Laporan Seminar KLMPK 1 Alusi Revisi 1 Edit
Laporan Seminar KLMPK 1 Alusi Revisi 1 Edit
DI PUSKESMAS ALUSI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
1. BALBINA BATLAYERI
NIM: P07124121011
2. FATMA NATAR
NIM: P07124121019
i
LEMBARAN PERSETUJUAN
DI PUSKESMAS ALUSI
DI SETUJUI OLEH
KASMIATI,M.Keb
NIP:199112072022032001
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah laporan PKK II
tahap ll dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny.P.M GV PIII AI dengan
usia kehamilan minggu di Puskesmas Alusi
Penyusunan dan pembahasan studi kasus ini mengacu pada teori dan
kasus yang ditemukan dilahan praktek Puskesmas Alusi. Kami berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri kami maupun dalam
pelayanan Kebidanan.
Adapun dapat terselesaikan studi kasus ini atas bimbingan, bantuan
dan dukungan moral, materi dan teknik dari berbagai pihak. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala Puskesmas yang telah mengizinkan kami melaksanakan Praktek di
Puskesmas Alusi
2. Sitti S. Hermanses, SST.,M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan Saumlaki
Poltekkes Kemenkes Maluku
3. BIKOR
4. selaku Pembimbing 1,2,3 Lahan yang telah memberikan saran masukan
untuk menyelesaikan laporan PKK lI tahap ll ini.
5. Ibu selaku Kasmiati,M.Keb selaku pembimbing Institusi yang telah
memberikan bimbingan, usul saran untuk menyelesaikan laporan PKK Il
tahap ll ini.
6. Semua pihak yang telah membantu terselesaikan makalah studi kasus
PKK lI tahap ll ini.
Kami menyadari adanya keterbatasan dan kekurangan kami dalam
penyusunan makalah ini. Karena itu kami menyampaikan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya dan untuk mencapai kesempurnaan laporan ini,
maka kami siap menerima kritik dan saran yang membangun sehingga
berguna demi perbaikan penyusunan laporan ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ..................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan ................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kehamilan .............................................................. 4
B. Konsep teori asma pada ibu hamil ............................................ 5
C. Defenisi kekurangan energi kronik ........................................... 7
D. Penyakit Kek pada ibu hamil ..................................................... 10
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
I. Pengumpulan Data Dasar ........................................................ 13
II. Merumuskan Diagnosa / Masalah Kebidanan ......................... 20
III. Diagnosa Potensial .................................................................. 22
IV. Tindakan Segera ..................................................................... 22
V. Rencana Tindakan ................................................................... 22
VI. Pelaksanaan ............................................................................ 22
VII. Evaluasi ................................................................................... 23
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 25
B. Saran ....................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 2020. Antenatal
care selama kehamilan untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi
terhadap kehamilan dan persalianan juga dapat menurunkan angka
kematian ibu dan membantu keadaan janin. Idealnya bila wanita hamil
mau memeriksa kehamilanya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-
kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut
cepat di ketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak
baik terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan
Antenatal care.
Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh seorang ibu hami dapat
dilihat dari cakupan pelayanan antenatal, salah satunya yaitu cakupan
pelayanan antenatal dapat dipantau melalui cakupan pelayanan K1 dan
K6. Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan dan
tidak tergantung usia kehamilan (K1), sedangkan cakupan kunjungan ibu
hamil K6 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar paling sedikti 6 kali disuatu wilayah kerja pada
kurung waktu tertentu.Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan
antenatal setidaknya 6 kali.
Kementerian Kesehatan RI tahun 2021. Menetapkan pemeriksaan ibu
hamil atau antenatal care (ANC) dilakukan minimal sebanyak 6 kali
selama 9 bulan sebagai bentuk komitmen untuk penyediaan layanan
esensial bagi ibu hamil. Untuk mendukung aktivitas ini, Kemenkes tengah
dalam proses menyediakan USG di seluruh Provinsi di Indonesia.
1
Perkumpulan Obstetri dan ginekologi Indonesia (POGI) Cabang maluku
bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku untuk melatih
dokter umum melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) tahun 2022.
Angka kematian ibu masi dikisaran 305 per 100 ribu kelahiran hidup,
belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100 ribu KH
menurut POGI di tahun 2022.
Di Maluku angka kematian ibu hamil di 2021 sebanyak 63 kasus
2022….?
Angka kematian ibu akibat kehamilan usia muda masi tergolong
tinggi. Kematian ibu berkolerasi dengan berbagai faktor sosial-ekonomi,
faktor terkait perawatan kesehatan, beban penyakit dan interaksi
kompleksnya.
Pentingnya pemeriksaan kehamilan (ANC) di fasilitas kesehatan
adalah salah satu solusi efektif dalam menurunkan angka kematian ibu
(AKI) dan angka kematian bayi (AKB) adalah dengan cara meningkatkan
pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang
disebabkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Di samping itu,
dibutuhkan partisipasi serta kesadaran ibu terhadap pentingnya
pemeriksaan kehamilan di fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan.
Masalah gizi dalam kehamilan yang dihadapi masyarakat Indonesia
adalah KEK pada ibu hamil, Data yang dilaporkan oleh WHO bahwa
secara global angka kejadian KEK pada kehamilan ada pada range
persentase 35- 75%. Pada tahun 2020 angka resiko kejadian KEK di
Indonesia sebesar 9,7% pada ibu hamil (Kemenkes, 2021). Kekurangan
Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (Kronik) yang mengakibatkann timbulnya gangguan kesehatan
pada ibu secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi. Kekurangan
2
energi kronik (KEK) merupakan suatu keadaan dimana terjadi
kekurangan asupan energi dan protein secara terus-menerus dalam hal
ini pada ibu hamil yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu (Hartati
Bahar, 2020).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal
pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan
melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.
Dengan kata lain, kualitas bayi yang dilahirkan sangat bergantung pada
keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Ibu dengan status gizi
kurang (kurus) sebelum hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk
melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status
gizi baik (normal). Ibu hamil yang 2 mengalami masalah gizi yaitu ibu
hamil yang mengalami kekurangan Energi Kronik (KEK), status gizi ibu
hamil dapat diukur secara antropometri/pengukuran lingkar lengan atas
(LILA). Asupan energi dan protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil
dapat menyebabkan kekurangan energi kronik (KEK). Wanita hamil
beresiko mengalami KEK jika memiliki lingkar lengan atas (LILA). Asupan
energi dan protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil dapat
menyebabkan kekurangan energi kronik (KEK). Wanita hamil beresiko
mengalami KEK jika memiliki lingkar lengan atas (LILA) <23,5 cm (Bakri
Sri Handayani, 2021).
SENDANGKAN DATA ANGKA KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN IBU
HAMIL DI PKM ALUSI PADA 3 TAHUN TERAKHIR SEBANAYAK……
ORANG DIMANA PADA TAHUN 2020….ORANG, TAHUN
2021….ORANG, TAHUN 2022….ORANG. DATA TERSEBUT
MENUNJUKAN ………………
APA PENATALAKSANAAN IBU YANG MENAGALAMI KEK PADA IBU
HAMIL………………..
3
BERDASARKAN DATA DI ATAS MAKA KAMI TERTARI MALAKUKAN
STUDI KASUS TENTANG……………JUDUL………
TAMBAHAKAN DATA IBU HAMIL DI PKM ALUSI DALAM 3 TAHUN
TERKIR YAITU 2020,2021,2022. KEMUDIAN TAMBAHKAN DATA KEK
TAHUN 2020,2021,2022 DATANYA DARI PKM ALUSI
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. P.M GV PIII AI
umur kehamilan 30 minggu 1 hari dengan Asma dan kekurangan energi
kronik (KEK) di Puskesmas Alusi
C. Tujuan
Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada Ny. P.M
GV PIII AI umur kehamilan 30 minggu 1 hari dengan Asma dan
kekurangan energi kronik (KEK) di Puskesmas Alusi
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang
penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan riwayat
Asma dan Kek pada usia kehamilan 30 minggu 1 hari dan dapat
menerapkan teori dan praktek kebidanan .
2. Dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
sudah ada serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya
untuk Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan riwayat Asma dan
Kek pada usia Kehamilan 30 minggu 1 hari di Puskesmas Alusi
3. Ibu dapat mengetahui kemajuan proses kehamilan-nya serta
memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janin yang
ada di dalam rahimnya
4 Dapat digunakan sebagai kontribusi dalam menanamkan minat,
motivasi dan sikap dari mahasiswa sehingga dapat meningkatkan
4
prestasi belajar bagi mahasiswanya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
13
2. Tanda-Tanda Kehamilan
Terlambat menstruasi adalah tanda-tanda awal hamil yang paling
umum. Namun, ada juga wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak
teratur sehingga ia tidak menyadari kehamilannya. Untuk
memudahkan, berikut tanda-tanda hamil mulai dari yang paling umum
sampai jarang wanita alami.
ciri-ciri hamil yang paling umum wanita alami adalah:
1. Terlambat Menstruasi
Terlambat menstruasi adalah tanda pasti hamil yang paling umum
dialami. Biasanya, ciri-ciri hamil adalah tidak terjadinya menstruasi
setelah 4-5 hari atau lebih sejak tanggal seharusnya. Jika ada
pembuahan, sel telur akan menempel di dinding rahim dan terus
berkembang menjadi janin dalam waktu 9 bulan. Setelah implantasi,
tubuh akan melepaskan hormon HCG yang bertugas menjaga
kehamilan. Hormon ini juga yang memerintahkan indung telur untuk
berhenti memproduksi sel telur baru ketika hamil. Oleh karena itu,
tidak akan ada sel telur yang luruh menjadi darah haid. Namun,
perlu calon ibu pahami bahwa terlambat menstruasi juga bisa terjadi
karena beberapa faktor, salah satunya yaitu ketidakseimbangan
hormo
2. Perubahan Payudara dan Puting
Perubahan payudar termasuk tanda tidak pasti dari gejala hamil
muda yang ibu rasakan. Ini karena perubahan tersebut bisa
menyerupai gejala yang biasa dialami menjelang menstruasi.
Munculnya ciri-ciri hamil ini karena peningkatan jumlah hormon
progesteron serta estrogen.
Payudara ibu hamil umumnya akan terasa lebih kencang. Bahkan,
dalambeberapa kasus, payudara terasa nyeri, sensitif, dan tidak
nyaman. Selain itu, warna putingnya juga memerah dan menonjol
14
serta areola (area sekitar puting) berubah warna menjadi lebih
hitam. Ibu juga akan melihat garis-garis urat pada area di sekitar
puting susu. Hormon kehamilan meningkatkan aliran darah menuju
area tersebut demi mempersiapkan produksi Asi.
3. Mual dan Muntah
Salah satu tanda-tanda hamil yang umum dirasakan adalah mual
atau morning sickness. Mual dapat dialami dengan atau tanpa
muntah. Meski lebih sering terjadi pada pagi hari, mual dan muntah
saat hamil juga bisa terjadi sepanjang hari saat siang, sore, atau
malam.
4. Cepat Lemas dan Lelah
Tubuh yang terasa mudah lelah dan lemah meski tidak melakukan
sesuatu yang berat bisa menjadi tanda-tanda hamil, meski belum
pasti.
Ibu hamil bisa mengalami kelelahan luar biasa bahkan saat usia
kehamilannya baru satu minggu. Penyebabnya, yaitu hormon
progesteron selama masa awal kehamilan yang membuat calon ibu
lebih cepat mengantuk. Selain itu, tubuh ibu akan melemahkan
sistem imunnya sebelum implantasi agar embrio dapat melekat dan
menetap di rahim.
5. Sering Buang Air Kecil
Sering buang air kecil merupakan tanda awal kehamilan yang paling
sering tidak disadari. Biasanya, kondisi ini mulai terjadi sekitar 6-8
minggu setelah pembuahan.Pada awal kehamilan, sering kencing
diakibatkan oleh tingginya hormon hCG.
15
3. Kunjungan Kehamilan
Antenatal care atau biasa disebut dengan pelayanan antenatal
merupakan salah satu bentuk perawatan dan pemeriksaan bagi ibu
hamil dalam mempersiapkan kedatangan calon buah hati. Pelayanan
antenatal ini meliputi konseling mengenai kehamilan, persiapan
persalinan, dan pemeriksaan sebagai upaya deteksi dini adanya tanda
bahaya atau kelainan yang dialami oleh ibu dan janin. Dalam
pelayanan tersebut, ibu juga akan diberikan pengetahuan untuk
menjaga dan merawat kehamilannya, mulai dari aktivitas, pemenuhan
nutrisi dan pola makan, hingga pemenuhan tablet tambah darah
semasa kehamilan.
Pelayanan antenatal di masa kehamilan dilakukan sebanyak minimal 6
kali kunjungan dengan pembagian 2 kali di trimester pertama
(kehamilan usia sampai 12 minggu), 1 kali di trimester kedua
(kehamilan usia 12-26 minggu), dan 3 kali di trimester ketiga
(kehamilan usia 24-40 minggu). Kunjungan pertama akan
dilakukan screening kesehatan awal. Kemudian pada kunjungan
kedua, ketiga, keempat, dan keenam akan dilakukan tindak lanjut
sesuai dengan hasil screening pada kunjungan pertama. Sedangkan
pada kunjungan kelima di trimester tiga akan
dilakukan screening mengenai faktor risiko persalinan, penentuan
tempat persalinan, dan penilaian kemungkinan ada atau tidaknya
rujukan terencana.
16
4. Tanda Bahaya Kehamilan
a. Trimester l
1. Perdarahan hebat
2. Sakit perut berat
3. Kram perut yang hebat
4. Mual dan muntah berat
5. Nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil
6. Demam tinggi
7. Keputihan abnormal
b. Trimester ll
1. Keputihan yang tidak normal (berair, berlendir, atau berdarah)
2. Rasa sakit pada perut bagian bawah atau panggul
3. Sakit punggung
4. Kram perut, dengan atau tanpa diare
5. Kontraksi atau pengencangan rahim yang teratur dan konsisten
(lebih dari empat kontraksi dalam satu jam)
6. Sakit kepala yang tidak hilang meski sudah minum obat
7. Penglihatan kabur atau melihat bintik-bintik, dengan atau tanpa
sakit kepala
c. Trimester lll
1. Perdarahan dari vagina
2. Kebocoran cairan ketuban melalui vagina
3. Keputihan dalam jumlah banyak yang mendadak
4. Pembengkakan yang tiba-tiba atau parah di wajah, tangan, atau jari
5. Sakit kepala parah atau yang tidak kunjung hilang
6. Sakit atau kram di perut bagian bawah atau sakit punggung yang parah
7. Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
17
8. Penurunan produksi urine
9. Menggigil atau demam
10. Pergerakan janin di kandungan kurang
11. Beberapa bagian tubuh membengkak
12. Terjadi pendarahan
18
perantaraan penyebarannya melalui udara (air borne) dan allergen
yang muncul secara musiman (seasonal).
2) Idiopatic atau nonallergic asthma/instrinsic
Merupakan jenis asma yang tidak berhubungan secara langsung
denganallergen spesifik. Faktor-faktor seperti common cold, infeksi
saluran nafas atas, aktivitas, emosi dan polusi lingkungan
dapat menimbulkan serangan asma.
3) Asma campuran
Merupakan bentuk asma yang paling sering ditemukan.
Dikarakteristikan dengan bentuk kedua jenis asma alergi dan
idiopatik atau nonalergik.
2. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi
timbulnya serangan asma brokial yaitu:
1) Faktor predisposisi
Genetik Faktor yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun
belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang
jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya
mempunyai keluarga dejat juga menderita penyakit alergi.
Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena
penyakit asma bronkial jika terpapar dengan faktor
pencetus.Selain itu hipersensitivitas saluran pernapasannya juga
bisa diturunkan.
2) Faktor presipitasi
a. Allergen
Allergen dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Inhalan
19
Inhalan yang masuk melalui saluran pernapasan. Contoh:
debu, bulubinatang, serbuk bunga, spora bunga, spora
jamur, bakteri dan polusi.
2. Ingestan
Ingesten yang masuk melalui mulut. Contoh: makanan dan
obat-obatan.
3. Kontaktan
Kontakan yang masuk melalui kontak dengan kulit.
Contoh : perhiasan, logam dan jam tangan.
b. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin
sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin
merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma.
Kadang- kadang serangan berhubungan dengan musim.
c. Stress
Stress atau gangguan emosi dapat menjadi pencetus
serangan asma. Selain itu juga bisa memperberat serangan
asma yang sudah ada.
d. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja mempunyai hubungan langsung dengan
sebab terjadinya serangan isalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industry tekstil, pabrik asbes, polisi
lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
e. Olahraga atau aktifitas jasmani
Sebagian besar penderita asma akan mendapat
serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau
berolahraga yang berat. Lari cepat paling mudah
menimbulkan serangan asma.Serangan asma karena
20
aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas
tersebut.asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja.
3. Anatomi Fisiologi
1) Saluran Pernapasan Bagian Atas
a. Rongga Hidung
Hidung terdiri atas dua nostril yang merupakan pintu masuk
menuju ronggahidung. Rongga hidung adalah dua kenal
sempit yang satu sama lainnyadipisahkan oleh septum.
Dinding rongga hidung dilapisi oleh murkosarespirasi
serta sel epitel batang, bersila, dan berlapis semu. Mukosa
tersebut menyaring, menghangatkan, dan melembapkan
udara yang masuk melalui hidung. Vestibulum merupakan
bagian dari rongga hidung yang berambut dan berfungsi
menyaring partikel-partikel asing berukuran besar agar tidak
masukke saluran pernapasan bagian bawah.
b. Sinus Paranasal
Sinus paranasal berperan dalam menyekresi mukus, membantu
pengaliran air mata melalui saluran nasolakrimalis, dan
membantu dalam menjaga permukaan rongga hidung
tetap bersih dan lembap. Sinus paranasal juga termasuk
dalam wilayah pembau dibagian posterior rongga hidung.
Wilayah pembau tersebut terdiri atas permukaan inferior
palatum kribriform, bagian superior septum nasal, dan bagian
superior konka hidung. Reseptor di dalam epitel pembau ini
akan merasakan sensasi bau.
c. Faring
21
Faring (tekak) adalah pipa berotot yang bermula dari dasar
tengkorak dan berakhir sampai persambungannya dengan
esofagus dan batas rawan tulang rawan krikoid. Faring
terdiri atas tiga bagian yang dinamai berdasarkan
letaknya, yakni nasofaring (di belakang hidung),
orofaring (di belakang mulut), dan laringfaring (di belakang
laring) jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Paru
kanan lebih besar dari paru kiri. Selain itu, paru juga dibagi
menjadi tiga lobus, satu lobus pada paru kanan dan dua lobus
pada paru kiri.
d. Pleura
Pleura merupakan kantung tertutup yang terbuat dari
membran (masing-masing untuk setiap paru) yang didalamnya
mengandung cairan serosa. Paru terinvaginasi (tertekan dan
masuk ke dalam) lapisan ini, sehingga membentuk dua lapisan
penutup. Satu bagian melekat kuat pada paru dan bagian
lainnya pada dinding rongga thoraks.
e. Otot-otot Pernapasan
Otot-otot pernapsaan merupakan sumber kekuatan untuk
mengembuskan udara. Diafragma (dibantu oleh otot-otot yang
dapat mengangkat dan tulang dada) merupakan otot utama
yang ikut berperan meningkatkan volume paru.Saat inspirasi,
otot sternokleidomastoideus, otot skalenes, otot pektoralis
minor, otot seratus anterior, dan otot interkostalis sebelah
luar mengalami kontraksi sehingga menekan diafgrama
ke bawah dan mengangkat rongga dada untuk membantu
udara masuk ke dalam paru. Pada fase ekpirasi, otot-otot
transversal dada, otot interkostalis sebelah dalam, dan otot
abdominal mengalami kontraksi, sehingga mengangkat
22
diagfragma dan menarik rongga dada untuk mengeluarkan
udara dari paru kontraksi otot pada salurn napas meningkatkan
resistensi jalan napas peningkatan sekresi mukosa mukosa dan
halangan saluran napas hiperinflasi paru dengan peningkatan
volume sisa hiperaktivitas bronkial yang diakibatkan oleh
histamin, prostaglandin dan leukotrin.Degranulasi sel tiang
menyebabkan terjadinya asma dengan cara jadi pencegah
kimia, yang pemicu peningkatan resistensi jalan napas
dan kejang bronkus. Pada kasus kehamilan alkalosis
pernafasan tidak bisa dipertahankan diawal mengecil
ventilasi, dan terjadilah asidosis. Akibat perubahan nilai
gas darah arteri pada kehamilan (penurunan PCO dan
peningkatan pH). Pasien dengan perubahan nilai gas darah
srteri secara signifikan merupakan factor resiko terjadinya
hipoksemia keibuan,hipoksia janin yang berkelanjutan dan
gagal napas
4. Komplikasi
Asma yang parah dapat menyebabkan status asmatikus. Kondisi ini
terjadi ketika penderita asma tidak merespons pengobatan biasa
sehingga perlu ditangani di rumah sakit. Status asmatikus dapat
menimbulkan sejumlah komplikasi pada penderita asma, yaitu:
a. Gagal napas, akibat saluran pernapasan melebar dan penuh lendir
b. Henti jantung, yang terjadi akibat kekurangan oksigen
c. Hipoksemia, yaitu kerusakan atau kematian otak akibat darah tidak
mengandung cukup oksigen dalam waktu yang lama
d. Alkalosis respiratorik, yang terjadi ketika tubuh kekurangan
karbondioksida akibat bernapas terlalu cepat
23
e. Hiperkarbia, terutama pada pengguna ventilator, akibat
ketidakmampuan paru-paru dalam membuang karbondioksia
sehingga menumpuk di dalam tubuh
f. Pneumotoraks, yaitu ketika paru-paru kolaps atau rusak sehingga
udara bocor ke ruang di antara paru-paru dan dinding dada
g. Pneumonediastinum, yang terjadi ketika udara bocor dari paru-
paru ke rongga dada asma juga dapat menyebabkan
penderita mengalami komplikasi lain yang memengaruhi
kualitas hidup, berupa:
a. Gangguan pada aktivitas sehari-hari, seperti tidur, bekerja,
dan bersekolah
b. Penyempitan saluran pernapasan secara permanen
sehingga memengaruhi kemampuan bernapas
c. Efek samping akibat penggunaan obat asma dalam jangka
panjang
d. Gangguan pertumbuhan dan gangguan belajar pada anak-
anak
e. Risiko stres, cemas, dan depresi yang lebih tinggi pada
orang dewasa
5. Penatalaksanaan Asma Pada Ibu Hamil
Membuat kunjungan dengan dokter untuk mendapatkan
penangangan medis apabila asma kambuh sewaktu-waktu. Dokter
akan membantu anda dalam meringankan kecemasan dalam diri
anda yang memiliki resiko memicu asma memperparah keadaan
anda. Minum obat sesuai dengan resep dokter untuk menghindari
efek samping yang negatif terhadap perkembangan bayi Anda
24
Kurang energi kronis merupakan keadaan di mana ibu penderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu.
Kekurangan energi kronik dapat terjadi pada wanita usia subur
(WUS) dan pada ibu hamil (bumil). Kurang gizi akut disebabkan oleh
tidak mengkonsumsi makanan dalam Jumlah yang cukup atau
makanan yang baik dari segi kandungan gizi untuk satu periode
tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein untuk
melawan muntah dan mencret (muntaber dan ineksi lainnya). Gizi
kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan
dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam
periode/kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein
dalam jumlah yang cukup, atau juga disebabkan menderita muntaber
atau penyakit kronis lain-nya.
25
dalam rahimnya akan bersaing dengan tubuh ibu untuk
memperoleh zat gizi yang dibutuhkan. Hal ini karena keduanya
sama-sama mengalami pertumbuhan.Sementara itu, ibu yang
hamil pada usia yang terlalu tua juga membutuhkaan energi yang
besar untukmenunjang fungsi organnya yang semakin melemah.
Oleh karena itu, usia kehamian yang paling direkomendasikan
berkisar antara 20-34 tahun.
3. Penatalaksanaan
1. Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil
2. Ketersediaan pangan yang memadai di rumah tangga
3. Penyuluhan mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi
kehamilan
26
4. Perubahan kebiasaan atau pola makan agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
27
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Data Subjektif
A. Identitas
Suku/Bangsa : Saumlaki/Indonesia
28
Pekerjaan : IRT/ Petani
B. Anamnesa
1. Keluhan utama pada waktu masuk (Alasan datang)
Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya yang ke 6 ,
terakhir haid 7 bulan yang lalu ini anak ke-5 sudah pernah
melahirkan 3 kali, pernah keguguran 1 kali, ibu pernah
menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan.
2. Riwayat Menstruasi
a. Menarche
Ibu mengatakan menstruasi pertama kali pada umur 15 tahun
b. Siklus
Ibu mengatakan jarak menstruasi sekarang dengan menstruasi
yang akan datang adalah 28 hari
c. Lama
Ibu mengatakan biasa menstruasi selama 6-7 hari
d. Banyaknya
Ibu mengatakan biasannya sehari ganti pembalut 3 kali
e. Teratur/tidak teratur
Ibu mengatakan menstruasinya teratur
f. Sifat darah
Ibu mengatakan darah menstruasi biasanya encer dan
berwarna merah segar
g. Dismenorhea
Ibu mengatakan kalau menstruasi tidak pernah merasakan nyeri
perut sampai menggangu aktivitas
29
3. Riwayat Hamil
4. Riwayat penyakit
2) Ginjal
Ibu mengatakan tidak pernah merasa sakit pada pinggang
kanan dan tidak pernah mengeluh sakit saat BAK
3) Asma
30
Ibu mengatakan sering sesak nafas saat melakukan aktifitas
yang berat
4) TBC
Ibu mengatakan tidak pernah batuk sampai berbulan-bulan
5) Hepatitis
Ibu mengatakan pada kulit,wajah,mata,dan kuku tidak
pernah berwarna kuning
6) DM
Ibu mengatakan tidak perna merasa lapar dan haus pada
malam hari Dan tidak sering BAK lebih dari 7 kali pada
malam hari
7) Hipertensi
Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak perna lebih dari
140/90 mmHg
8) Epilepsi
Ibu mengatakan tidak perna mengalami kejang sampai
keluar busa dari mulut.
31
e. Riwayat operasi
Ibu mengatakan belum perna melakukan operasi maupun
tindakan bedah apapun
5. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan status perkawinannya sah, menikah satu kali
pada umur 17 tahun dengan suami umur 27 tahun
6. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi suntik 3
bulan selama 6 bulan sampai kehamilan yang sekarang
a. Nutrisi
1. Sebelum hamil
Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi kecil dengan
nasi, sayur, lkan, minum kurang lebih 6 gelas air putih
2. Selama hamil
Ibu mengatakan nafsu makannya semakin menurun yaitu 2
kali sehari porsi kecil dengan nasi,sayur, ikan, minum
kurang lebih 6 gelas air putih.
b. Eliminasi
1. Sebelum hamil
Ibu mengatakan BAK 5-6 kali/hari warnah kuning jernih,dan
bau khas urine, BAB 1x/hari konsistensi lunak, warna
kuning dan bauh khas feses
2. Selama hamil
Ibu mengatakan BAK 6-7X/hari warnah kuning jernih, dan
bau khas urine, BAB 1X/hari konsistensi lunak, warna
kuning dan bau khas feses
32
c. aktifitas
1. Sebelum hamil
Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga
sendirian
2. Selama hamil
Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah di bantu oleh
suami
d. Istirahat/tidur
1. Sebelum hamil
Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 1 jam/hari dari jam
13:00–14:00 Wit dan tidur malam kurang lebih 6 jam/hari
dari jam 00:00-06:00 Wit
2. Selama hamil
Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 2 jam/hari dari jam
12:00-14:00 Wit dan tidur malam kurang lebih 6 jam/hari
dari jam 00:00-06:00 Wit
e. Seksualitas
1. Sebelum hamil
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3 kali
seminggu
2. Selama hamil
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 kali
seminggu
f. Personal hygiene
1. Sebelum hamil
33
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, Gosok gigi 2x/hari, Keramas
3x/minggu
2. Selama hamil
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas
2x/minggu
g. Psikologi
1. Perasaan menghadapi kehamilan ini.
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini.
2. Kehamilan ini direncanakan/tidak
Ibu mengatakan kehamilannya ini sangat direncanakan.
34
Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV
TD : 90/60 mmHg
R : 20 x/menit
N : 88 x/menit
S : 36,7oC
d. Antropometri
TB : 150cm
BB Sebelum hamil :
BB Sekarang : 48 kg
LILA : 21cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Rambut
Inspeksi : Rambut bersih, tidak rontok
b. Kepala
Inspeksi: tidak ada ketombe
Palpasi: Tidak ada edema,
c. Muka
Inspeksi: Simetris, tidak ada cloasma gravidarum
Palpasi : tidak ada edema.
d. Mata
Inspeksi: Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak
35
ada strabismus, tidak ada katarak, dan tidak ada
kebutaan
e. Telinga
Inspeksi: Simetris, ada daun telinga, ada lubang telinga, tidak keluar
cairan dari telinga dan tidak ada serumen
f. Hidung
Insepksi: Simetris, ada septun nasal, tidak ada polip tidak ada
Perkusi: Pernapasan cuping hidung
g. Mulut
Inspeksi: Mukosa bibir pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada
kelainan kongenital seperti labioskisis dan
labiopalatoskisis
h. Gigi
Inspeksi: Gigi agak kekuningan, gusi tidak berdarah dan
tidak bengkak, ada karies pada gigi dan gigi berlubang
i. Leher
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, dan tidak ada pembesaran
vena jugularis
j. Dada
Inspeksi: Tidak ada retraksi dinding dada
k. Ketiak
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
l. Payudara
36
Inspeksi: Simetris, puting susu menonjol, areola hiperpigmentasi
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
m. Abdomen
3) Leopold III
Teraba bulat keras dan melenting yang berarti (Letak kepala)
4) Leopold IV
Kedua jari-jari tangan masih dapat menyatuh (Convergen)
Auskultasi: DJJ terdengar pada perut sebelah kanan ibu,
frekuensi 140x/m (Teratur) Tabsiran Berat Janin : 25-12x155=
2.015 gram
n. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada keputihan yang berlebihan, tidak keluar darah
dan tidak berbau ibu tidak terinfeksi penyakit menular
seksual
1) Ekstremitas atas
Inspeksi: Simetris
Palpasi: Tidak ada edema
37
2) Ekstremitas bawah
Inspeksi:Tidak ada varises
Palpasi: Tidak ada edema
Perkusi: Refleks patela positif kanan (+), kiri (+)
V. Rencana Tindakan
Tanggal: 10 November 2023
Jam : 10:00 Wit
1) Beritahukan hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu dan janin kepada
ibu
2) Berikan KIE tentang pemenuhan nutrisi pada ibu hamil
3) Berikan KIE tentang pola istirahat
4) Berikan KIE tentang mobilisasi
5) Beritahu ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester lll
6) Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
38
7) Menganjurkan ibu, suami, dan keluarga untuk persiapan dalam
menghadapi persalinan contohnya: Persiapan pakaian ibu dan bayi,
persiapan peralatan bayi, persiapan dana untuk persalinan, persiapan
kendaraan untuk mengatar ibu ke puskesmas atau rumah sakit,
persiapan pendonor darah jika dalam persalinan ibu mengalami
perdarahan, dan persiapan BPJS jika ibu pelum punya.
8) Menganjurkan ibu untuk melakukan persalinan di Puskesmas atau
Rumah Sakit
9) Menganjurkan ibu untuk kembali melakukan pemeriksaan ulang pada
tanggal 17 Desember 2023 atau jika ada keluhan segera kembali
melakukan pemeriksaan tanpa berpatokan pada tanggal di atas.
Vl. IMPLEMENTASI
Tanggal: 10 November 2023
Jam : 10:15 Wit
1) Beritahukan hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu dan janin kepada
ibu
2) Berikan KIE tentang pemenuhan nutrisi pada ibu hamil
3) Berikan KIE tentang pola istirahat
4) Berikan KIE tentang mobilisasi
5) Beritahu ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester lll
6) Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
7) Menganjurkan ibu, suami, dan keluarga untuk persiapan dalam
menghadapi persalinan contohnya: Persiapan pakaian ibu dan bayi,
persiapan peralatan bayi, persiapan dana untuk persalinan, persiapan
kendaraan untuk mengatar ibu ke puskesmas atau rumah sakit,
39
persiapan pendonor darah jika dalam persalinan ibu mengalami
perdarahan, dan persiapan BPJS jika ibu pelum punya.
8) Menganjurkan ibu untuk melakukan persalinan di Puskesmas atau
Rumah Sakit
9) Menganjurkan ibu untuk kembali melakukan pemeriksaan ulang pada
tanggal 17 November 2023 atau jika ada keluhan segera kembali
melakukan pemeriksaan tanpa berpatokan pada tanggal di atas.
VII. Evaluasi
Tanggal: 10 November 2023
Pukul: 10:25 Wit
1) Ibu sudah tau tentang kondisi ibu dan janin-nya
2) Ibu sudah tau dan mengerti tentang pentingnya pemenuhan nutrisi
pada ibu hamil
3) Ibu sudah tau dan mengerti tentang pola istirahat yang baik dan benar
4) Ibu sudah tau dan mengerti tentang pentingnya mobilisasi pada ibu
hamil
5) Ibu sudah tau dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
pada Trimester lll
6) Ibu sudah tau dan mengerti tentang tanda-tanda persalinan
40
7) Ibu dan keluarga bersediah untuk melakukan persiapan dalam
menghapai persalinannya
8) Ibu bersediah untuk melakukan persalinan di Puskesmas atau Rumah
Sakit
9) Ibu bersediah untuk kembali melakukan pemeriksaan ulang pada
tanggal 17 November 2023 atau jika ada keluhan
41
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan yang diberikan pada Ny. P.M GV PIII AI umur kehamilan 30
minggu 1 hari dengan Asma dan kekurangan energi kronik (KEK) di
Puskesmas Alusi telah dilakukan secara standar pelayanan antenatal
care. Dimana pada pelayanan ibu mengalami Asma dan KEK. Telah
dilakukan penatalaksanaan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat mengemukakan
beberapa saran:
1. Mahasiswa diharapkan membandingkan antara teori yang telah
didapatkan di kampus dengan kasus yang terjadi. Serta mahasiswa
mendapatkan pengalam dalam mempelajari kasus-kasus pada saat
praktik dalam bentuk manajemen SOAP.
2. Seorang bidan perlu untuk meningkatkan pelayanan asuhan
kebidanan terutama dalam mencegah timbulnya Asfiksia, Abortus,
Anemia, dan lain-lain. Seorang bidan juga harus mampu mengambil
keputusan klinik secara cepat dan tepat untuk menghindari masalah-
masalah pada ibu dan janin.
3. Ibu hamil harus rajin dalam melakukan pemeriksaan minimal 6 kali
selama kehamilan-nya untuk meningkatkan pengetahuannya serta
mengetahui kemajuan pertumbuhan janin-nya
4. Diharapkan institusi tetap menjadi sumber pustaka dan dapat
memberi wadah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang
Asuhan Kebidanan bagi mahasiswa.
42
DAFTAR PUSTAKA
43