Anda di halaman 1dari 45

PENCERNAAN DAN

METABOLISME LEMAK
PERTEMUAN KE – 6
MATA KULIAH: ILMU NUTRISI TERNAK RUMINANSIA
PENCERNAAN DAN
METABOLISME LEMAK

Deskripsi singkat:
Bab ini menjelaskan tentang bentuk dan ragam lipida dalam pakan ternak ruminasia, proses
pencernaan dan metabolisme lemak serta pengaruhnya terhadap kualitas produk ternak
ruminansia.
Capaian pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengklasifikasi lipida yang terkandung dalam pakan berdasarkan komponen penyusunnya.
2. Menjelaskan dengan kalimat sendiri secara runtut proses biokimia lipida di dalam rumen
serta akibatnya terhadap komposisi lipida yang siap untuk di metabolisir
3. Menjelaskan dengan menggunakan diagram proses metabolisme lipida di dalam sel dalam
kaitannya dengan ketersediaan energi serta kualitas lemak dalam daging dan susu.
4. Menganalisis dampak negative pemberian lipida dalam pakan terhadap proses gangguan
metabolisme
4 Topik Bahasan
Metabolisme Lemak

Proses biokimia Gangguan


lipida dalam rumen metabolisme
• Struktur umum • Absorsi lemak dari
usus halus
lipida dalam pakan
• Proses lipida di dalam • Metabolisme lemak • Fatty liver disease
• Klasifikasi lipida diliver jaringan
rumen • Low milk fat
adiposum, dan
• Proses biohidrogenasi kelenjar mamae syndrome
lemak
• Lemak sebagai
• Pembentukan sumber energi
kilomikron
Ragam lipida
Metabolisme lipida
PENDAHULUAN • Lipid adalah segolongan
senyawa tidak larut dalam
Fungsi :
1. Lipid penting bagi tubuh
air, akan tetapi larut dalam karena peranannya dalam
zat-zat pelarut nonpolar. berbagai fungsi
metabolism (sebagai
• Berbeda dengan sumber energi).
karbohidrat atau protein
yang memiliki struktur 2. Sebagai bahan cadangan
dasar yang sama, lipid penghasil energi, untuk
terdiri atas bermacam- disimpan dalam tubuh
macam senyawa heterogen 3. Sebagai isolator panas
dengan struktur yang 4. Sebagai pelindung organ-
berbeda satu dengan yang organ penting dari
lain. trauma mekanik
5. Sebagai bahan penyusun
membran sel
Istilah-istilah
• Asam lemak
Asam lemak merupakan struktur paling sederhana, mempunyai satu
gugus karbosil (COOH) dan ikatan alifatik (rantai karbon tak bercabang)
• Fosfolipida
Terdiri dari satu molekul gliserol yang berikatan dengan dua molekul asam
lemak dan satu gugus fosfat.
• Glikolipida
Terdiri dari satu molekul gliserol berikatan dengan dua molekul asam
lemak dan satu atau dua molekul gula seperti galaktosa
• Trigliserida
terdiri dari satu molekul gliserol yang berikatan dengan tiga molekul asam
lemak
LEMAK

Pakan ruminansia umumnya mengandung


lemak rendah (2-4%). Keadaan tersebut
menyebabkan ternak ruminansia lebih
beradaptasi terhadap pakan dengan
kandungan lemak rendah dan peka terhadap
pakan dengan kadar lemak tinggi.

YOUTUBE :
DairyNZLtd
SUMBER LEMAK
Ternak ruminasia memperoleh lipid • Hijauan
berasal dari tiga sumber, yaitu: • Glikolipid dan fosfolipid

1. Pakan (biji-bijian dan hijauan) • Biji-bijian dan konsentrat


2. Diet supplement (palm oil, fish • Trigliserida
oil dsb)
3. De novo synthesis • Fat supplement
• Trigliserida (by produk)
• Free fatty acid (rumen-protected)
Faktor yang menentukan sifat asam lemak

1. Panjangnya rantai karbon penyusun asam lemak; ada yang


berantai pendek, rantai menengah dan rantai panjang.
2. Adanya ikatan rangkap dan jumlah ikatan rangkap.
3. Lokasi dan orientasi dari ikatan rangkap ini; konjugasi dan non-
konjugasi serta orientasi “cis” atau “trans”.
Lanjutan…
Hijauan Konsentrat
• Kadar lemak berkisar 3-10% dari BK • Tersusun dari biji-bijian (sebagai
pakan tambahan ternak)
• Tinggi glukolipid dan fosfolipid namun <
trigliserida • Efek penambahan: meningkatkan
• Komposisi daun didominasi oleh asam- konsumsi pakan kaya trigliserida
asam volatile, dengan proporsi dominan (asam lemak tidak teresterifikasi),
asam lemak jenuh: yaitu:
• Asam linoleat
• Asam linolenate dan asan linoleat
Komposisi asam lemak (% dari total asam lemak) pada hijauan dan pakan
ruminansia

Komposisi asam lemak pada hijauan pada Tabel diatas menunjukkan bahwa
komposisinya didominasi oleh asam lemak linolenat (18: 3) tak jenuh dan
linoleat (18: 2). Sebaliknya, konsentrat mengandung asam linoleat (18: 2)
dan asam oleat (18: 1).
PROSES PENTING DALAM
METABOLISME LEMAK

1. Proses Biokimia
Lipida dalam Rumen
• Hidrolisis/lipolisis
• Biohidrogenasi
lemak
2. Usus Halus
Proses Biokimia Lipida pada Rumen
Davis (1990) memberikan skema yang sangat baik yang
menggambarkan dua proses utama yang terjadi di rumen, yaitu:
1. Hidrolisis keterkaitan ester dalam lipid
Saat memasuki rumen, lemak pada pakan mengalami hidrolisis oleh lipase
yang dihasilkan mikroba

2. Biohidrogenasi dari asam lemak tak jenuh


Setelah dibebaskan sebagai asam lemak bebas, setiap asam lemak tak jenuh
akan mengalami biohidrogenasi oleh bakteri rumen produk
akhir dari hidrogenasi ini adalah asam stearat (18: 0)
Tahap2 Pencernaan
1. Pada lambung

Getah lambung tidak mengandung lipase


Tidak aktif pada pH asam
Menstimulir getah pankreas
Terjadi perombakan struktur fisik lemak
Metabolisme Lipid Di
Rumen

Sumber : Davis
(1990) dan lock, et al
(2006)
Lemak (trigliserida)

Monogliserida Gliserol Asal lemak bebas


fermentasi

Asam Asam lemak Asam lemak


1. Dalam propionat tidak jenuh jenuh
Rumen
Biohidrogenasi

Diserap
rumen
Asam lemak
jenuh

Usus halus
A. Hidrolisis keterkaitan ester dalam lipid
Trigliserida (konsentrat)
Trigliserida dengan cepat mengalami hidrolisis di dalam rumen
sehingga asam-asam lemak tak berester dalam rumen meningkat. Ini
terjadi pada ternak yang memperoleh suplemen konsentrat dalam
pakan

Mikroba rumen mempunyai 2 enzim hidrolitik


a.Eterase yang mengikat sel
b.Lipase yang disekresikan bersama dengan protein ke dalam
medium dan kemungkinan berasal dari bakteri
Galaktolipida (Pada hijauan) asam lemak tidak jenuh

Pada penggembalaan, sebagian besar lemak yang dikonsumsi


berupa galaktolipida dan apabila ternak memperoleh pakan
tambahan konsentrat dalam jumlah yang banyak maka terdapat
trigliserida dalam proporsi yang tinggi. Meskipun belum ada hasil-
hasil penelitian yang mendalam akan kemampuan mikroflora
menghidrolisis galaktolipida, telah diketahui bahwa proses
hidrolisis galaktolipida akan melepaskan asam-asam lemak tak
jenuh untuk proses biohidrogenasi oleh mikroflora rumen.
Fosfolipida

Sekitar 20-30% lemak dalam jaringan daun adalah dalam bentuk


fosfolipida. Jaringan tanaman mengandung enzim fosfolipase dan
bakteri rumen telah diketahui mempunyai kemampuan
menghidrolisis fosforidilkolin dan lisofotidilkolin
B. Biohidrogenasi asam-asam lemak tak jenuh (lokasi
terjadinya biohidrogenasi dalam rumen)

• Jaringan lemak ternak ruminansia mengandung sejumlah


besar asam-asam lemak jenuh dan di dalam pakan banyak
mengandung asam-asam lemak tidak jenuh maka dapat
diduga bahwa hidrogenasi dari lipida terjadi di jaringan.
• Proses biohidrogenasi terjadi tidak secepat proses lipolysis.
Pentingnya Biohidrogenasi:
• Mengurangi hydrogen hasil fermentasi mikroba rumen
• Mroses ini akan mengurangi pengaruh negatif dari asam lemak tidak jenuh
terhadap bakteri rumen .

• Mikroba rumen seperti protozoa dan bakteri sangat berperan


dalam proses biohidrogenasi
Sumber: Davis (1990)
Microbial Lipid
• Sebagian asam lemak yang ditemukan di rumen adalah komponen
fosfolipid dari membran mikroba. Mikroorganisme rumen
mendapatkan ini dari sintesis de novo (terutama 16: 0 dan 18: 0) dan
penyerapan asam lemak yang terbentuk sebelumnya (terutama PUFA;
Jenkins, 1993; Harfoot dan Hazlewood, 1997).
• Tingkat suplementasi lemak dan komposisinya dapat mempengaruhi
komposisi asam lemak mikroorganisme rumen.
• Demeyer dan Doreau (1999) memperkirakan bahwa bakteri dapat
berkontribusi hingga 17% dari lipid yang berasal dari rumen
• Peran mikroba:
• Merubah asam-asam lemak
• Menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Gliserol difermentasi lebih lanjut oleh gugus bakteri leh gugus bakteri
rumen :Selemonas, Anaerovibrio, Peptostreptococcus dan mungkin
jenis-jenis yang lain

• Gliserol dapat menyediakan sumber energi untuk mikroba, dimana


asam lemak bebas tidak dapat digunakan dalam kondisi anaerob
dalam rumen
Konsentrasi as. Lemak bebas yang tinggi menghambat pencernaan serat
kasar proporsi asetat rendah substrat terfermentasi turun
PROTECTED FAT

o Lemak merupakan sumber energi


dengan nilai kalori sekitar 2,25 kali
lebih besar dari karbohidrat.
o Beta oksidasi lemak dapat
menghasilkan energi dalam bentuk
FADH2 dan NADH dan berperan
dalam proses transpor electron
sehingga menghasilkan energi yang
tinggi.
o Oksidasi lengkap dari asam palmitat (C16)
dapat menghasilkan FADH2 dan NADH yang
setara dengan 129 ATP
o Pada ternak ruminansia, kandungan lemak di
dalam pakan disarankan tidak lebih dari 5%
karena kandungan lemak yang tinggi dapat
mempengaruhi aktifitas mikroba rumen,
terutama pencernaan serat kasar
• Mengingat pentingnya fungsi lemak sebagai sumber energi dan
dalam proses produksi ternak ruminansia, banyak penelitian telah
dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan terjadinya proses
oksidasi lemak dalam pakan yaitu dengan melakukan proteksi
atau coating agar menjadi lemak yang disebut by-pass fat.
• Ada beberapa cara untuk melindungi lemak dari degradasi di
rumen antara lain dengan cara mengikat gugus karboksil dengan
mineral seperti Ca dan Mg.
• Pada percobaan menggunakan sapi perah dilaporkan bahwa
lemak rantai panjang tidak jenuh seperti linoleat dan linolenat
dilindungi dengan cara tersebut dan hasilnya bisa menghasilkan
susu dengan persistensi produksi susu yang tinggi
Pada ternak kambing,
pemberian minyak kedelai
sebanyak 5% dalam pakan
konsentrat dapat
meningkatkan kandungan
asam lemak rantai panjang
tidak jenuh seperti CLA
(Conjugated linoleic acid)
dalam susu.
PENCERNAAN (ABSORSI) LEMAK DALAM
USUS HALUS
Lemak atau trigliserida dihidrolisis menjadi monogliserida dan
asam-asam lemak bebas oleh lipase pankreas dibantu oleh proses
saponifikasi atau emulsifikasi oleh asam empedu dan lesitin dari
empedu.
Reaksi:
lipase
• Lemak as.lemak + gliserol
• Gliserol ditransport dlm hati (sbg sumber energi)
• As.lemak+getah empedu/pankreas mjd sabun, diserap lewat
sist.limfatik
Pada dinding usus
Terjadi penyerapan & diedarkan darah ke hati melalui vena
porta, sistim limfatika
Kelebihannya akan disimpan pd jar. terutama di bawah kulit
(subcuttan)
Sumber : Davis (1990) dan lock, et al (2006)
• Kecernaan lemak cukup tinggi, hampir 100%
• Asam lemak berantai atom C pendek (larut dalam air) dan kholin langsung diserap
mukosa usus
• Monogliserida, asam lemak tak larut mengalami proses emulsifikasi , lalu setelah
larut membentuk micelle yang dapat melewati dinding usus.
• Asam lemak berantai atom C 14 atau lebih dan monogliserida diresintesis menjadi
trigliserida dalam epitel usus. Selanjutnya trigliserida, fosfolipida dan cholesterol
membentuk khilomikron masuk dalam sistem limfe melalui ductus thoracicus
ke peradaran darah. diedarkan seluruh tubuh
LEMAK
(TRIGLISERIDA)

HIDROLISIS

MONOGLISERIDA GLISEROL AS. LEMAK BEBAS

AS. LEMAK TDK ASAL LEMAK


LARUT LARUT
EMULSIFIKASI
MEMBENTUK MICELLE
(LARUT)

2. Dalam Usus
DISERAP USUS
Halus HALUS
SISTEM KILOMIKRON:

LIMFE TG, FOSFOLIPID


DAN KHOLESTEROL

DARAH

LEMAK
HATI CADANGAN

ATP + CO2 + H2O


Metabolisme lemak di dalam pascarumen

Sumber: Davis (1990)


Absorsi Lemak

Diserap melalui dinding usus, diedarkan oleh darah ke


limfa

Gliserol, krn larut dlm air bersama zat nutrisi lain


diserap melalui sist.portal hati & digunakan sbg
prekursor dr glikogen

Lemak berlebihan ditimbun sbg energi dlm


jaringan.
Metabolisme lemak pada
liver, jaringan adiposa, dan
kelenjar mamake

Sumber: Michel A. Wattiaux


PROSES
METABOLISME
LEMAK
LEMAK SEBAGAI
SUMBER ENERGI

• Oksidasi asam lemak


dimulai dari spiral asam
lemak hingga siklus krebs
• Satu putaran spiral asam
lemak menghasilkan 5
ATP
Lanjutan….

• Asetil KoA yang


dihasilkan spiral asam
lemak kemudian masuk
ke dalam siklus krebs
menghasilkan 12 ATP
Tahap berikutnya,
sebagaimana asetil
KoA dari hasil
metabolisme
karbohidrat dan
protein, asetil KoA
dari jalur inipun akan
masuk ke dalam
siklus asam sitrat
sehingga dihasilkan
energi.
Metabolisme lemak pada
sapi perah

 Pada ruminansia sedang laktasi, kelenjar


susu merupakan tempat utama
berlangsungnya sintesis trigliserida
 ± 50% kalori susu berasal dari lemak
 Salah satu spesifikasi lemak susu
ruminansia dibanding lemak jaringan dan
lemak susu non ruminansia adalah adanya
vfa rantai pendek
 Sintesisi vfa rantai pendek merupakan
aktivitas lipogenesis utama kelenjar susu
 Sumber karbon asam lemak susu berbeda-
beda tergantung panjang rantainya

Sumber: Michel A. Wattiaux


LANJUTAN….

 Lintasan malonil Co-A merupakan jalur sintesa asam lemak rantai C


10-14, sedang rantai C 16-18 berasal dari PEREDARAN DARAH
 kelenjar susu mengandung BHBA dan asam asetat untuk memasok
atom C yang diperlukan dalam sintesa asam lemak susu rantai
pendek
 Enzim asam lemak sintetase pada kelenjar susu lebih menyukai
butiril Co-A daripada jaringan lemak yang menggunakan asetil Co-A
sebagai substrat walaupun demikian sumbangan BHBA dalam
produksi neto asam lemak tidak besar.
GANGGUAN • FATTY ACID DISEASE
METABOLISME • LOW MILK FAT SYDROME
• Pada sapi perah penyakit ini sering terjadi
pada pasca partus dan umumnya
merupakan kaitan dengan penyakit
peripartus lain seperti metritis, milk fever,
ketosis, retensi plasenta. Sedangkan pada
sapi potong lebih sering terjadi pada akhir
FATTY kebuntingan.

ACID • Faktor risikonya adalah sapi-sapi


kegemukan. Pada sapi-sapi yang terlalu
DISEASE gemuk terjadi perlemakan pada hepar.
Gejala Klinis :
Umumnya terjadi pada peternakan yang
intensif perah atau penggemukan. Sapi
yang menderita umumnya sapi yang
gemuk atau sangat gemuk (BCS>4).
• Kadar serat kasar pakan merupakan faktor
penting sebagai karbohidrat pembentuk
asetat yang merupakan metabolit utama
pembentuk lemak susu.
• Pemberian pakan serat yang terlalu rendah
Low Milk
akan mengakibatkan produksi asetat yang
terlalu rendah pada sapi laktasi yang akan
Fat Syndro menimbulkan Low Milk Fat Syndrome.
• Untuk menghindari terjadinya sindroma ini,
maka National Research Council (2001)
menganjurkan agar ransum sapi perah
laktasi cukup mengandung serat kasar (17%
BK)
Lanjutan…
• Penyebab utama penyakit ini adalah peningkatan produksi propionat
di rumen peningkatan glukosa yang meningkatkan glukoneogenesis.
• Suplai merangsang sekresi insulin, yang mengarah pada peningkatan
pemanfaatan asetat untuk sintesis jaringan adiposa dan
menyebabkan penurunan konsentrasi asetat darah.
• Konsentrasi triasilgliserol juga dapat turun, dan laju triasilgliserol oleh
kelenjar mammae menurun secara signifikan
• Pasokan asetat yang berkurang, dan serapan triasilgliserol yang
rendah oleh kelenjar mammae sebagian besar menyebabkan
penurunan produksi lemak susu, karena kedua substrat tersebut
merupakan prekursor utama lemak susu
Kesimpulan
1. Tujuan pemberian pakan mengandung lemak pada ternak ruminansia adalah
untuk meningkatkan energi pakan dan memodifikasi komposisi asam lemak
jaringan tubuh ternak ruminansia dan susu.
2. Dalam memodifikasi komposisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan
proporsi asam-asam lemak tidak jenuh berganda (polyunsaturated fatty acids)
pada produk-produk ternak ruminasia dan mendorong untuk pengembangan
metode mencegah hidrogenasi asam-asam lemak tak jenuh berganda oleh
mikroba rumen (protected lipids).
3. Suplementasi pakan ternak ruminansia dengan lemak mempunyai pengaruh
pada metabolisme jaringan adiposa, tergantung pada jumlah dan sifat lemak.

Anda mungkin juga menyukai