Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN
“Mazhab-Mazhab Pendidikan”

DOSEN PENGAMPU
Amalia Buntu, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Vallen Alka Bilal Ananda (A12122147)
2. Lily Nur Indasari (A12122148)
3. Annisa Naurah Mardani (A12122149)
4. Fidyatun Ulfi Assalwa (A12122150)
5. Dhea Agustianingsih (A12122151)
6. Lara Asy Astuti (A12122152)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO

NOVEMBER, 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga pembuatan makalah dengan judul “MAZHAB-MAZHAB
PENDIDIKAN” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Makalah ini disusun
dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan dengan
Dosen pengajar Ibu Amalia Buntu, S.Pd., M.Pd.

Tak ada gading yang tak retak, maka penulis menyadari bahwa makalah ini
tentunya masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, atas saran dari berbagai
pihak sangat diharapkan yang bersifat membangun dan berguna untuk
pembenahan dan penyempurnaan serta memotivasi penulis dalam penulisan
makalah selanjutnya.

Akhirnya pada kesempatan ini diucapkan terima kasih Ibu Amalia Buntu, S.Pd.,
M.Pd., yang tak pernah bosan dan sikap sabarnya memberkan pengajaran kepada
kami dan rekan-rekan mahasiswa yang banyak membantu dan mendukung kami
dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kita semua. Amiinn.

Palu, November 2022


penyusun

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB I...................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................2
BAB II.................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 Pengertian Mazhab Filsafat Pendidikan..............................3
2.2 Berikut Mazhab – Mazhab Filsafat Pendidikan ................4
2.3 Tokoh-Tokoh Pelopor Filsafat Pendidikan.........................6
2.4 Pemikiran Kunci Tokoh Filsafat Pendidikan......................7
BAB III...............................................................................................9
PENUTUP...........................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................9
3.2 Saran.......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, karena
manusia diciptakan dengan adanya akal sehingga manusia selalu ingin
mengetahui segala hal yang terjadi. Oleh karena itu melalui jalur pendidikan
manusia memanfaatkan sesuatu yang tidak dia ketahui. Pendidikan akan
memberikan suatau wawasan dan ilmu yang luas untuk orang tersebut.
Dengan Pendidikan manusia memperoleh berbagai ilmu baru dan diharapkan
manusia dapat mengembangkan ilmu tersebut. Pendidikan sebagai usaha dasar
yang sistematik selalu bertolak dari jumlah landasan serta mengindahkan
sejumlah asas-asas tertentu.

Landasan tersebut akan memberikan arah terhadap pembentukan


manusia. Sedangkan asas akan menjadi sesuatu yang khusus dalam
penyelenggaraan suatu Pendidikan. Filsafat pada hakikatnya melekat pada
kehidupan manusia, karena filsafat merupakan sebuah pandangan hidup yang
berkaitan dengan kehidupan seseorang.

Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam


menunjang kehidupan manusia. Cara pandang mengenai Pendidikan pun
berbeda-beda. Dari zaman ke zaman selalu terjadi perbedaan pandangan
terhadap aliran-aliran Pendidikan. Mazhab ini juga mengandung kritikan
terhadap terhadap suatu ideologi atau mazhab yang lain. Beberapa mazhab
Pendidikan tersebut antara lain mazhab idealism, realism, materialism,
pragmatism, dan sebagainya. Aliran-aliran ini menimbulkan dampak yang
juga berbeda terhadap para penganutnya dan tidak semua sesuai dengan norma
serta nilai dan adat yang ada ditengah masyarakat. Untuk itulah, diperlukan
adanya pengetahuan mengenai aliran atau mazhab Pendidikan yang ada, untuk
meningkatkan integritas peserta didik dengan baik dan tepat.

1
Dalam ilmu Pendidikan juga memperhatikan perubahan tata nilai yang
terjadi dalam masyarakat. Disamping itu ilmu pendidikan harus memahami
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan, dalam ekonomi dan politik.
Sehingga Pendidikan mempunyai kewajiban untuk mengantarkan para peserta
didik memasuki masyarakat yang sedang mengalami perubahan-perubahan
mendasar dalam kehidupan ekonomi dan kehidupan politik. Karena para
pendidik bukan hanya menyampaikan pahampelajaran pada siswa saja melalui
proses kegiatan belajar mengajar, tetapi merupakan suatu proses upaya dalam
membimbing dan memfasilitasi siswa supaya dapat belajar secara efektif dan
efisien. Keberhasilan pembelajaran yang di kembangkan oleh guru tergantung
bagaimana guru memberi pemahaman terhadap siswa.

Memperoleh pendidikan sudah merupakan suatu keharusan dan


kebutuhan dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa. Pendidikan telah
dipandang sebagai suatu investasi dalam pembangunan sumber daya manusia
yang amat diperlukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Pendidikan
makin banyak memerlukan berbagai keahlian profesional dalam
manajemennya dan memerlukan berbagai keahlian yang bersifat
interdisipliner dalam memecahkan masalahnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Mazhab Filsafat Pendidikan?
2. Apasaja Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan?
3. Siapa Saja Tokoh-Tokoh Pelopor Filsafat Pendidikan?
4. Apa Saja Pikiran Kunci Tokoh Filsafat Pendidikan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Mazhab Filsafat Pendidikan.
2. Mengetahui Apa Saja Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan.
3. Mengetahui Tokoh-Tokoh Pelopor Filsafat Pendidikan.
4. Mengetahui Pikiran Kunci Para Tokoh Filsafat Pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mazhab Filsafat Pendidikan


Filsafat secara harfiah berasal dari kata Yunani Philo, yang berarti cinta,
dan Sophos, yang berarti pengetahuan atau kebijaksanaan. Jadi, filsafat
mengacu pada cinta kebijaksanaan atau pengetahuan. Al-Syaibani berpendapat
bahwa filsafat bukanlah kebijaksanaan itu sendiri melainkan cinta untuk
kebijaksanaan dan upaya untuk menyembuhkannya, menenangkan pikirannya,
dan menumbuhkan sikap positif terhadapnya. Ia juga mengatakan bahwa
filsafat juga bisa berarti berusaha menemukan esensi sesuatu, membuat
hubungan antara sebab dan akibat, dan mencoba mengungkapkan pengalaman
manusia.

Teori lain menegaskan bahwa kata Arab "filsafat" berasal dari kata
Yunani "philosophia," yang berarti "filsafat". Kata Yunani philos dan sophia
berarti cinta, kasih sayang, dan kebijaksanaan. Akibatnya, kata Yunani
"philosophia" berarti "cinta pengetahuan" atau "cinta kebenaran", dan kata
Arab untuk "filsuf" adalah "failasuf".

Sementara itu, A. Hanafi, M.A. menyatakan bahwa konsep filsafat


berkembang dari waktu ke waktu. Istilah-istilah ini pertama kali digunakan
oleh Pythagoras (481-411 SM), yang dianggap sebagai penemunya. kutipan,
makna linguistik atau semantik filsafat adalah cinta pengetahuan atau
keahlian. Akibatnya, filsafat adalah kegiatan atau kegiatan yang berfokus pada
kebijaksanaan atau pengetahuan.

Selain itu, filsafat memiliki pengertian tentang istilah-istilah atau


kesepakatan-kesepakatan yang biasa digunakan oleh para ahli, serta pengertian
dari segi praktisnya. Karena filsafat pendidikan merupakan aplikasi dari
filsafat umum, maka akan menyimpang dari filsafat ketika dibahas. Dapat
dikatakan, pelatihan penalaran pada hakekatnya memanfaatkan fungsi-fungsi
teori dan akan memanfaatkan akibat-akibat penalaran, khususnya sebagai
manusia yang merenungkan realitas, informasi, dan nilai-nilai. Ada banyak

3
aliran filsafat, antara lain materialisme, idealisme, realisme, pragmatisme, dan
yang lain. Karena filsafat pendidikan adalah penerapan filsafat dan filsafat
memiliki banyak aliran pemikiran, kita akan menemukan setidaknya aliran
pemikiran dalam filsafat pendidikan sebanyak dalam filsafat itu sendiri.

2.2 Berikut Mazhab – Mazhab Filsafat Pendidikan :


1. Filsafat Pendidkan Idealisme
Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan
materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera
adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah
tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik,
buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi.

2. Filsafat Pendidikan Realisme


Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis.
Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik
dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu
subjek yang menyadari dn mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya
adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek
pengetahuan manusia.

3. Filsafat Pendidikan Materialisme


Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi,
bukan rohani, spiritual atau supernatural.

4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme


Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun
sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat
bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami.

4
5. Filsafat Pendidikan Eksitensialisme
Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.
Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas
pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas
setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.

6. Filsafat Pendidikan Progresivisme


Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.
Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas
pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas
setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.

7. Filsafat Pendidikan Esensialisme


Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada
mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di
sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah
merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda.

8. Filsafat Pendidikan Perenialisme


Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua
puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan
progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan
perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia
dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan,
terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh
karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut,
yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip
umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji.

5
9. Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan
progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa
kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-
masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori
oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun
masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil.

2.3 Tokoh-Tokoh Pelopor Filsafat Pendidikan


1. Plato
Bagi Plato, pendidikan suatu bangsa harus dilaksanakan untuk
kepentingan negara danperorangan. Pendidikan harus memberikan
kesempatan kepadanya untuk tampil menunjukkan kesanggupan diri
pribadinya. Bagi negara, pendidikan bertanggung jawab memberikan
perkembangan kepada warga negaranya agar dapat berlatih, terdidik dan
merasakan bahagia dalam menjalankan peranannya saat melaksanakan
kehidupan masyarakat.

2. Ibnu Khuldun
Bagi Ibnu Khuldun, ilmu pengetahuan dan pendidikan merupakan hal
yang sudah alami di tengah masyarakat dan sudah menjadi suatu ciri khas
manusia. Selain itu ilmu pengetahuan merupakan bagian dari kemampuan
manusia untuk menganalisis secara kritis.

3. KH. Ahmad Dahlan


Menurut KH. Ahmad Dahlan, pendidikan hendaknya ditempatkan
pada skala prioritas utama dalam kehidupan manusia. Manusia hendaknya
mendapatkan pendidikan agar cerdas, kritis dan memiliki daya analisis
yang tajam dalam memetakan dinamika kehidupan pada masa depan.

6
4. Muhammad Iqbal
Menurut Muhammad Iqbal pendidikan adalah usaha untuk menjadikan
manusia kamil/insan kamil. Insal kamil disini memiliki beberapa cir,
pertama yaitu manusia yang siap menjadikan dirinya seolah-olah seperti
tuhan, dengan menjelma sifat-sifat tuhan dalam diri manusia. Kedua yaitu,
manusia memosisikan dirinya sebagai wakil tuhan. Ketiga yaitu insal
kamil sebagai poros utama dari day rohani, dan kesejahteraan, kedamaian,
serta keselamatan.

5. Aritotles
Bagi aritoteles, pokok pendidikan adalah pengumpulan serta penelitian
fakta-fakta belajar induktif, pencarian objektif akan kebenaran sebagai
dasar dari semua ilmu pengetahuan.pendidikan juga harus memberikan
yang terbaik, mempunyai sistem pendidikan bagi manusia.

2.4 Pemikiran Kunci Tokoh Filsafat Pendidikan


1. Al Farobi
Al Farobi memiliki pemikiran sendiri tentangvtujuan pendidikan,
bahwa pendidikan sebagai salah satu elemin dan fenomena terpenting
dalam kehidupan. Ia memandang bahwa pendidikan itu mesti diberikan
sedini mungkin dalam rangka menyiapkan anggota masyarakat yang
memperoleh keberuntungan.

2. Ibnu Taymiyah
Menurut Ibnu Taymiyah, pendidikan merupakan suatu proses yang
bertujuan untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang
bermanfaat adalah ilmu yang sekiranya bisa membawa manusia pada
perbaikan hubungannya dengan tuhan semesta dan perbaikan
hubungannya dengan manusia lain atau perbaikan social.

7
3. Al Kindi
Menurut Al Kindi, manusia itu terbagi menjadi tiga daya, yaitu: daya
bernafsu, daya pemarah dan daya berpikir. Menurutnya, daya berpikir
menjadi daya utama dalam diri manusia, jika daya berpikir dapat berfungsi
dan berkembang dengan baiak, maka daya-daya yang lain juga ikut
berkembang dengan baik. Maka dari itu, untuk mengembangkan daya
berpikir ini, manusia harus melalui proses-proses yang membantu
perkembangan day berpikir ini. Salah satunya adalah melalui pendidikan
ini.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang
kehidupan manusia. Memperoleh pendidikan sudah merupakan suatu
keharusan dan kebutuhan dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa.
Pendidikan telah dipandang sebagai suatu investasi dalam pembangunan
sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan sosial dan
ekonomi. Pendidikan memerlukan berbagai keahlian profesional dalam
manajemennya dan memerlukan berbagai keahlian yang bersifat
interdisipliner dalam memecahkan masalahnya. Cara pandang mengenai
pendidikan pun berbeda-beda. Dari zaman ke-zaman selalu terjadi perbedaan
pandangan terhadap aliran-aliran pendidikan. Dalam ilmu Pendidikan juga
memperhatikan perubahan tata nilai yang terjadi dalam masyarakat.
Disamping itu ilmu pendidikan harus memahami peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan, dalam ekonomi dan politik. Sehingga Pendidikan
mempunyai kewajiban untuk mengantarkan para peserta didik memasuki
masyarakat yang sedang mengalami perubahan-perubahan mendasar dalam
kehidupan ekonomi dan kehidupan politik.

3.2 Saran
Banyaknya metode-metode pendidikan yang ada di Indonesia, tergantung
pada para pengajar yang mengajarkan materi terhadap siswa, adapula cara
pandang dari masing-masing individual yang berbeda-beda. Dengan adanya
perbedaan itu, diharapkan kita saling menghargai cara pandang individual
tersebut. Manakala perbedaan itu bisa kita jadikan satu untuk menyalurkan
pengetahuan seluas-luasnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

A.Hanafi MA, Teologi islam (ilmu Kalam), Jakarta: Bulan Bintang 1979.

A.Hanafi M.A. 1970. Pengantar dan Sejarah Hukum Islam. Jakarta: Bulan
Bintang. Cet- I

https://www.kompasiana.com/alfinmaqsudialhasani/
5e7b73f2d541df0be2759a74/madzhab-madzhab-filsafat-pendidikan

https://amanahtp.wordpress.com/2011/10/18/mazhab-mazhab-filsafat-pendidikan/

10

Anda mungkin juga menyukai