MKLH Kebijakan
MKLH Kebijakan
“Para Aktor dalam Furmulasi Kebijakan serta Hukum dan Penyelesaian konflik
Hukum ”
DOSEN PENGAMPU:
Dr.Hj.SALMI,SH,.MH.
ILMU HUKUM
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga para penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
"Para Aktor dalam Furmulasi Kebijakan serta Hukum dan Penyelesaian konflik
kebijakan” . Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu, Karya tulis ini
diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis
sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.SALMI,.SH,.MH. Selaku dosen mata
kuliah hukum kebijakan publik yang sudah mempercayakan tugas ini kepada para
penulis, sehingga sangat membantu para penulis untuk memperdalam pengetahuan
pada bidang studi yang sedang ditekuni.
Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan dari makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A.Latar Belakang......................................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah................................................................................................................................4
C.Tujuan...................................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Aktor dalam Furmulasi Kebijakan........................................................................................................5
B.Hukun dan Penyelesaian Konflik Hukum..............................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................8
KESIIMPULAN..........................................................................................................................................8
SARAN......................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Hukum adalah pelembagaan aturan. Ketika masyrakat menyadari bahwa kekuasaan setiap
individu perlu dikontrol oleh hukum maka hak dan berkewajiban tidak ditentukan oleh yang
berkuasa, melainkan oleh yang diakui bersama suatu kebenaran. Jejak kekerasan dalam
hukum selalu terlupakan oleh perjalanan waktu dan tersembunyikan oleh berbagai fiksi tentang
moralitas penegakan hukum. Akibatnya, kita sering tidak mengenali lagi kekerasan yang
diproduksi oleh berbagai produk hukum dan menganggapnya sebagai sebuah hal yang wajar,
bahkan tidak jarang menganggapnya sebagai sebuah hal yang wajar, bahkan tidak jarang
Sebagai contoh tindakan /penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan dalam berbagai
peristiwa main hakim sendiri atau konflik diberbagai daerah justru sering memperoleh dukungan
dan pengesahan dari lingkungan masyarakat sekitar. Akibatnya, ketika aparat keamanan
mengambil tindakan hukum terhadap pelakunya, masyarakat justru memberikan reaksi balik
dengan menuntut pembebesan pelaku dan menyerang aparat kemanan. Sepertinya kekerasan
merupakan keharusan moral yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah atau
konflik.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
suatu proses kebijakan publik dan memiliki pengaruh terhadap kebijakan tersebut. Kajian
terhadap para aktor dalam formulasi kebijakan sangatlah penting. Baik dalam negara maju
maupun sedang berkembang, para aktor merupakan penentu isi kebijakan dan pemberi
warna dinamika tahap-tahap proses kebijakan. Bahkan para ilmuwan politik memberikan
penekanan khusus pada aktor-aktor ketika menganalisis proses kebijakan, termasuk para
Lasswellian yang menekankan pada who gets what (Grumm dalam Greenstein dan Polsby,
1975) Lester dan Stewart dalam Kusumanegara (2010) memberikan pendapat bahwa aktor
a) Agensi Pemerintah
b) Kantor Kepresidenan
c) Konggres
d) Kelompok Kepentingan.
Menurut Moore (dalam Anggara, 2014: 187), secara umum aktor yang terlibat dalam
5
B. Hukum dan Penyelesaian Konflik Hukum
Fungsi hukum adalah menertibkan pemecahan konflik-konflik. Yaitu jika seseorang mengklaim
bahwa kepentingan-kepentingannya telah diganggu oleh orang lain. Tugas pengadilan adalah
untuk membuat suatu putusan yang akan mencegah konflik dan gangguan .Sering
dikemukakan bahwa pembicaraan tentang hukum barulah dimulai jika terjadi suatu konflik
antara dua pihak yang kemudian diselesaikan dengan bantuan pihak ketiga.Munculnya hukum
berkaitan dengan suatu bentuk penyelesaian konflik yang bersifat netral dan tidak memihak.
Dalam hal ini, hukum diidentikkan dengan Negara. Dlam masyarakat terdapat aturan-aturan
yang bersifat memaksa terhadap warga masyarakatnya; tentang bagaiman warga yang harus
bertindak jika terjadi konflik, umpamanya jika ternak dicuri, dan orang menyangka bahwa salah
seorang dari suku tersebut yang telah melakukannya.Jelas terlihat adanya hubungan yang erat
antara hukum dan konflik. Oleh karena pada masyarakat manapun tak mungkin dapat
masyarakat. konflik tentang kekuasaan atau konflik tentang janji-janji yang harus ditepati, konflik
tentang cara-cara di mana kerugian yang diderita harus diberi ganti kerugian, dan sebagainya,
maka salah satu bentuk penyelesaiannya adalah melalui pengadilan Tugas hakim di dukung
oleh tenaga-tenaga terdidik di bidang hukum serta pranata-pranata khusus yang bertalian
dengan hukum yang memiliki personal yang mengurusi semua jenis bahan yang dibutuhkan di
Penyelesaian konflik merupakan konsep mengenai beragam cara dan upaya yang ditempuh
untuk memecahkan suatu konflik. Sebuah pihak dapat melakukan penyelesaian konflik dengan
berkomunikasi secara aktif mengenai motif terjadinya konflik dan melakukan negosiasi dengan
pihak berkonflik.
6
Istilah penyelesaian konflik dapat digunakan bergantian dengan penyelesaian sengketa, di
mana proses hukum melalui arbitrase dan pengadilan sangat dibutuhkan. Konsep dari
penyelesaian masalah dapat pula mencakup segala upaya penyelesaian masalah tanpa
1. Mediasi
Selama ini, kita sering mendengar istilah mediasi, namun pernahkah kalian bertanya-tanya apa
Jadi, mediasi merupakan cara penyelesaian konflik yang melibatkan bantuan pihak ketiga
Contoh mediasi yakni ketika Dini yang ketahuan mencuri kue di toko, tetapi ia tidak dituntut oleh
2. Arbitrase
Pengendalian konflik dengan cara arbitrase berarti menyelesaikan konflik dengan bantuan
pihak ketiga (bersifat netral) yang bertindak sebagai pemberi keputusan. Keputusan-keputusan
yang dibuat disertai dengan perjanjian tertulis dari pihak yang berkonflik.
Contoh arbitrase yakni ketika wasit mengganjar kartu merah untuk Rano pasca keributannya
dengan Aldo. Di sini, wasit bertindak sebagai pihak ketiga yang netral. Selain itu, keputusan
3. Adjudikasi
Adjudikasi merupakan cara penyelesaian konflik melalui jalur pengadilan (sidang). Contoh
adjudikasi yakni ketika hakim memutuskan hak asuh anak diberikan kepada sang istri setelah
perceraian.
7
4. Kompromi
Upaya penyelesaian konflik sosial selanjutnya adalah dengan cara kompromi. Kompromi adalah
bentuk penyelesaian konflik dengan adanya upaya masing-masing pihak untuk mengurangi
tuntutan.
Contoh kompromi adalah ketika Mia terlibat kecelakaan dengan Diana, lalu mereka pun saling
5. Konsiliasi
Konsiliasi adalah bentuk penyelesaian konflik dengan adanya upaya mempertemukan pihak
yang berkonflik. Contoh konsiliasi yaitu ketika Pak RT memanggil Budi dan Damar setelah
6. Koersi
Koersi merupakan bentuk akomodasi dengan menggunakan ancaman, baik fisik maupun
psikologis agar pihak lain bertindak sesuai yang diharapkan. Contoh koersi yakni ketika polisi
menggunakan gas air mata sebagai upaya menghentikan demonstrasi yang ricuh.
7. Stalemate
Apa itu stalemate? Stalemate adalah situasi di mana ketika kedua belah pihak yang berkonflik
memiliki kekuatan yang seimbang sehingga konflik terhenti pada titik tertentu.
Contoh stalemate yakni berakhirnya Perang Dingin antara Amerika Serikat vs Uni Soviet,
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Aktor formulasi adalah orangorang maupun kelompok-kelompok yang terlibat dalam suatu
Di dalam masyarakat modern sekarang ini, tidak semua konflik yang muncul dalam situasi
sosial yang beraneka ragam ini diajukan oleh pihak yang bersengketa ke depan pengadilan.
Banyak konflik baik yang berskala kecil maupun besar diselesaikan dengan cara-cara tersendiri
di luar pengadilan.
SARAN
Dalam proses formulasi kebijakan harus dijelaskan posisi masing-masing aktor, baik aktor yang
berasal dari unsure pemerintah maupun aktor dari masyarakat dan Dalam pembuatan suatu
kebijakan diperlukan model yang tepat yang dapat digunakan. Salah satu model yang dikenal
DAFTAR PUSTAKA
9
https://media.neliti.com/media/publications/136294-ID-analisis-peran-aktor-dalam-formulasi-
keb.pdf https://media.neliti.com/media/publications/284678-penyelesaian-konflik-dalam-conflict-
syst-3d3d5c42.pdf
10