Tipe pesisir di Kalimantan Selatan memiliki ekosistem rawa pesisir yang dinamakan hutan mangrove. Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan di pantai yang terlindung, laguna, muara sungai (di daerah pasang surut) yang tergenang pada saat pasang dan bebas genangan saat surut yangmana komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap garam. 2. Bagaimana pengelolaannya agar berkelanjutan? Pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan mengacu kepada konsep pembangunan berkelanjutan seperti termuat dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup , yaitu upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Terlihat bahwa intinya berada pada integrasi tiga pilar konsep pembangunan berkelanjutan yaitu dimensi ekonomi, ekologi dan sosial sehingga memberikan jaminan akan keberadaan mangrove untuk dinikmati bagi semua generasi di bumi. Sebagai bagian dari wilayah pesisir, pengelolaan mangrove secara terpadu dapat mengacu kepada pengertian dalam Pasal 6 Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil, yaitu pengelolaan yang mengintegrasikan kegiatan: (a) antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah; (b). antar-Pemerintah Daerah; (c). antarsektor; (d). antara Pemerintah, dunia usaha, dan Masyarakat; (e). Antara Ekosistem darat dan Ekosistem laut; dan (f). antara ilmu pengetahuan dan prinsip-prinsip manajemen. DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan. 2013. Dokumen Awal Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Tanah Laut. Banjarbaru : Belaputra.
Kusmana, C,Onrizal, dan Sudarmaji. 2003. Jenis-Jenis Pohon Mangrove di Teluk.
Bintuni Papua. Bogor : Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan P