Anda di halaman 1dari 8

BAB III

STANDAR KUALIFIKASI PENDIDIK

PENDAHULUAN
Profesionalisme guru adalah aspek kunci dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia. Hal ini diatur oleh beberapa perundang-undangan,
termasuk Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta
berbagai peraturan turunannya, seperti Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007,
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, dan Permenag Nomor 16/2010.
Sesuai dengan ketentuan tersebut, para guru di Indonesia diwajibkan untuk
mencapai derajat kriteria profesional tertentu.
Profesionalisme guru adalah suatu proses berkelanjutan yang melibatkan
pendidikan prajabatan (preservice training) dan pendidikan dalam jabatan (in-
service training). Proses ini bertujuan agar para guru memiliki kualifikasi
akademik yang memadai, yakni minimal berpendidikan akademik tingkat D-IV
atau S-1 sesuai dengan program studi yang relevan dengan mata pelajaran yang
mereka ajar. Profesionalisme guru juga melibatkan uji kompetensi melalui proses
sertifikasi, yang merupakan langkah penting dalam memastikan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Pada akhirnya, guru yang telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh
undang-undang dan peraturan yang berlaku akan diberikan sertifikat pendidik
sebagai bukti pengakuan atas profesionalitas mereka. Sertifikat ini menjadi bukti
nyata bahwa guru tersebut telah menjalani pendidikan dan uji kompetensi yang
memadai, sehingga mereka siap memberikan pendidikan berkualitas kepada
generasi muda Indonesia.
Dengan demikian, profesionalisasi guru bukanlah tujuan akhir, melainkan
sebuah perjalanan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Langkah-langkah ini telah ditegaskan dalam perundang-undangan
untuk memastikan bahwa setiap guru memiliki kualifikasi akademik yang
memadai, menjalani uji kompetensi, dan secara berkelanjutan meningkatkan
profesionalisme mereka demi mencapai standar yang telah ditetapkan. Dalam
pembahasan ini akan di kaji tentang apa yang di maksud dengan Standar
Kualifikasi pendidik dan bagaimana standar kualifikasi pendidik profesional di
indonesia.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kualifikasi Pendidik
Kualifikasi akademik adalah suatu tingkat pendidikan atau derajat
keahlian yang harus dimiliki oleh seorang individu, terutama dalam konteks
pendidikan dan pekerjaan, agar dianggap memadai atau layak dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kualifikasi akademik ini
didasarkan pada tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh oleh individu,
seperti ijazah atau sertifikat yang diterima setelah menyelesaikan program
studi tertentu. Kualifikasi akademik ini mencerminkan pengetahuan,
keterampilan, dan kompetensi yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu
bidang tertentu.
1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kualifikasi adalah keahlian
yang diperlukan untuk menjabat atau melakukan suatu pekerjaan. Ini
mencakup persyaratan akademis dan keterampilan teknis yang harus
dipenuhi. Dalam konteks pendidikan, kualifikasi mengacu pada
kemampuan khusus dalam bidang pendidikan, baik sebagai pengajar atau
dalam administrasi pendidikan. Kualifikasi bisa juga tercermin dalam
tingkat pendidikan formal yang ditempuh, seperti gelar sarjana. Dengan
demikian, kualifikasi adalah standar yang mengukur kemampuan
seseorang untuk menjalankan tugas atau pekerjaan tertentu.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 menyebutkan bahwa,
kualifikasi akademik berkaitan dengan persyaratan pendidikan minimum
yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik atau guru. Ini berarti bahwa
seorang guru harus memiliki tingkat pendidikan tertentu, yang dibuktikan
dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang sesuai dengan mata pelajaran
atau bidang yang diajar. Dengan memenuhi kualifikasi akademik ini,
seorang guru dianggap memenuhi standar pendidikan yang relevan sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
3. Menurut Prof. Dr. Kunandar dalam bukunya yang berjudul "Guru
Profesional" (terbitan tahun 2009), kualifikasi pendidik adalah tingkat
pendidikan formal yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, seperti guru,
untuk memenuhi standar yang ditetapkan dalam perundang-undangan.
Kualifikasi ini tercermin dalam ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan
dengan bidang atau mata pelajaran yang diajarkan. Kualifikasi pendidik
mencakup pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang harus dimiliki
agar seorang pendidik mampu menyampaikan pendidikan dengan baik dan
efektif.
Dalam kesimpulannya, kualifikasi pendidik adalah tolok ukur formal
yang mengukur kompetensi seorang pendidik dan relevansinya dalam konteks
pendidikan. Kualifikasi pendidik juga mencerminkan komitmen Indonesia
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengharuskan para pendidik
untuk mencapai tingkat pendidikan tertentu sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Kualifikasi akademik adalah salah satu faktor penting dalam menilai
kompetensi seorang guru atau individu dalam pekerjaan atau bidangnya. Ini
juga merupakan langkah untuk memastikan bahwa individu yang bertanggung
jawab dalam memberikan pendidikan atau pelatihan memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan tugas mereka dengan
baik. Oleh karena itu, memahami dan memenuhi kualifikasi akademik adalah
hal yang sangat penting dalam konteks profesionalisme guru dan pendidikan
secara umum.
B. Standar Kualifikasi Pendidik Profesioanal di Indonesia
1. Kualifikasi Akademik melalui pendidikan formal
a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA
Guru di tingkat PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi
akademik setidaknya diploma empat (D-IV) atau gelar sarjana (S1)
dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi. Kualifikasi ini
harus diperoleh dari program studi yang telah terakreditasi. Ini berarti
guru-guru PAUD/TK/RA harus memiliki pendidikan formal yang
relevan dengan pengajaran dan pengasuhan anak usia dini.
b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI
Guru-guru di tingkat SD/MI atau bentuk sekolah yang setara
harus memiliki kualifikasi akademik minimal diploma empat (D-IV)
atau gelar sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1
PGSD/PGMI) atau psikologi. Kualifikasi ini juga harus diperoleh dari
program studi yang telah terakreditasi. Guru-guru SD/MI harus
memiliki pemahaman yang baik tentang pendidikan dasar.
c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs
Guru-guru di tingkat SMP/MTs atau bentuk sekolah yang
setara harus memiliki kualifikasi akademik minimum diploma empat
(D-IV) atau gelar sarjana (S1) dalam program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang mereka ajarkan atau ampu. Kualifikasi ini juga
harus diperoleh dari program studi yang telah terakreditasi. Ini
memastikan bahwa guru-guru SMP/MTs memiliki pemahaman yang
mendalam tentang mata pelajaran yang mereka ajarkan.
d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
Guru-guru di tingkat SMA/MA atau bentuk sekolah yang setara
harus memiliki kualifikasi akademik minimum diploma empat (D-IV)
atau gelar sarjana (S1) dalam program studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang mereka ajarkan atau ampu. Kualifikasi ini juga harus
diperoleh dari program studi yang telah terakreditasi. Ini memastikan
bahwa guru-guru SMA/MA memiliki pemahaman yang mendalam
tentang mata pelajaran yang mereka ajarkan.
e. Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB
Guru-guru di tingkat SDLB/SMPLB/SMALB atau bentuk
sekolah yang setara harus memiliki kualifikasi akademik minimal
diploma empat (D-IV) atau gelar sarjana (S1) dalam program
pendidikan khusus atau program studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang mereka ajarkan atau ampu. Kualifikasi ini juga harus
diperoleh dari program studi yang telah terakreditasi. Ini memastikan
bahwa guru-guru di sekolah luar biasa memiliki pemahaman yang
sesuai dengan kebutuhan khusus siswa.
f. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK
Guru-guru di tingkat SMK/MAK atau bentuk sekolah yang
setara harus memiliki kualifikasi akademik minimal diploma empat
(D-IV) atau gelar sarjana (S1) dalam program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang mereka ajarkan atau ampu. Kualifikasi ini juga
harus diperoleh dari program studi yang telah terakreditasi. Ini
memastikan bahwa guru-guru SMK/MAK memiliki pemahaman yang
mendalam tentang mata pelajaran yang relevan dengan pendidikan
kejuruan.
Kualifikasi akademik guru melalui pendidikan formal adalah
standar minimum yang harus dipenuhi oleh guru pada berbagai tingkatan
pendidikan. Untuk guru PAUD/TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SDLB/SMPLB/SMALB, dan SMK/MAK, pendidikan formal ini harus
setidaknya mencakup gelar sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) yang
relevan dengan bidang pendidikan yang diajarkan.
Guru harus memperoleh kualifikasi ini melalui program studi yang
telah terakreditasi, sehingga memastikan mereka memiliki pemahaman
dan kompetensi yang sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ajarkan.
Dengan demikian, pendidikan formal ini menjadi landasan penting dalam
mempersiapkan guru untuk memberikan pendidikan yang berkualitas di
berbagai tingkat pendidikan.
2. Kualifikasi Akademik Pendidik Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan
Kualifikasi akademik yang diperlukan untuk menjadi guru dalam
bidang-bidang tertentu yang sangat diperlukan, namun belum memiliki
program studi yang sesuai di perguruan tinggi, dapat diperoleh melalui uji
kelayakan dan kesetaraan. Ini berarti bahwa individu yang memiliki
keahlian atau kompetensi dalam bidang tertentu, tetapi tidak memiliki
ijazah atau sertifikat formal, dapat diuji melalui proses ini. Proses uji
kelayakan dan kesetaraan ini biasanya dilakukan oleh perguruan tinggi
yang memiliki wewenang untuk melaksanakannya.
Kualifikasi akademik pendidik melalui uji kelayakan dan
kesetaraan adalah suatu mekanisme di mana individu yang tidak memiliki
ijazah atau kualifikasi formal dalam bidang pendidikan dapat memperoleh
kualifikasi yang diakui untuk menjadi pendidik. Proses ini terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Identifikasi Keahlian: Calon pendidik yang ingin mengikuti uji
kelayakan dan kesetaraan harus memiliki keahlian atau kompetensi
khusus dalam bidang yang relevan dengan pengajaran. Mereka
mungkin memiliki pengalaman kerja atau pelatihan yang sesuai.
b. Permohonan dan Pendaftaran: Calon pendidik harus mengajukan
permohonan untuk mengikuti uji kelayakan dan kesetaraan kepada
pihak yang berwenang, seperti perguruan tinggi atau lembaga
pendidikan yang memiliki kewenangan dalam hal ini.
c. Evaluasi Keahlian: Selama uji kelayakan, calon pendidik akan dinilai
atas pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam bidang yang
relevan. Proses ini biasanya mencakup tes tertulis, wawancara,
dan/atau demonstrasi praktis.
d. Kesetaraan Akademik: Jika calon pendidik berhasil dalam uji
kelayakan, mereka mungkin akan diberikan kualifikasi yang setara
dengan gelar sarjana atau tingkat pendidikan formal lainnya. Ini
menunjukkan bahwa mereka memiliki kualifikasi yang diperlukan
untuk menjadi pendidik.
e. Pengakuan Resmi: Kualifikasi yang diperoleh melalui uji kelayakan
dan kesetaraan biasanya diakui secara resmi oleh lembaga-lembaga
pendidikan dan pihak berwenang, sehingga calon pendidik dapat
diangkat atau disertifikasi sebagai pendidik dengan hak yang sama
seperti mereka yang memiliki gelar formal.
Proses uji kelayakan dan kesetaraan ini memungkinkan individu
yang memiliki kompetensi tetapi tidak memiliki gelar formal untuk tetap
menjadi pendidik yang berkualitas. Hal ini juga mencerminkan keragaman
jalur pendidikan dan pengajaran yang dapat diakui dalam sistem
pendidikan.
Selama proses ini, individu akan diuji atas pengetahuan dan
keterampilan yang dimilikinya dalam bidang yang relevan. Jika mereka
berhasil dalam uji tersebut, mereka dapat memperoleh kualifikasi yang
memungkinkan mereka untuk menjadi guru dalam bidang tersebut tanpa
harus memiliki gelar sarjana atau diploma empat. Hal ini memungkinkan
peningkatan kualifikasi guru dalam bidang-bidang yang mungkin tidak
memiliki program studi formal di perguruan tinggi.

C. Dimensi Kualifikasi
Dimensi Kualifikasi dalam konteks pendidikan adalah kerangka yang
mencakup berbagai aspek yang harus dipertimbangkan dalam menilai dan
mengukur kualifikasi seorang pendidik. Berikut adalah penjelasan singkat
mengenai dimensi-dimensi kualifikasi tersebut:
1. Kualifikasi Akademik: Dimensi ini mengacu pada tingkat pendidikan
formal yang dimiliki oleh seorang pendidik. Ini mencakup gelar akademik
seperti sarjana atau diploma yang relevan dengan bidang atau mata
pelajaran yang diajarkan.
2. Latar Belakang Pendidikan: Latar belakang pendidikan merujuk pada
pendidikan formal dan persiapan akademik yang dimiliki oleh seorang
pendidik dalam bidang yang diajarkan. Ini mencakup pengetahuan dan
pemahaman tentang kurikulum, metode pengajaran, dan materi ajar.
3. Sertifikat Profesi Guru: Sertifikat profesi guru adalah bukti formal bahwa
seorang pendidik telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dan
telah lulus uji kompetensi sebagai guru. Ini mencakup pemahaman tentang
pedagogi dan keterampilan pengajaran.
4. Rencana Pengajaran (Teaching Plans and Materials): Dimensi ini
mencakup kemampuan pendidik untuk merencanakan dan menyusun
materi pengajaran yang relevan dan efektif. Ini mencakup perencanaan
kurikulum, pemilihan bahan ajar, dan metode pengajaran yang sesuai.
5. Prosedur Mengajar (Classroom Procedures): Proses mengajar mencakup
keterampilan dalam menjalankan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Ini mencakup manajemen kelas, interaksi dengan siswa, evaluasi
pembelajaran, dan penyesuaian metode pengajaran sesuai dengan
kebutuhan siswa.
6. Hubungan Antar Pribadi (Interpersonal Skills): Dimensi ini mengacu pada
kemampuan pendidik untuk membangun hubungan yang baik dan efektif
dengan siswa, rekan kerja, dan pihak terkait lainnya. Ini termasuk
keterampilan komunikasi, empati, dan kepemimpinan.
Kualifikasi dalam pendidikan adalah kombinasi dari semua dimensi ini
yang bersama-sama menentukan apakah seorang pendidik memenuhi syarat
untuk memberikan pendidikan berkualitas dan efektif. Evaluasi kualifikasi
pendidik melalui dimensi ini membantu memastikan bahwa guru memiliki
pemahaman, keterampilan, dan persiapan yang diperlukan untuk memberikan
pembelajaran yang baik dan mendukung perkembangan siswa.
PENUTUP
A. Rangkuman
Pembahasan ini menguraikan konsep kualifikasi pendidik, standar
kualifikasi guru di Indonesia, dan dimensi-dimensi yang harus diperhitungkan
dalam menilai kualifikasi seorang pendidik. Secara ringkas:
1. Kualifikasi Akademik: Kualifikasi akademik merujuk pada tingkat
pendidikan formal yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, seperti gelar
sarjana atau diploma empat, yang sesuai dengan bidang atau mata
pelajaran yang diajarkan.
2. Standar Kualifikasi Pendidik: Standar kualifikasi pendidik di Indonesia
mencakup persyaratan kualifikasi akademik melalui pendidikan formal.
Guru pada berbagai tingkatan pendidikan harus memenuhi persyaratan
gelar sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) yang relevan dengan mata
pelajaran yang diajarkan.
3. Kualifikasi Akademik melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan: Proses ini
memungkinkan individu dengan kompetensi dalam bidang tertentu, tetapi
tanpa gelar formal, untuk memperoleh kualifikasi pendidik melalui uji
kelayakan dan kesetaraan.
4. Dimensi Kualifikasi: Ada enam dimensi kualifikasi dalam pendidikan,
yaitu kualifikasi akademik, latar belakang pendidikan, sertifikat profesi
guru, rencana pengajaran, prosedur mengajar, dan hubungan antar pribadi.
Semua dimensi ini berperan dalam menilai kualifikasi seorang pendidik.
Dengan pemahaman ini, penting untuk memastikan bahwa guru
memiliki kualifikasi yang memadai untuk memberikan pendidikan yang
berkualitas, efektif, dan relevan. Kualifikasi pendidik adalah landasan penting
dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.
B. Kesimpulan
Kualifikasi pendidik adalah tolak ukur yang menentukan apakah
seorang guru memenuhi standar pendidikan yang relevan. Standar kualifikasi
guru di Indonesia mencakup kualifikasi akademik melalui pendidikan formal,
yang membutuhkan gelar sarjana atau diploma empat yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan. Selain itu, terdapat mekanisme kualifikasi
akademik melalui uji kelayakan dan kesetaraan bagi individu tanpa gelar
formal.
Evaluasi kualifikasi pendidik melibatkan enam dimensi, termasuk
kualifikasi akademik, latar belakang pendidikan, sertifikat profesi guru,
rencana pengajaran, prosedur mengajar, dan hubungan antar pribadi. Semua
dimensi ini bersama-sama memastikan bahwa pendidik memiliki kemampuan
dan persiapan yang diperlukan untuk memberikan pendidikan berkualitas dan
efektif. Kualifikasi pendidik adalah landasan penting dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2009. Standar Kualifikasi, kompetensi, serifikasi, guru, kepala
sekolah, dan pengawas. Bandung: CV. Yrama Widya
Kunandar. 2007. Guru Profesional. PT Raja Grafindo: Jakarta.
Mukhlis, 2008. Peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia nomor
27 tentang “standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor,
Jakarta.
Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Sembiring, M.Gorky. 2008. Mengungkap Rahasia dan Tips Manjur Menjadi Guru
Sejati. Yogyakarta : Best Publisher.
Soetjipto, Prof., Drs. Raflis Kosasi, M.Sc. 2009. Profesi Pendidikan dan
Keguruan. Rineka Cipta: Jakarta.
Suparlan. 2006. Guru sebagai Profesi. Hikayat Publishing: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai