Anda di halaman 1dari 15

Laporan Hasil Observasi

Anak Berkesulitan Belajar Spesifik

Di Sekolah SD Negeri 1 Pringsewu Barat

Disajikan pada mata kuliah

Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar Spesifik

Dengan Dosen Pengampu


Tatang Sutisna, M.Pd

Disusun Oleh :

M. Darwis Hanif (20052008)

PROGRAM PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENEGTAHUAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’laikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kami hanturkan kepada Allah Swt, karena karunia-Nya serta ridho-Nya kami
dapat meneyelseaikan makalah ini pada tepat waktu. Laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik tidak terlepas dari bantuan pihak, sehingga penulis dapat mengucapkan terimkasih
kepada semua pihak yang tlah membantu penulisan. Ucapan terima kasih ini disampaikan
kepada bapak sealaku Tatang Sutisna, M.Pd dosen pengampu mata kuliah ini dan teman-
teman semuanya, yang telah mendukung penulisan sehingga penulis dapat meneyelesaikan
laporan ini dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih banyak terdapat kekuranagan,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik yang dapat menmbangun dalam laporan ini, serta
penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pringsewu, 22 Desember 2022

M. Darwis Hanif
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................6
C. Tujuan...................................................................................................................................6
BAB II ISI LAPORAN..................................................................................................................7
A. Identifikasi Subjek dan Orangtua......................................................................................7
B. Profil Subjek.....................................................................................................................8
C. Profil Orangtua..................................................................................................................9
D. Hasil Wawancara Dengan Walimurid Zidane & Bintang...............................................10
E. Solusi Mengatasi Masalah Kesulitan Dalam Belajar......................................................11
BAB III PENUTUP......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
LAMPIRAN DOKUMENTASI..................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah kesulitan belajar pertama kalinya diperkenalkan pada tahun 1963 oleh
sekelompok orang tua dan pendidik yang peduli terhadap kesulitan belajar. Beberapa
istilah yang sebelumnya pernah muncul antaralain gangguan perseptual, cedera kepala,
gangguan neurologi. Tiga definisi yang berpengaruh tentang ABBS dikemukakan oleh:

1. Federal law atau hukum federal (IDEA, 1997)


2. NJCLD (National Joint Committee on Learning Disabilities)
3. ACALD

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang definisi kesulitan belajar dari organisasi
diatas:

1. Definisi ABBS menurut Federal law atau hukum federal (IDEA, 1997)

Istilah “kesulitan belajar spesifik” menerangkan semua anak yang mengalami


gangguan pada satu atau lebih proses psikologis dasr yang melibatkan pemahaman
atau penggunaan bahasa, lisan atau tulisan dimana gangguan yang terjadi dapat
termanifestasikan menjadi kemampuan yang tidak sempurna untuk mendengar,
berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau mengerjakan perhitungan
matematika. Yang termasuk di dalam istilah ini diantaranya gangguan perseptual,
cedera otak, disfungsi minimal otak, disleksia, dan afasia perkembangan. Istilah ini
tidak termasuk kondisi-kondisi seperti permasalahan belajar yang penyebab
utamanya adalah gangguan penglihatan, pendengaran atau motorik, retardasi
mental, gangguan emosional, atau ketidakberuntungan lingkungan, budaya atau
ekonomi. Definisi tersebut mengandung beberapa konsep utama sebagai berikut:
a. Seseorang yang mempunyai gangguan pada satu atau lebih proses dasar
psikologi yang mencakup kemampuan mental seperti daya ingat, persepsi
pendengaran, persepsi penglihatan, bahasa lisan dan proses berpikir.
b. Kesulitan belajar dapat muncul sebagai kesulitan dalam berbicara,
mendengar, menulis, membaca (mengenali kata dan pemahaman) dan
matematika (perhitungan dan penalaran)
c. Masalah yang tidak langsung disebabkan oleh kelainan sensori
(penglihatan, pendengaran), hambatan intelektual, ketidakberuntungan
lingkungan
d. Perbedaan yang nyata antara potensi belajar yang dimiliki dengan tingkatan
prestasi belajar yang rendah.

2. Definisi ABBS dari National Joint Committee for Learning Disabilities


(NJCLD)
Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan
dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan
mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau kemampuan
dalam bidang studi matematika. Gangguan tersebut bersifat intrinsik dan diduga
disebabkan oleh adanya disfungsi system syaraf pusat. Meskipun suatu kesulitan
belajar mungkin terjadi bersamaan dengan adanya kondisis lain yang mengganggu
(misalnya: gangguan sensoris, tunagrahita, hambatan social dan emosional) atau
berbagai pengaruh lingkungan (perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat,
faktor-faktor psikogenik), berbagai hambatan tersebut bukan penyebab atau
pengaruh langsung.

3. Definisi ABBS dari Association for Children and Adult with Learning
Disability (ACALD).

Kesulitan belajar spesifik adalah suatu kondisi kronis yang diduga bersumber
dari faktor neurologis yang secara selektif mengganggu perkembangan, integrasi
dan /atau kemampuan verbal dan/atau non verbal. Kesulitan belajar tampil sebagai
suatu kondisi ketidak-mampuan yang nyata pada orang-orang yang memiliki
inteligensi rata-rata hingga superior, yang memiliki system sensoris yang cukup,
dan kesempatan belajar yang cukup pula. Berbagai kondisi tersebut bervariasi
dalam perwujudan dan derajatnya. Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap
harga diri, pendidikan, pekerjaan, sosialisasi, dan /atau aktivitas sehari-hari
sepanjang hidupnya. Berbagai definisi tersebut mengarah pada kesamaan, yaitu:

1. Kelainan sistem saraf pusat (Central neurosystem Dysfunction)


2. Pola pertumbuhan yang tidak seimbang dan kelemahan pada proses syaraf
pusat.
3. Kesulitan dalam penyelesaian tugas akademik dan pembelajaran
4. Kesenjangan antara potensi dan prestasi
5. Eksklusifitas dari penyebab-penyebab yang lain

B. Rumusan Masalah

Pada latar belakang tersebut, dapat disimpulkan bahwa masalah yang terkait dengan
penyusunan laporan ABBS di SD Negeri 1 Pringsewu Barat ini adalah sebagai berikut:

1. Siapakah subjek yang mengalami ABBS di sekolah tersebut?


2. ABBS seperti apa yang subjek tersebut alami?
3. Apakah ada solusi terapi untuk subjek tersebut?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan hasil laporan ini adalah supaya para pembaca mengehui apa itu
ABBS, macam-macam ABBS dan lain sebagainya yang terkait dengan ABBS
BAB II

ISI LAPORAN

A. Identifikasi Subjek dan Orangtua

1. Identifikasi

Tahap pertama yang dilakukan oleh penulis dalam inrervensi adalah mencari
Sekolah Dasar (SD) dilingkungan sekitar tempat tinggal penulis. Dalam tahap ini
penulis dibantu oleh beberapa guru untuk menggali informasi mengenai ABBS.
Setelah menggali informasi dan menemukan dua anak yang mengalami ABBS, kami
memilih Zidane dan Bintang yang masing-masing usianya sama yaitu 9 tahun. Sang
penulis telah melakukan komunikasi langsung dengan orangtua dan mengenal clinet

2. Kondisi Subjek

Kondisi kedua anak ini (Zidane dan Bintang) saat sang penulis bertemu di kelas,
mereka berdua menunjukka sifat yang baik dan ramah kepada sang penulis. Saat
penulis mengajak ngobrol dari kedua subjek ini, hanya Zidane lah yang dapat
menjawab pertanyaan yang saya berikan dengan baik, sedangkan Bintang terlihat
susah dalam menjawab pertanyaan sederhana seperti “Sudah makan belum?”.Namun,
saat penulis langsung memberikan beberapa tes huruf Bintang mengalami kesulitan
dalam membedakan huruf “h” dan “n”. Selain itu, Bintang masih belum lancar dalam
membaca. Sedangkan Zidane saat, saat penulis memberikan tugas untuk menyalin
kata-kata yang saya tuliskan, Zidane nampaknya belum mampu untuk menyalin kata-
kata tersebut. Ketika penulis melihat bentuk tangan dari Zidane, tangan dari Zidane
tidak adanya kecacatan sama sekali.

3. Kondisi Orangtua

Disini penulis mendapatkan infotmasi ini langsung dari Walikelas dari Zidane dan
Bintang. Karena kebetulan penulis kesana belum waktunya jam pulang sekolah dan
orangtua dari kedua subjek ini tidak ada di sekolah. Jadi. Ibu dari Zidane ini
merupakan ibu yang sangat memanjakan anaknya. Sedangkan untuk Ayahnya, saat
penulis bertanya bagaimana sikap Ayah Zidane dalam mengurus Zidane, jawabannya
adalah ayah Zidane merupakan ayah yang sibuk dengan pekerjaannya. Maka dari itu,
Jarang sekali ayah Zidane berinteraksi dengan Zidane. Namun, Terakhir bertemu
Zidane, ayah dari Zidane berinteraksi seperti biasanya dan tetap memberikan kasih
sayangnya sebagai ayah.

Lalu, Ibunda dari Bintang ini merupakan ibu yang pekerja keras. Beliau terpaksa
melakukan ini karena beliau telah bercerai dengan suaminya. Sikap Ibunda Bintang
terhadap Bintang sangatlah erat. Walau selalu pulang sore bahkan malam. Ibunda dari
Bintang ini masih bisa mengurusi si Bintang dengan baik.

B. Profil Subjek

1. Subjek Pertama
a. Nama lengkap : Ahmad Fadil Zidane
b. Nama panggilan : Zidane
c. Jenis kelamin : Laki-Laki
d. Tempat/tanggal lahir : Pringsewu, 09-08-2013
e. Pendidikan : SD Negeri 1 Pringsewu Barat
f. Alamat : Pringkumpul, Pringsewu Selatan
g. Status : Anak Pertama
h. Kondisi umum : Mengalami kesulitan dalam menulis
i. Catatan : Mengalami kesulitan dalam menulis

2. Subjek Kedua
a. Nama lengkap : Bintang Zavalife Fabrizio
b. Nama panggilan : Bintang
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Tempat/tanggal lahir : Pringsewu, 01-02-2013
e. Pendidikan : SD Negeri 1 Pringsewu Barat
f. Alamat : Jln. Makam KH. Gholib, Pringsewu Barat
g. Status : Anak pertama
h. Kondisi umum : Mengalami kesulitan dalam membaca
i. Catatan : Mengalami kesulitan dalam membaca

C. Profil Orangtua

1. Profil Orang Tua dari Zidane

Identitas Ayah Ibu


1. Nama lengkap Azizah Nasmai
2. Tempat/tgl lahir Pringsewu, 22-03-1987 Yogyakarta, 14-12-1982
3. Pendidikan SLTA D3
4. Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Damkar
5. Agama Islam Islam
6. Alamat Pringsewu Pringsewu
7. Catatan - -

2. Profil Orang Tua dari Bintang

Identitas Ayah Ibu


1. Nama lengkap Riza Eva
2. Tempat/tgl lahir Pringsewu, 02-01-1991 Suwoh, 17-02-1995
3. Pendidikan SLTA SLTA
4. Pekerjaan Wiraswasta Wiraswasta
5. Agama Islam Islam
6. Alamat Sukoharjo Pringsewu
7. Catatan - -
D. Hasil Wawancara Dengan Walimurid Zidane & Bintang

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah di kelas ibu terdapat subjek yang Untuk dikelas saya, kebetulan
mengalami kesulitan belajar? terdapat dua anak yang
mengalami kesulitan tersebut.
Nama anak ini yaitu Zidane
dan Bintang. Mereka kebetulan
dikelas yang sama yaitu kelas
3. Zidane memiliki kesulitan
dalam menulis, sedangkan
Bintang memiliki kesulitan
dalam membaca dan
membedakan huruf “h” dan
“n”
2 Apakah sudah ada penanganan dari ibu guru Saya hanya memberikan
sendiri atau guru lain? beberapa waktu tambahan
khusus untuk mereke berdua.
Jadi, Zidane saya ajarkan
menulis dalam bentuk kata
sederhana, sedangkan Bintang
saya ajarkan membaca
beberapa kalimat sederhana
dan melatih agar bisa
membedakan huruf “h” dan
“n”
3 Apakah kedua orangtua dari subjek ini tahu Tentunya sudah tahu. Jika
kalau mengalami kesulitan belajar? ditanya bagaimana reaksinya
saat mengetahui anaknya
diusia seperti ini belum bisa
membaca dan menulis, tentu
kaget dan kebingungan. Maka
dari itu saya coba ajarkan
menulis untuk Zidane,
sedangakan Bintang saya
ajarkan membaca. Selain itu,
saya juga selalu memberikan
masukkan kepada ibu-ibu
mereka ini, agar mau melatih
kembali saat berada di rumah
4 Walaupun memiliki kesulitan belajar, apakah Bakat yang dimiliki dari ke 2
terdapat bakat dari kedua subjek ini? anak ini tentu ada. Zidane ini
pinter ngaji dan kalau
membaca sangat lancar.
Sedangkan Bintang memiliki
fisik yang kuat. Pernah waktu
itu saya suruh bantu ibu buat
ngangkat buku paket yang
tebal dan berat. Tak diduga
Bintang mampu membawa
buku paket sekitar 19 buku
paket. Selain itu, di olahraga
Bintang juga jago dalam
bermain bola dan berlari

E. Solusi Mengatasi Masalah Kesulitan Dalam Belajar

Setalah penulis melihat secara langsung dari kedua subjek ini, penulis langsung
mengetahui bahwa kedua subjek ini memiliki kesulitan belajar yang berbeda. Zidane
mengalami Disgtafia, yaitu gangguan belajar yang membuat subjek mengalami kesulitan
dalam menulis. Sedangkan Bintang mengalami gangguan Diseleksia, yaitu gangguan
belajar yang menyebabkan anak susah dalam membaca.

Melihat kondisi dari kedua subjek seperti ini, penulis memberikan beberapa solusi
agar kedua subjek yaitu Zidane dan Bintang dapat mengatasi hal ini. Berikut adalah
rekomendasi yang penulis berikan kepada walikelas tersebut:

1. Belajar Dengan Alat Media Pembelajaran

Waktu penulis bertanya “apakah ada alat media lain sederhana atau modern
saat mengajarkan Zidane dan Bintang secara khusus?” Jawabannya adalah Tidak.
Beliau hanya mengajarkan menggunakan buku bacaan (untuk bintang) dan buku
yang sudah ditulis titik-titik berbentuk huruf (untuk Zidane).

Disini penulis langsung menyarankan untuk mencoba untuk menggunakan alat


media pembelajaran baik yang moder atau yang sederhana. Hal ini dilakukan agar
kedua subjek belajar dengan lebih semangat dan mudah dimengerti.

2. Menjaga Konsistensi Belajar

Disini penulis melihat bahwa kedua subjek belajar hanya kuat di awal saja, saat
di sudah di menit 15 ke atas kedua subjek ini sudah tidak focus lagi. Maka dari itu,
guru yang mengajar subjek ini harus pandai-pandai bagaimana caranya agar
Zidane dan Bintang dapat belajar dengan konsisten hingga akhir pelajaran

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan ini adalah. Disini penulus sudah menemukan Subjek yang
memiliki gangguan ABBS yang bernama Ahmad Fadil Zidane dan Bintang Zavalife
Fabrizio.

Kedua subjek ini sudah berada di kelas 3 dan bersekolah di SD Negeri 1 Pringsewu
Barat. Kedua subjek memiliki gangguan kesulitan belajar yang berbeda, Zidane memiliki
gangguan dalam menulis atau yang disebut dengan disgrafia sedangkan Bintang memiliki
gangguan dalam membaca atau yang disebut dengan Disleksia.

Solusi agar masalah ini dapat selesaikan adalah dengan memberikan alat media
pembelajaran dan menjaga konsistensi belajar dari kedua subjek tersebut

DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/materi%20untuk%20diklat%20dinas%20dikpora
%20DIY.pdf#:~:text=B.%20Definisi%20ABBS%20Istilah%20kesulitan%20belajar%20pertama
%20kalinya,Tiga%20definisi%20yang%20berpengaruh%20tentang%20ABBS%20dikemukakan
%20oleh%3A (diakses pada tanggal 22 Desember 2022 pada pukul 21.00 WIB)

https://www.sehatq.com/artikel/kesulitan-belajar-pada-anak (diakses pada tanggal 22 Deseber


2022 pada pukul 21.05 WIB)
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Ahmad Fadil Zidane Bintang Zavalife Fabrizio

Anda mungkin juga menyukai