Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU 2

Mata Kuliah :
Keterampilan Menulis Kritis dan Ilmiah Dosen
Pengampu :
Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd.
Disusun oleh :
Nur Fatimah (20231080015)
PMM INBOUND

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2023
Menentukan abstrak, ringkasan, ikhtisar dan rangkuman dari sebuah wacana
Judul wacana : Pendidikan untuk Generasi Emas
1. Abstrak
Generasi Emas 2045 telah dicanangkan oleh Mendikbud Muhammad Nuh saat
peringatan Hardiknas 2 Mei 2012, sebagai proyeksi generasi yang akan menjadi pelaku utama
bagi 100 tahun Kemerdekaan Indonesia. Generasi utama yang mampu berprestasi menjulang
tinggi dibanding generasi sebelumnya dan bangsa lainnya untuk mewujudkan Bangsa
Indonesia yang besar, maju, jaya dan bermartabat. Generasi berkarakter “generasi emas”
haruslah memiliki kompetensi, karakter, gaya hidup, nilai relijius dan fighting spirit unggulan
dalam kehidupan. Juga memiliki sikap, pola pikir, konsep dan berperadaban unggul dengan
wawasan yang cerdas, luas, mendalam, produktif, kreatif, inovatif, dan futuristik. Memiliki
kompetensi, karakter, gaya hidup dan fighting spirit unggulan dalam kehidupan. Sehingga
menumbuhkan tanggung-jawab dan kontribusi nyata dalam mewujudkan lingkungan dan
kehidupan yang sehat, damai, bermartabat dan berkelanjutan seutuhnya.
2. Ringkasan
Indonesia harus melakukan restorasi (pembaharuan, revolusi) pendidikan dengan
menemu kenali kembali pada “khithah” sistem pendidikan nasional yang tepat. Yang
berakar kuat pada nilai religious dan budaya leluhur nasional sendiri dengan reformulasi
kekinian, mengacu pada sistem pendidikan yang menyenangkan (edu-tainment) yang
mementingkan nilai budaya dan kemanusiaan. Sebagaimana yang telah diterapkan oleh Ki
Hadjar Dewantara (KHD) saat mendirikan Perguruan Taman Siswa tahun 1922 di
Yogyakarta. Karena kesenian nasional dapat menanamkan benih atau bekal budi pekerti
(watak atau tabiat) yang akan merapatkan jiwa anak pada kebangsaannya. Sedangkan
dengan pelajaran kesenian, kita bisa membentuk jiwa dan raga anak, sehingga kelak akan
mencapai derajat manusia utama serta dapat menyusun perikehidupan yang pantas dalam
masyarakat yang akan dipikul bersama sama oleh mereka sekalian.
3. Ikhtisar
Generasi masa depan akan didominasi oleh nilai-nilai dan pemikiran cosmopolitan,
sehingga dituntut memiliki 4C yaitu: concept, competence, connection, dan confidence.
Untuk melahirkan para inspirator, inisiator, motivator, dan organisator bangsa yang
kompeten. Thomas J. Stanley menunjukkan bahwa dari 100 faktor yang berpengaruh
terhadap kesuksesan seseorang, IQ hanya diurutan ke-21, bersekolah di sekolah favourite
diurutan ke-23, dan lulus dengan nilai terbaik/hampir terbaik cuma faktor sukses diurutan
ke-30. Sementara 10 faktor pertama utama adalah: jujur, disiplin, trampil, dukungan
keluarga, kerja keras, mencintai pekerjaan, kepemimpinan, semangat & berkepribadian
kompetitif, pengelolaan kehidupan, dan kemampuan menjual gagasan & produk.
4. Rangkuman
Pengetahuan dan kepandaian hanya sekedar alat, buah pendidikan adalah
matangnya jiwa, yang dapat mewujudkan hidup & penghidupan yang tertib & suci serta
bermanfaat bagi orang lain. Tembang, Lagu dan Gerak dalam metode pendidikan anak
mampu menstimulus anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Tantangan dunia di
era digital ini, anak-anak akan semakin berjarak dengan lingkungannya. Mari kita
menjulangkan prestasi tinggi dengan kembali pada metode pembelajaran yang berakar kuat
pada nilai religious dan budaya leluhur.
Daftar Pustaka : Cahyono.staff.ugm.ac.id. (2016). Pendidikan untuk Generasi Emas. Diakses pada
08 Mei 2016, dari https://acahyono.staff.ugm.ac.id/2016/05/wacana-pendidikan-untuk-
generasiemas-oleh-prof-dr-cahyono-agus.html

Anda mungkin juga menyukai