Intervensi Icu Kapuas B
Intervensi Icu Kapuas B
DX Tanggal/ Tangga l/
Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
waktu waktu
1 23/10/2023 - Memonitor posisi selang endotrakeal 23/10/2023 S: -
(ETT) O:
- Memonitor tekanan balon ETT setiap
B1:
4-8 jam
- Mencegah ETT terlipat Pasien tidak sadar •
- Menggananti fiksasai ETT setiap 24 Gcs : 4 x 2
jam Somnolen
- Memasang oroparingeal airway Pernapasan cuping hidung
(OPA) untuk mencegah ETT tergigit Adanya retraksi dada • Sesak
- Melakukan perawatan mulut napas
- Menjelaskan pada keluarga pasien Terpasang alat bantu napas ETT
tujuan dan prosedur pemasangan • Terpasang ventilator tgl
jalan napas buatan 01/10/2023 Mode
- Mengintubasi ulang jika terbentuk ventilator:MOV PC-SIMV
mucous plug yang tidak dapat PEEP/CPAP/ET CO2: 6
dilakukan penghisapa cmH2O Pins/Psupp :12/12
cmH2O FiO2: 50% (dengan
mode ini pasien tidak sesak)
B2:
TD: 110/60mmHg N: 70x/menit S:
37.0⁰C RR: 20x/menit dengan
bantuan ventilator, SPO2: 98%.
Terapi obat :
Levofloxacin 500mg, ranitidine 50
mg, metoclopramide 10 g,
paracetamol 500 mg, RF 20/ jam,
NaCl 3% 22/jam, anutripirin 10
mg, vit A 50 iu, vit B 1bb, vit C 10
iu, zinc,20 mg, nao 20 mg, nebul
Ventolin/8jam (masuk sesuai
program dokter)
B3:
Gcs: 4x6, k/u lemah
B4:
Urin: 200-500 cc/ jam warna jernih
B5:
Terpasang NGT diit susu 200cc
pada jam 12.00 tidak ada residu,
BAB(-)
B6:
Kemampuan otot
2 2
0 0
Akral hangat
A:
Pola napas tidak efektif
P:
Masalah keperawatan belum
teratasi lanjitkan intervensi
- Monitor posisi selang
endotrakeal (ETT)
- Monitor tekanan balon ETT
setiap 4-8 jam
- Cegah ETT terlipat
- Gananti fiksasai ETT setiap 24
jam Pasang oroparingeal airway
(OPA) untuk mencegah ETT
tergigit
- Lakukan perawatan mulut
- Jelaskan pada keluarga pasien
tujuan dan prosedur
pemasangan jalan napas buatan
- Intubasi ulang jika terbentuk
mucous plug yang tidak dapat
dilakukan penghisapan
No S O A P I E
Gejala Mayor Gejala Mayor
- -
- -
- -
Gejala Minor Gejala Minor
- -
- -
- -
- -