memiliki daya lenting dan daya dukung yang tingi. Daya lenting adalah
daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Daya dukung adalah kemampuan
lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat
tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya. Keseimbangan Iingkungan ini
ditentukan oleh seimbangnya energi yang masuk dan energi yang digunakan,
seimbangnya antara bahan makanan yang terbentuk dengan yang digunakan,
seimbangnya antara faktor-faktor abiotik dengan faktor-faktor biotik. Gangguan terhadap
salah satu faktor dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sering
menimbulkan perubahan lingkungan. Perubahan tersebut menjadikan kerusakan
lingkungan yang terkadang dalam taraf yang sudah mengkawatirkan. Perubahan
lingkungan akibat pencemaran lingkungan saat ini sudah menjadi isu lokal, nasional dan
global.
Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena
faktor alam maupun faktor manusia.
a) Perubahan Lingkungan Karena Faktor Alam
Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya selalu berubah. Pada awal
pembentukannya bumi sangat panas sehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang
berada didalamnya.namun dalam jangka waktu yang sangat lama dan berangsur-angsur
lingkungan bumi berbah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk
kehidupan. Perubahan lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa
faktor alam yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara lain
bencana alam, seperti gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir, dan kebakaran
hutan.
b) Kerusakan Lingkungan Karena Faktor Manusia
Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau kebutuhan
lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut manusia memanfaatkan sumber daya alam
yang tersedia. Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam
yang digali. Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam
137

terdapat zat sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena
dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai dengan
mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama-kelamaan
lingkungan menjadi rusak.

Kerusakan lingkungan yang diakibatkan pencemaran terjadi dimana-mana berdampak


pada menurunya kemampuan kungan menimbulkan dampak buruk bagi manusia seperti
penyakit dan bencana alam. Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan lingkungan yaitu:
1) Penebangan hutan
2) Penambangan liar
3) Pembangunan perumahan
4) Penerapan intensifikasi pertanian

Pencemaran Lingkungan

Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya.
Menurunnya kualitas lingkungan terlihat dari melemahnya fungsi atau menjadi
kurang dan tidak sesuai lagi dengan kegunaannya, berkurangnya pertumbuhan serta
menurunnya kemampuan reproduksi. Pada akhirnya ada kemungkinan terjadinya
kematian pada organisme hidup dalam lingkungan tersebut. Segala sesuatu yang dapat
menimbulkan pencemaran disebut dengan polutan atau bahan pencemar. Syarat-syarat
suatu zat dapat disebut polutan adalah jika keberadaannya dapat merugikan mahluk hidup
138

karena jumlahnya melebihi batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat, atau berada
pada tempat yang tidak tepat.
Bahan pencemar yang umumnya merusak lingkungan berupa limbah. Limbah adalah
bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun
domestik (rumah tangga), yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan.
Berdasarkan sifatnya bahan pencemar dapat dikategorikan kedalam dua macam, yaitu
bahan pencemar yang dapat terdegradasi atau teruraikan (biodegradabel) dan bahan
pencemar yang tidak dapat terdegradasi (non biodegradabel). Biodegradabel adalah
limbah yang dapat diuraikan atau didekomposisi, baik secara alamiah yang dilakukan oleh
dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang disengaja oleh manusia, contohnya adalah
limbah rumah tangga, kotoran hewan, daun, dan ranting. Sedangkan nonbiodegradabel
adalah limbah yang tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh dekomposer. Keberadaan
limbah jenis ini di alam sangat membahayakan, contohnya adalah timbal (Pb), merkuri,
dan plastik. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah tersebut maka diperlukan
upaya untuk dapat menanggulangi hal tersebut seperti proses daur ulang menjadi produk
tertentu yang bermanfaat
Berdasarkan tempat terjadinya pencemaran dibedakan menjadi:
a. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat masuknya organisme atau zat tertentu
yang menyebabkan menurunya kualitas air tersebut. Cottam (1969) mengemukakan
bahwa pencemaran air adalah bertambahnya suatu material atau bahan dan setiap
tindakan manusia yang mempengaruhi kondisi perairan sehingga mengurangi atau
merusak daya guna perairan. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting
dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Air merupakan kebutuhan vital bagi
seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi
syarat fisik, kimia maupun biologis. Akan tetapi apabila air tersebut tidak baik dan tidak
layak untuk dikonsumsi, maka air tersebut bisa dikatakan tercemar.
Penyebab pencemaran air diantaranya:
1. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut)
2. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke perairan, seperti air cucian, air kamar
mandi, sisa makanan, kertas kardus, plastik, dan lain-lain
139

3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan


4. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan
5. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan
6. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
7. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.

Penilaian kualitas lingkungan di berbagai kondisi perairan dapat mengacu pada


organisme yang mampu memberikan infomasi tentang kualitas lingkungan sekitarnya
yang disebut dengan bioindikator. Salah satu ekosistem perairan yaitu ekosistem
mangrove. Ekosistem mangrove adalah salah satu ekosistem perairan yang memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi. Di dalam ekosistem ini terdapat berbagai jenis
organisme, termasuk makrozoobentos yang menjadi bioindikator penting untuk
memantau kualitas air. Penurunan kelimpahan dan keragaman spesies bioindikator
makrozoobentos dapat menjadi indikasi adanya pencemaran air. Oleh karena itu,
pengamatan terhadap struktur komunitas makrozoobentos dapat digunakan sebagai
petunjuk untuk memantau kualitas air dan mengidentifikasi adanya pencemaran air. Hal
ini dapat membantu dalam upaya pengelolaan sumber daya air yang lebih baik dan
menjaga kelestarian lingkungan perairan. Hubungan jenis bentos perairan terhadap
tingakt pencemaran dapat dilihat di tabel berikut.
Tabel Hubungan jenis-jenis bentos perairan terhadap tingkat pencemaran
TINGKAT
NO. BENTOS INDIKATOR
PENCEMARAN
1 Tidak tercemar Trichoptera ; Planaria
2 Tercemar Ringan Plecoptera; Ephemeroptera; Trichoptera; Celeoptera
3 Tercemar Sedang Mollusca; Crustacea; Odonata; Diptera
4 Tercemar Agak Berat Hirudinea; Hemiptera
5 Tercemar Berat Oligochaeta;Polychaeta; Diptera; Syrphidae
6 Tercemar sangat Berat Tidak Terdapat Makrozoobentos. Besar kemungkinan
dijumpai lapisan bakteri yang sangat toleran terhadap
Limbah Organik di permukaan
(Trihadiningrum dan Tjondronegoro dalam Wisnu Wardhana, 2001)

Kasus perubahan lingkungan akibat adanya kegiatan penebangan hutan mangrove


dan aktivitas yang menyebabkan pencemaran air pada kawasan mangrove kian marak
terjadi salah satunya terdapat di Provinsi Riau pada Ekosistem Mangrove Desa
Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Berikut disajikan poster hasil
penelitian “Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan
Ekosistem Mangrove Desa Mengkapan Kabupaten Siak” untuk mengetahui kualitas air
di suatu ekosistem perairan.
140

Poster Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas


Perairan Ekosistem Mangrove Desa Mengkapan Kabupaten Siak.
Nilai indeks keanekaragaman dapat digunakan untuk menduga tingkat pencemaran
suatu perairan (Fahrul, 2007). Semakin rendah indeks keanekaragaman maka tingkat
pencemaran akan semakin tinggi sedangkan kualitas sungai akan semakin buruk. Indeks
keanekaragaman bentos yang sedang di perairan ekosistem membuktikan bahwa
perairan ekosistem mangrove telah mengalami penurunan kualitas air.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke
dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Udara
dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi
kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon;0,03 %
Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4)
dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia
apabila komposisinya seperti tersebut di atas dan seimbang. Sedangkan apabila terjadi
penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi
tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi. Adapun beberapa jenis bahan
yang dapat mencemari udara yakni Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2),
Sulfur Dioksida (SO2), Karbon dioksida (CO2), Ozon (O3), Benda Partikulat (PM), Timah
(Pb) dan HydroCarbon (HC).
Akibat aktivitas perubahan manusia, udara seringkali menurun kualitasnya.
Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi.
141

Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu


komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran
udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari
lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-
mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap
kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Pencemaran udara dapat diklasifikasikan kedalam 2 macam, yaitu pencemaran primer dan
pencemaran sekunder.
1) Pencemar primer
Pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara, diantaranya
kendaraan bermotor dan aktifitas mesin pembakaran pada pabrik-pabrik penghasil sulfur
monoksida dan karbon monoksida akibat dari proses pembakaran yang tidak lengkap
2) Pencemar sekunder
Pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Contohnya gabungan sulfur dioksida,sulfur monoksida dan wap air akan menghasilkan
asid sulfuric. Tindak balas antara pencemar primer dengan gas terampai di atmosfer akan
menghasilkan peroksid asetil nirat (PAN). Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan
uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara diantaranya berikut ini:
1) Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran hutan,
asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara.
2) Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang
menebarkan partikelpartikel debu ke udara. Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari
bom atom atau percobaan nuklir yang membebaskan partikelpartikel debu radioaktif
ke udara. Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang
membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur.
3) Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan,
kulkas, AC mobil.

c. Pencemaran tanah
Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk kedalam
lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut. Dimana Polutan bisa
berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan
mikroorganisme. Sebelum adanya kemajuan teknologi dan industri manusia hanya
membuang sampah dan limbah organik. Sampah atau limbah tersebut mudah diurai oleh
mikroorganisme sehingga menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam.
Namun, dewasa ini perkembangan teknologi dan industri sangat pesat berkembang. Dan
sampah serta limbah yang dibuang bukan hanya sampah organik, melaikan sampah
organik juga. Sampah organik sangat sulit untuk diurai oleh mikroorganisme, sehingga
142

memerlukan waktu yang lama untuk hancur dan menyatu kembali dengan alam. Contoh
sederhana sampah anorganik yaitu plastik yang dapat terurai dalam waktu 240 tahun,
sedangkan sampah kaleng yang terbuat dari alumunium memerlukan waktu 500 tahun
untuk dapat diuraikan.
Menurut sumbernya, penyebab pencemaran tanah dibagi menjadi 3 golongan yaitu,
limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian.
1) Limbah domestik. Limbah jenis ini berasal dari pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain. Kebanyakan limbah domestik merupakan
sampah basah atau organik yang mudah diurai.
2) Limbah industri, yaitu limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur,
bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula,
pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
3) Limbah pertanian, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang
sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat
buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya.

Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan

Dalam etika lingkungan, pelestarian lingkungan dilakukan agar tercipta


keseimbangan antara perkembangan peradaban manusia dengan pemeliharaan
lingkungan. Usa tersebut dilakukan dengan konservasi, pengolahan dan daur ulang
limbah, serta penggunaan bahan kimia berbahaya sesuai dosis dan peruntuknnya.
Konservasi adalah usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharui sumber daya
alam. Beberapa contoh konservasi lingkungan antara lain:
a. Konservasi sumber daya alam hayati: perlindungan tempat hidup satwa melalui
taman nasional.
b. Konservasi tanah: reboisasi, pembuatan sengkedan, dan rotasi tanaman.
c. Konservasi hutan: peraturan penebangan hutan.
d. Konservasi air: pembuatan waduk.
e. Konservasi energi: pemanfaatan sumber energi alternatif
143

Selama ini aktivitas manusia telah menimbulkan banyak kerusakan dan


pencemaran lingkungan. Bahkan para ahli ekologi memperkirakan bahwa kita akan
makin banyak membuat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang tidak dapat
diperbaiki. Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk
mencegah dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan,
yaitu secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/ pendidikan.
a. Penanggulangan secara administratif
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan
merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau
undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai
berikut :
1) Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari
lingkungan. Misalnya, pabrik pembat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh
menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat
menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratofer.
2) Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas)
sehingga limbah yang dibuang ke lingkungansudah terbebas dari zat-zat
yang membahayakan lingkungan.
3) Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu
yang jauh dari pemukiman.
4) Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri
5) Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk
menentukan mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku
mutu air , sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara.
144

Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar
logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara
lain tercantum batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO.
Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan
limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku mutu.
b. Penanggulangan secara teknologis
Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya
menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat
suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga
tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insenerator.

c. Penanggulangan secara Edukatif


Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan
baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan
pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup kedalam mata
pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur
pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran
lingkungan.

LATIHAN
1. Buatlah tabel perbedaan berdasarkan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan!
Aspek Faktor Alam Faktor Manusia
Pembeda
Penyebab Disebabkan oleh alam, terjadi secara alami
Disebabkan oleh kegiatan manusia
tanpa campur tangan manusia. dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, seperti memperoleh
bahan pangan, perumahan, dan
obat-obatan
Sifat Tidak dapat diubah oleh manusia. Dapat dihindari dengan
Namun, beberapa langkah dapat membuat perencanaan yang
dilakukan untuk meminimalkan matang dan menerapkan
efek dari perubahan lingkungan. tindakan pencegahan
Contoh Contohnya tsunami, gempa bumi, Contohnya eksploitasi sumber daya
gunung meletus, badai, dan lain alam, intensifikasi pertanian,
sebagainya penebangan hutan secara
liar, pembangunan perumahan,
dan limbah-limbah hasil produksi.

2. Apa saja kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran perairan?


145

3. Udara terdiri atas komponen udara yang merupakan campuran dari berbagai macam gas.
Akibat aktivitas perubahan manusia, udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan
kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Bagaimana
bentuk-bentuk dari pencemaran udara tersebut?

4. Di area sekitar PT Indah Kiat Pulp and Paper terindikasi adanya pencemaran tanah yang
disebabkan oleh limbah dari hasil produksi PT tersebut. Berdasarkan kasus tersebut analisis
lah golongan limbah dan faktor yang menyebabkan pencemaran tanah!

5. Bagaimana perananmu sebagai pelajar untuk menanggulangi permasalahan di


lingkungan sekitar?

RANGKUMAN

Perubahan lingkungan dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam dapat terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia,
sedangkan faktor manusia disebabkan oleh kegiatan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti memperoleh bahan pangan,
perumahan, dan obat-obatan. Perubahan lingkungan mengakibatkan
pencemaran air, tanah, udara, dan suara. Di dalam pembelajaran kali ini
peserta didik diharapkan peduli terhadap lingkungan sekitar dan penyebab
terjadinya perubahan lingkungan, sehingga peserta didik mampu memberikan
solusi untuk menangani perubahan lingkungan yang terjadi.

Tes Formatif

Petunjuk Pengerjaan :
1. Tulis identitas dan kelas anda dengan benar
2. Soal pilihan ganda (X) pada huruf a,b,c,d, dan e pada jawaban yang dianggap
benar
3. Selamat mengerjakan

1. Perubahan lingkungan dapat menjadi rusak jika …


a. Perubahan tidak melebihi daya dukung dan dadya lenting
b. Perubahan melebihi daya dukung
c. Perubahan melebihi daya lenting
146

d. Perubahan yang terjadi statis


e. Perubahan melebihi daya dukung dan daya lenting

2. Perbuatan manusia yang berdampak negatif terhadap perubahan lingkungan


adalah …
a. Perusakan hutan, pembangunan perumahan, urbanisasi
b. Pemupukan dan pemberantasan hama, reboisasi/penghijauan
c. Pembangunan berwawasan lingkungan
d. Penggunaan pupuk organik
e. Intensifikasi pertanian

3. Hutan yang dijadikan areal perkebunan akan mengakibatkan terganggunya


keseimbangan lingkungan karena …
a. Hilangnya fungsi hutan sebagai penyedia oksigen
b. Berkurangnya tumbuhan yang menyerap CO2
c. Meningkatnya kesuburan tanah akibat pemupukan
d. Meningkatnya jumlah populasi hewan pemakan tanaman budidaya
e. Menurunnya keanekaragaman sebagai daya dukung hutan

4. Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang dilakukan oleh manusia


1) Menangkap ikan yang akan bertelur
2) Memanfaatkan hutan semaksimal mungkin
3) Memberikan bermacam-macam pupuk pada satu jenis tanaman terus menerus
4) Tidak berburu secara liar di kawasan hutan lindung
5) Memberantas hutan dengan dosis insektisida yang tepat
Tindakan yang dapat meningkatkan daya dukung lingkungan adalah …
a. 1) dan 4)
b. 2) dan 3)
c. 2) dan 5)
d. 4) dan 5)
e. 3) dan 4)
147

5. Dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi adalah …


a. Alga dan eceng gondok mati
b. Ikan dan hewan lain banyak terdapat di daerah gtersebut
c. Bentos tidak hidup di daerah tersebut
d. Meningkatnya konsentrasi CO di air
e. Meningkatnya konsentrasi Oksigen di air

6. Pencemaran sampah plastik dalam tanah selain mengurangi kemampuan daya


dukung tanah juga merupakan polutan yang tidak dapat diuraikan. Sebagai
upaya penanggulangannya dilakukan …
a. Penyuluhan pada masyarakat agar tidak menggunakan plastik
b. Penelitian cara penguraian plastik dalam tanah
c. Penggantian bahan plastik
d. Penguraian produksi plastik
e. Pendaur ulang limbah plastik

7. CO2 merupakan polutan udara yang menyebabkan …


a. Perubahan suhu udara
b. Gangguan respirasi manusia
c. Meningkatnya kesuburan tanah karena pemupukan
d. Korosi pada logam
e. Terbentuknya hujan asam

8. Cara mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan yaitu …


a. Membuang puntung rokok sembarangan
b. Tidak membuat api unggun di area rawan kebakaran
c. Menebang area pohon dik kawasan industri
d. Melakukan penggundulan hutan besar-besaran agar tidak terjadi kebakaran
e. Menjaga persediaan air untuk jaga-jaga apabila terjadi kebakaran hutan
148

9. Pengadaan pohon pelindung jalan di perkotaan dapat membantu menurunkan


suhu udara perkotaan. Kenyataan itu disebabkan …
a. Penaungan oleh daun pohon
b. Produksi O2 pada fotosintesis
c. Dampak dari proses transpirasi tumbuhan
d. Pemanfaatan CO2 pada fotosintesis
e. Dampak dari penimbunan air tanah oleh akar tumbuhan

10. Perhatikan pernyataan berikut ini


1) Pemeliharaan burung kakak tua di pusat konservasi
2) Penangkaran burun kakak tua di area wisata
3) Penjualan burung kakak tua di pasar hewan
4) Melindungi dan melestarikan burung kakak tua di pusat konservasi
5) Menembak burung kakak tua sebagai koleksi
Upaya penyelamatan satwa langka burung kakak tua secara tepat ditunjukkan
pada nomor ….
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 3)
c. 3) dan 5)
d. 1) dan 4)
e. 3) dan 4)
149

KUNCI JAWABAN
LATIHAN
1.
Aspek Faktor Alam Faktor Manusia
Pembeda
Penyebab Disebabkan oleh alam, terjadi secara alami
Disebabkan oleh kegiatan manusia
tanpa campur tangan manusia. dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, seperti memperoleh
bahan pangan, perumahan, dan
obat-obatan
Sifat Tidak dapat diubah oleh manusia. Dapat dihindari dengan
Namun, beberapa langkah dapat membuat perencanaan yang
dilakukan untuk meminimalkan matang dan menerapkan
efek dari perubahan lingkungan. tindakan pencegahan
Contoh Contohnya tsunami, gempa bumi, Contohnya eksploitasi sumber daya
gunung meletus, badai, dan lain alam, intensifikasi pertanian,
sebagainya penebangan hutan secara liar
pembangunan perumahan, dan
dan limbah-limbah hasil produksi.

2. a. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut)


b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) kesungai, seperti air cucian, air kamar
mandi
c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan
d. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan
e. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan
f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai
h. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan
i. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
j. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.

3. Ada dua bentuk pencemaran, yaitu


1. Pencemar primer yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara,
diantaranya kendaraan bermotor dan aktifitas mesin pembakaran pada pabrik-
pabrik penghasil sulfur monoksida dan karbon monoksida akibat dari proses
pembakaran yang tidak lengkap
2. Pencemar sekunderyang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di
atmosfer. Contohnya gabungan sulfur dioksida,sulfur monoksida dan wap air
akan menghasilkan asid sulfuric. Tindak balas antara pencemar primer dengan
gas terampai di atmosfera akan menghasilkan peroksid asetil nirat (PAN).
150

Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan
asam sulfurik.
4. Menurut sumbernya, penyebab pencemaran tanah dibagi menjadi 3 golongan yaitu,
limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian. Berdasarkan kasus tersebut
penyebab pencemaran tanah digolongkan pada limbah industri yaitu limbah padat
hasil buangan industri berupa bubur yang berasal dari proses pengolahan pulp, dan
kertas.

5. Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik


formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan
pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup kedalam mata
pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama. Sebagai pelajar
berusaha untuk memahami pembelajaran dan mengimplementasikannya di sekolah
selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada
tempatnya, menghemat energi dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik
yang tidak, digunakan di ruang kelas, mengajak teman-teman dan keluarga peduli
terhadap lingkungan, turut berkontribusi dalam kegiatan adiwiyata sekolah.
Tes Formatif
NO Kunci Jawaban
1. e
2. a
3. e
4. d
5. c
6. e
7. d
8. b
9. d
10. d
151

DAFTAR PUSTAKA

Ayuk, Ratna Puspaningsih., Elizabeth, Tjahjadarmawan., & Niken, Resminingpuri Krisdianti.


2021. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.

Budiman, Anwar., Sunardi., & Nunung, Nurhayati. 2022. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Siswa
SMA-MA. Bandung: Yrama Widya.

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Ramadhani, Putri Widya., Theresia Laurens., Juliana S. Mole., dan Fentje Sapullete. 2021. Pelatihan
Pengembangan Media Pembelajaran Berorientasi Merdeka Belajar. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat 1 (1): 1-8. https://doi.org/10.30598/pakem1.1.1-8.
Wisnu Wardhana. 2001. Metoda pengumpulan analisis data: biologi air. Pusat Penelitian sumber Daya
Manusia dan Lingkungan. Universitas Indonesia. Jakarta.
152

C. Glosarium

Bioindikator : Organisme yang keberadaannya atau perilakunya sangat


erat berhubungan dengan kondisi lingkungan tertentu,
sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk kualitas
lingkungan
Daya lenting : Kemampuan lingkungan untuk pulih kembali ke keadaan
seimbang
Daya dukung : Kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi
kebutuhan
Ekosistem Mangrove: Ekosistem yang berada pada daerah pesisir pertemuan
antara air sungai dan laut yang terdiri dari organisme (tumbuhan
dan hewan) yang berinteraksi dengan faktor lingkungannya di
dalam suatu habitat mangrove
Makrozoobentos : Hewan bentos dapat terlihat dengan mata biasanya di atas
batang kayu dan tanaman air atau di dalam sedimen halus
menempati ruang kecil antara batuan di dasar dalam runtuhan
bahan organik
Mikroorganisme : Makhluk hidup renik yang tidak dapat dilihat tanpa
bantuan mikroskop
Pencemaran : Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dana tau komponen lain ke dalam lingkungan,atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatanmanusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Struktur Komunitas: Suatu konsep yang mempelajarai mengenai susunan atau
komposisi spesies dan kelimpahannya dalam suatu ekosistem.
Struktur komunitas, mempunyai beberapa indeks ekologi yang
meliputi indeks keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi

D. Daftar Pustaka
Ayuk, Ratna Puspaningsih., Elizabeth, Tjahjadarmawan., & Niken,
ResminingpuriKrisdianti. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Budiman, Anwar., Sunardi., & Nunung, Nurhayati. 2022. Ilmu Pengetahuan


Alamuntuk Siswa SMA-MA. Bandung: Yrama Widya.

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.


153

Lampiran 12. Rancangan Poster

Anda mungkin juga menyukai