Dosen Pengampu:
Oleh:
TAHUN 2022
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami bisa menyelesaikan makalah Pendidikan Multi Budaya yang berjudul “Kelas Sosial
dalam Pendidikan Multikultural” pada waktu yang tepat.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pengampu pada mata kuliah pendidikan multi budaya. Secara garis besar, makalah ini berisi
tentang hal yang berhubungan dengan kelas social dalam Pendidikan multicultural yang dapat
bermanfaat untuk pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih bu Erma Pratiwi Nufi, M.Pd., selaku dosen pengampu
mata kuliah pendidikan multi budaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………….7
B. Saran ………………………………………………………………………………...8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan sama
dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa dalam
masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama-sama memiliki
kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama
akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi kelas social menurut para ahli?
2. Bagaimana kelas social dalam Pendidikan multikultural
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi kelas social menurut para ahli
2. Bagaimana kelas social dalam Pendidikan Multikulrural
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menurut Pitrim A. Sorokin yang dimaksud dengan kelas sosial adalah “Pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchis). Dimana
perwujudannya adalah lapisan-lapisan atau kelas-kelas tinggi, sedang, ataupun kelas-
kelas yang rendah ”.
2. Menurut Peter Beger mendifinisikan kelas sebagai “a type of stratification in which one’s
general position in society is basically determined by economic criteria” seperti yang
dirumuskan Max dan Weber, bahwa konsep kelas dikaitkan dengan posisi seseorang
dalam masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi, maksudnya disini adalah bahwasannya
pembedaan kedudukan seseorang dalam masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi. Yang
mana apabila semakin tinggi perekonomian seseorang maka semakin tinggi pula
kedudukannya, dan bagi mereka perekonomiannya bagus (berkecukupan) termasuk
kategori kelas tinggi (high class ), begitu juga sebaliknya bagi mereka yang
perekonomiannya cukup bahkan kurang, mereka termasuk kategori kelas menengah
( middle class ) dan kelas bawah ( lower class).
3. Jeffries mendefinisikan kelas sosial merupakan “social and economic groups constituted
by a coalesence of economic, occupational, and educational bonds”. Maksudnya adalah
bahwa konsep kelas melibatkan perpaduan antara ikatan-ikatan. Yang diantaranya adalah
ekonomi, pekerjaan dan pendidikan. Yang mana ketiga dimensi tersebut saling berkaitan.
Jeffries mengemukakan bahwa ekonomi bukanlah satu-satunya dasar yang dijadikan
pedoman untuk mengklasifikasikan adanya kelas sosial, akan tetapi ketiga dimensi diatas
mempunyai keterikatan yang erat. Seperti contoh orang yang mempunyai ekonomi yang
bagus (kaya) belum tentu mempunyai pendidikan yang bagus (sarjana). Menurut Jeffries
pendidikan dan pekerjaan juga merupakan aspek penting dari kelas, karena pendidikan
sering menjadi prasyarat untuk seseorang mendapatkan pekerjaan yang layak.
4
B. KELAS SOSIAL DALAM PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
- Golongan kaya
- Golongan miskin
2. Golongan Kaya
3. Golongan Miskin
Ket :
Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari
pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat.
Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat
biasa.
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk
didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
5
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis
karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian,
dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau
borjuis dan golongan proletar.
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya.
Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang
tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang
rendah.
Contoh :
Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria,
Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba.
Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai
oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I
Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh
kasta Sudra.
Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang
mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak
punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain:
- pejabat yudikatif.
Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.
b) Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor
6
c) Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala.
BAB III
KESIMPULAN
Menurut Pitrim A. Sorokin yang dimaksud dengan kelas sosial adalah “Pembedaan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchis). Dimana perwujudannya
adalah lapisan-lapisan atau kelas-kelas tinggi, sedang, ataupun kelas-kelas yang rendah ”.
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya.
Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang
tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang
rendah.
- pejabat yudikatif.
7
B.SARAN
Berikut beberapa saran agar dapat menjadi bahan masukan dan acuan yang bermanfaat, yaitu :
Untuk pembaca agar dapat mengetahui pendidikan dan paradigma pendidikan pada
pembelajaran pendidikan multi budaya.
Untuk guru agar selalu meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan materi sehingga
dapat meningkatkan kualitas dan keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Untuk penulis lainnya agar dapat mengkaji dan mempelajari karakteristik dan tujuan
pendidikan multikultural, supaya lebih menguasai dan mengembangkan serta mendalami secara
terperinci mengenai pembahasan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://noviandyputransyah.blogspot.com/2014/11/makalah-tentang-status-dan-kelas-sosial.html
https://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-kelas-sosial.html#:~:text=Menurut
%20Pitrim%20A.%20Sorokin%20yang,kelas%2Dkelas%20yang%20rendah%20%E2%80%9D.