Anda di halaman 1dari 8

RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

APENDISITIS AKUT

DISUSUN OLEH:
Uci Yuning P
2111040108

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
FORMAT RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT KE-2

KASUS 2 (APENDISITIS AKUT)


An. H, usia 7 tahun. Pasien diantar oleh ayahnya ke IGD pada hari senin 21 Februari
2022 pukul 10.00 WIB. Datang dengan keluhan nyeri pada perut bagian kanan bawah,
keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, perut terasa begah / kembung, tidak mual
muntah.
Ayah dari pasien mengatakan bahwa pasien sering / suka memakan jajanan pedas
pedas dan ciki cikian di warung, sulit makan dan nafsu makan menurun. Tidak ada
keluhan sesak, batuk maupun pilek.
BAB tekstur padat 2 hari 1x, terakhir BAB kemarin sore (tekstur padat, warna tidak
terkaji).
Pemeriksaan tanda tanda vital ditemukan :
RR : 21x/m TD : - N : 103 x/m S : 37,3’C Spo2 : 98%
Kesadaran compos mentis, pergerakan dinding dada simetris, suara nafas vesikuler,
tidak ada tambahan suara nafas, CRT< 2detik, pupil isokor, konjungtiva non anemis.
Terpasang infus RL 12tpm.

RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama Mahasiswa : Uci Yuning P Nama Pasien : An. H


NIM : 2112040108 Umur : 7 tahun
Hari/Tanggal : Senin, 21/2/22 Dx Medis : App Akut

I. PENGKAJIAN
A. Primary Survey
Airway :

Look Tidak ada obstruksi , tidak sesak nafas, tidak batuk,


tidak terpasang O2 atau alat bantu nafas lainnya
Tidak terdengar suara nafas tambahan. Suara nafas
Listen
vesikuler
Feel
Terasa hembusan nafas

Breathing :

Look Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak


tampak penggunan otot napas tambahan, tidak ada
jejas, tidak ada lesi, irama napas reguler, RR=21x/menit

Listen Suara nafas vesikuler, tidak ada tambahan suara nafas


Terasa hembusan nafas, tidak ada krepitasi, tidak ada
Feel
massa, tidak ada benjolan, pergerakan dada sama.
Circulation:

Look Tidak ada denyut jantung tambahan, tidak tampak


tanda tanda sianosis, CRT<2 detik, S=37,3oC,
kelembaban kulit cukup, turgor kulit normal
Terdengar s1=s2 reguler, TD : -
Listen Irama nadi reguler, frekuensi nadi 103x/menit, irama
Feel nafas reguler
Disability Kesadaran compos mentis
Ku lemah tampak kesakitan
GCS : 15
E4 : membuka mata spontan (dengan
sendirinya) tanpa rangsangan
M6 : mengikuti gerakan sesuai
perintah
V5 : orientasi baik, bicara jelas.

Pupil : isokor, bentuk pupil bulat, reflek cahaya (+) ,


diameter pupil 2 mm, respon pupil baik

Ekstermitas: sensorik (+), motorik (+)


Kekuatan otot : 5/5

5/5
Eksposure Tidak ada jejas, tidak ada luka.

B. Secondary Survey dengan KOMPAK (TRAUMA) &


Keluhan Utama (Non Trauma)

 K (Keluhan) :

Pasien mengeluh nyeri pada abdomen bagian kanan bawah


sejak 1 minggu yang lalu. P (nyeri abdomen) Q (tertusuk
tusuk) R (abdomen bagian kanan bawah) S (skala 7) T (hilang
timbul).

 O (Obat) : ayah pasien mengatakan sebelumnya tidak


mengonsumsi obat obatan apapun.

 M (Makanan) : Pasien makan terakhir semalam pukul 20.00 WIB

 P (Penyakit) : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit penyerta

 A (Alergi) : Pasien tidak memiliki alergi obat dan makanan

 K (Kejadian) : An. H, usia 7 tahun. Pasien diantar oleh


ayahnya ke IGD pada hari senin 21 Februari 2022 pukul 10.00
WIB. Datang dengan keluhan nyeri pada perut bagian kanan
bawah, keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, perut
terasa begah / kembung, tidak mual muntah.

Ayah dari pasien mengatakan bahwa pasien sering / suka


memakan jajanan pedas pedas dan ciki cikian di warung, sulit
makan dan nafsu makan menurun. Tidak ada keluhan sesak,
batuk maupun pilek.

BAB tekstur padat 2 hari 1x, terakhir BAB kemarin sore


(tekstur padat, warna tidak terkaji).

Pemeriksaan tanda tanda vital ditemukan :

RR : 21x/m TD : - N : 103 x/m S : 37,3’C

Spo2 : 98%
Kesadaran compos mentis, pergerakan dinding dada simetris,
suara nafas vesikuler, tidak ada tambahan suara nafas, CRT<
2detik, pupil isokor, konjungtiva non anemis. Terpasang infus
RL 12tpm.

C. Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

- Nyeri akut

D. Analisa Data
Diagnosa
No Data Fokus Pathway
Keperawatan
1 DS : Nyeri akut Infeksi akibat
Pasien mengatakan nyeri pada (D.0077) bakteri, virus,
abdomen bagian kanan bawah Berhubungan jamur, feses yang
Ayah pasien mengatakan pasien dengan agen membatu, pola
sulit tidur dikarenakan kesakitan pencedera fisilogis hidup, benda asing.

P (nyeri abdomen)
Apendisitis
Q (tertusuk tusuk)

R (abdomen bagian kanan bawah) Inflamasi

S (skala 7) T (hilang timbul).


Edema (berisi pus)
DO :

Kesadaran cm Infeksi

Tampak kesakitan k.u lemah


Apendik (bawah kanan
Sikap protektif dan gelisah
rongga abdomen)
Nafsu makan menurun / berubah
(tidak mau makan) Rangsang syaraf
reseptor
RR : 21x/m TD : -

N : 103 x/m S : 37,3’C


Nyeri
Spo2 : 98%
E. Rencana Keperawatan
Tgl Diagnosa SLKI SIKI
dan keperawatan
waktu
Senin, Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
21 (D.0077) keperawatan selama 1x6 jam (I.08238)

Feb Berhubungan diharapkan Tingkat Nyeri Observasi


- Identifikasi lokasi,
2022 dengan agen (L.08066) menurun. Dengan
karakteristik, durasi,
11.00 pencedera kriteria hasil :
frekuensi, kualitas,
WIB fisilogis Indikator Target
intensitas nyeri,
Kemampuan Meningkat
- Identifikasi skala nyeri
menuntaskan - Identifikasi faktor yang
aktivitas memperberat dan
Keluhan Menurun memperingan nyeri
nyeri Terapeutik
Meringis Menurun - Berikan teknik
Gelisah Menurun nonfarmakologis

Frekuensi membaik untuk mengurangi rasa


nyeri (kompres
nadi
hangat)
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik
Implementasi dan Evaluasi

Tgl Implementasi & respon Evaluasi Paraf


dan
waktu
Senin, 1. Mengidentifikasi lokasi, 14.00 WIB Uci
21 Feb karakteristik, durasi, frekuensi, S : pasien mengatakan nyeri
2022 kualitas, intensitas nyeri, perut bagian kanan bawah seperti
2. Mengidentifikasi skala nyeri
11.00 tertusuk tusuk
R : P (nyeri abdomen) Q (tertusuk
WIB O:
tusuk) R (abdomen bagian kanan
- kesadaran kompos mentis
bawah) S (skala 7) T (hilang
- k.u lemah
timbul).
- RR 19 X/menit
3. Mengidentifikasi faktor yang
- Nafas tampak normal,
memperberat dan
vesikuler
memperingan nyeri
- TD –
R : pasien mengatakan jika duduk atau
- N : 88x/m
bergerak miring terasa nyeri. Tetapi
jika tiduran dengan posisi terlentang - S : 37’C ; Spo2 : 98%
nyeri berkurang. - Terapi yang diberikan :
4. Memberikan teknik Infus RL 1 tpm
nonfarmakologis untuk Injeksi Ketorolac 15mg (IV) dan
mengurangi rasa nyeri Ranitidine 10mg (IV)
(kompres hangat) A: Masalah keperawatan nyeri
R : pasien dan keluarga kooperatif,
akut belum teratasi
tampak lebih nyaman setelah diberikan
Indikator A H T
kompres hangat. Pasien mengatakan
Kemampuan 3 3 5
hangat lebih nyaman
menuntaskan
5. Memfasilitasi istirahat dan
tidur aktivitas

6. Menjelaskan penyebab, Keluhan 3 4 5


periode, dan pemicu nyeri nyeri
R : keluarga pasien kooperatif, tampak Meringis 2 3 5
mengerti dan memahami apa yang Gelisah 2 3 5
telah disampaikan, dan mencoba Frekuensi 2 3 5
menyampaikan kepada kembali kepada
pasien. nadi
7. Melakukan olaborasi
pemberian analgetik P: Lanjutkan intervensi
R : terpasang RL 12 tpm
- Rencana rawat inap
- rencana dilakukan USG Abdomen,
- Monitor nyeri
Rongsen Thorax dan Ro. Abdomen 3
posisi - USG Abdomen
- Ro. Thorax
- Ro. Abdomen 3 posisi
- Terapi lanjut

Anda mungkin juga menyukai