Disusun Oleh :
LILIA SUKMA AYU LESTARI
Kelas XI. IPA 4
i
1
LEMBAR PENGESAHAN
Nomor : B-142/Ma.08.01/PP.00.6/03/2023
Penguji, Pembimbing,
Mengetahui
Kepala MAN 1 Lampung Timur
H. Rubangi, M.Pd.I
2
MOTTO
KATA PENGANTAR
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
MOTTO................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Pengertian Judul................................................................................. 1
B. Latar Belakang.................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Keadaan Lokasi.................................................................................. 5
B. Hasil Pengamatan / Penelitian ........................................................... 5
C. Pembahasan ....................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................20
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................21
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Judul
1. Pengertian sejarah
Sejarah memiliki arti yang berbeda-beda menurut dari beberapa ahli,
berikut adalah pengertian sejarah dari beberapa ahli:
Roeslan Abdulgani: Sejarah adalah ilmu yang diibaratkan dengan
penglihatan tiga dimensi; pertama melalui penglihatan ke masa
silam, kedua masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang.
Dengan kata lain, penyelidikan di masa lampau tidak dapat
melepaskan diri dari kenyataan masa sekarang yang sedang
dihadapi, dan juga tidak dapat dilepaskan dari perspektif masa
depan.
Surtono Kartodirjo: sejarah dalam arti subjektif adalah suatu
kontruksi (bangunan) yang disusun oleh penulis sebagai suatu
uraian cerita (kisah). Kisah tersebut merupakan suatu kesatuan dari
rangkaian fakta-fakta yang saling berkaitan. Adapun sejarah dalam
arti objektif menurut Sartono Kartodirjo adalah peristiwa sejarah
itu sendiri atau proses sejarah dalam aktualitasnya.
2. Pengertian benteng
Benteng adalah tempat berlindung atau bertahan dari serangan
musuh hanya yang dapat berlindunglah yang selamat menurut KBBI
benteng adalah bangunan untuk keperluan militer yang dibuat untuk
keperluan bertahan sewaktu dalam peperangan banyak sudah dibangun
oleh umat manusia sejak ribuan tahun yang lalu dalam berbagai bentuk
dan pada akhirnya menjadi bentuk yang sangat kompleks
3. Pengertian Vredeburg
benteng kompeni dengan nama Rustenburgh yaang artinya “tempat
istirahat”. Benteng Rustenburgh mengalami perkembangan yang
6
B. Latar Belakang
Museum sebagai warisan sejarah memiliki peranan penting bagi dunia
pendidikan. Pada pembelajaran sejarah, museum memiliki peranan penting
terhadap.metode dan sumber pembelajaran. Kunjungan kelas ke museum
menjadi pembelajaran yang dapat diterima hampir seluruh Negara di Eropa
maupun Amerika selama bertahun-tahun. Di Kanada, museum yang
terorganisasi secara modern memiliki peranan penting bagi masyarakat
maupun peserta didik. Di Swedia, kunjungan museum dikaitkan dengan
kurikulum. Koleksi-koleksi di museum mempermudah guru dalam
memberikan inovasi pembelajaran di sekolah. (Kockhar, 2008:388) Di Negara
kita, Indonesia terdapat banyak tempat yang dapat digunakan sebagai sumber
belajar dan Kota Yogyakarta memiliki hal tersebut karena ikon nya sebagai
kota pendidikan.
Kota Yogyakarta memiliki peranan yang besar dalam awal
kemerdekaan Indonesia. Daerah Yogyakarta menjadi ajang perang gerilya
yang akhirnya mendapat sebutan kota perjuangan (Nurhajini, 2012:2). Selain
itu kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota negara Indonesia maupun
sekarang sebagai daerah istimewa. Jika dilakukan kajian yang mendalam,
banyak sekali peranan-peranan besar kota Yogyakarta yang patut diapresiasi.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi tentunya meninggalkan bekas fisik. Terdapat
banyak sekali peninggalan peninggalan yang ada di Kota Yogyakarta dapat
divisualisasikan lewat monumen-monumen, maupun tempat yang masih
digunakan hingga sekarang yang memiliki sejarah panjang. Terdapat bank-
bank yang dahulunya digunakan pada masa kolonial, gereja, gedung maupun
benteng. Bangunan benteng yang ada di Yogyakarta yang sangat terkenal
adalah Benteng Vredeburg. Benteng yang menjadi ikon sejarah Kota
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan
masalah yaitu
Bagaimana sejarah perkembangan benteng Vredeburg?
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sejarah perkembangan Benteng Vredeburg.
1. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat secara langsung bagi
peneliti, guru, pelajar, pengelola museum dan pihak-pihak yang terkait.
Manfaat-manfaat tersebut diantaranya:
8
A. Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi
dan pengetahuan baru tentang sejarah perkembangan
Benteng Vredeburg.
B. Manfaat Praktis:
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan deskripsi keberadaan
perkembangan Benteng Vredeburg sehingga dapat
digunakan bagi para peniliti, mahasiswa, dosen, serta
praktisi pendidikan.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
bagi pengelola kegiatan yang diadakan di Museum Benteng
Vredeburg
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pemecahan
masalah yang dihadapi pihak museum dan guru mata
pembelajaran IPS dan sejarah.
9
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keadaan Lokasi
1. Lokasi Museum Benteng Vredeburg
Berada di pusat Kota Yogyakarta, museum ini berlokasi tidak berada
jauh dari Keraton Yogyakarta tepatnya di Jl. Jend. A. Yani No 6,
Yogyakarta 55224, Indonesia.
2. Waktu Operasional Museum Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg hanya buka di hari Selasa – Minggu
mulai pukul 08:00 – 15:00 WIB. Kemudian museum juga akan tutup di
Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
3. Fasilitas yang Tersedia di Museum Benteng Vredeburg
Menjadi salah satu objek wisata edukasi serta sejarah populer yang
berdiri di atas lahan seluas 46.574 m persegi, Museum Benteng
Vredeburg memiliki fasilitas yang memadai, seperti:
a. Toilet
b. Mushola
c. Ruang audio visual
d. Warung makan
e. Kafe
B. Hasil observsi
1. Wisata Museum
Seperti museum-museum pada umumnya, di Museum Benteng
Vredeburg juga tersedia puluhan hingga ratusan koleksi atau diorama
yang bisa dilihat oleh pengunjung. Di museum ini, pengunjung akan
disajikan dengan 4 diorama yang dipamerkan, antara lain: Diorama
peristiwa periode Pangeran Diponegoro hingga masa pendudukan
10
3. Senam Sehat
Aktivitas selanjutnya yang bisa dilakukan di museum ini adalah
senam. Sebenarnya kegiatan ini merupakan agenda rutin
karyawan/karyawati Museum. Namun, tak hanya bisa diikuti oleh staf
museum saja, acara ini juga terbuka bagi pengunjung. Biasanya acara
ini akan dipandu oleh instruktur senam yang andal.
4. Mengabadikan Momen
Salah satu aktivitas yang tidak boleh terlewat adalah foto-foto
mengabadikan momen. Berkunjung ke museum ini, kamu akan
menemukan area foto yang menarik Gaya arsitektur bangunannya yang
klasik berhasil mencuri perhatian pengunjung dan menjadi latar
belakang foto paling favorit.
C. Pembahasan
11
a. Tahun 1760–1765
12
b. Tahun 1765–1788
Usul Gubernur W.H. Van Ossenberg (pengganti Nicolaas
Hartingh) agar bangunan benteng lebih disempurnakan,
dilaksanakan tahun 1767. Periode ini merupakan periode
13
d. Tahun 1799–1807
Status tanah benteng secara yuridis formal tetap milik
kasultanan, tetapi penggunaan benteng secara de facto menjadi
milik Bataafsche Republik (Pemerintah Belanda) di bawah
Gubernur Van Den Burg. Benteng tetap difungsikan sebagai
markas pertahanan.
14
e. Tahun 1807–1811
Pada periode ini benteng diambil alih pengelolaannya oleh
Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda). Maka secara yuridis
formal status tanah tetap milik kasultanan, tetapi secara de
facto menjadi milik Pemerintah Kerajaan Belanda di bawah
Gubernur Herman Willem Daendels.
f. Tahun 1811–1816
Ketika Inggris berkuasa di Indonesia 1811 – 1816, untuk
sementara benteng dikuasai Inggris di bawah Letnan Gubernur
Thomas Stamford Raffles. Namun dalam waktu singkat
Belanda dapat mengambil alih. Secara yuridis formal benteng
tetap milik kasultanan.
g. Tahun 1816–1942
Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang
dahsyat sehingga banyak merobohkan beberapa bangunan
besar seperti Gedung Residen (yang dibangun tahun 1824),
Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg serta bangunan-
bangunan yang lain. Bangunan-bangunan tersebut segera
dibangun kembali. Benteng Rustenburg segera diadakan
pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak. Setelah
selesai bangunan benteng yang semula bernamaRustenburg
diganti menjadi Vredeburg yang berarti 'Benteng Perdamaian'.
Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara
Kasultanan Yogyakarta dengan pihak Belanda yang tidak
saling menyerang waktu itu.
Bentuk benteng tetap seperti awal mula dibangun, yaitu
bujur sangkar. Pada keempat sudutnya dibangun ruang
penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Pintu gerbang
benteng menghadap ke barat dengan dikelilingi oleh parit. Di
dalamnya terdapat bangunan-bangunan rumah perwira, asrama
15
h. Masa Jepang
Tanggal 7 Maret 1942, pemerintah Jepang memberlakukan
UU nomor 1 tahun 1942 bahwa kedudukan pimpinan daerah
tetap diakui tetapi berada di bawah pengawasan Kooti Zium
Kyoku Tjokan (Gubernur Jepang) yang berkantor di Gedung
Tjokan Kantai (Gedung Agung). Pusat kekuatan tentara Jepang
disamping ditempatkan di Kotabaru juga di pusatkan di
Benteng Vredeburg. Tentara Jepang yang bermarkas di
Benteng Vredeburg adalah Kempeitei yaitu tentara pilihan
yang terkenal keras dan kejam.
Disamping itu benteng Vredeburg juga digunakan sebagai
tempat penahanan bagi tawanan orang Belanda maupun Indo
16
i. Masa Kemerdekaan
Berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia disambut
dengan perasaan lega oleh seluruh rakyat Yogyakarta.
Ditambah dengan keluarnya Pernyataan Sri Sultan Hamengku
Buwono IX (Pernyataan 5 September 1945) yang kemudian
diikuti oleh Sri Paku Alam VIII yang berisi dukungan atas
17
j. Tahun 1977–1992
Dalam periode ini status penguasaan dan pengelolaan
benteng pernah diserahkan dari pihak HANKAM kepada
Pemerintah Daerah Yogyakarta. Tanggal 9 Agustus 1980
diadakan penandatanganan piagam perjanjian tentang
pemanfaatan bangunan bekas Benteng Vredeburg oleh Sri
Sultan HB IX (pihak I) dan Mendibud Dr. Daoed Joesoef
(pihak II).
Pada periode ini Benteng Vredeburg pernah dipergunakan
sebagai ajang Jambore Seni (26 – 28 Agustus 1978),
Pendidikan dan latihan Dodiklat POLRI. Juga pernah
dipergunakan sebagai markas Garnisun 072 serta markas TNI
AD Batalyon 403. Meski demikian secara yuridis formal status
tanah tetap milik kasultanan.
Dengan pertimbangan bahwa bangunan bekas Benteng
Vredeburg tersebut merupakan bangunan bersejarah yang
sangat besar artinya maka pada tahun 1981 bangunan bekas
Benteng Vredeburg ditetapkan sebagai benda cagar budaya
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bedasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang dapat disampaikan,
yaitu bagi para pelajar, jangan hanya memanfaatkan gadget dan buku
sebagai sumber pembelajaran, tapi cobalah untuk mengunjungi museum
sebagai sarana atau media baru dalambelajar. Karena, dengan
mengunjungi museum vredeburg sangat bermanfaat.
C. PENUTUP
24
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidkan
26
a. SD 01 NUNGALREJO (2012-2018)
b. SMP 06 METRO (2018-2021)
c. Man 1 Lampung Timur
LAMPIRAN
DOKUMEN
27
28
1