Dosen Pembimbing:
Winda Nurmayani, Ners., M.PH.
Disusun oleh:
Nama : BAIQ DEWI AGUSTINA LAKSMI
NIM : 259STYC22
Kelas : A5
Tk./Smt : I/II
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
2. Etiologi
Menurut Canadian Lung Association, asma dapat muncul karena reaksi
terhadap faktor pencetus yang mengakibatkan penyempitan dan penyebab yang
mengakibatkan inflamasi saluran pernafasan atau reaksi hipersensitivitas. Kedua
faktor tersebut akan menyebabkan kambuhnya asma dan akibatnya penderita akan
kekurangan udara hingga kesulitan bernapas. Secara medis, penyakit asma sulit
disembuhkan, hanya saja penyakit ini dapat dikontrol sehingga tidak mengganggu
aktivitas sehari-hari.
Asma adalah gangguan aliran udara intermitten dan reversibel yang hanya
mempengaruhi jalan nafas, tidak sampai pada alveoli. Gangguan aliran udara terjadi
dengan dua cara yaitu inflamasi (peradangan) dan hiperresponsif jalan nafas.
Inflamasi terjadi pada lumen (bagian dalam) jalan napas. Hiperresponsif jalan napas
terjadi karena konstriksi otot bronkial yang lembut sehingga menyebabkan
penyempitan jalan napas kearah luar
3. Klasifikasi
Berikut klasifikasi
1. Asma
2. Asma
4. Manifestasi Klinis
5. Patofisiologi
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, S. (2012). Kebutuhan Dasar Manusia (Oksigenasi) Konsep, Proses dan Praktik
Keperawatan.
Dharmayanti, I., Hapsari, D., & Azhar, K. (2015). Asma pada anak Indonesia: Penyebab dan
Pencetus. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health
Journal), 9(4), 320-326.
Rosfadilla, P., & Sari, A. P. (2022). ASMA BRONKIAL EKSASERBASI RINGAN-
SEDANG PADA PASIEN PEREMPUAN USIA 46 TAHUN. AVERROUS: Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 8(1), 17-22.