Topik 3 - Ppa I - Tugas Mandiri - Agustina Kewa Kalan
Topik 3 - Ppa I - Tugas Mandiri - Agustina Kewa Kalan
MATEMATIKA
TOPIK 3
TUGAS
Cari referensi baru tentang Teaching at the Right Level (TaRL), berdasarkan Konten, Proses dan
Produk.
Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) yaitu sebuah pendekatan yang tidak
berdasarkan tingkatan kelas, namun berdasarkan tingkat atau level kemampuan setiap siswa
(Mubarokah, 2022; Suharyani et al., 2023; Syarifudin et al., 2022). Kemampuan yang dimiliki
siswa dalam satu tingkatan kelas tentu beragam (Abidin et al., 2021). Terdapat siswa yang cepat
belajar dan ada yang lamban dalam memahami pembelajaran (Meilawati, 2020). Untuk
mengetahui tingkat atau level kemampuan siswa, guru harus melakukan sebuah asesmen
diagnostik baik kognitif maupun non-kognitif (Nasution, 2021). Asesmen diagnostik dapat
dilakukan melalui kegiatan observasi, tanya jawab, maupun tes tertulis (Budiono & Hatip, 2023).
Pada bagian lain, Budiono dan Hatip (2023) juga menjelaskan bahwa asesmen diagnostik kognitif
bertujuan untuk mengetahui dan mendiagnosa capaian awal yang dimiliki setiap siswa, sedangkan
asesmen diagnostik non-kognitif bertujuan untuk mengetahui keadaan emosi, minat, dan kesiapan
belajar siswa. Setelah melakukan asesmen diagnostik, guru dapat menggunakan hasil dari asesmen
tersebut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan (Antika et al., 2023). Pada
pendekatan TaRL, setelah siswa melakuakan asesmen diagnostik, siswa dikelompokkan sesuai
level (asesmen diagnostik) yang dimiliki dan mendapatkan perlakuan sesuai level tersebut (Peto,
2022). Apabila pendekatan yang diterapkan sesuai dengan level siswa, maka hasil belajar akan
meningkat (Cahyono, 2022). Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, pendekatan TaRL ialah
sebuah pendekatan yang akan membantu guru untuk mengatasi keragaman level atau kemapuan
literasi dan numerasi siswa (Rosyidah et al., 2022).
A. Pembelajaran yang berdiferensiasi menggunakan pendekatan Teaching at the Right Level
(TaRL) pada konten (Materi yang Diajarkan)
Pembelajaran yang berdiferensiasi menggunakan pendekatan Teaching at the Right Level
(TaRL) pada konten adalah pendekatan yang memperhatikan perbedaan kemampuan peserta didik
dalam memahami materi pembelajaran. Dalam pendekatan ini, guru mengidentifikasi tingkat
kemampuan peserta didik dan memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan mereka. Materi pembelajaran yang diberikan pada peserta didik yang telah
memahami materi dengan baik dapat lebih kompleks dan mendalam, sementara materi
pembelajaran yang diberikan pada peserta didik yang masih kesulitan memahami materi dapat
lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. Selain itu, dalam pendekatan Teaching at the Right Level
(TaRL) pada konten, guru juga memberikan latihan dan penilaian yang sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik. Peserta didik yang telah memahami materi dengan baik dapat diberikan
tugas yang lebih kompleks dan tantangan yang lebih besar, sementara peserta didik yang masih
kesulitan memahami materi dapat diberikan latihan yang lebih sederhana dan bimbingan dari guru.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik
sebelum memulai pembelajaran Teaching at the Right Level (TaRL) pada konten, di antaranya:
1. Tes atau evaluasi
Guru dapat melakukan tes atau evaluasi yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan
diajarkan. Tes atau evaluasi ini dapat mencakup soal pilihan ganda, esai, atau tugas tertulis
lainnya. Dengan tes atau evaluasi ini, guru dapat mengetahui tingkat kemampuan peserta
didik dalam suatu mata pelajaran.
2. Observasi
Guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik untuk mengetahui tingkat
kemampuan mereka dalam suatu mata pelajaran. Observasi ini dapat dilakukan selama
pembelajaran sebelumnya atau dengan mengamati peserta didik saat mengerjakan tugas atau
latihan.
3. Wawancara
Guru dapat melakukan wawancara dengan peserta didik untuk mengetahui tingkat
kemampuan mereka dalam suatu mata pelajaran. Wawancara ini dapat mencakup pertanyaan
tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya atau pertanyaan terkait dengan topik yang
akan diajarkan.
Setelah menentukan tingkat kemampuan peserta didik, guru dapat menyesuaikan materi
pembelajaran dengan kemampuan mereka. Hal ini dapat membantu peserta didik memahami
materi dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa strategi yang digunakan dalam pembelajaran
TaRL pada konten:
1. Penentuan tingkat kemampuan peserta didik: Sebelum memulai pembelajaran, guru
menentukan tingkat kemampuan peserta didik dalam suatu mata pelajaran. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan tes atau evaluasi yang sesuai. Dengan mengetahui tingkat
kemampuan peserta didik, guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan
kemampuan mereka.
2. Penggunaan media pembelajaran yang berbeda: Dalam pembelajaran Teaching at the Right
Level (TaRL) pada konten, guru menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang
berbeda, guna memperjelas materi pembelajaran, berupa buku teks, gambar untuk
memperjelas konsep atau ide yang sulit dipahami oleh peserta didik. Gambar dapat
membantu peserta didik memvisualisasikan konsep atau ide tersebut, Video dapat membantu
peserta didik memahami konsep atau ide dengan lebih baik karena peserta didik dapat
melihat bagaimana konsep atau ide tersebut diterapkan dalam kehidupan nyata. Audio dapat
membantu peserta didik memahami konsep atau ide dengan lebih baik karena peserta didik
dapat mendengarkan penjelasan guru dengan lebih jelas, Presentasi dapat membantu peserta
didik memahami konsep atau ide dengan lebih baik karena peserta didik dapat melihat
gambar, grafik, atau diagram yang mendukung penjelasan guru, Permainan dapat membuat
peserta didik lebih tertarik dan mudah memahami konsep atau ide yang disajikan, dan
demonstrasi dapat membantu peserta didik memahami konsep atau ide dengan lebih baik
karena peserta didik dapat melihat bagaimana konsep atau ide tersebut diterapkan dalam
kehidupan nyata.. Materi pembelajaran dengan menggunakan media yang beragam dapat
membantu peserta didik dengan kemampuan yang berbeda memahami materi dengan lebih
baik.
3. Pemberian umpan balik yang terarah: Dalam pembelajaran Teaching at the Right Level (TaRL)
pada konten, guru atau pengajar memberikan umpan balik yang terarah pada peserta didik.
Hal ini dapat membantu peserta didik memperbaiki kesalahan mereka dan memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang materi pembelajaran.
4. Pemberian tugas yang sesuai: Dalam pembelajaran Teaching at the Right Level (TaRL) pada
konten, guru memberikan tugas yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Hal
ini dapat membantu peserta didik memperdalam pemahaman mereka tentang materi
pembelajaran.
5. Kolaborasi antar peserta didik: Dalam pembelajaran Teaching at the Right Level (TaRL) pada
konten, guru mendorong kolaborasi antar peserta didik. Hal ini dapat membantu peserta
didik dengan kemampuan yang berbeda untuk saling membantu dan memperdalam
pemahaman mereka tentang materi pembelajaran.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, guru dapat menyajikan materi pembelajaran TaRL
dengan baik sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Hal ini dapat membantu meningkatkan
hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pemahaman tentang pendekatan TaRL bahwa keuntungan
dari pembelajaran yang berdiferensiasi menggunakan pendekatan TaRL pada konten yaitu: dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik, dapat meningkatkan motivasi peserta didik, dapat
meningkatkan partisipasi peserta didik, dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan dapat
meningkatkan efektivitas pembelajaran peserta didik.
Sebagai contoh, dalam pembelajaran menggunakan pendekatan Teaching at the Right Level
(TaRL) untuk mata pelajaran Matematika, guru dapat menggunakan beberapa strategi
sebagai berikut:
Kelompok belajar
Guru dapat membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan
kemampuan atau level kognitif mereka dalam matematika. Kelompok ini dapat
dibedakan berdasarkan tingkat kesulitan soal matematika atau berdasarkan tingkat
kemampuan dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Pembelajaran berbasis aktivitas
Guru dapat menggunakan aktivitas-aktivitas seperti permainan matematika, simulasi,
dan tugas-tugas yang menantang untuk membantu peserta didik memahami konsep-
konsep matematika. Misalnya, guru dapat menggunakan permainan papan yang
mengajarkan konsep bilangan bulat atau permainan kartu yang mengajarkan konsep
pecahan.
Pembelajaran berbasis masalah
Guru dapat memberikan tugas-tugas yang menantang peserta didik untuk memecahkan
masalah matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, peserta
didik dapat diberikan tugas untuk menghitung harga total belanjaan di pasar atau
menghitung luas tanah untuk menanam sayuran.
Pembelajaran terpadu
Guru dapat mengintegrasikan beberapa mata pelajaran seperti Matematika, Sains, dan
Bahasa Indonesia dalam satu pembelajaran. Misalnya, peserta didik dapat mempelajari
konsep geometri sederhana sambil belajar tentang bentuk-bentuk geometris dalam
bahasa Indonesia.
Penggunaan media pembelajaran
Guru dapat menggunakan media pembelajaran seperti buku, poster, video, dan audio
untuk membantu peserta didik memahami konsep-konsep matematika. Misalnya, guru
dapat menggunakan video animasi untuk mengajarkan konsep bilangan bulat atau
poster untuk mengajarkan konsep geometri.
Pemantauan dan evaluasi
Guru dapat melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk mengetahui
kemajuan peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini akan membantu guru untuk
menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik. Misalnya, guru dapat
memberikan tugas-tugas tambahan untuk peserta didik yang masih kesulitan dalam
memahami materi.
C. Pembelajaran yang berdiferensiasi menggunakan pendekatan Teaching at the Right Level
(TaRL) pada Produk (Luaran atau Performa yang akan Dihasilkan)