Anda di halaman 1dari 2

Nama : Gusti Ayu Ratih Wulandari

NIM : 211310843
Jurusan : DIII Teknologi Laboratorium Medik
Semester :V
Mata Kuliah : Pengendalian Mutu
Dosen Pengampu : I Gusti Lanang Agung Yoga Santika

Dari video yang telah diberikan pada pengamatan video tersebut merupakan salah satu hal yang
paling sering kita jumpai khsusnya sebagai ATLM dimana tahapan yang harus dilalui yaitu tahap
Pra Analitik, Analitik, dan Pasca Analitik, dapat saya simpulkan beberapa kesalahan /
kekurangan yang terjadi dari video tersebut adalah :
 Pra Analitik
1. Penggunaan Handscoon
Handscoon yang seharusnya digunakan harus dalam kondisi baru pada saat akan
melakukan sampling ke pasien, begitu juga handsoon harus dingunakan hanya 1
handscoon untuk 1 pasien untuk mengurangi terjadinya penyebaran penyakit ke
pasien lain. Jika sudah menggunakan handscoom saat menerima form pemeriksaan
desinfeksi tangan terlebih dahulu dengan handscrub.
2. Torniquete terpasang lama
Saat sampling dilakukan torniquete tidak boleh lebih dari 1 menit pada video
torniquete masih dipasang rekat saat jarum dicabut dari pasien.
3. Penggunaan Kapas
Sebaiknya kapas yang digunakan saat selesai pengambilan sampel harusnya
digunakan kapas kering/kasa baru tidak diperkenankan untuk menggunakan kembali
kapas alkohol bekas penggunaan
4. Salah Identitas
Sebelum sampel dilakukan pemeriksaan sebaiknya identitas pasien dengan pengantar
lab harus dicek kembali kesesuaiannya. Pada video terjadi perbedaan identitas pasien
pada tabung darah citrat, yang mana pada formulir pemeriksaan bernama I Wayan
Mayuni tetapi pada tabung darah citrat bernama Wibawa.
 Analitik
1. Setelah pengambilan darah
Sampel tidak langsung dihomogenisasi tujuan dari homogenesiasi saat setelah
pengambilan darah yaitu menghindari terjadinya sampel bekuan. Darah edta dengan
tabung ungu harus dilakukan homogenesiasi dengan cara dibolak balik sebanyak 8 –
10 kali, dan darah citrat (tabung biru ) sebanyak 4 – 5 kali.
2. Pemberian label / barcode nama dengan tabung pemeriksaan
Pada pemeriksaan urine, pot urine yang diberikan tidak diberi label identitas pasien
hal ini sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi sampel yang tertukar jika
ditemukan hal ini maka sebaiknya sampel dikembalikan kepada petugas yang
bersangkutan / diambil sampel ulang untuk memastikan urine tersebut adalah milik
pasien sesungguhnya.
3. Proses sentirfuge sampel
Pada proseses sentrifugasi sampel memiliki perbedaan perlakuan sentrifugasi pada
masing-masing jenis tabung darah. Pada video terjadi kesalahan karena dilakukan
sentrifugasi tabung merah dan tabung biru secara bersamaan dengan waktu dan
kecepatan yang sama, seharusnya proses sentrifugasi tabung biru dengan pemeriksaan
PT APTT digunakan sentrifuge dengan kecepatan 2500 rpm selama 20 menit. Dan
untuk pemeriksaan tabung merah (kimia klinik) disentrifuge dengan kecepatan 3000
rpm selama 10 menit.
5. Setelah proses sentrifugasi sebelum dilakukan pemeriksaan pada alat kimia serum
dipisahkan dan dimasukkan kedalam cup sampel.
6. Penggunaan reagen expired yaitu pada pemeriksaan PT APTT reagen yang dipakai
sudah expired. Jangan menggunakan reagen yang sudah tidak layak, seperti expired
karena dapat menyebabkan hasil yang tidak valid
 Pasca Analitik
1. Interpretasi hasil
Pada saat interpretasi hasil perhatikan SPO yang sudah ditetapkan
Pada video pembacaan tes kehamilan dilakukan pada menit ke 20 dengan hasil pptes
pasien yaitu “positif” kelebihan waktu pembacaan juga dapat menyebabkan keluarnya
hasil positif palsu maka dari itu lamanya waktu pemeriksaan harus memperhatikan
dengan insert kit yang ada, sebagai ATLM sebelum mengeluarkan hasil sebaiknya
kondisi pasien dengan diagnosa yang telah dituliskan oleh dokter DPJP dicocokan
kembali dan diveluasi dengan hasil pemeriksaan lab yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai