Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

Pendidikan Kesehatan dengan Komunikasi Secara Efektif

Oleh:
Khofidhotur Rohmah
NIM. 23106016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa :
Kasus Laporan Pendahuluan / Asuhan Kebidanan :
Ruang Praktik :
Rumah Sakit / Lahan Praktik :

Jember, November 2023

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

............................................ ............................................
NIK/NIDN NIK/NIDN

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya mampu mengerjakan laporan ini yang
membahas tentang pendidikan kesehatan dengan komunikasi secara efektif.
Dalam rangka memenuhi target mata kuliah keterampilan dasar kebidanan
dan praktek klinik. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas dr. Soebandi Jember.
2. Pembimbing Akademik Universitas dr.Soebandi Jember.
3. Kepala Ruangan.
4. Pembimbing Klinik.
5. Semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan atau laporan
ini.
Tentunya laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
sempurnaanya laporan ini.

Jember, November 2023

Khofidhotur Rohmah

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................6
1.4 Metode Penulisan......................................................................................6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1 Pendidikan Kesehatan...............................................................................7
2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan......................................................7
2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan............................................................7
2.1.3 Sasaran Pendidikan Kesehatan..........................................................7
2.1.4 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan..............................................8
2.1.5 Media dalam Pendidikan Kesehatan..................................................9
2.1.6 Strategi dan Metode Pendidikan Kesehatan.....................................10
2.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dalam Pendidikan
Kesehatan........................................................................................................12
2.2 Komunikasi Secara Efektif.....................................................................13
2.2.1 Pengertian Komunikasi Secara Efektif............................................13
2.2.2 Keuntungan dalam Komunikasi Secara Efektif...............................13
2.2.3 7C dalam Komunikasi Secara Efektif..............................................14
2.2.4 Hal-Hal yang Harus di Perhatikan dalam Komunikasi Secara Efektif
14
2.2.5 Faktor-faktor yang tidak mendukung komunikasi efektif................15
2.2.6 Aspek yang harus di bangun dalam komunikasi secara efektif.......15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri


keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang
didalamnya perawat sebagai perawat pendidik. Komunikasi merupakan alat yang
efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia. Peran bidan dan tenaga
kesehatan lainnya menempatkan komunikasi menjadi penting. Terdiri dari dua
istilah: komunikasi dan efektif. Komunikasi adalah proses menyampaikan atau
berbagi informasi, pikiran, dan perasaan melalui lisan, tulisan, atau bahasa tubuh.
Sedangkan efektif menurut KBBI, berarti “ada efeknya” (akibatnya, pengaruhnya,
kesannya) atau “dapat membawa hasil; berhasil guna”. Kata efektif juga sering
diartikan sebagai “mencapai sasaran yang diinginkan”(Notoadmojo, 2013).

1.2 Rumusan Masalah

A. Pendidikan Kesehatan
a. Apa pengertian pendidikan kesehatan ?
b. Apa tujuan pendidikan kesehatan ?
c. Siapa sasaran pendidikan kesehatan ?
d. Dimana ruang lingkup pendidikan kesehatan ?
e. Apa saja media dalam pendidikan kesehatan ?
f. Bagaimana strategi dan metode pendidikan kesehatan ?
g. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pendidikan kesehatan ?
B. Komunikasi Secara Efektif
a. Apa pengertian komunikasi secara efektif ?
b. Apa saja keuntungan dalam komunikasi secara efektif ?

5
c. Sebutkan 7C dalam komunikasi secara efektif ?
d. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi secara
efektif ?
e. Bagaimana faktor-faktor yang tidak mendukung komunikasi secara
efektif ?
f. Sebutkan aspek yang harus di bangun dalam komunikasi secara
efektif ?

1.3 Tujuan

A. Pendidikan Kesehatan
a. Untuk mengetahui pengertian pendidikan kesehatan.
b. Untuk mengetahui tujuan pendidikan kesehatan.
c. Untuk mengetahui sasaran pendidikan kesehatan.
d. Untuk mengetahui ruang lingkup pendidikan kesehatan.
e. Untuk mengetahui media dalam pendidikan kesehatan.
f. Untuk mengetahui strategi dan metode pendidikan kesehatan.
g. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
dalam pendidikan kesehatan.
B. Komunikasi Efektif
a. Untuk mengetahui pengertian komunikasi secara efektif.
b. Untuk mengetahui keuntungan dalam komunikasi secara efektif.
c. Untuk mengetahui 7C dalam komunikasi secara efektif.
d. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam
komunikasi secara efektif.
e. Untuk mengetahui faktor-faktor yang tidak mendukung
komunikasi secara efektif.
f. Untuk mengetahui aspek yang harus di bangun dalam komunikasi
secara efektif.

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan pengumpulan data dari berbagai sumber aplikasi yang
berkaitan dengan cara mencari, membaca dan mempelajari.

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan Kesehatan

2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan


Menurut Notoatmodjo (2010) pendidikan kesehatan adalah upaya
persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau
melakukan tindakan - tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf
kesehatannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah
suatu bentuk kegiatan dengan menyampaikan materi tentang kesehatan yang
bertujuan untuk mengubah perilaku sasaran.

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan


Tujuan pendidikan kesehatan yaitu : Terjadi perubahan sikap dan tingkah
laku individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam membina
serta memelihara perilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Efendi, 2015).

2.1.3 Sasaran Pendidikan Kesehatan


Menurut Notoatmodjo (2013) sasaran pendidikan kesehatan dibagi dalam
3 (tiga) kelompok, yaitu :
A. Sasaran primer (Primary Target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya
pendidikan atau promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan
kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi, kepala
keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk
masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), anak sekolah untuk kesehatan
remaja, dan juga sebagainya.
B. Sasaran sekunder (Secondary Target)
Yang termasuk dalam sasaran ini adalah para tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran sekunder, karena
dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini

7
diharapkan untuk nantinya kelompok ini akan memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat di sekitarnya.
C. Sasaran tersier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat,
maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang
dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak langsung
terhadap perilaku tokoh masyarakat dan kepada masyarakat umum.

2.1.4 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan


Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari 3 dimensi menurut
Herawati (2016) yaitu;

A. Dimensi sasaran
a. Pendidikan kesehatan individu dengan sasarannya adalah individu.
b. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasarannya adalah
kelompok masyarakat tertentu.
c. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasarannya adalah
masyarakat luas.
B. Dimensi tempat pelaksanaan
a. Pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sasarannya adalah
pasien dan keluarga.
b. Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasarannya adalah pelajar.
c. Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan
sasarannya adalah masyarakat atau pekerja.
C. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan
a. Pendidikan kesehatan untuk promosi kesehatan (Health
Promotion), misal : peningkatan gizi, perbaikan sanitasi
lingkungan, gaya hidup dan sebagainya.
b. Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus (Specific
Protection) misal : imunisasi

8
c. Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat
(Early diagnostic and prompt treatment) misal : dengan pengobatan
layak dan sempurna dapat menghindari dari resiko kecacatan.
d. Pendidikan kesehatan untuk rehabilitasi (Rehabilitation) misal :
dengan memulihkan kondisi cacat melalui latihan - latihan tertentu.

2.1.5 Media dalam Pendidikan Kesehatan


Menurut (Wahid, 2013) media dalam pendidikan kesehatan terbagi
menjadi beberapa media yaitu :

A. Media Cetak
a. Booklet : digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk buku,
baik tulisan maupun gambar.
b. Leaflet : melalui lembar yang dilipat, isi pesan bisa gambar/tulisan
atau pun keduanya.
c. Flyer (selebaran) ; seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan
d. Flip chart (lembar Balik) ; pesan/informasi kesehatan dalam bentuk
lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap lembar
(halaman) berisi gambar peragaan dan di baliknya berisi kalimat
sebagai pesan/informasi berkaitan dengan gambar tersebut.
e. Rubrik/tulisan-tulisan : pada surat kabar atau majalah, mengenai
bahasan suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan.
f. Poster : merupakan suatu bentuk media cetak berisi
pesanpesan/informasi kesehatan, yang biasanya ditempel di
temboktembok, di tempat-tempat umum, atau di kendaraan umum.
g. Foto : digunakan untuk mengungkapkan informasi - informasi
kesehatan.
B. Media Elektronik
a. Televisi : dapat dalam bentuk sinetron, sandiwara, forum
diskusi/tanya jawab, pidato/ceramah, TV, quiz, atau cerdas cermat.
b. Radio : bisa dalam bentuk obrolan/tanya jawab, ceramah.

9
c. Video Compact Disc (VCD)
d. Slide : digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi kesehatan.
e. Film strip : digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan.
C. Media papan (Bill Board)
Papan/bill board yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai diisi
dengan pesan - pesan atau informasi – informasi kesehatan. Media papan
di sini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang
ditempel pada kendaraan umum (bus/taksi).

2.1.6 Strategi dan Metode Pendidikan Kesehatan


Menurut (Ali, 2016) strategi dan metode dalam pendidikan kesehatan yaitu
:

A. Strategi pendidikan kesehatan Strategi pendidikan kesehatan adalah cara-


cara yang dipilih untuk menyampaikan materi dalam lingkungan
pendidikan kesehatan yang meliputi sifat, ruang lingkup dan urutan
kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada klien.
Strategi pendidikan kesehatan tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan,
melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pendidikan
kesehatannya (Wahid, 2013).
B. Metode pendidikan kesehatan Menurut Notoatmodjo (2010) metode
pendidikan kesehatan dibagi menjadi :
a. Metode pendidikan individu
Metode ini bersifat individual digunakan untuk membina perilaku
atau membina seseorang yang mulai tertarik untuk melakukan
sesuatu perubahan perilaku. Bentuk pendekatan ini antara lain :
1. Bimbingan dan penyuluhan (guidance dan councellin)
Dengan cara ini kontak antara keluarga dengan petugas
lebih intensif. Klien dengan kesadaran dan penuh
pengertian menerima perilaku tersebut.
2. Wawancara (interview) Wawancara petugas dengan klien
untuk menggali informasi, berminat atau tidak terhadap

10
perubahan untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah
atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian atau
dasar yang kuat.
b. Metode pendidikan kelompok
Metode tergantung dari besar sasaran kelompok serta pendidikan
formal dari sasaran.
1. Kelompok besar Kelompok besar di sini adalah apabila
peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik
untuk kelompok besar adalah :
1) Ceramah, yaitu metode yang baik untuk sasaran
yang berpendidikan tinggi atau rendah,
2) Seminar yaitu metode yang baik untuk sasaran
dengan pendidikan menengah keatas berupa
presentasi dari satu atau beberapa ahli tentang topik
yang menarik dan aktual.
2. Kelompok kecil Jumlah sasaran kurang dari 15 orang,
metode yang cocok untuk kelompok ini adalah:
1) Diskusi kelompok, kelompok bisa bebas
berpartisipasi dalam diskusi sehingga formasi duduk
peserta diatur saling berhadapan.
2) Curah pendapat (brain storming) merupakan
modifikasi metode diskusi kelompok. Usulan atau
komentar yang diberikan peserta terhadap
tanggapan-tanggapannya, tidak dapat diberikan
sebelum pendapat semuanya terkumpul.
3) Bola salju, kelompok dibagi dalam pasangan
kemudian dilontarkan masalah atau pertanyaan
untuk diskusi mencari kesimpulan.
4) Memainkan peran yaitu metode dengan anggota
kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu
untuk memainkan peranan.

11
5) Simulasi merupakan gabungan antara role play dan
diskusi kelompok.
c. Metode pendidikan massa
Metode ini menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan
untuk masyarakat umum (tidak membedakan umur, jenis kelamin,
pekerjaan, status sosial ekonomi dan sebagainya). Pada umumnya
pendekatan ini tidak langsung, biasanya menggunakan media
massa, beberapa contoh metode ini antara lain:
1. Ceramah umum, metode ini baik untuk sasaran yang
berpendidikan tinggi maupun rendah.
2. Pidato atau diskusi melalui media elektronik.
3. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter/petugas
kesehatan tentang suatu penyakit.
4. Artikel/tulisan yang terdapat dalam majalah atau Koran
tentang kesehatan.
5. Bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster
dan sebagainya.

2.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dalam Pendidikan


Kesehatan.
Efendi (2015) mengelompokkan factor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pendidikan kesehatan yaitu:

A. Faktor materi atau hal yang dipelajari yang meliputi kurangnya persiapan,
kurangnya penguasaan materi yang akan dijelaskan oleh pemberi materi,
penampilan yang kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan
kurang dapat dimengerti oleh sasaran, suara pemberi materi yang terlalu
kecil, dan penampilan materi yang monoton sehingga membosankan.
B. Faktor lingkungan, dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Lingkungan fisik yang terdiri atas suhu,kelembaban udara,dan
kondisi tempat belajar.

12
b. Lingkungan sosial yaitu manusia dengan segala interaksinya serta
representasinya seperti keramaian atau kegaduhan, lalulintas, pasar
dan sebagainya.
C. Faktor instrument yang terdiri atas perangkat keras (hardware) seperti
perlengkapan belajar alat - alat peraga dan perangkat lunak (software)
seperti kurikulum (dalam pendidikan formal), pengajar atau fasilitator
belajar, serta metode belajar mengajar.
D. Faktor kondisi individu subjek belajar, yang meliputi kondisi fisiologis
seperti kondisi panca indra (terutama pendengaran dan penglihatan) dan
kondisi psikologis, misalnya intelegensi, pengamatan,daya tangkap,
ingatan, motivasi, dan sebaginya.

2.2 Komunikasi Secara Efektif


2.2.1 Pengertian Komunikasi Secara Efektif
Komunikasi efektif (effective communication) dapat diartikan sebagai
“komunikasi yang berhasil mencapai tujuan, seperti diterima, dipahami,
mengubah persepsi, dan mengubah perilaku atau melakukan aksi”. Komunikasi
kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui
saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku
manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada
keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan social (Ali, 2016).

2.2.2 Keuntungan dalam Komunikasi Secara Efektif


Menurut Efendi (2015) menyatakan beberapa keuntungan komunikasi
secara efektif yaitu :

A. Memahami kita dalam membantu seseorang.


B. Membantu kita dalam memecahkan masalah.
C. Build trust dan respect.
D. Membentuk lingkungan yang menyenangkan.
E. Mendekatkan dan meningkatkan hubungan kita dengan orang lain.

13
2.2.3 7C dalam Komunikasi Secara Efektif
Menurut Herawati (2016) dengan adanya 7C dalam komunikasi membuat
komunikasi yang sedang kita lakukan efektif, diantaranya :

A. Completeness, Lengkap! Komunikasi harus lengkap. Menyampaikan


semua fakta yang diperlukan oleh penerima. Dalam dunia jurnalistik,
kelengkapan informasi dirumuskan dalam 5W+1H (What, Who, When,
Where, Why, How).
B. Conciseness, Ringkas! Menggunakan sesedikit mungkin kata-kata.
Menghindari menggunakan kata-kata yang berlebihan dan tidak perlu.
Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami. Gunakan kalimat
seefektif mungkin.
C. Consideration, Penuh Pertimbangan! Memperhatikan sudut pandang orang
lain, pola pikir, tingkat pendidikan, minat, kebutuhan, kepentingan, dan
emosinya.
D. Clarity, Jelas! Menggunakan kata-kata yang tepat, bermakna tunggal, dan
membingungkan atau menimbulkan persepsi lain.
E. Concreteness, Nyata! Konkret memperkuat kepercayaan. Pesan konkret
didukung fakta-fakta spesifik dan angka. Pesan konkret tidak
disalahtafsirkan.
F. Courtesy, Tata Krama! Ini soal cara penyampaian. Pesan disampaikan
dengan tulus, sopan, bijak, reflektif, dan antusias, serta
mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima pesan,
termasuk menjaga perasaan dan respek terhadap penerima pesan.
G. Correctness, Benar! Pesan yang disampaikan harus benar dari segi
substansi dan tata bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran.

2.2.4 Hal-Hal yang Harus di Perhatikan dalam Komunikasi Secara Efektif


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi secara efektif menurut
Wahid (2013) yaitu :

A. Tetapkan sasaran atau tujuan komunikasi.


B. Kepada siapa atau dengan siapa.

14
C. Tentukan tempat yag sesuai.
D. Tentukan Waktu yang tepat.
E. Kuasai Materi yang akan dibicarakan.
F. Kuasai Cara Berkomunikasi dengan benar.

2.2.5 Faktor-faktor yang tidak mendukung komunikasi efektif


Ada beberapa factor yang tidak mendukung komunikasi efektif menurut
Ali (2016) yaitu :

A. Tanpa komunikasi yang jelas, dapat memberikan pelayanan keperawatan


yang tidak efektif,
B. Tidak dapat membuat keputusan dengan klien/keluarga,
C. Tidak dapat melindungi klien KTD, KNC, KPC
D. Tidak dapat mengkoordinasi dan mengatur perawatan klien serta
memberikan pendidikan kesehatan.

2.2.6 Aspek yang harus di bangun dalam komunikasi secara efektif


Menurut Notoadmodjo (2013) ada beberapa aspek yang harus dibangun
dalam komunikasi secara efektif yaitu :

A. Kejelasan
Dalam komunikasi harus menggunakan bahasa secara jelas, sehingga
mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.
B. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan
kebenaran informasi yang disampaikan.
C. Konteks
Maksudnya bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai
dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
D. Budaya
Aspek ini berkaitan dengan tata krama dan etika. Artinya dalam
berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak

15
berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal,
agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo, 2013. Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.


Yogyakarta: Andi Offset.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.


Yogyakarta: Andi Offset.

Efendi, Feri. 2015. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Herawati, dkk. 2016. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan, Jakarta: EGC.

Wahid dkk. 2013. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha ilmu.

Ali, Z. 2016. Dasar-Dasar Pendidikan Kesehatan Masyarakat dan Promosi


Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media.

17

Anda mungkin juga menyukai