MOMEN INERSIA
Kelompok 4B
Anggota : A. Ronny Yanssen 10.0400
Dede Nurhuda 13.0655
Hamim Haerullah 13.1230
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2014
ABSTRAK
Momen inerssia dapat dimiliki oleh setiap benda, manusia pun memiliki momen
inersia tertentu. Besarnya momen inersia bergantung pada berbagai bentuk benda, pusat
rotasi, jari-jari rotasi dan massa benda. Pada penentuan momen inersia bentuk tertentu
seperti bola silinder pejal, plat segiempat atau bentuk yang lain cenderung lebih mudah
daripada momen inersia benda yang memiliki bentuk tidak sempurna atau tidak beraturan.
Bentuk yang tidak beraturan ini tidak bisa dihitung jari-jarinya sehingga terdapat istilah
jari-jari girasi.
1
DAFTAR ISI
Abstrak …………………………………………………………............................... 1
Daftar Isi ………………………………………………………………....................... 2
Daftar Gambar ……………………………………………………………………... 3
Daftar Tabel ……………………………………………………………………………... 4
BAB 1 Pendahuluan ………………………………………………….………………...... 5
1.1 Latar belakang ………………………………………...…………………… 5
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………... 5
1.3 Mamfaat …………………………...………………………………………… 5
BAB 2 Landasan Teori …………………………………...……………………….... 6
BAB 3 Metodologi Percobaan ……………………………………………………. 10
3.1 Alat dan Bahan Percobaan ……………………………………………. 10
3.2 Jalannya Percobaan ……………………………………………………. 11
BAB 4 Hasil dan Pembahasan ……………………………………………………. 12
4.1 Hasil Pengamatan ……………………………………………………………. 12
4.2 Tugas Akhir ……………………………………………………………. 13
BAB 5 Penutup ……………………………………………………………………. 14
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 14
5.2 Saran ……………………………………………………………………. 14
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………. 15
Lampiran ……………………………………………………………………………. 16
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Suatu benda dapat melakukan gerak melingkar jika pada benda tersebut
bekerja sebuah momen gaya. Akibat momen gaya inilah timbul gerak rotasi dari
gerak rotasi terjadi percepatan sudut, kecepatan sudut dan momen inersia serta
momen gaya (torka).
Momen gaya adalah ukuran resistensi atau kelembapan suatu benda terhadap
perubahan dalam gerak rotasi. Sedangkan momen inersia adalah gaya yang
diberikan oleh benda untuk mempertahankan kecepatan awalnya.
Adapun rumus dari momen inersia adalah I = mr2. Momen inersia diberikan
lambang I dengan demikian momen inersia dari sebuah partikel
bermassa m didefinisikan sebagai hasil kali massa (m) dengan kuadrat jaraknya (r).
Hubungan momen inersia dengan farmasi adalah pada proses pembuatan tablet,
dengan megetahui momen inersianya maka bisa diperkirakan baik dan tidaknya
bentuk-bentuk tablet obat yang akan dihasilkan oleh mesin pencetak obat atau biasa
disebut dengan proses granulasi yaitu pembuatan partikel-partikel gabunagn
senyawa atau dengan yang lainnya.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Dari percobaan yang Kami lakukan pada saat praktik tentang momen kelembaman,
yaitu bisa lebih memahami konsep dari materi momen inersia yang selama ini
hanya diajarkan dalam teori saja. Sedangkan adanya praktikum ini, konsep lebih
terlihat nyata dan memberikan ketrampilan lebih dalam menentukan nilai dari
momen inersia suatu benda.
5
BAB 2
DASAR TEORI
Momen kelembaman ( momen inersia ) sebuah benda titik terhadap suatu poros
tertentu adalah hasil kali massa benda titik tersebut dengan pangkat dua dari jarak benda ke
poros putar
Dalam rumus :
Dengan menganggap benda tegar sebagai jumlah dari massa kecil ∆m1
Jadi : M =∑ ∆ 1
Maka : momen kelembaman ( momen inersia ) benda tegak terhadap suatu poros tertentu
adalah jumlah dari hasil kali tiap elemen ∆ m1 dengan kuadrat jarak elemen tersebut ke
poros
I= ∑ 1
2
. ∆ m1 ............... ( 3. 2.a )
2
I= dm .......................( 3.2.b )
momen inersia terhadap poros melalui titik berat dan yang sejajar sisi a adalah :
o 1momen inersia terhadap poros melalui titik berat yang sejajar sisi a adalah :
Ia = m ( ) ............... ( 3.3 )
6
o momen inersia terhadap poros melalui titik berat dan yang sejajar sisi b adalah :
Ib = m ( ) .............. (3.4 )
o momen inersia terhadap poros melalui titik berat dan sejajar sisi c (lihat gambar 2)
adalah :
Ic = m ( ) .............. ( 3.5 )
o Bila porosnya melalui titik berat dan sejajar poros silinder ( lihat gambar 3 ) maka :
Iu = ) .................. ( 3.6 )
o Bila porosnya melalui titik berat dan sejajar diameter silinder maka :
Jika sebuah benda digantung pada kawat ( tali terci ) maka waktu getar ayunan
tersi ( ayunan putar ) benda tersebut adalah :
T = 2π √
7
Apabila dua buah benda dengan momen kelembaman masing – masing ¡1 dan I2
digantungkan berturut – turut pada suatu kawat pengantung dengan momen
kelembangan IR maka :
T1 = 2π√
T2 = 2π√
Benda tegar tersusun dari banyak partikel yang tersebar di seluruh bagian benda.
Momen inersia suatu benda tegar merupakan jumlah semua momen inersia masing-masing
partikel penyusun benda tegar.
Tinjau penurunan rumus momen inersia sebuah cincin tipis berjari-jari R dan
bermassa M. Jika sumbu rotasi terletak di pusat cincin maka semua partikel penyusun
cincin berjarak r dari sumbu rotasi. Momen inersia cincin tipis sama dengan jumlah
momen inersia semua partikel penyusun cincin.
Setiap partikel penyusun cincin tipis berjarak r dari sumbu rotasi sehingga r 1 = r2 = r3 = r =
R.
8
Rumus momen inersia cincin tipis :
I = M R2
Keterangan :
I = momen inersia cincin tipis, M = massa cincin tipis, R = jari-jari cincin tipis
Bagaimana jika sumbu rotasi tidak terletak di pusat cincin ? Jika sumbu rotasi tidak
terletak di pusat cincin maka rumus momen inersia cincin tipis tidak dapat diturunkan
menggunakan cara di atas karena jarak setiap partikel dari sumbu rotasi berbeda-beda.
Penurunan rumus momen inersia untuk persoalan seperti ini tidak dibahas pada tulisan ini.
9
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
Stopwatch.
10
3.2 Jalannya Percobaan
Ukurlah panjang , lebar dan tebal ( masing-masing P kali )keping persegi panjang.
Ukurlah diameter dan panjang selinder ( masing-masing P kali ).
Timbanglah keping_keping di atas neraca teknis.
Gantunglah keping persegi panjang dengan sisi panjangnya sesajar tali poros putar.
Putar sedikit ( beri simpangan putar sedikit , bukan ditarik ) kemudian
dilepaskan.Ukurlah waktu getar ayunan putarnya sebanyak m kali.( setiap
pengukuran terdiri n buah ayunan putar ).
Ubahlah kedudukan gantung keping tersebut sehingga keping tergantung dengan
tebalnya sejajar kawat poros putar.Lakukan ayunan, dan ukuralah seperti pada
percobaan butir 5.5.
Lakukan serupa percobaan 5.5 atau 5.6 dengan keadaan keping tergantung pada
kawat dan arah lebar sejajar kawat poros putar. Ukurlah seperti percobaan butir
5.5
Ganti keping persegi panjang dengan keping selinder sehingga diametrnya sejajar
kawat poros ayunan putar. Buatlah ayunan putar dan ukurlah T,seperti percobaan
butir 5.5.
11
BAB 4
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Keeping :
D : 4.2 cm
T : 0.1 cm
M : 95.8 gr
Persegi
S : 12.4 cm
T : 0.1 cm
M : 125 gr
12
A. Perhitungan Ayunan dan waktu :
( )
Ia=
( , , ²)
=
= 223,3125
( )
Ia=
( , ²)
=
=725,5125
( )
Ic=
( , )
=
= 937,8
13
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa moemn
inersia sebuah benda tergantung dari massa maupun jarak dari pusat ke titik putarnya,
dalam hal ini yaitu jari-jari.
5.2 Saran
Dalam melakukan penelitian ini, perlu adanya ketelitian dan penguasaan terhadapa
penggunaan dan cara kerja dari alat yang diunakan. Sehingga hasil yang didapat dapat
sesuai dengan yang diharapkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Momen_inersia
http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/30-momen-gaya-momen-inersia
http://www.onfisika.com/2013/01/momen-gaya-dan-momen-inersia.html
15
LAMPIRAN
16