Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS

NEGERI SURABAYA

di susun oleh :
zaman Nafila Zalianty Apriliasari 23040284117
mesolitikum Rahma indi azhara 23040284140
Ivan maulana hakim 23040284142
Riko Adi Wiyono 23040284148

MESOLITIKUM 1
PENGERTIAN
Zaman Mesolitikum dikenal juga dengan nama zaman Batu
Pertengahan atau zaman Batu Madya. Zaman ini berlangsung
antara tahun 10.000 sebelum Masehi (SM).

Zaman ini adalah masa peralihan, di mana manusia mulai


memiliki tempat tinggal agak tetap dan menerapkan sistem cocok
tanam sederhana. Selain itu, peralatan yang dibuat juga tampak
lebih halus dibandingkan manusia dari masa Paleolitikum.

Abris sous roche adalah manusia purba yang tinggal di gua – gua
di tebing pantai, dimana banyak ditemukan sampah dapur pada
zaman batu tengah yang menggunung hingga ketinggian 7 meter
yang disebut kjokkenmoddinger.
CIRI - CIRI

Sudah tidak lagi nomaden atau sudah mempunyai tempat tinggal yang semi permanen seperti di gua, dan di pantai.

Sudah mempunyai kemampuan untuk bercocok tanam walaupun masih menggunakan cara yang sederhana

Sudah bisa membuat kerajinan dari gerabah.

Masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)


seperti umbi-umbian, buah-buahan, keladi, daun-daunan, siput, kerang, serta berburu binatang di dalam hutan dan menangkap ikan.

Alat alat yang dihasilkan hampir sama dengan zaman palaeolithikum yaitu alat alat yang terbuat dari batu dan masih kasar.

Ditemukannya sampah dapur yang disebut kjokenmondinger.


KEPERCAYAAN
Sistem kepercayaan pada zaman mesolitikum
adalah dinamisme dan animisme. Dinamisme adalah
kepercayaan bahwa setiap benda memiliki roh tau kekuatan
gaib. Sedangkan animisme adalah kepercayaan bahwa nenek
CORAK BUDAYA
moyang yang telah meninggal masih ada di dunia dan
dilakukan pemujaan Dalam zaman Mesolitikum terdapat beberapa bagi
kebudayaan yang dianggap penting, antara lain:
1. Kebudayaan kapak Genggam (Pebble Culture) dalam
Kjokkenmoddinger
2. Kebudayaan Alat Tulang di Sampung (Sampung Bone
Culture)
3. Kebudayaan Alat Serpih (Flakes Culture) dari Peradaban
Abris Sous Roche
PENINGGALAN kjokkenmoddinger
Sampah kerang ini telah terbentuk sejak masa prasejarah dan sering
disebut juga dengan istilah shell midden. Kjokkemnoddinger
ditemukan oleh pieter vincent van stein callenfels di sepanjang
pantai sebelah timur Pulau Sumatra.

Pipisan
Pipisan merupakan batu penggiling yang disertai dengan
landasannya. Bentuk pipisan sangat sederhana, yakni menyerupai
batang besar dan landasannya seperti bongkahan batu cenderung
balok. Fungsi utama dari alat ini ialah untuk menggiling makanan
yang akan dikonsumsi oleh manusia purba pada zaman itu.
pipisan ditemukan di sumatra utara.

Kapak Genggam Sumatera (sumateralith)


Alat ini ditemukan di bukit kerang, dan terbuat dari pecahan batu
kali.

Kapak Pendek (hachecourt)


ditemukan di bukit kerang. memiliki bentuk seperti kapak namun
ukurannya lebih pendek.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai